Anda di halaman 1dari 2

1.

Perilaku Karyawan
Perilaku karyawan merupakan pola tindakan anggota organisasi yang
baik secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi efektivitas
kinerja organisasi.

2. Bentuk-bentuk Perilaku Karyawan


• Perilaku Kinerja
Perilaku kinerja merupakan serangkaian perilaku kerja yang
diharapkan dari karyawan dimana hal ini berkontribusi langsung
pada produktivitas dan kinerja.

Menurut Bond dan Fred Meyer Wathon 2005, dalam Tahir:


Perilaku kinerja merupakan kemampuan kerja dan
perilakuperilaku di mana hal tersebut sangat penting disetiap
pekerjaan ataupun situasi kerja.

Ada juga sistem yang dapat digunakan untuk meningkatkan


perilaku kinerja karyawan, misalnya dengan adanya program
insentif yang merupakan program upah yang khusus dirancang
bagi karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi.

• Kewargaan Organisasi
Kewargaan Organisasi merupakan perilaku individu yang
berkontribusi secara positif bagi organisasi meskipun tidak
langsung berdampak pada laba. Yang berarti tidak berdampak
langsung pada kinerja dan produktivitas

Dengan kata lain, organisasi akan dipengaruhi oleh sejumlah


faktor individu dan organisasi juga memainkan peran dalam
mendorong atau menurunkan kewargaan organisasi.

Adapun Perilaku individu yang positif dapat diwujudkan melalui


hubungan interaksi yang baik yang sehingga dapat mewujudkan
kepuasan kerja dalam psikologis karyawan.
Karyawan yang puas akan memiliki semangat semangat yang
tinggi, dalam banyak hal mereka akan lebih loyal dan lebih banyak
memberikan sumbangan kerja yang bermanfaat hingga dalam
banyak hal membawa organisasi kepada keuntungan

• Perilaku Kontraproduktif
Perilaku ini merupakan perilaku di mana karyawan menjauhi
organisasi. Contohnya:
-ketidakhadiran
-pelecehan seksual dan ras yang terjadi di tempat kerja
-pencurian dan sabotase
-kekerasan di tempat kerja

Perlu diingat bahwa untuk mengurangi perilaku kontaproduktif di


tempat kerja perlu dibuat peraturan untuk melindungi seseorang
dari diskriminasi yang tidak adil di tempat kerja, semua individu
harus dilindungi dan dianggap sama. Selain itu juga harus dibuat
peraturan kerja untuk mencegah banyaknya ketidakhadiran saat
bekerja.

Prilaku kontra produktif dapat menyebabkan perputaran


kayawan. Perputaran karyawan yang tinggi artinya persentase
angkatan kerja yang keluar dan harus digantikan lebih banyak
daripada pekerja yang tetap bekerja. Perputaran karyawan dapat
dikurangi dengan meningkatkan semangat kerja karyawan dan
memberikan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan.

Tingkat perputaran karyawan yang tinggi dapat mengakibatkan


gangguan terhadap jadwal produksi, biaya pelatihan ulamg
karyawan yang tinggi, dan merosotnya produktivitas perusahaan.
Semua itu menimbulkan kerugian, untuk itulah perputaran
karyawan harus dicegah sebisa mungkin.

Anda mungkin juga menyukai