Anda di halaman 1dari 19

Click to edit Master title style

Karakteristik Biografi
dan Perilaku Kerja
Pertemuan Ke – 2

1
Click to edit Master title style
Pendahuluan
• Karakteristik individual sangat penting dalam
mempelajari perilaku organisasi, karena berpengaruh
langsung pada perilaku kerja.
• Untuk dapat memahami perilaku individu dengan baik,
terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik
yang melekat pada diri individu itu sendiri.
• Kinerja organisasi bergantung pada kinerja individu →
penting bagi manajer untuk memahami karakteristik
individu, baik bawahan maupun sesama manajer.

2 2
Click to edit Master title style
• Karakteristik individu meliputi karakteristik biografi,
karakteristik psikologis, kemampuan dan keterampilan.
• Karakteristik biografi meliputi: umur, jenis kelamin, ras,
masa kerja, dan status perkawinan dalam hubungannya
dengan perilaku kerja yaitu produktivitas karyawan,
pergantian, ketidakhadiran, perilaku kewarganegaraan
organisasi, dan kepuasan kerja.

3 3
Click to edit
Perilaku Master title style
Kerja

• Perilaku kerja adalah semua yang dilakukan oleh seseorang


dalam lingkungan kerja.
• Perilaku kerja dalam organisasi dipengaruhi oleh berbagai
variabel lingkungan kerja, non kerja, dan variabel individu →
fungsi dari variabel-variabel individu dan variabel-variabel
lingkungan.
• Perilaku kerja akan berdampak pada hasil (outcome):
prestasi jangka panjang maupun jangka pendek yang positif,
pengembangan diri, kepuasan kerja atau sebaliknya prestasi
jangka panjang yang jelek dan kurang berkembang.

4 4
Click to edit Master title style

5 5
Click to edit Master title style
Produktivitas
Adalah ukuran kinerja yang meliputi efektivitas dan
efisiensi.
Suatu organisasi dikatakan produktif bila mencapai
tujuan-tujuannya dilakukan dengan cara mengubah
masukan menjadi hasil dengan biaya serendah
mungkin.
Produktivitas dari perspektif karyawan individual
juga harus memperhitungkan pengorbanan yang
dikeluarkan untuk mencapai suatu tujuan.

6 6
Click
Turn to Over
edit Master title style
(Perputaran)
• Perputaran karyawan adalah pengunduran diri yang permanen secara sukarela maupun
tidak sukarela dari suatu organisasi.
• Tingginya perputaran karyawan mengakibatkan meningkatnya biaya perekrutan, seleksi,
dan pelatihan. Hal ini membawa kerugian bagi organisasi..
• Jika karyawan yang meninggalkan Perusahaan adalah yang kinerjanya tidak baik maka
akan baik bagi Perusahaan. Namun jika karyawan berkinerja baik maka akan merugikan
Perusahaan.

Absenteeism (Kemangkiran)
• Absenteeism (kemangkiran), yaitu tidak masuk kerja tanpa laporan.
• Kemangkiran merupakan kerugian dan gangguan yang sangat besar bagi para pemberi kerja, dan
bagi suatu organisasi sulit untuk beroperasi dengan lancar dan mencapai tujuan-tujuannya apabila
karyawan mangkir.

7
Organizational
Click to edit Master title style
Citizenship Behavior
(OCB)
OCB adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja
formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi
tersebut secara efektif.
Organisasi membutuhkan karyawan yang akan memperlihatkan perilaku
kewargaan yang baik
membantu individu lain dalam tim,
mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan ekstra
Menghindari konflik yang tidak perlu
Besar hati mentolerir kerugian dan ganggauan terkait pekerjaan yang kadang terjadi
Fakta menunjukkan, organisasi yang memiliki karyawan seperti itu memiliki
kinerja yang lebih baik daripada organisasi lain.
8 8
Click to edit Master
Job Satisfaction title style
(Kepuasan Kerja)

• Adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil evaluasi
karakteristiknya.
• Kepuasan kerja lebih menggambarkan sikap daripada perilaku.
• Kepuasan kerja berkorelasi positif dengan kinerja: semakin tinggi Tingkat kepuasan kerja maka
kinerjanya akan semakin baik.
• Lima dimensi pekerjaan untuk mengukur kepuasan kerja menurut Luthans (2011):
1. Pekerjaan itu sendir
2. Gaji
3. Kesempatan promosi
4. Pengawasan
5. Rekan kerja

9 9
Click to edit
Kepuasan Master
Kerja dantitle style
Kinerja

• Hasil penelitian apakah kepuasan kerja mempengaruhi kinerja atau


kinerja mempengaruhi kepuasan kerja, masih kontroversi.
• Bukti penelitian menunjukkan, mungkin kepuasan kerja tidak
menghasilkan perkembangan kinerja individu tetapi dapat
menyebabkan perkembangan di level departemen dan organisasi

1010
Click to edit
Kepuasan Master
Kerja dantitle style
Turnover

• Kepuasan kerja yang tinggi tidak akan secara langsung membuat


perputaran karyawan menjadi rendah, namun dapat membantu
menurunkan turnover.
• Namun kepuasan kerja yang rendah akan meningkatkan turnover
karyawan.

1111
Click to edit
Kepuasan Master
Kerja dantitle style
Absenteeism

• Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang negatif antara


kepuasan kerja dengan ketidakhadiran, walaupun Tingkat
korelasinya lemah.
• Karyawan yang yakin bahwa pekerjaannya penting memiliki
ketidakhadiran yang rendah daripada karyawan yang tidak merasa
pekerjaannya penting.
• Kepuasan kerja yang tinggi tidak berkorelasi nyata dengan
ketidakhadiran yang rendah tetapi bila kepuasan kerja rendah akan
meningkatkan ketidakhadiran.

1212
Click to edit
Kepuasan Master
Kerja dantitle
OCB style

• Karyawan yang puas tampaknya cenderung berbicara secara positif tentang


organisasi, membantu individu lain, dan melewati harapan normal dalam
pekerjaan mereka.
• Karyawan yang puas mungkin lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan
karena mereka ingin merespons pengalaman positif mereka.
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi OCB,
tetapi melalui persepsi keadilan.

1313
Click to edit
Kepuasan Master
Kerja dantitle style Pelanggan
Kepuasan

• Pada organisasi jasa kepuasan kerja karyawan garis depan yang berinteraksi
langsung dengan pelanggan berhubungan positif dengan kepuasan pelanggan.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang puas dapat meningkatkan
kepuasan dan kesetiaan pelanggan.
• Sebaliknya, pelanggan yang tidak puas dapat meningkatkan ketidakpuasan
karyawan.

1414
Click to edit Master
Karakteristik Biografititle style

• Karakteristik biografi adalalh karakteristik perseorangan, seperti


usia, jenis kelamin, ras, masa kerja, yang diperoleh secara mudah
dan objektif dari arsip pribadi seseorang.
• Karakteristik biografi sering dihubungkan dengan perilaku kerja.

1515
Click
Usia to edit Master title style
• Usia sering berhubungan dengan produktivitas: seiring dengan
meningkatnya usia seseorang maka produktivitasnya cenderung
menurun. Namun hubungan ini bergantung pada jenis
pekerjaannya.
• Usia berkorelasi positif dengan kepuasan kerja.
• Terdapat perbedaan antara pekerja professional dengan non-professional:
kepuasan kerja cenderung meningkat di antara karyawan professional
seiring meningkatnya usia.
• Pada karyawan nonprofessional, kepuasan kerja cenderung menurun
seiring bertambahnya usia.
• Semakin tua usia seseorang, semakin kecil kemungkinan turnover.
• Usia berkorelasi negative dengan kemangkiran (absenteeism).
1616
Click
Jenis to edit Master title style
Kelamin

• Tidak terdapat perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam hal
kemampuan memecahkan masalah, menganalisis, kompetitif, motivasi,
kemampuan belajar.
• Beberapa riset menunjukkan bahwa turnover tidak berbeda signifikan antara
pria dan wanita, namun ada riset yang menunjukkan wanita mempunyai tingkat
turnover yang lebih tinggi, sehingga tidak cukup informasi untuk menarik
kesimpulan yang berarti.

1717
Click
Ras to edit Master title style

• Dalam situasi pekerjaan, ada kecenderungan bagi individu untuk lebih


menyukai rekan-rekan dari ras mereka sendiri dalam evaluasi kinerja,
keputusan promosi, dan kenaikan gaji.
• Permasalahan yang sering terjadi misalnya pemberi kerja yang menggunakan
tes kemampuan untuk seleksi, promosi, pelatihan, dan keputusan-keputusan
lainnya adalah kekawatiran bahwa tes tersebut mungkin memiliki sebuah
dampak negatif pada kelompok rasa tau etnis.

1818
Click to edit Master title style
Masa Kerja

• Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara senioritas


atau masa kerja dengan produktivitas.
• Masa kerja diekspresikan sebagai pengalaman kerja, yang menjadi
predictor yang baik terhadap produktivitas karyawan.
• Penelitian tentang hubungan antara masa kerja dengan
absenteeism menunjukkan, bahwa senioritas berkorelasi secara
negatif dengan ketidakhadiran.
• Masa kerja juga berkorelasi negatif dengan turnover. Semakin lama
masa kerja semakin kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri.

1919

Anda mungkin juga menyukai