Anda di halaman 1dari 3

Nama: AFNELI NELINDA

NIM : 0862312019034
Prodi: MPI 2

FINAL
(PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI)

Soal UAS :
1. Sebutkan dan kemukakan faktor yg mempengaruhi iklim sekolah dan hubungan iklim
organisasi dg kinerja
2. Jelaskan bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi
3. Kemukakan pengertian dan pengukuran kepuasan kerja.
4. Jelaskan unsur unsur dan pendekatan terhadap komitmen
5. Kemukakan proses dan dampak terjadinya stres.
6. Bagaimana menciptakan dan mempertahankan budaya
Selamat bekerja !!!
Jawaban
1. faktor-faktor yang mempengaruhi iklim, yaitu :
• Manajer/Pimpinan
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer
mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan- aturan, kebijakan-kebijakan,
dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan
dengan masalah personalia dan permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke
waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
• Tingkah Laku Karyawan
Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka, terutama
kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan
kebutuhan tersebut.
• Tingkah Laku Kelompok Kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan
persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam
organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu
secara formal, utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok
persahabatan atau kesamaan minat.
• Faktor Eksternal Organisasi
Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut.
Keadaan ekonomi adalah faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam
perekonomian dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk
memberikan peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan tingkat
inflasi.

Sedangkan hubungan iklim organisasi dengan kinerja adalah


Organisasi yang sukses adalah organisasi yang membutuhkan karyawan yang mampu
bertindak melebihi tugas pekerjaan umum mereka, atau memberikan kinerja yang
melampaui perkiraan dan fakta menunjukan bahwa organisasi yang mempunyai
karyawan yang memiliki OCB yang baik, akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada
organisasi lain
2. Penerapan motivasi dalam organisasi
Motivasi merupakan suatu dorongan untuk melakukan sesuatu, jadi jika motivasi
dapat diartikan sebagai dorongan untuk melakukan suatu pekerjaan. dengan peranan
motivasi dalam meningkatkan kinerja karena dengan motivasi yang tinggi akan
menghasilkan kinerja yang baik dan begitu pula sebaliknya jika motivasinya rendah
akan menghasilkan kinerja yang rendah pula
3. Pengertian kepuasan kerja dan pengukuran
• kepuasan kerja yaitu merupakan suatu sikap seorang karyawan terhadap
pekerjaan yang mereka lakukan. Kepuasan kerja seorang karyawan dapat mewakili
sikap secara menyeluruh sehingga berpengaruh terhadap perasaan di dalam bekerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja yang tinggi seorang
karyawan dapat menjadi tanda bahwaperusahaan atau organisasi telah dikelola
dengan baik, begitu pula sebaliknya apabila terdapat karyawan memiliki kepuasan
yang rendah menunjukkankurang maksimalnya pihak manajemen perusahaan dalam
mengelola organisasinya.
• Pengukuran kepuasan kerja:
a) Pengukuran kepuasan kerja dengan skala Job Description Index.
Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hullin
pada tahun 1969. Cara penggunaannya, diajukan pertanyaan pada
karyawan mengenai pekerjaan atau jabatannya, yang mencakup
tingkat kepuasan terhadap aspek pekerjaan, pengawasan, upah,
promosi, dan rekan kerja .
b) Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Minnesota Satisfaction Questionaire
Pengukuran kepuasan kerja ini dikembangkan oleh Weiss dan England
pada tahun 1967. Skala ini berisi tanggapan yang mengharuskan
karyawan untuk memilih salah satu dari alternatif jawaban : sangat
tidak puas, tidak puas, netral, puas, atau sangat puas terhadap
berbagai pertanyaan yang diajukan.
c) Pengukuran Kepuasan Kerja Berdasarkan Gambar Ekspresi Wajah.
Pengukuran kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Kunin pada
tahun 1955 ini terdiri dari gambar-gambar wajah orang, mulai dari
gambar wajah yang sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan
sangat cemberut.
4. Unsur-unsur pendekatan:
• Identifikasi
Identifikasi adalah penerimaan tujuan organisasi yang dipercai karyawan karena telah
disusun demi memenuhi kebutuhan dan keinginan pribadi karyawan. Identifikasi
karyawan tampak melalui sikap menyetuju kebijaksanaan organisasi, kesamaan nilai
pribadi dan nilai-nilai organisasi, serta adanya kebanggaan menjadi bagian dari
organisasi.
• Keterlibatan
Keterlibatan adalah sejauh mana usaha karyawan untuk menerima dan melaksanakan
setiap tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Karyawan bukan hanya
sekedar melaksanakan tugas-tugasnya melainkan selalu berusaha melebihi standar
minimal yang ditentukan oleh organisasi. Karyawan akan terdorong pula untuk
melakukan pekerjaan diluar tugas dan peran yang dimilikinya apabila dibutuhkan oleh
organisasi, bekerjasama baik dengan pimpinan ataupun dengan sesama rekan kerja.
• Loyalitas
Loyalitas adalah evaluasi terhadap komitmen dengan adanya ikatan emosional
keterikatan antara organisasi dengan karyawan serta keinginan yang kuat untuk tetap
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan.
5. Proses terjadinya stres:
Saat seseorang menghadapi kondisi yang memicu stres, tubuh akan bereaksi secara
alami, yaitu dengan melepas hormon yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi
ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang berbahaya
atau mengancam, sehingga bisa keluar dari situasi tersebut.
Sedangkan dampak dari stress itu adalah Selama beban kerja yang diberikan cukup,
kebanyakan orang bisa menghadapi tekanan di tempat kerja dengan baik. Misalnya
menjadikan beban kerja sebagai motivasi untuk belajar dan bekerja lebih produktif.
Namun ketika beban kerja berlebih, kondisi ini memicu stres kerja yang bisa
berdampak negatif pada kehidupan pekerja, termasuk berpengaruh pada kesehatan
dan hubungannya dengan keluarga. Pekerja yang memiliki beban kerja berlebih
cenderung memiliki tekanan darah tinggi dibanding yang memiliki beban kerja normal
(maksimal 8 jam per hari). Apabila terus-menerus terjadi, tekanan darah tinggi yang
dialami bisa meningkatkan risiko penyakit
6. Bagaimana menciptakan budaya organosasi
Penciptaan budaya organisasi merupakan suatu proses. Artinya tidak serta merta
terbentuk meskipun sejak semula pendirinya telah meletakkan fondasi budaya yang
mungkin didasarkan filsafat hidupnya, pengalamannya, dan hasil-hasil yang pernah
diraih dengan menggunakan budaya serupa. Serta dapat melakukan hal-hal berikut:
• Struktur organisasi yang benar sesuai dengan tuntutan/tujuan dan sebagai
strategi.
• Melakukan manajemen secara horisontal, lebih banyak yang bersifat
kerjasama/koordinasi.
• Memberikan pelayanan atas dasar strategi yang baik.
• Interaksi atau pergaulan atas dasar silih asih, asah dan asuh.
• Membuang budaya yang negatif dan memasukan nilai-nilai baru.
• Orientasi kerja pada peningkatan kualitas.
• Mengembangkan upaya kemitraan/partnership.
• Melakukan gaya kepemimpinan dengan keteladanan
• Manajemen/administrasi dengan melakukan penyempurnaan terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai