Anda di halaman 1dari 9

SAMIUN BAUDI_21611063

BAB I
KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Seorang guru mengadakan ulangan harian. Setelah beberapa kali ulangan


harian diperoleh nilai rapor. Pada waktu kenaikan kelas, kepada siswa-
siswa pandai diberi hadiah secara bertingkat menurut urutan prestasinya
sedangkan kepada kepada siswa yang tidak naik kelas diberi nasehat.
Berdasarkan hal tersebut, kategorikan manakah pekerjaan mengukur dan
manakah pekerjaan menilai.
Jawab: Berdasarkan definisi dari kegiatan pengukuran adalah membandingkan
hasil tes dengan standar yang ditetapkan, yang bersifat kuatitatif. Jadi yang
termaksud kegiatan mengukur adalah pada saat guru memberikan ulangan
harian untuk menguji siswa dan siswa mengenai pemahaman materi yang
diajarkan. Sedangkan kegiatan menilai adalah proses pengambilan keputusan
yang diperoleh dari tes. Jadi yang termaksud kegiatan penilaian adalah ketika
guru memberikan ulangan harian dan siswa memperoleh nilai yakni nilai lapor,
bagi siswa yang memperoleh nilai optimal akan di beri hadiah dan siswa yang
tidak lulus akan di beri nasehat.
2. Berdasarkan pemaknaan terhadap penilaian ditinjau dari aspek siswa, guru
dan sekolah, baikkah kiranya jika guru memberikan ulangan tiap hari?
Berikan pendapat anda dari berbagi aspek tersebut. Kemukakan juga
kelebihan dan kekurangannya.
Jawab: Menurut saya, untuk pemberian ulangan setiap hari. Jika ditinjau dari
aspek siswanya bahwa ini sangat baik agar siswa lebih aktif dan memahami
materi yang diajarkan karena setiap hari selalu mengulang-ulanginya. Dan di
tinjau dari aspek guru, seorang guru lebih mudah mudah untuk melakukan
pengukuran dan penilaian terhadap hasil belajar siswa dan dari aspek sekolah
akan mengeluarkan siswa-siswi yang berkualitas. Namun terdapat kelemahan
yaitu siswa dituntut untuk berpikir lebih kritis dan guru harus kreatif dalam
memberikan ulangan dan sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana
untuk kegiatan tersebut.

3. Pendidikan adalah sebuah sistem yang didalamnya terdapat tiga komponen


yang saling berkait yaitu: tujuan pendidikan, pengalaman belajar dan
evaluasi hasil belajar. Berikan gambaran yang jelas mengenai hubungan
ketiga komponen di atas.
Jawab: Tiga komponen tersebut sangat barkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Tujuan pendidikan adalah suatu aspek-aspek yang ingin dicapai dalam
malakukan suatu pembelajara, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomorik.
Pengalaman belajar adalah situasi yang dilalui oleh siswa dan guru dalam
melaksanakan pembelajaran atau proses transfer pengetahuan antara guru dan
siswa. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi dari
keseluruhan proses pembelajaran, untuk mengetahui keputusan yang yang
harus di perbaiki dalam seluruh proses pembelajaran.
BAB II
EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF KURIKULUM 2013
(PENILAIAN OTENTIK)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan saitifik dalam proses


pembelajaran, dan sebutkan latar belakang filosofis yang melatar
belakangi munculnya pendekatan ini!
Jawab: Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dibuat sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. Latar belakang filosofi diterapkannya pendekatan saitifik karena
pada penilaian tradisional siswa hanya dituntut untuk memahami materi yang
diajarkan oleh guru dan siswa dan guru dijadikan sebagai sumber belajar,
sedangkan pada pendekatan saintifik siswa dituntut dapat menerapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan nyata.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian otentik?


Jawab: Penilaian autentik (authentik assessment) adalah penilaian yang
sebenarnya melalui proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru untuk
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran yang benar agar
pembelajaran lebih bermakna.
3. Jelaskan keterkaitan antara pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dengan pentingnya penilaian model otentik?
Jawab: Pelaksanaan pembelajaran dan pendekatan saintifik sangat berkaitan
karena dalam proses pembelajaran seorang guru tidak hanya menuntut siswa
supaya paham dengan materi yang disampaikan melainkan seorang guru dalam
menerapkan pendekatan saintifik, maka siswa memiliki pengetahuan yang luas
mengenai konsep pembelajaran dengan melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang ditemukan sehingga dapat diterapkan dikehidupan
nyata. Dan sangat berkaitan dengan penilaian otentik karena guru bisa menilai
proses perkembangan siswa dalam pembelajaran.
BAB III
INSTRUMEN EVALUASI BENTUK TES

1. Tes bentuk pilihan ganda memiliki objektivitas yang lebih tinggi daripada
soal bentuk isian. Berikan komentar anda!
Jawab: Menurut saya tes pilihan ganda memang memiliki objetivitas yang lebih
tinggi karena dalam soal atau pertanyaan sudah terdapat beberapa pilihan
jawaban yang benar, sehingga siswa lebih focus pada jawaban yang benar, dan
tidak berpikir secara luas, lain halnya dengan soal esay test, siswa dituntut untuk
berpikir lebih luas menganai soal yang diberikan sehingga membutuhkan
wawasan yang luas dan pemikiran siswa lebih berkembang dan tidak terpacu
pada pilihan jawaban yang diberikan oleh guru.

2. Konsekuensi logis dari penerapan KTSP adalah penerapan sistem penilaian


yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya. KTSP menerapkan Penilaian
Kelas (PK). Kemukakan bentuk penilaian dan jenis tagihan yang terdapat
dalam sistem PK.
Jawab: Penilaian yang diterapkan dalam KTSP adalah Penilaian Berbasis Kelas
(PBK). PBK memiliki pengertian penilaian sebagai assessment, yaitu kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil
belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar.
Jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain:
 Kuis: digunakan untuk menanyakan hal-hal yang prinsip dari pelajaran yang
lalu secara singkat, bentuknya berupa isian singkat.
 Pertanyaan Lisan: digunakan untuk mengungkap penguasaan peserta didik
tentang pemahaman konsep, prinsip, atau teorema.
 Ulangan harian: dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan
kompetensi.
 Tugas individu: dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap
peserta didik dan dapat berupa tugas rumah. Tugas individu dipakai untuk
mengungkap kemampuan aplikasi sampai evaluasi atau untuk mengungkap
penguasaan hasil latihan dalam menggunakan alat tertentu, melakukan
prosedur tertentu.
 Tugas kelompok: digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam
upaya pemecahan masalah. Jika mungkin kelompok peserta didik diminta
melakukan pengamatan atau merencanakan suatu proyek menggunakan data
informasi dari lapangan.
 Ulangan semester: digunakan untuk menilai ketuntasan penguasaan
kompetensi pada akhir program semester.
 Ulangan Kenaikan: digunakan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik
utnuk menguasai materi dalam satu tahun ajaran. Pemilihan kompetensi ujian
harus mengacu pada kompetensi dasar, berkelanjutan, memiliki nilai aplikatif,
atau dibutuhkan untuk belajar pada bidang lain.

3. Berikan argumentasi anda mengenai ujian yang bersifat open book!


Jawab: Menurut saya ujian yang bersifat open book kurang tepat, karena siswa
bebas dalam mencari jawaban yang benar dan tidak memahami apa yang mereka
kerjakan dan tidak dapat dapat berpikir kritis karena hanya mengandalkan buku
dan memilih jawaban yang benar. Tidak memikirkan bahwa materi yang ajarkan
ini bisa diterapkan dalam kehidupan nyata atau tidak, jadi membuat siswa merasa
bebas dan tidak merasa butuh terhadap materi yang diajarkan.
BAB IV
INSTRUMEN EVALUASI BENTUK NON-TES

1. Rancanglah satu instrumen eavaluasi bentuk non-tes untuk penilaian


produk yang kait dengan materi pelajaran di jurusan anda.
Jawab:
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN BENTUK NON-TES

1. Tes Perbuatan (Pemahaman Materi)

Kemampuan dalam memahami materi Energi


No. Nama Siswa Alternatif dan Penggunannya
1 2 3 4 5
1 Ahmad Hidayat
2 Samiun Baudi
3 Dedy Kurniawan
4 Febriansyah
5 Rena Yestin
6 Yayung Apriani
7 Winda Amalia

Keterangan:
 1 = dapat memahami dengan baik. 80 – 90 “A”
 2 = memahami kurang baik. 70 – 79 “B”
 3 = memahami tapi masih ragu. 60 – 69 “C”
 4 = perlu bantuan dosen dalam memahami. 50 – 59 “D”
 5 = tidak dapat memahami <50 “E”
2. Penilaian Afektif
Indikator : Siswa dapat menunjukan sikap yang baik.
Jumlah
Aspek Penilaian Nilai Catatan
Nama Skor
No.
Siswa Disiplin Respon Inisiatif Kerja Tuntas
Sama Tugas
1 Andi
2 Andre
3 Budi
4 Adi
5 Ari
6 Kurni
7 Miun
8 Dayat
9 Veni
10 Ayung

Catatan :
a. Kriteria perilaku
1 = sangat kurang 4 = baik
2 = kurang 5 = amat baik
3 = cukup
b. Nilai merupakan jumlah dari nilai tiap-tiap indikator perilaku
Nilai maksimum = 25
Keterangan nilai
23 - 25 = sangat baik 8 - 12 = kurang
18 - 22 = baik 0 - 7 = sangat kurang
13 - 17 = cukup
2. Diskusikan dengan teman anda, materi pelajaran apa di jurusan anda
yang paling tepat dievaluasi dengan teknik non-tes.
Jawab : Menurut saya pribadi bahwa, materi yang cocok untuk bahan evaluasi
dengan teknik non-tes adalah yang berkaitan dengan Cabang Ilmu Biologi pada
materi GENETIKA, alasannya yaitu pada materi ini masih banyak siswa kurang
minat dengan materi ini sehingga membuat sebagian siswa tidak paham dengan
materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai