Anda di halaman 1dari 4

NAMA :FAHMI JUADNRY HASAN

NIM :16023000078

KELAS :C

MATA KULIAH :ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

JAWABAN!

SOAL 1

A.

2010 2011 2012 2013 2014 2015

LABA KOTOR (Gross Rp72.33 Rp99.00 Rp100.0 Rp127.2 Rp141.9 Rp104.0


profit) 3 5 00 87 50 94
PENDAPATAN Rp144.3 Rp129.5 Rp50.10 Rp19.32 Rp67.61 Rp111.0
PENJUALAN 06 86 9 4 0 90
GROSS PROFIT
MARGIN 50% 76% 200% 659% 210% 94%

C. Balance scorecard memiliki 4 perspektif :

-perspektif keuangan : mengukur kinerja keuangan

-perspektif pelanggan : berfokus pada bagaimana organisasi memperhatikan pelanggannya

-perspektif proses usaha internal

-perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Bagaimana memerepkan atau mengimplementasikan balanved scorecard ?

Balance scorecard dikenal sebagai pengukuran kerja. Balance scorecard sekarang banyak
digunakan untuk pengembangan starategi dan alat eksekusi yg dikembangkan dalam lingkungan
operasional.
Balance scorecard telah banyak diterapkan sebagai alat ukur kinerja baik manufaktur atau jasa.
Penerapan berfokus pada 4 perspektif balance scorecard dan lebih sering dilakukan dalam
konteks penerapannya pada perusahaan yang bertujuan mencari laba (profit seeking
organizations)& jarang sekali ada pembahasan mengenai penerapan balance scorecard pada
organisasi nirlaba (not for profit organization) atau koperasi dimana owner dan customer sama
dan anggota menjadi prioritas yang sama.

Pada organisasi semacam ini keberhasilan haruslah lebih didasarkan pada keaukaesan
pencapaian misi secara luas daripada sekedar perolehan keuntungan.

Jadi dengan balance scorecard para manajer akan mampu mengukur bagaimana unit bisnia
mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan masa
yang akan datang.

Melalui metode yg sama dapat dinilai pula apa yang telah dibina dalam intangible assets seperti
merk dan loyalitas pelanggan

SOAL.2

A. IFRS yang adalah singkatan atau kepanjangn dari International Financial Accounting
Standard merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB).

Dalam penyusunannya, International Accounting Standards (IAS) melibatkan empat organisasi


utama dunia yakni Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa
(EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional
(IFAC).

Awalnya, IFRS merupakan perkembangan dari standar akuntansi global yang ditujukan untuk
mendorong penggunaan standar akuntansi global dengan kualitas tinggi yang dipelopori oleh
IASB yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC).

Kini, setelah berhasil diterbitkan, IFRS adalah sistem yang dipakai oleh sebagian besar negara
baik dalam mengelola bisnis nasional maupun internasional.

Di Indonesia sendiri, saat ini telah mengadopsi IFRS. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan
bagian dari IFAC yang mewajibkan anggotanya untuk mematuhi Statement Membership
Obligation (SMO), sehingga Indonesia harus menjadikan IFRS sebagai salah satu standar
akuntansinya

FRS telah diterapkan di Indonesia sejak 2012 lalu. Dalam penerapannya, pemerintah
mewajibkan beberapa lembaga untuk menggunakan sistem IFRS ini.
Lembaga yang wajib menggunakan sistem IFRS menurut ketetapan pemerintah adalah
perbankan, asuransi, perusahaan publik, dan BUMN.

Pemerintah mewajibkan penggunaan sistem IFRS bukanlah tanpa alasan. Hal ini disebabkan
lembaga tersebut terkait langsung dengan masyarakat, sehingga penggunaan IFRS memiliki
tujuan untuk memberikan informasi apa yang relevan bagi pengguna dalam membaca dan
menganalisa laporan keuangan perusahaan itu

Menerapkan standar keuangan IFRS dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan dan
memberikan informasi laporan keuangan yang berkualitas dalam pasar modal Internasional.

Manfaat lainnya yang dapat dirasakan dengan menerapkan IFRS di perusahaan Anda adalah
dapat menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam
ketentuan pelaporan keuangan.

Selain itu, IFRS juga dapat mengurangi penggunaan biaya pelaporan keuangan perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis keuangan perusahaan Anda.

IFRS dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan Anda menuju best practice.
Jadi, meski Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan dengan IFRS, namun ternyata hal
ini malah akan mempermudah pelaporan keuangan

B. Pada umumnya, ada dua pendekatan dalam analisa fundamental sebuah saham yaitu
pendekatan top down (dari atas ke bawah) dan pendekatan bottom up (dari bawah ke atas).
Kedua pendekatan ini memiliki sejumlah perbedaan secara prinsip.

Pada dasarnya, analisa saham dengan pendekatan top down adalah suatu usaha untuk mengkaji
bagaimana dampak dari kondisi ekonomi makro terhadap saham. Sementara itu, analisa saham
dengan pendekatan bottom up adalah usaha untuk mengkaji suatu saham berdasarkan kondisi
perusahaan tersebut.

Dengan kata lain, pendekatan top down berangkat dari kondisi ekonomi makro, sedangkan
pendekatan bottom up berangkat dari kondisi perusahaan. Kedua pendekatan ini memiliki
keunggulan dan kelemahannya masing-masing

alam analisa dengan pendekatan top down, analisa kondisi makro adalah langkah pertama yang
perlu dilakukan. Seperti yang sudah disebut di atas, titik berangkat analisa adalah perbedaan top
down dan bottom up.

Analisa makro dapat dilakukan dengan mencermati kondisi ekonomi global atau ekonomi
domestic.
Langkah kedua setelah melakukan analisa makro adalah analisa sector.

Setelah analisa sektor, langkah berikutnya yang dilakukan adalah memilih saham yang menarik
dari suatu sector.

Anda mungkin juga menyukai