Farmakologi Kelompok 4 Terapi Herbal
Farmakologi Kelompok 4 Terapi Herbal
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS 1/A2
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Penyusunan Makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan
kemampuan penyusun yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan
dan berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan dan meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................................... 01
DAFTAR ISI............................................................................................................. 03
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
di Indonsia ..........................................................................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
3
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat dalamtubuh. Obat adalah
senyawa atau campuran senyawa untuk mencegah, mengurangi gejala atau menyembuhkan
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia (joenoes,2001). Penentuan
obat untuk pasien adalah wewenang dari dokter, tetapi para perawat dituntut untuk turut
bertanggung jawab dalam pengelolaan obat tersebut. Mulai dari memesan obat sesuai order
dokter, menyimpan dan meracik obat sesuai order hingga memberikan obat kepada pasien.
Memastikan bahwa obat tersebut aman bagi pasien dan mengawasi akan terjadinya efek
samping dari pemberian obat tersebut pada pasien. Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan baik didalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang- undangan
(Permenkes, 2010). Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui
pendidikan keperawatan (UU kesehatan No 23 tahun 1992). Perawat harus mengetahui semua
komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak
lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan .
Secara hukum perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan
dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan
klien. Cara pemberian obat yang benar akan memberikan efek dan dampak yang bagus dan
efektif kepada proses penyembuhan penyakit. Pemberian obat yang tepat dan sesuai dengan
dosis adalah salah satu tanggung jawab penting bagi seorang perawat yang dilakukan di
tempat pelayanan kesehatan seperti hal nya rumah sakit dan puskesmas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kepada pasien dengan semangat berbuat baik kepada sesama manusia berdasarkan pada
kaidah bioetik, yaitu beneficience. Terlebih bagi perawat yang melaksanakan praktik di
daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh transportasi dan mengalami keterbatasan obat-
obatan medis. Sudah selayaknya, perawat tersebut memanfaatkan obat tradisinal yang
terdapat di sekitarnya sebagai sarana pencegahan dan pengobatan penyakit. Inilah urgensi
seorang perawat harus mempelajari pemberian terapi obat dari bahan alam (herbal). Dengan
dikeluarkannya peraturan dan keputusan menteri kesehatan tersebut, perawat sebagai
penyedia jasa layanan kesehatan dan klien sebagai penerima jasa layanan akan memperoleh
perlindungan hukum terhadap layanan yang dilakukan. Sebagai upaya mempertahankan
eksistensi dan menejemen profesi keperawatan di Indonesia, sikap sebagai seorang perawat
haruslah terus mendukung terealisasinya undang-undang keperawatan.
6
disimpulkan bahwa setiap kawasan hutan alam tropika pada setiap tempat menyediakan
bahan baku obat untuk berbagai kelompok penyakit.
7
untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit ringan, yang mengkhawatirkan ialah
obat tradisional juga digunakan masyarakat sebagai obat pilihan untuk mengobati penyakit
berat, penyakit yang belum memiliki obat yang memuaskan seperti kanker dan AIDS, serta
berbagai penyakit menahun misalnya hipertensi dan diabetes melitus tanpa pengawasan
dokter.
8
ada penelitian ilmiah untuk mendapatkan bukti klinik mengenai khasiat tersebut. Jamu
sebagai obat tradisional asli indonesia harus memenuhi kriteria antara lain :
Aman digunakan oleh konsumen
Klaim khasiat dibuktikan secara empiris (turun-temurun)
Memenuhi persyaratan mutu
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah diuji secara ilmiah
yang meliputi uji khasiat dan manfaat, dan bahan bakunya telah terstandarisasi. Kriteria obat
herbal terstandar antara lain :
c. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinis menggunakan hewan percobaan dan telah
melalui uji klinis pada manusia serta bahan baku dan produknya telah terstandarisasi melalui
persyaratan mutu yang berlaku. Syarat fitofarmaka yang lain adalah :
Aman digunakan oleh konsumen
Klain khasiat telah dibuktikan melalui penelitian uji klinik
Menggunakan bahan baku yang telah terstandar
Memenuhi persyaratan mutu
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Herbal dimanfaatkan sebagai obat bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Ilmu
dan keterampilan dalam memahami sifat dan karakteristik suatu obat yang berdasar dari
tumbuhan sangat penting. Dalam istilah farmasi sering kita kenal dengan istilah farmakognosi
yang materi bahasannya mencakup seluruh produk herbal yang terdapat di alam, terutama
yang berasal dari tumbuhan dan fungi atau jamur. Praktik Keperawatan komplementer
bersifat melengkapi. Salah satu tindakan di dalamnya adalah terapi perawatan berbasis herbal
yang dapat dilakukan oleh perawat secara mandiri dengan sertifikasi dan kompetensi khusus
yang secara resmi diakui oleh orgnisasi profesi atau lembaga lain yang berkompeten.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11