Nama Kelompok :
Nur Aisyah
NIM : 210407502084
Nur Eni
NIM : 210407502070
Ratih Intan Nuraini
NIM : 210407500039
Aisyah Aminy Marwan
NIM : 210407501064
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan 11
Kritik dan Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat- Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.Agama sebagai sistem
kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam
sebagai Agama telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah
yang perlu diteliti, baik itumenyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial,
politik,ekonomi dan budaya. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi initidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala- kendala yang penulis
hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Mengapa dan
Bagaimana PAI (Pendidikan Agama Islam) Diajarkan di Perguruan Tinggi, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri Makassar.Kami sadar bahwa makalah
ini masih banyakkekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu kami
meminta masukannya demi perbaikan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Pembelajaran
\
BAB II
PEMBAHASAN
C. Menggali Sumber Psikologis, Sosial Budaya, Historis, dan Yuridis tentang pembelajaran PAI
di PT dan model pendekatan atau pembelajaran PAI di PT
1. Menggali Sumber Psikologis, Sosial Budaya, Historis dan Yuridis tentang Perlunya
PAI di PT
a. Menggali sumber psikologis tentang perlunya pembelajaran PAI di PT Secara
psikologi, pada dasarnya menusia suka bertaubat yakni meninggalkan perbuatan keji dan
maksiat, lalu memilih jalan taat. Ada juga penganut suatu agama yang berpindah ke
agama lain (yang seagama).Fenomena seperti ini dikenal dengan istilah konvensi
agama.Terjadinya konvensi ini secara teoritis karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi terutama pendidikan agama.Konvensi adalah “tobat” atau kembali
kepada Tuhan. Adapun arti lain konversi adalah “pindah” yakni pindah dari satu agama
(yang dianggap salah) ke agama lain (yang dianggap benar) dan adapula konversi dalam
internal seagama adalah berpindah dari satu mazhab (yang dipandangnya keliru atau
kurang lengkap) berubah menjadi penganut mazhab lain (yang dianggapnya benar atau
lengkap atau sempurna)
b. Menggali sumber sosial budaya tentang perlunya pembelajaran PAI di PT
Masyarakat muslim umunya menghendaki PT di Indonesia sejalan dengan budaya bangsa
yang religious. Masyarakat tidak mengharapkan PT sebagai menara gading. Secara
teoritis masyarakat muslim di Indonesia dapat dipilih menjadi dua sub kultur, yaitu santri
dan muslim biasa (bukan santri) Santri bukanlah masyarakat yang tinggal di pesantren
atau pernah belajar di pesantren, melainkan masyarakat muslim yang taat menjalankan
ajaran islam, dalam konkretnya adalah menjalankan lima rukun islam. Adapun
masyarakat muslim biasa (bukan santri) adalah masyarakat muslim yang kurang taat
menjalankan ajaran islam Artinya serendah-rendahnya tingkat keberagaman masyarakat
Indonesia mereka tetap mementingkan agama dan pengalaman ajaran agama. Ketika
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, sekolahsekolah dan perguruan tinggi
milik pemerintah colonial secara otomatis menjadi milik pemerintah RI agar pendidikan
islam dijadikan bagian dari agama kurikulum sekolah dan PT.
c. Menggali sumber yuridis tentang perlunya pembelajaran PAI di PT Landasan
filosofis dan yuridis sangat kuat yang berpijak pada Pancasila terutama sila pertama
Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa)
d. pendidikan secara Historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik dalam
proses pembentuknya jati diri bangsa. Di samping pendidikan juga merupakan variabel
yang tidak dapat diabaikan dalam mentransformasi ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai
nilai agama. Sesuai dengan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang ditujukan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
E. Mendeskripsikan tentang Perlunya dan Bagaimana PAI Diajarkan di PT Maka kuliah PAI di
PT.
PT wajib diajarkan sebagai mata kuliah mandiri, diajarkan oleh Dosen yang segama
dengan mahasiswa, dan diajarkan oleh Dosen yang memenuhi syarat kompetensi sebagai Dosen
PAI yang professional Nabi Muhammad SAW menyampaikan agama islam itu kepada umatnya
melalui pengajaran, bimbingan, dan keteladanan. Agama islam model ini berlaku hingga akhir
zaman, yang ajaran aslinya dilestarikan oleh ulama pewaris Nabi (‘Al-‘Ulama’u hum waratsatui-
anbiya: Artinya, para ulama adalah pewaris Nabi), Agama islam model inilah yang perlu
diajarkan di PT PAI berperan menyadarkan mahasiswa agar selalu butuh dengan Tuhan.
Terjadinya korversi agama mengindikasikan bahwa manusia selalu kembali kepada Tuhan dan
sellau mencari agama mazhab dan ajaran yang benar.PAI berperan menyajikan informasi yang
jelas dan benar tentang agama. Tidak adanya pembelajaran PAI di PT akan mengakibatkan
larinya para mahasiswa kepada organisasi-organisasi atau kelompokkelompok keagamaan yang
menyuguhkan kebahagiaan semu, yang justru bertentangan dengan agama, masyarakat, dan
pemerintah UU Sistem Pendidikan Nasional (No.20 Tahun 2003) Bab II Pasal 3 menegaskan,
tujuan pendidikan untuk berkembangnya potensi peserta didik (termasuk mahasiswa) agar
menjadi manusia yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
seterusnya. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menegaskan bahwa Pendidikan
Agama di PT merupakan mata kuliah mandiri yang wajib diajarkan pada program Diploma dan
Sarjana Bagaimana PAI diajarkan di PT ? ada dua pandangan. Pertama, menekankan pentingnya
substansi materi; kedua, menekankan pentingnya proses pembelajaran. Dosen PAI cukup
menyuguhkan substansi materi yang paling dasar dan inti saja.Adapun pengembangannya
diserahkan untuk digali oleh mahasiswa.
Dari pemahaman terhadap Bab ini tentunya Anda sudah memiliki gagasan
mengenai bangunan etik yang dapat dikembangkan menjadi landasan
profesionalitas/profesionalisme alumni perguruan tinggi sesuai disiplin ilmu
masingmasing.Susunlah kelompok-kelompok kecil kemudian diskusikan hal tersebut
dengan teman-teman di kelompok masing-masing. Tunjukkan sikap Anda!
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Agama sebagai pranata sosial berperan sangat penting dalam mempengaruhi
perilaku dan penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Peranan penting agama dan
nilai-nilai agama ini antara lain terlihat dalam mata kuliah pendidikan agama. Mata
kuliah ini merupakan pendamping yang penting bagi mahasiswa agar bertumbuh
dan kokoh dalam moral dan karakter agamawinya sehingga ia dapat berkembang
menjadi yang tinggi moralnya dan benar serta perilakunya.
Alasan mengapa dan bagaimana pai diajarkan di perguruan tinggi karena Islam
Islam merupakan agama yang memiliki sumber mutlak dan tidak boleh ada
keraguan didalamnya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah, termasuk dalam menentukan
tujuan pendidikan agama Islam.Alquran menegaskan bahwa tujuan pendidikan
dalam membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah SWT.dan Khafah-Nya.
Berbagai sumber tentang pembelajaran PAI di perguruan tinggi seperti sumber
psikologis, sosial budaya, historis dan yuridis serta berbagai model pendekatan atau
metode pembelajaran PAI di perguruan tinggi. Sehingga perlu diajarkan di
perguruan tinggi. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia, yakni
meningkatkan martabat manusia kearah manusia ideal yang dikehendaki. PAI di
perguruan tinggi memiliki landasan psikologis, sosial budaya, historis dan yuridis
yang sangat kokoh.Terutama secara psikologis, manusia adalah makhluk teogenetis
(makhluk ber-tuhan) semua manusia tanpa terkecuali membutuhkan Tuhan.
PAI berperan menyadarkan mahasiswa agar selalu butuh dengan Tuhan.PAI
berperan menyajikan informasi yang jelas dan benar tentang agama. PAI
menekankan pentingnya substansi materi, dan menekankan pentingnya proses
pembelajaran. Mahasiswa harus dibekali dengan sebanyak-banyaknya materi PAI.
Kritik dan Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak mengalami
kekurangan dan kelebihan baik dalam penyusunan maupun dalam penyajian materi
tentang mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di Perguruan Tinggi.Yang kami
sampaikan sehubungan itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
makalah ini dan kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M Amin. 2006. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: PendekatanIntegratif interkonektif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Al-Qosimi, Muhammad Jamaluddin. 1986. Bimbingan untuk Mencapai Tingkat Mu'min: Ringkasan Ihya 'Ulumiddin
Al-Ghazali. (Terjemahan).Bandung: CV Diponegoro.
Chalil, Moenawar. 1999. Kembali Kepada Al-Qur'an dan Assunnah. Jakarta: Bulan Bintang.
Faiz, Fahrudin. 2003, Hermeneutika Qur'aini antara Teks, Konteks, dan Kontekstualisasi, Yogyakarta: Qalam.
Muchtar Yahya dan Fathurrahman. 1986. Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islami. Bandung: PT Al-Ma'arif.
Praja, Juhaya S. 1987. Aliran-Aliran Filsafat: Dari Rasionalisme hingga Sekurarisme. Bandung: Alva Gracia.
Rahmat, Munawar, & Syahidin.2005 Sejarah Masjid. (Modul), Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam Kemenag
RI.
Rahmat, Munawar. 2006. "Corak Berpikir Keagamaan Mahasiswa Aktivis Islam UPI: Dari Corak Berpikir yang
Eksklusif, Inklusif, hingga Liberal"Jurnal Ta'lim. Bandung: Jurusan MKDU FPIPS UPI.
.......,2009, Memahami Misi dan Tujuan Agama Islam. Bandung: Value Press bekerja sama dengan Jurusan MKDU
FPIPS UPI.
.......,2011. Tafsir Al-Qur'an Sufistik Menyangkut Ayat Inti dan Ayat Kunci. Bandung: Pustaka Pondok Sufi.
.......,2012. Filsafat Akhlak: Mengkaji Ontologi Akhlak Mulia dengan Epistemologi Qurani. Bandung: Value Press
bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam FPIPS UPI.
.......,2013. "Memahami Makna SalatTahun Dengan Metode Tematik Al-Qur'an Al-Qarafi", Bahan Kuliah Pada
Program Studi S2 PAI Sekolah Pascasarjana UPI.
Sahidin & Rahmat, Munawar, 2009, Corak Berpikir Keagamaan Mahasiswa di Jawa Barat: Dari Corak Berpikir
yang Eksklusif, Inklusif, hingga Liberal, Hasil Penelitian dibiayai DIKTI Kemendinas, Bandung: FPIPS UPI.
LAPORAN HASIL DISKUSI
A. PERTANYAAN
1. Pemberi Pertanyaan : Nur Akhyar (Kelompok 2)
Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa memahami dan mengimplementasikan ajaran
agama?
Penjawab Pertanyaan : Nur Aisyah
Jawaban :
Penyelenggaraan pelajaran agama di sekolah sesuai dengan ciri keagamaan
merupakan hak sekaligus kewajiban sekolah yang diselengarakan oleh masyarakat.
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, pasal 3 menegaskan: “Setiap satuan
pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakan
pendidikan agama.” Hak mendapatkan pelajaran agama memang hak orang tua dan siswa
Hak-hak sebagai warga Negara harus dijamin oleh pemerintah.
Jelaskan penyebab suatu penganut agama berpindah ke agama lain atau sering disebut
dengan konversi agama?
Jawaban:
Menurut kami cara untuk mempelajari PAI ditengah tugas yang dari mata kuliah
lain. Yakni, mahasiswa sendiri diharuskan untuk bisa memanage waktu dalam
melakukan kegiatan. Kegiatan yang dianggap kurang penting mulai dihilangkan dan diisi
dengan hal-hal positif. Seperti hal nya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
serta selalu berdoa dan berusaha. Selain itu, mahasiswa juga dianjurkan untuk bisa
mendalami PAI seperti mengikuti kajian-kajian yang diadakan di kampus. Mahasiswa
sendiri harus membekali diri mereka agar dapat memperkuat imannya ditengah-tengah
era globalisasi yang dapat menjerumuskan diri ke arah yang negatif seperti narkoba,
pergaulan bebas, mabuk-mabukan, judi dll.
Jelaskan apa yang terjadi jika seorang mahasiswa tidak mempunyai iman yang begitu kuat
dan apa fungsi agama bagi mahasiswa?
Jawaban:
SeorangmahasiswayangtidakmempunyaiimanygkuatdapatmerusakimanterhadapAllahSW
Tyaitudapatberbuatkesyirikan. Syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu atau
menyamakan Allah dengan yang lain (menyembah selain Allah). Perbuatan syirik adalah
perbuatan sia sia dan bertentangan dengan ajaran islam. Orang yang menyembah selain Allah
disebut musyrik. Allah SWT sangat mengutuk perbuatan syirik, karena sangat merendahkan
Allah SWT dan tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Firman Allah dalam surat An-
Nisaayat48: Yang artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang di kehendaki-Nya. Barang
siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.SAn-
Nisa48).
Berkeras hati untuk mendatangi tempat tempat tertentu yang kurang membawa manfaat,
sebagaimana sabda rosulullohsaw dalam khadist. Dari Abu Hurairah Rasululloh bersabda
“jangan berkeras hati untuk berpergian kecuali untuk menuju tiga buah masjid yaitu Masjidil
Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqshal
Mendatangi dengan membenarkan tukang ramal dalam segala hal dengan keyakinan
bahwa tukang ramal itu mengetahui segala sesuatu, makahal tersebut hukumnya haram dan
termasuk golongan orang kafir (keluar dari Islam), segala amal ibadahnya tidak diterima.
“Barang siapa mendatangi tukang ramal lalu bertanya sesuatu, maka sholat yang dia kerjakan
selama empat puluh hari tidak diterima” (HR.Muslim).Dengan mengetahui perkara yang dapat
merusak iman diharapkan para peserta yang hadir mengikuti pengajian dapat menghin dari
berbagai perkara yang dapat merusak iman serta senantiasa mengokohkan dan menyempurnakan
imanya.
Fungsi Agama bagi Kehidupan Mahasiswa, Sebagai Pemberi Damai hingga Sosial
Kontra. Agama membawa nilai nilai kehidupan bagi manusia, sehingga memberikan pengaruh
yang luar biasa dalam kehidupan sehari hari Dalam beberapa golongan masyarakat, agama juga
menjadi kebutuhan dasar dari kehidupan kelompok.
Tunjukkan dalil Al Qur’an yang menunjukkan bahwa tujuan pendidikan adalah membina
manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba
Allah SWT. Sebutkan dalil dan terjemahannya serta nama surah dan ayat keberapa.
Jawaban:
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat Al-Qur’an tentang
pendidikan, berikut beberapa di antaranya:
َ ۡ ٱق َر ۡأ َو َر ّب َك
َعلّ َم٤ ٱلّ ِذي َعلّ َم ِب ۡٱل َق َل ِم٣ٱل ۡك َر ُم ۡ ٢نس َن ِم ۡن َع َل ٍق ۡ
ِ َخ َل َق
َٰ ٱل ١ٱس ِم َر ّب َكٱلّ ِذي َخ َل َق
ۡ ۡ
ۡ ٱق َرأ ِب
٥نس َن َما َل ۡم َي ۡع َل ۡم ۡ
َٰ ٱلِ
Artinya: 1) “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4)
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Apakah PAI memiliki landasan psikologis yang kuat untuk diajarkan kepada mahasiswa?
Jawaban :
Tentu saja Pendidikan Agama Islam memiliki landasan psikologis yang kuat untuk
diajarkan kepada mahasiswa di karenakan mahasiswa adalah manusia, dan manusia itu adalah
makhluk teogenetis (makhluk ber-Tuhan). Semua manusia tanpa kecuali membutuhkan Tuhan.
Oleh karena itu, perlu ditelusuri teori-teori psikologi tentang pendidikan agama yang dapat
mengubah keyakinan religius menjadi lebih baik dan lebih benar. Dan juga PAI di Perguruan
Tinggi memiliki landasan psikologis, sosial-budaya, historis, dan yuridis yang sangat kokoh.
Terutama secara psikologis, dan juga Mata kuliah PAI di Perguruan Tinggi berbeda dengan mata
kuliah agama pada prodi keislaman.
Jelaskan apa perbedaan menggali sumber psikologis, sosial budaya, historis, dan yuridis tentang
perlunya pembelajaran PAI di Perguruan Tinggi?
Jawaban:
Perbedaan menggali sumber psikologis, sosial budaya, historis, dan yuridis tentang perlunya
pembelajaran pai di Perguruan Tinggi yaitu:
a. Seara psikologis terdapat 2 pendapat yaitu pertama, Pendidikan Agama Islam perlu di
ajarkan alasanya untuk menjaga keberagaman para warganya termasuk mahasiswa.
Kedua, PAI tidak perlu diajarkan karena merupakan urusan pribadi setip individu.
Secara sosial budaya, pada umumnya PAI perlu diajarkan untuk menjaga tradisi-tardisi
baik agar dapat lestari dan bersama2 memajukan luntur yang sarat akan nilai-nilai
keagamaan dalam masyarakat.
b. secara hisrtoris ,pendidikan merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan dalam
mentransformasi ilmu pengetahuan, dan keahlian agama.
c. Serta yang terakhir secara yuridis, dimana dasar 2 penyelanggaraan pendidikan agama
bersumber dari peraturan perundang-undangan yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat dijadikan pegangan dalam penyelanggaraanya pendidikan agama.
1. Dokumen Awal
2. Dokumentasi Akhir