Pemeriksaan fisik
Kesadaran
√ Compos Mentis □ Apatis □ Somnolen □ Coma
GCS : E 4 M 6 V 5
Skala GCS
Mata (Eye) : √ 4 Spontan
□ 3 Terhadap perintah / suara
□ 2 Terhadap nyeri
□ 1 Tidak ada respon
Nilai, Eye : 4
Nilai, Verbal : 5
Efektifitas Alat :
Nasal Canul / Binasal (20-40%), maks pemberian O2
√ Tidak
Mukosa bibir : √ Bersih, □ Kotor
Bibir : □ Sianosis sentral/kebiruan, □ Pucat, □ Kehitaman,
□ Pecah2,
√ Normal
Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : √ Klien Rileks, □ Tegang, □ Adanya Kelumpuhan Otot
Facialis
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : □ ada, √ tidak
Peningkatan JVP : □ ada (5+ ......cm), □ tidak
Keluhan yang dirasakan :-
Pemeriksaan Dada
Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dada : √ simetris □ Tidak
Retraksi dinding dada : □ ada √ Tidak
Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta ........
Bentuk dada : √ normal □ barel chest □
pigeon chest □ funnel chest
Tindakan yang harus dilakukan : .......................................
Palpasi : Pergerakan dada : √ simetrsi □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetrsi □ tidak
(getaran rendah □ kiri □ kanan)
Tindakan yang harus dilakukan : .......................................
Perkusi : √ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : .......................................
Auskultasi : √ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction
kanan (+ / -) kiri (+ / - )
Tindakan yang harus dilakukan : -
Punggung
Inspeksi : Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
Bentuk punggung : √ normal □ skoliosis □ kifosis
□ lordosis
Tindakan yang harus dilakukan : -
Palpasi : Pergerakan punggung : √ simetris □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetris □ tidak
(getaran rendah □ kiri □ kanan)
Tindakan yang harus dilakukan : -
Perkusi : √ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : -
Auskultasi : √ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction
kanan (+ / -) kiri (+ / - )
Tindakan yang harus dilakukan : -
Jantung
Insepeksi : Tidak ada pembekakan
Palpasi : Palpasi dinding thoraks teraba
(□ lemah, √ kuat, □ tidak teraba)
Auskultasi : Bunyi jantung √ S1 = S2, □ S1 > S2, □ S1 < S3
Keluhan yang terkait :-
Tindakan yang dilakukan :-
Abdomen
Keterangan klien : Flatus (√ + / - ), Ket : -
Inspeksi : √ datar, □ cekung, □ cembung/membusung
Masa / benjolan : □ ada ( region. ......................... ) √ tidak
Gambaran bayangan pembuluh darah vena abdomen
□ Spider navi
□ Terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bawah
□ Bagian bawah abdomen menuju ke atas
□ Bagian tengah menuju ke atas atau ke bawah
Auskultasi : Bunyi peristaltic usus 30X/menit
Bunyi peristaltic : □ Borborygmi (bunyi usus melengking)
□ meteorismus (penimbunan Gas)
□ normal
Palpasi : Hepar : Pembesaran hepar : □ ada √ tidak ada,
Nyeri tekan □ ada √ tidak
Lien : Pembesaran limpa : □ ada √ tidak ada
Nyeri tekan □ ada √ tidak
Apendiks : Nyeri tekan □ ada √ tidak
Ginjal : □ teraba √ tidak
Perkusi : Timpani
Undulasi ( - )
Genetalia Wanita
Inspeksi : Rambut pubis ( bersih / kotor ), lesi ( + /
√ ),
eritema ( + / - ), Keputihan (
+ / √ ), Peradangan ( +/ √),
Bartholinitis ( + / - ), prolaps
uteri ( + / - ), lubang uretra :
stenosis / sumbatan ( + / √ )
Anus
Inspeksi : Atresia ani ( + / - ), Tumor (
+ / √ ), Haemoroid ( + / √ ), Perdarahan ( + / √ ), perineum : jahitan (
+ / √), benjolan ( + / √ )
Palpasi : nyeri tekan pada daerah anus ( + / √ )
Muskuloskeletal ( Ekstremitas )
Inspeksi : otot tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri
simetris
Tidak terkaji
c. Kecemasan Klien
Tidak terkaji
7. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap:
Leukosit : 13.900 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
Eritrosit : .............................. ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
Trombosit : 544.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL)
Haemoglobin :12,2 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
Haematokrit :37,0 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
8. Therapy
Diare
Frekuensi BAB
meningkat
Dehidrasi
Hipovolemia
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Terapeutik:
1) Berikan asupan cairan
oral (misal larutan
garam gula, oralit,
pedialyte, renalyte)
2) Pasang jalur intravena
3) Berian cairan intravena
(misal inger asetat,
ringer laktat), jika perlu
4) Ambil sampel darah
untuk pemeriksaan
darah lengkap dan
elektrolit
5) Ambil sampel feses
untuk kultur, jika perlu
Edukasi:
1) Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap
2) Anjurkanmenghindari
makanan pembentuk
gas,pedas dan mengandung
laktosa.
3) Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (misal
papeverin, ekstrak
belladonna, mebeverine)
2) Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (misal
atapulgit, smoktil. Kaolin-
pektin)
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (misal
Nacl, RL)
2) Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (misal
glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
3) Kolaborasi pemberian
cairan koloid (misal
albumin, plasmanate)
4) Kolaborasi pemberian
produk darah.
Pemantauan cairan
Observasi:
1) Monitor frekuensi dan
kekuatan nadi
2) Monitor frekuensi napas
3) Monitor tekanan darah
4) Monitor berat badan
5) Monitor waktu pengisian
kapiler
6) Monitor elastisitas atau
turgor kulit
7) Monitor jumlah, warna dan
berat jenis urin
8) Monitor kadar albumin dan
protein total
9) Monitor hasil pemeriksaan
serum (misal osmolaritas
serum, hematocrit, natrium,
kalium, BUN)
10) Monitor intake-output
cairan
11) Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia (misal
frekuensi nadi meningkat,
nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor
kulit menurun, membran
mukosa kering, volume
urin menurun, hematokrit
meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urine
meningkat, berat badan
turun dalam waktu singkat)
Terapeutik:
1) Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
2) Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2) Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
E. IMPLEMENTASI