Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS NY.

Z UMUR 29
TAHUN P2 A0 AH2 DI PUSKESMAS PAGEDONGAN
KABUPATEN BANJARNEGARA

A. TINJAUAN KASUS

NO.REGISTER : 00177XXX

RUANG : Nifas

Tgl.Masuk : 7 Mei 2019 Pukul : 05.45 WIB

Tgl.Pengkajian : 7 Mei 2019 Pukul : 09.45 WIB

1. PENGKAJIAN

a. IDENTITAS / BIODATA

NamaIbu : Ny. Z Suami/keluarga : Tn. S

Umur : 29 Tahun Umur : 32 Tahun

Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Rumah : Pagedongan 2/6 Alama tRumah : Pagedongan 2/6

Telp :- Telp :-

b. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

1) Alasan Kunjungan ini: Ibu mengatakan baru saja melahirkan

anaknya 6 jam yang lalu

82

1
2) Keluhan utama : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan

nyeri pada luka bekas jahitan

3) Riwayat Mentruasi :

a) HaidPertama : 12 Tahun

b) Siklus : 28 Hari

c) Banyaknya : 2 kali ganti pembalut / hari

d) Dismenorhoe : Tidak ada

e) Teratur/tidakteratur : Teratur

f) Lamanya : 6 Hari

g) Sifat darah : Cair

4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu :

Komplikasi Bayi Nifas


Hamil Usia Jenis Tempat Penolon Umur
PB/BB JK
KE Kehamilan Persalinan persalinan Ibu Bayi g Anak Masalah Lactasi
1. 39 mg Spontan BPM Tidak Tidak Bidan 48 cm,3300 L 10 Tidak Ya
ada ada gram tahun ada
2. 37-38 mg Spontan Puskesmas Tidak Tidak Bidan 49 cm, L 6 Jam Nifas ini Asi
ada ada 3600gram lancar

5) Riwayat Kehamilan dan persalinan terakhir :

a) Usia kehamilan : 37-38 minggu

b) Tempat persalinan : Puskesmas Pagedongan

Penolong : Bidan

c) Jenis persalinan : Spontan

d) Komplikasi

Partus lama : Tidak ada

KPD : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

2
e) Plasenta : Lahir secara spontan, lengkap

Lahir : Tanggal 7 Mei 2019 pukul 03.45 WIB

Kelainan : Tidak ada

f) Perineum

Utuh : Tidak

Ruptur : Ya derajat 2

Episiotomi : Tidak

Jahitan dalam : Tidak ada

Jahitan luar : Ya

Delujur : Ya

g) Perdarahan

Kala I : 0 cc

Kala II : 0 cc

Kala III : 150

Kala IV : 50 cc

Total : 200 cc

h) Lama persalinan

Kala I : 4 jam

Kala II : 15 menit

Kala III : 5 menit

Kala IV : 2 jam

Total : 6 jam 20 menit

3
6) Keadaan bayi baru lahir

Lahir tanggal : 7 Mei 2019 pukul 03.40 WIB

Jenis kelamin : Laki-laki

Berat badan : 3600 gram, Panjang badan : 49 cm

Penilaian Bayi Baru Lahir : Menangis kuat, tonus otot baik,

warna kulit kemerahan

Cacat bawaan : Tidak ada

Rawat gabung : Ya

IMD : Dilakukan segera setelah lahir

7) Pola kebiasaan sehari – hari

Selama hamil Sekarang/setelah bersalin


Nutrisi • Makan : 3 x/hari • Makan :1 x
(polamakan) Porsi : 1 piring / Porsi : piring
hari Komposisi : Nasi, lauk,
Komposisi : Nasi, lauk, sayur.
sayur. • Minum : 3 gelas
• Minum : 7 gelas / hari Jenis : Air Putih,
Jenis : Air Putih teh manis
• Kebiasaan lain : Tidak ada • Kebiasaan lain : Tidak Ada
• Keluhan : Tidak ada • Keluhan : Tidak ada
Eliminasi • BAB • BAB
Frekuensi : 1 x/hari Frekuensi : Belum
Konsistensi : Lembek Konsistensi : Belum
Warna : Kuning Warna : Belum
• BAK • BAK
Frekuensi : 5 x/hari Frekuensi : 2x
Konsistensi : Cair Konsistensi : Cair
Warna : Kuning Warna : Kuning
jernih jernih
Keluhan : Tidak Ada Keluhan : Tidak Ada
Seksualitas 1 kali / minggu Ibu mengatakan belum
Keluhan : Tidak Ada melakukan hubungan seksual
setelah persalinan
Personal • Mandi : 2 x/hari • Mandi : Belum
hygiene • Keramas : 3 x./minggu dilakukan
• Gantipakaian : 2 x/hari • Keramas : Belum
• Keluhan : Tidak Ada dilakukukan
• Ganti pakaian : 1 x

4
• Keluhan : Tidak Ada
Aktivitas Ibu mengatakan aktifitas sehari- Mobilisasi dini (duduk, menyusui
sehari-hari hari mengerjakan pekerjaan bayi, kekamar mandi di bantu
rumah tangga seperti menyapu, oleh keluarga)
mengepel, mencuci, memasak dll
Istirahat Siang : 2 jam Siang : Belum
Keluhan : Tidak Ada Keluhan : Tidak Ada
Malam : 7 jam Malam : 1 jam
Keluhan : Tidak Ada Keluhan : Tidak Ada

8) Riwayat kesehatan ibu dan keluarga :

a) Riwayat kesehatan ibu sekarang :

Penyakit Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

nyeri dada sebelah kiri dan jantung

berdebar – debar.

Penyakit Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

nyeri pinggang.

Asma/TBC paru : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

sesak nafas dan batuk yang tidak sembuh-

sembuh > 3 bulan.

Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

mata dan kulit kuning.

D.M : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

luka yang tidak sembuh-sembuh serta

sering BAK dimalam hari.

Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

tekanan darah tinggi > 140/ 90 mmHg.

5
Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang – kejang.

Malaria : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

demam naik turun selama 3 hari.

Infeksi menular seksual (IMS):Ibu mengatakan tidak pernah

mengalami keluar cairan berbau dan gatal

dari kemaluan.

HIV/AIDS : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

mengalami demam dan penurunan berat

badan secara drastis.

b) Riwayat kesehatan ibu dahulu :

Penyakit Jantung : Ibu mengatak an tidak pernah mengalami

nyeri dada sebelah kiri dan jantung

berdebar – debar.

Penyakit Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

nyeri pinggang.

Asma/TBC paru : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

sesak nafas dan batuk yang tidak sembuh-

sembuh > 3 bulan.

Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

mata dan kulit kuning.

D.M : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

luka yang tidak sembuh-sembuh serta

sering BAK dimalam hari.

6
Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

tekanan darah tinggi > 140/ 90 mmHg.

Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang – kejang.

Malaria : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

demam naik turun selama 3 hari.

Infeksi menular seksual (IMS): Ibu mengatakan tidak pernah

mengalami keluar cairan berbau dan gatal

dari kemaluan.

HIV/AIDS : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

sesak nafas dan batuk yang tidak sembuh-

sembuh > 3 bulan.

c) Riwayat kesehatan keluarga :

Penyakit Jantung : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit jantung dikeluarganya

Penyakit Ginjal : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit ginjal dikeluarganya.

Asma/TBC paru : Ibu mengatakan tidak ada riwayat penykit

Asma/TBC paru dikeluarganya.

Hepatitis : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit hepatitis dikeluarganya.

D.M : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit Diabetes Militus dikeluarganya.

7
Hipertensi : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit hipertensi dikeluarganya.

Epilepsi : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit epilepsi dikeluarganya.

Lain-lain : Ibu mengatakan tidak ada riwayat

penyakit lain dikeluarganya.

9) Riwayat Perkawinan

a) Status perkawinan : Sah Kawin : 1 kali

b) Kawin 1 : 20 tahun dengan suami umur : 23 tahun

c) Lamanya : 9 Tahun, anak : 1 orang

10) Riwayat KB

Pasang/mulai Lepas/stop
No Alat/cara
Tgl/Bln/Th Oleh Tgl/Bln/Th Oleh Alasan
1 Implan Lupa Bidan Lupa Bidan Ingin memiliki anak

11) Data Psikososial

a) Pengalaman menyusui: Ibu mengatakan sudah pernah menyusui

sebelumnya.

b) Pengalaman waktu melahirkan: Ibu mengatakan merasa senang

ketika melahirkan.

c) Pengetahuan ibu tentang masa nifas dan perawatan bayi : Ibu

mengatakan masa nifas adalah setelah melahirkan bayi dan ibu

mengatakan sudah mengetahui tentang perawatan bayi seperti

mengganti popok dan memandikan bayi.

8
d) Pendapat ibu tentang bayinya: Ibu mengatakan senang sekali

telah melahirkan anak keduanya.

e) Kecemasan : Ibu mengatakan tidak ada kecemasan.

f) Pengambil keputusan : Ibu mengatakan suami sebagai

pengambil keputusan.

c. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan Umum : Baik

Keadaan Emosional: Stabil

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu tubuh : 36,6 0C

Tinggi badan : 160 cm

Berat Badan sekarang: 70 kg

Berat Badan sebelum hamil : 64,5kg

PEMERIKSAAN KHUSUS (head to toe)

Kepala

Muka/wajah : Simetris

Lain-lain : Tidak ada pembengkakan dan tidak ada

luka bekas operasi

9
Mata

Kelopak mata : Normal

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Putih

Hidung

Secret/serumen : Tidak ada secret

Polip : Tidak ada Polip

Lain-lain : Tidak ada

Telinga

Secret/serumen : Tidak ada serumen

Polip : Tidak ada polip

Mulut

Bibir : Merah muda, tidak pecah-pecah

Gigi : Tidak ada caries

Leher

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Lain-lain : Tidak ada pembesaran vena jugularis

Dada : Tidak ada retraksi dinding dada

Payudara

Pembesaran : Ada

Putting susu : Menonjol

Simetris : Kanan kiri

Benjolan : Tidak ada benjolan abnormal

10
Pengeluaran : Ada (colostrum)

Areola : Terjadinya hyperpigmentasi pada areola

Rasa nyeri : Tidak ada rasa nyeri

Abdomen

Pembesaran : Ada sesuai masa nifas

Benjolan abnormal : Tidak ada benjolan abnormal

Bekas Luka operasi : Tidak ada bekas luka operasi

Kandung kemih : Kosong

Uterus

Tinggi fundus uteri : 2 Jari dibawah pusat

Kontraksi uterus : Keras

Perdarahan Per Vaginam : 1/3 pembalut penuh

Ano-Genital

Vulva Vagina : Tidak ada odema

Perinium : Ruptur

Pengeluaran : Lochea rubra warna : Merah segar

Anus: Hemoroid : Tidak ada hemoroid

Varises dan odema : Tidak ada varises dan odema

Exstremitas atas:

Oedema : Tidak Odema

Kebersihan : Bersih

Warna jari dan kuku : Merah muda

Turgor : Baik

Kekakuan oto tdan sendi : Gerak aktif

11
Kemerahan : Tidak ada

Lain-lain : Jumlah jari-jari lengkap 10

Exstremitas bawah:

Oedema : Tidak ada

Kebersihan : Bersih

Warna jari dan kuku : Merah muda

Turgor : Baik

Kekakuan otot dan sendi : Gerak aktif

Kemerahan : Tidak ada

Varises : Tidak ada varises

Refleks patella : Kanan : positif (+) kiri : positif (+)

Lain-lain : Jumlah jari-jari lengkap 10

d. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal: 7 Mei 2019 Pukul: 05.45 WIB

Pemeriksaan Laboratorium (hasil dan nilai normal)

Darah: Hasil Nilai Normal

Hemoglobin : 11,8 gr % 11.7 – 15.5 gr %

Therapy yang sudah diberikan:

Amoxcilin 500 gram 1x1 tablet

Asam efenamat 500 gram 1x1 tablet

Vitamin A 1x1 tablet 200.000 IU

Sulfate Ferrosus 20 mg 1x1 tablet

12
2. INTERPRETASI DATA

a. Diagnosa :

Ny. Z umur 29 tahun P2A0Ah2 6 jam Post Partum

Data dasar :

DS :

- Ibu mengatakan bernama Ny. Z

- Ibu mengatakan berumur 29 tahun

- Ibu mengatakan ini kedua kalinya melahirkan

- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran

- Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke-2 enam jam yang lalu

yaitu tanggal 7 Mei 2019 pukul 03.40 WIB

- Ibu mengatakan perutnya terasa mules dan nyeri pada luka bekas

jahitan

DO :

Keadaan Umum : Baik

Keadaan Emosional : Stabil

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu tubuh : 36,60C

Payudara

Pembesaran : Ada

13
Putting susu : Menonjol

Simetris : Kanan kiri

Benjolan : Tidak ada benjolan abnormal

Pengeluaran : Ada (colostrum)

Areola : Terjadinya hyperpigmentasi pada areola

Uterus

Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi uterus : Keras

Ano-Genital

Perineum : Ruptur, ada luka bekas jahitan

Perdarahan Per Vaginam : 1/3 pembalut penuh

Pengeluaran : Lochea rubra warna : Merah

b. Masalah : Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka bekas jahitan dan

perut terasa mules

c. Kebutuhan : Beri penjelasan tentang perawatan bekas luka jahitan dan

beri penjelasan tentang perut terasa mules

3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA

(MANDIRI,KOLABORASI,RUJUKAN)

Tidak ada

14
5. PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan keluhan yang dirasakannya

b. Berikan KIE tentang mobilisasi masa nifas

c. Berikan KIE tentang personal hygine pada ibu nifas

d. Berikan KIE tentang cara menyusui yang benar

e. Berikan KIE tentang tanda bahaya masa nifas

f. Berikan KIE tentang ASI Ekslusif dan menejemen ASI perah

g. Berikan KIE tentang perawatan bekas luka jahitan

6. PELAKSANAAN

Tgl : 7 Mei 2019 Pukul: 09.45 WIB

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dalam batas normal dan menjelaskan

keluhan yang ibu rasakan itu termasuk normal karena proses

pengembalian rahim ke seperti sebelum hamil

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu tubuh : 36,6 0C

Uterus

Tinggi fundus uteri : 2 Jari dibawah pusat

Kontraksi uterus : Keras

Pengeluaran : Lochea rubra (1/3 pembalut) warna : Merah

15
b. Memberikan KIE tentang mobilisasi masa nifas yaitu :

1) Bisa dilakukan dengan latihan relaksasi menarik nafas dalam melaui

hidung dan dihembuskan lewat mulut

2) Latihan miring kan kiri

3) Latihan tungkai sederhana dan duduk serta mengayun tungkai di tepi

ranjang

4) Belajar turun dari tempat tidur

5) Belajar jalan

Jenis mobilisasi

a) Teknik relaksasi

b) Miring kanan kiri

Pada ibu dengan persalinan normal diusahakan untuk melakukan

mobilisasi miring kanan dan kiri pada 2 jam post partum

sedangkan pada ibu bersalin dengan sc bisa melakukan

mobilisasi setelah 6 jam atau mampu menggerakan bagian

ekstermitas

c) Jalan

Keadaan ibu normal maka biasanya pasien ibu diperbolehkan

bangun dari tembat tidur 24-48 jam setelah persalinan. Pada

pasien bersalin dengan tindakan sc hari ke 2-3 diperbolehkan

latihan jalan

d) Duduk

Pada pasien dengan bersalin normal biasanya dalam 24 jam

pertama setelah persalinan sudah bisa duduk sedangkan pasien

sc biasanya melakukan mobilisasi pada 1 hari setelah sc

16
c. Memberikan KIE personal hygiene yaitu :

1) Mengganti pakaian 2 kali sehari

2) Sering mengganti pembalut

3) Saat BAB maupun BAK cebok dimulai dari depan kebelakang dan

dikeringkan menggunakan handuk kering

4) Mengganti celana dalam jika basah

5) Jangan menggunakan celana dalam yang ketat dan tidak menyerap

keringat

d. Memberikan KIE cara menyusui yang benar adalah

Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu : Cuci tangan

dengan air bersih dan menggunakan sabun, peras sedikit ASI dan

oleskan disekitar puting, duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman

untuk ibu. jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi

harus lurus dan hadapkan bayi kedada ibu, sehingga hidung bayi

berhadapan dengan putting susu, biarkan bibir bayi menyentuh putting

susu ibu dan tunggu sampai terbuka lebar, segera dekatkan bayi

kepayudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah

puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu dagu

menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi

membuka lebar. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri

lalu kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang, setelah selesai

menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan lap bersih

yang telah direndam dengan air hangat. Sebelum ditidurkan, bayi harus

17
disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar, bila kedua

payudara masih ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain supaya ASI

berhenti keluar.

e. Memberikan KIE tanda bahaya masa nifas yaitu :

1) Pendarahan Post Partum

Pendarahan Post Partum Primer (Early Post Partum

Hemorragie) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebab

utama adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta dan

robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.

Pendarahan Post Partum Sekunder (Late Post Partum

Hemorragie) yang terjadi setelah 24 jam, biasanya terjadi antara hari

ke 5-15 post partum. Penyebab utama adalah robekan jalan lahir dan

sisa plasenta.

2) Pusing dan Lemas yang Berlebihan

a) Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian

kepala

b) Kepala terasa berdenyut dan disertai ras mual dan muntah serta

lemas.

3) Demam

Peningkatan suhu tubuh pada ibu selama 2 hari kemungkinan

terjadi infeksi nifas.Tanda dan gejala biasanya terjadi dalam 24 jam

setelah melahirkan dengan suhu > 38C.

18
f. Memberikan KIE ASI Eksklusif kepada ibu yaitu berupa Komponen ASI

meliputi lemak merupakan sumber energi utama dalam ASI dalam kadar

yang cukup tinggi. Karbohidrat dalam ASI adalah laktosa karena

meningkatkan penyerapan yang dibutuhkan oleh bayi.

1) Kolostrum

Merupakan ASI yang pertama kali disekresi/dikeluarkan oleh

kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat.

2) ASI Transisi/Peralihan

Merupakan ASI yang keluar dari hari ke-4 sampai hari ke-14.

3) ASI Matur

Merupakan ASI yang keluar dari hari ke-14 sampai

seterusnya. ASI matur kaya akan protein, vitamin E, A, K dan

mineral seperti at besi dan seng.

Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI

1) Perawatan payudara.

2) Keadaan psikologi atau kejiwaan.

3) Kelainan payudara, misal kelainan bentuk puting payudara.

4) Hormonal, kesehatan dan gizi ibu.

Frekuensi Menyusui

1) Tidak terjadwal (on demand), sesering mun gkin bayi mau menyusu.

2) Kedua payudara disusukan bergantian.

3) Lama menyusu tergantung pada bayi.

4) Usahakan tiap kali menyusu sampai payudara kosong.

19
Kerugian Bila ASI Tidak Diberikan

1) Bagi bayi

a) Bayi tidak dapat kekebalan tubuh.

b) Resiko infeksi semakin tinggi.

c) Mudah terserang diare dan alergi.

d) Pertumbuhan kurang baik.

e) Resiko kurang gizi.

2) Bagi ibu

a) Meningkatkan kanker payudara.

b) Payudara akan terasa sakit karena ASI yang dihasilkan tidak

keluar.

g. Memberikan KIE cara perawatan bekas luka jahitan yaitu :

1) Jaga kebersihan tubuh

2) Pada area luka dibersikan menggunakan air bersih dan sabun

3) Setelah buang air keci dan besar keringkan dengan handuk bersih

dan kering, kemudian cuci tangan sebelum dan sesudah bung air

kecil dan besar

3) Sesering mungkin ganti pembalut

4) Hindari pemakaian celana dalam ketat dan usahakan luka bekas

ajahitan agar tetap kering

5) Mengonsumsi makan yang mengandung serat seperti roti gandum,

beras merah ,buah dan sayuran untuk membantu mencegah sembelit

6) Dan juga makan makanan yang mengandung protein seperti telur,

ikan, kacang-kacangan

20
7. EVALUASI

Tgl: 7 Mei 2019 Pukul: 09.55 WIB.

a. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu bersedia untuk miring kiri kanan, duduk dan berjalan

c. Ibu sudah mengerti dan bersedia melakukan personal hygiene yang benar

d. Ibu sudah mengerti cara menyusui yang benar dan bersedia melakukanya

e. Ibu sudah mengerti dan mampu menjelaskan ulang tanda bahaya ibu

nifas

f. Ibu sudah mengerti dan mampu menjelaskan ulang tentang ASI ekslusif

g. Ibu sudah mengerti cara perawatan bekas luka jahitan dan bersedia

melakukanya dirumah

21
DATA PERKEMBANGAN KE-1

(HARI KE-4 POST PARTUM)

Tanggal : 11 Mei 2019

Ruang : Rumah pasien

DATA SUBYEKTIF

Ibu mengatakan masih merasa nyeri pada luka bekas jahitan.

Ibu mengatakan sudah bisa BAB

Ibu mengatakan menyusui bayinya setiap saat dan selalu membangunkan bayinya

apabila 2 jam belum menyusu

Ibu mengatakan minum Vit A yang ke 2 pada tanggal 8 Mei 2019 jam : 08.00 wib

DATA OBYEKTIF :

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Denyut Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu Tubuh : 36°C

Payudara

Pembesaran : Normal

22
Puting susu : Menonjol

Pengeluaran : Colostrum

Uterus

Tinggi Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat

Kontraksi uterus : Keras

Genetalia

Pengeluaran : lochea sanguilenta

Warna : merah kecoklatan

Pemeriksaan Bayi

Denyut Jantung Bayi : 139x/menit

Resspirasi : 45x/menit

Suhu : 36,8°C

Refleks hisap : Baik

BAB : 2 x/hari Konsistensi : Lembek

BAK : 3x/hari Konsistensi : Cair

BAB/BAK : Tanggal 11 Mei 2019 Jam :12.00 WIB

ASSESMENT

Diagnosa : Ny.Z umur 29 tahun P2 A0 Ah2 4 hari

postpartum

Masalah : Tidak ada masalah

Kebutuhan : Tidak ada

Identitas diagnosa potensial : Tidak ada

Tindakan Segera : Tidak ada

23
PLANNING

Tanggal : 11 Mei 2019

1. P : Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan semua dalam batas

normal.

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu Tubuh : 36°C

Payudara

Pembesaran : Normal

Puting susu : Menonjol

Pengeluaran : ASI peralihan

Uterus

Tinggi Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat

Kontraksi uterus : Keras

Genetalia

Pengeluaran : Lochea sanguilenta

Warna : Merah kecoklatan

Pemeriksaan Bayi

Denyut Jantung Bayi : 139 x/menit

Resspirasi : 45 x/menit

Suhu : 36,8°C

24
Reflek hisap : Baik

BAB : 2 x/hari Konsistensi : Lembek

BAK : 3x/hari Konsistensi : Cair

BAB/BAK : Tanggal 11 Mei 2019 Jam :12.00 WIB

E : Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. P : Memberikan KIE tentang perawatan payudara

Breast care adalah suatu perawatan payudara setelah ibu

melahirkan dan menyusui yang merupkan suatu cara yang dilakukan

untuk merawat payudara supaya air susu keluar dengan lancar.

Manfaat Breast Care (Perawatan Payudara)

1) Memelihara kebersihan payudara

2) Melenturkan dan menguatkan putting susu

3) Memperlancar produksi ASI

Cara melakukan breast care

1) Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah

2) Memasang 2 handuk dipangkuan ibu dan dari punggung kearah

depan serta melepas pakaian atas ibu

3) Mengompres puting susu dengan kapas minyak/ baby oil selama 1-2

menit di kedua puting susu payudara kanan dan kiri

4) Mangambil kapas minyak/ baby oil dengan gerakan memutar ke arah

luar dari puting susu payudara kanan dan kiri

5) Melicinkan kedua telapak tangan dengan minyak/ baby oil

secukupnya

25
6) Melakukan gerakan pengurutan dengan kedua telapak tangan mulai

dari pertengahan kedua payudara keatas memutar ke arah luar,

sampai ke bagian bawah dan dilepas, dilakukan 20 - 30 kali

7) Melakukan gerakan pengurutan dengan salah satu sisi telapak tangan

dari arah pangkal ke putting susu dan tangan yang satu menyangga

payudara, dilakukan 20 - 30 kali

8) Melakukan gerakan pengurutan dengan ruas – ruas jari pertama dari

arah pangkal ke puting susu dan tangan yang satu menyangga

payudara, dilakukan 20 – 30 kali

9) Mengompres payudara dengan kompres hangat dan dingin selama 1

- 2 menit (menggunakan waslap bergantian dari air hangat

kemudian air dingin)

10) Membersihkan payudara dengan handuk bersih/ kering

11) Memakaikan BH yang menopang payudara

12) Merapikan ibu (baju ibu) dan alat – alat yang sudah digunakan

13) Mencuci tangan dengan 7 teknik langkah

E : Ibu sudah mengerti cara perawatan payudara dan bersedia melakukanya.

3. P : Melakukan pijat oksitosin

Pijat oksitosin adalah pijat punggung atau juga dikenal dengan pijat

oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan di daerah sepanjang tulang

belakang sebagai upaya untuk memperlancar pengeluaran ASI.

Manfaat Pijat Oksitosin yaitu

26
1) Pijat oksitosin dapat membantu ibu lebih rileks, mengurangi stress,

dan membuat ibu lebih nyeyak tidur.

2) Pijat oksitosin juga dapat membantu pemulihan pasca operasi lebih

cepat.

3) Untuk menyusui, pijatan ini dapat membantu meningkatkan

pengeluaran oksitosin dan prolaktin yang dibutuhkan saat menyusui.

Selain itu pijatan ini juga dapat menigkatkan let-down reflex, sebuah

reflex yang diperlukan untuk membuat ASI cepat turun.

Cara Pijat Oksitosin

Pijat oksitosin sangat mudah dilakukan,bisa menggunakan minyak

zaitun atau minyak lainnya agar pijatan mudah dilakukan. Caraya adalah:

1) Ibu berada dalam posisi duduk bersandar ke depan sambil memeluk

bantal agar lebih nyaman. Taruh meja di depan Anda sebagai tempat

untuk bersandar.

2) Pijat kedua sisi tulang belakang menggunakan kepalan tangan

dengan ibu jari menunjuk ke depan. Pijat kuat dengan gerakan

melingkar.

3) Pijat sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada, dari

leher sampai ke tulang belikat.

4) Lakukan pijatan ini selama 2-3 menit.

E : Ibu sudah dipijat dan merasa ASInya lebih lancer dari sebelum dilakukan

pemijatan

27
4. P : Mengajarkan ibu cara perawatan bayi baru lahir

Yaitu memandikan bayi setelah 7 jam persalinan dan melakukan

perawatan tali pusat setelah mandi yaitu bersihkan dari pangkal ke ujung

dan tidak ditutupi dengan kasa/jangan di bumbuhi apapun biarkan tali

pusat tetap kering dan terbuka, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga

bayinya agar tetap hangat, mengganti popok bayi apabila basah dan

jauhkan bayi dari ruangan ber ac, kipas angina dan jendela.

E : Ibu sudah mengerti cara perawatan bayi dan bersedia menerapkanya

dalam sehari-hari

5. P : Memberikan KIE tentang pola istirahat/aktifitas

Yaitu setelah bersalin, seorang ibu akan mengalami gangguan pola tidur,

maka dianjurkan untuk istirahat cukup, tidur siang atau beristirahat selagi

bayi tidur, untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurangnya

istirahat dapat mempengaruhi ASI, involusi uterus dan dapat

menyebabkan depresi dan ketidak mampuan dalam merawat bayi dan diri

sendiri. Sebaiknya ibu nifas istirahat cukup yaitu tidur siang 2 jam dan

tidur malam 7-8 jam dan untuk kembali ke kegiatan rumah tangga secara

perlahanjika bayi tidur ibu harus ikut tidur karena jika ibu kekurangan

tidur maka produksi ASI akan berkurang

28
DATA PERKEMBANGAN KE-2

(HARI KE-14 POST PARTUM)

Tanggal : 21 Mei 2019

Ruang : Rumah pasien

DATA SUBYEKTIF :

Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Ibu mengatakan ASInya lancar

Ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada luka bekas jahitan

DATA OBYEKTIF :

Pemeriksaan Ibu

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Denyut Nadi : 78 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu Tubuh : 36,5°C

Payudara

Pembesaran : Normal

Puting susu : Menonjol

Pengeluaran : ASI

29
Uterus

Tinggi Fundus Uteri : 1 jari diatas simfisis

Kontraksi uterus : Keras

Genetalia

Pengeluaran : Lochea serosa

Warna : Kuning kecoklatan (luka bekas jahitan bersih dan

kering)

Ektremitas : Tidak ada oedema

Pemeriksaan Bayi

Denyut Jantung Bayi : 142 x/menit

Resspirasi : 40 x/menit

Suhu : 36,8 °C

Reflek hisap : Baik

BAB : 2 x/hari Konsistensi : Lembek

BAK : 4 x/hari Konsistensi : Cair

BAB/BAK : Tanggal 21 Mei 2019 Jam : 14.00 WIB

ASSESMENT

Diagnosa : Ny.Z umur 29 tahun P2 A0 Ah2 14 hari postpartum

Masalah : Tidak ada masalah

Kebutuhan : Tidak ada

Identitas diagnosa potensial : Tidak ada

Tindakan Segera : Tidak ada

30
PLANNING

1. P : Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan semua dalam batas

normal.

Pemeriksaan Ibu

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Denyut Nadi : 78 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu Tubuh : 36,5°C

Payudara

Pembesaran : Normal

Puting susu : Menonjol

Pengeluaran : ASI

Uterus

Tinggi Fundus Uteri : 1 jari diatas simfisis

Kontraksi uterus : Keras

Genetalia

Pengeluaran : Lochea serosa

Warna : Kuning kecoklatan (luka bekas jahitan

bersih dan kering)

Ektremitas : Tidak ada oedema

31
Pemeriksaan Bayi

Denyut Jantung Bayi : 142 x/menit

Resspirasi : 40 x/menit

Suhu : 36,8℃

Reflek hisap : Baik

BAB : 2 x/hari Konsistensi : Lembek

BAK : 4 x/hari Konsistensi : Cair

BAB/BAK : Tanggal 21 Mei 2019 Jam : 14.00 WIB

E : Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. P : Memberikan KIE tentang keluarga berencana dan seksualitas

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau

melawan dan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang

dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Tujuan dari kontrasepsi

adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

Kontrasepsi yang cocok untuk ibu pada masa nifas, antara lain

Metode Amenorhea Laktasi (MAL), pil progestin (mini pil), suntikan

progestin, kontrasepsi impaln, dan alat kontrasespsi dalam rahim,

sebaiknya jika ingin berhubungan seksual aman dilakukan begitudarah

berhenti, namun demikian hubungan seksual dilakukan tergantung suami

istri tersebut, selama periode nifas, hubungan seksual juga dapat

berkurang. Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas

berkurang antara lain gangguan/ketidak nyaman fisik, kelelahan, ketidak

seimbangan hormon, kecemasan berlebihan

32
E : Ibu sudah mengerti tentang macam-macam alat kontrasepsi, ibu bersedia

untuk berkb setelah masa nifas selesai dan pola seksualitas yang baik.

3. P : Memberikan KIE tentang gizi pada ibu nifas

Yaitu Gizi ibu meyusui adalah zat makanan pokok yang diperlukan oleh

ibu selama menyusui

Manfaat gizi bagi ibu menyusui yaitu : Menjamin pembentukan ASI

yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

bayinya

a. Pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan

b. Meningkatkan pertahanan tubuh selama proses pemulihan

c. Memenuhi kebutuhan energi ibu saat menyusui.

Dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui yaitu :

a. Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan

kesehatan pada ibu dan bayinya

b. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi

mudah sakit, mudah terkena infeksi

c. Kekurangan zat-zat essensial menimbulkan gangguan pada mata

ataupun tulang

Makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui yaitu :

a. Zat tenaga terdapat dalam nasi, kentang dan roti

b. Zat pembangun terdapat dalam ikan, daging, telur, hati, keju, tahu

dan tempe

c. Zat pengatur terdapat dalam sayuran dan buah-buahan

33
Zat gizi bagi ibu menyusui yaitu : Kalori : karbohidrat, lemak protein

Protein : daging, susu, telur, ikan, kacang-kacangan

Kalsium : susu, keju, ikan teri

Mineral : air, susu. Jus buah-buahan

Vitamin B12 : susu kedelai

Vitamin C : jeruk, sirsak, apel, tomat, jambu

Sayuran dan buah buahan yang dapat memperbanyak produksi asi

Zat besi : hati, daging dan bayam.

E : Ibu sudah mengetahui tentang gizi pada ibu nifas dan bersedia

mengkonsumsi makan yang telah dianjurkan

4. P : Melakukan senam nifas

Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling

sederhana hingga yang tersulit, dan sebaiknya dilakukan secara bertahap

dan terus-menerus (continue). Lakukan pengulangan setiap 5 gerekan dan

tingkatkan setiap hari sampai 10 kali.

Ada 3 tahapan senam nifas yaitu sebagai beriku:

Latiha tahapan pertama 24 jam setelah bersalin ada 2 yaitu:

a. Latihan kegel (latihan perineal)

Latihan ini dapat dilakukan dimana saja, bahkan saat ibu

berbaring setelah melahirkan di kamar pemulihan. Mulailah berlatih

walaupun belum dapat merasakan apapun didaerah perineal, lakukan

juga kegel saat berkemih, menyusui, atau di setiap posisi nyaman.

34
Caranya: Lakukan gerakan seperti menahan buang air kecil tahan

kontraksi 8-10 detik, kemudian lepaskan dan ulangi beberapa kali.

b. Latihan pernafasan diagfragma yang dalam

Ambil posisi dasar berbaring terlentang, lutut ditekuk dan saling

terpisah dengan jarak 30 cm.

Latihan tahap ke dua yaitu tiga hari pasca persalinan

Anda sudah bisa melakukan latihan lebh serius, tetapi pastikan

anda tidak mengalami kasus diastasis atau pemisahan sepasang otot

vertical di dinding perut jika mengalaminya latihan sedikit keras saja

bisa memperparah keadaan.

Latihan tahap ke tiga setelah pemeriksaan pasca persalinan

Dengan izin dokter bisa melakukan jadwal latihan lebih aktif,

lakukan latihan setiap hari selama 3 bulan, ulangi setiap gerakan

minimal 5 hitungan. Setelah tubuh bener-bener kuat, lakukan latihan

lanjutan, yang memerlukan energy lebih besar.

E : Ibu sudah melakukan senam nifas

5. P : Memberikan KIE tentang fungsi pencernaan, konstipasi dan bagaimana

penanganannya

Pola makan ibu nifas tidak akan seperti biasa dalam beberapa hari dan

perineum ibu akan terasa sakit untuk defekasi. Faktor-faktor tersebut

mendukung konstipasi pada ibu nifas dalam minggu pertama dan cara

penangananya makan-makanan yang mengandung serat seperti roti

gandum, beras merah ,buah dan sayuran, meningkatkan jumlah cairan

yang diminum, istirahat yang cukup.

35
E : Ibu sudah mengerti tentang fungsi pencernaan dan cara penanganan

konstipasi

6. P : Memberikan KIE adaptasi psikologis

Yaitu perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus

dijalani., tanggung jawab menjadi seorang ibu semakin besar dengan

lahirnya bayi yang baru lahir. Dorongan dan perhatian dari seluruh

anggota keluarga lainnya merupakan dukungan yang positf bagi ibu.

Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami

fase-fase sebagai berikut.

a. Fase Taking In

Fase Taking In yaitu periode ketergantungan yang berlangsung

pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat

itu, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.

b. Fase Taking Hold

Fase Taking Hold adalah fase/periode yang berlangsung antara

3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa khawatir

akan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam

merawat bayi. Ibu memiliki perasaan yang sangat sensitif sehingga

mudah tersinggung dan gampang marah sehingga kita perlu berhati-

hati dalam berkomunikasi dengan ibu.

c. Fase Letting Go

Fase Letting Go adalah fase menerima tanggung jawab akan

peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan.

36
Ibu sudah dapat menyesuaikan dengan merawat diri dan bayinya,

serta kepercayaan dirinya sudah meningkat.

d. Postpartum Blues

Postpartum Blues adalah kesedihan atau kemurungan setelah

melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar 2

hari hingga 2 minggu sejak kelahiran bayi (Marmi, 2012).

e. Postpartum Psikosa

Postpartum Psikosa adalah depresi yang terjadi pada minggu

pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

E : Ibu sudah mengerti tentang adaptasi psikologis.

37

Anda mungkin juga menyukai