Anda di halaman 1dari 3

Teori Margin of Safety

Istilah Margin Of Safety pertama kali diperkenalkan oleh oleh investor guru,
Benjamin Graham, dan partnernya, David Dodd, pada tahun 1928, bapak dari
value investing, yaitu dalam buku Security Analisis (1934). Istilah ini muncul
dalam buku Benjamin Graham yaitu The Intelligent Investor. Kemudian Margin
Of Safety dipopulerkan kembali oleh anak didik Graham yang paling terkenal,
yaitu Warren Buffett. Buffet bisa menjadi sangat sukses sebagai investor saham
karena keahliannya yang luar biasa dalam menentukan nilai intrinsik dari suatu
saham.

Margin of Safety dapat dihitung dengan menggunakan rumus


sebagai berikut: Langkah – langkah mencari MOS :

1. Penentuan Current EPS (EPS – Earning Per Share / Laba Per Saham).
diperoleh Laba Per Saham (EPS) adalah misalnya Rp554,79. Laba Per
Saham diperoleh dari pembagian antara Keuntungan Perusahaan dengan
Jumlah Saham yang beredar.

2. Penentuan tingkat pertumbuhan EPS pada periode yang akan datang.


Besaran tingkat pertumbuhan EPS bisa dihitung berdasarkan estimasi
ataupun berdasarkan rata-rata tingkat pertumbuhan pada beberapa periode
terakhir. Penggunaan estimasi dilakukan apabila investor meyakini bahwa
rata-rata pada masa lalu mungkin tidak relevan karena ada perubahan kondisi
ekonomi atau data yang tersedia terlalu pendek. Dalam contoh ini, digunakan
asumsi kenaikan 28% untuk 5 tahun mendatang.

3. Estimasi EPS di masa mendatang. Karena asumsi yang digunakan adalah 5


tahun, maka perkiraan
EPS 5 tahun mendatang adalah sebagai berikut:
EPS 5 tahun mendatang = EPS Saat ini x (1 + Asumsi
kenaikan EPS) ^ 5 EPS 5 tahun mendatang = Rp554,79 x
(1 + 28%) ^ 5 = Rp1.906,00

4. Nilai Saham di Masa Mendatang. Dihitung dengan menggunakan perkalian


antara EPS 5 tahun mendatang dengan asumsi Price Earning Ratio (PER)
Wajar. PER adalah rasio yang diukur dengan membagi antara harga pasar
saham (Price) dengan laba bersih per saham (Earning Per Share). PER Wajar
adalah besaran angka PER yang dianggap wajar, biasanya menggunakan
rata-rata
nilai PER dalam kurun waktu tertentu, bisa 5 tahun atau 10 tahun.
Harga 5 tahun mendatang = EPS 5 tahun mendatang x Asumsi PE
Wajar Harga 5 tahun mendatang = Rp1.906,00 x 13.7 = Rp26.112,00

5. Sticker Price merupakan harga wajar dari suatu saham. Dengan anggapan ketika anda
berinvestasi di saham dan mengharapkan return 20%, maka harga 5 tahun mendatang
tersebut akan didiskontokan ke harga hari ini.
Harga Wajar = Harga 5 tahun mendatang / (1+20%)5
Sticker Price = Rp26.112,00 / (1+20%)5 = Rp10.493,00

6. Margin of Safety (MOS) Price. Secara sederhana MOS Price adalah Sticker Price
dibagi 2 atau 50% dikalikan Sticker Price. Apabila kita merasa yakin dengan perusahaan
tersebut, kita bisa menaikkan MOS Price sekitar 70% dari Sticker Price. Namun, ketika
kita ragu, kita bisa menggunakan acuan MOS Price sebesar 30%. maka harga yang
aman untuk masuk adalah:
MOS Price = Sticker Price x 50%
MOS Price = Rp10.493,00 x 50% = Rp5.246,00

Anda mungkin juga menyukai