Telaah Jurnal Penelitian
Telaah Jurnal Penelitian
Disusun Oleh :
Reni Nurhidayah
0810720057
Cara Penelitian
Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
eksperimen. Untuk kelompok kontrol tidak diketahui perlakuan apa yang diberikan,
sedangkan kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan memberikan cincau
untuk menurunkan tekanan darah. Namun tidak dijelaskan secara pasti prosedur
pembuatan cincau dan berupa apa cincau yang diberikan, apakah berupa ekstrak
atau jely ataupun bentuk lainnya. Serta tidak diungkapkan juga sebesar apa dosis
yang diberikan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Sedangkan Kompas (2010) menyebutkan bahwa penelitian khasiat cincau
untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi pernah dilakukan di tahun 1966
oleh Prof. Dr. Sardjito, Dr. Rajiman dan Dr. Bambang Suwitho dari Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada penelitian itu pasien diberi
daun cincau segar sebanyak 5 gram yang digerus dengan 150 cc air matang
kemudian diperas. Air perasan itu diberikan kepada pasien untuk diminum dua kali
sehari. Uji coba itu dilakukan kepada pasien tekanan darah tinggi dengan usia di
atas 40 tahun. Hasilnya pasien mengalami penurunan tekanan darah secara
signifikan. Seorang pasien usia 70 tahun dan tekanan darahnya mencapai
215mmHg/ 120mmHg mengalami penurunan tekanan darah menjadi 160mmHg/
100mmHg dalam satu bulan setelah mengkonsumsi cincau. Keluhan pusing, sering
lelah dan jalan sempoyongan hilang dan berat badan turun. Selain itu cincau hijau
untuk hipertensi juga dapat dibuat dengan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci
bersih. Remas-remas lalu beri 1 gelas air minum dingin lalu saring dengan kain.
Tambahkan jeruk nipis sesuai selera. Biarkan di tempat dingin sampai menjadi
agar-agar. Taruh di dalam gelas dan beri madu, atau sirup atau gula aren cair yang
sudah dimasak dengan pandan lali diminum.
Hasil penelitian:
- Sebelum diberikan perlakuan pada kelompok kontrol tekanan darah sistolik
rata-rata 163.64 mmHg dengan tekanan darah sistolik terendah 150 mmHg
dan tertinggi 180 mmHg. Sedangkan untuk tekanan darah diastolik
mempunyai rata-rata 96.36 mmHg dengan tekanan darah diastolik terendah
80 mmHg dan tertinggi 110 mmHg. Pada kelompok eksperimen sebelum
diberikan perlakuan tekanan darah sistolik rata-rata 170.00 mmHg dengan
tekanan darah sistolik terendah 150 mmHg dan tertinggi 190 mmHg.
Sedangkan untuk tekanan darah diastolik mempunyai rata-rata 100.00 mmHg
dengan tekanan darah diastolik terendah 90 mmHg dan tertinggi 110 mmHg.
- Perbedaan tekanan darah setelah diberikan perlakuan pada kelompok kontrol
dan eksperimen terlihat jelas yakni perbedaan mean kelompok kontrol dan
eksperimen setelah pemberian cincau adalah 20,91 mmHg untuk sistolik dan
8,64 mmHg untuk diastolik. Dengan rata-rata kelompok kontrol 160,91 mmHg
untuk sistolik dan 94,55 mmHg untuk diastolik. Sedangkan untuk kelompok
eksperimen 140,00 mmHg untuk sistolik dan 85,91mmHg untuk diastolik.
- Hasil analisis dengan uji statistic paired sample t test didapatkan hasil p value
sebesar 0.00 hal ini menunjukkan memang terdapat pengaruh pemberian
cincau terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Pembahasan
Dalam pembahasan peneliti hanya menyebutkan bahwa cincau hijau
mempunyai flavanoid yang berfungsi menghambat ACE sehingga dapat
mengontrol tekanan darah. Didalam jurnal juga hanya terdapat satu sumber yaitu
Trubus, hal ini sebenarnya menjadi kelemahan jurnal karena data yang
dipaparkan kurang dapat memperkuat penelitian.
Flavonoid, disebut juga bioflavonoid, memberikan warna cerah pada buah-
buahan dan sayuran. Zat kimia rumit ini yang membuat jeruk, paprika, dan berry
memiliki warna-warna yang sangat menarik. Selain membuat warna dan rasa
yang menarik bagi buah dan sayuran, flavonoid juga memberikan perlindungan
antioksidan bagi yang memakannya (Widjono, Sri Harsodjo, 2003).
Flavonoid merupakan bagian dari keluarga yang jauh lebih besar dari zat
tumbuhan yang disebut phytochemical. Sejauh ini, para ilmuwan telah
menemukan lebih dari 4.000 fitokimia berbeda dalam tanaman. Lebih dari 600
adalah flavonoid atau karotenoid, dan sekitar 50 sampai 60 jenis zat itu akan tetap
aktif setelah dikonsumsi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Sebagian besar
flavonoid merupakan antioksidan yang sangat bermanfaat, ada yang memiliki
kemampuan mengurangi pembengkakan, nyeri, dan reaksi alergi, bahkan
sebagian dapat membantu anda melawan virus (Widjono, Sri Harsodjo, 2003).
Dari berbagai jenigs flavanoid cincau hijau salah satunya mengandung
quercetin. Quercetin merupakan flavonoid yang mempunyai berbagai aktivitas
farmakologi, antara lain sebagai anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-mutagenik, anti-
kanker, anti-viral, anti-bakteri, dan anti-hipertensi (Widjono, Sri Harsodjo, 2003).
F. Referensi:
Danim, Sudarwan. 2003. Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi. Jakarta: EGC
Prakoso, 2008 Cincau Hijau - Kendalikan Tekanan Darah Tinggi tersedia pada
http://sehatherbal.blogspot.com/2008/06/cincau-hijau-kendalikan
tekanandarah.html). diakses tanggal 25 Juni 2012
Widjono, S. Harsodjo. 2003. Identifikasi dan Isolasi Favaanoid pada Ddaun Katu.
Makara, Sains, vol. 7, no. 2.