Anda di halaman 1dari 3

1).

Karena pada kata "AC" dibaca "Ase" karena "se" adalah pelafalan huruf c dalam bahasa Inggris dan
AC bukan kata tapi kependekan dan pada kata "coca-cola" dibaca "koka-kola" karena k adalah pelaporan
huruf c dan bahasa Inggris dan juga pelafalan yang mengikuti aksen Amerika.

2). Karena kata "Bugis" adalah nama tempat, lokasi secara geografis dan dalam kata "suku Bugis"
berposisi sebagai komponen yang menjelaskan kata selanjutnya yaitu "Bugis" yang berposisi sebagai
komponen yang dijelaskan sebagai nama suku bangsa.

3). Ejaan Van Ophuijsen :

Menggunakan "oe" untuk bunyi "u"

Menggunakan (') sebagai bunyi untuk menandai bunyi pada akhir kata

Menggunakan " ï" ( trema) untuk kata berakhiran huruf "a" mendapatkan akhiran"i"

Huruf c yang pelafalannya keras diberi tanda (') di atasnya

Menggunakan 2 untuk kata ulang

Kata majemuk ditulis dengan 3 cara :

* Dipakai, contoh : apabila

* Diberi tanda hubung, contoh : roemah-sakit

* Dipisah, contoh : anak negeri


Ejaan Soewandi :

Huruf "oe" diganti menjadi "u"

Tanda terima dihilangkan

Koma ain dan hamzah dihilangkan dan diganti huruf k pada akhir kata

Huruf "e" keras (é) dan "e" lemah (e) ditulis tidak menggunakan tanda

Kata ulang dapat ditulis dengan dua cara :

* tanda hubung, contoh : berlari-larian

*Menggunakan 2, contoh : bernafas2-san

Ejaan Melindo :

Muncul huruf baru yakni "c" menggantikan "tj" dan "nc' menggantikan "nj"

Muncul fonem F,S,Z

Ejaan kata yang menggunakan tanda fonem lain dari yang sudah ditetapkan sebagai fenom Melindo
dianggap kata asing

Ejaan yang disempurnakan :

Huruf ( j,dj,nj,ch,tj,sj ) pada ejaan Soewandi diubah menjadi ( y,j,ny,kh,c,sy )

Kata ulang hanya ditulis dengan tanda hubung


Penulisan kata majemuk harus dipisah

Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai

Di dan ke ditulis terpisah

Partikel dipisah ( kecuali "pun" yang sudah menjadi kelompok kata )

Kata "si" dan "sang" terpisah dari kata yang mengikuti

Anda mungkin juga menyukai