Anda di halaman 1dari 7

MODUL 8

KB 1

PENDIDIKAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR

A. DEFENISI KESULITAN BELAJAR


Istilah umum yang sering digunakan oleh para ahli bidang pendidikan untuk
menunjukkan anak yang mengalami kesulitan belajar, adalah learning disabilities (kesulitan
belajar). Oleh karena sifat kelainannya yang spesifik,kelompok anak ini disebut juga specific
learning disabilities (kesulitan belajar khusus).
B. KLASIFIKASI KESULITAN BELAJAR
Kesulitan belajar merupakan kelompok kesulitan yang heterogen,sehingga sulituntuk
diklasifikasikan secara spesifik. Krik dan Gallagher (1989: 187) menjelaskan bahwa kesulitan
belajar dibedakan dalam dua kategori besar,yaitu :
1. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning
disabilities), yang mencakup gangguan perhatian, ingatan, motorik dan persepsi, berbahasa,
dan berpikir.
2. Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities), yang mencakup kesulitan
membaca, menulis, dan berhitung.
C. PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah :
a. Faktor organis/ biologis yaitu adanya disfungsi dari sistem persarafan di otak
b. Faktor genetik ( keturunan )
c. Faktor lingkugan

KB 2
KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR

A. KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR SECARA UMUM


Menurut Clement yang dikutip oleh Hallahan danKauffanman (1991:133) ada sepuluh
gejala pada anak yang berkesulitan belajar, yaitu :
1. Hiperaktif
2. Gangguan persepsi motorik
3. Emosi yang labil
4. Kurang koordinasi
5. Gangguan perhatian
6. Implusif
7. Gangguan memori dan berpikir
8. Kesulitan pada akademik khusus (membaca, matematika,dan menulis)
9. Gangguan dalam berbicara dan mendengarkan
10. Hasil electroencephalogram (EEG) tidak teratur serta tanda neurologis yang tidak jelas.
Selanjutnya para peneliti menggelompokan kesepuluh ciri tersebut dengan
menggabungkan hal – hal yang dianggap sejenis. Adapun pengelompokannya adalah sebagai
berikut :
1. Masalah Persepsi dan Koordinasi.
Hallahan (1975) mengemukakan bahwa beberapa anak berkesulitan belajar menunjukkan
gangguan dalam persepsi pengelihatan dan pendengaran.
2. Gangguan dalam perhatian dan Hiperaktif
Sebagian anak yang berkesulitan belajar mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian
dan mengalami hiperaktif.
3. Mengalami Gangguan dalam masalah Mengingat dan Berpiki
a. Masalah Mengingat
1. Anak berkesulitan belajar kurang mampu menggunakan strategi untuk mengingat
sesuatu.
2. Anak berkesulitan belajar mendapat kesulitan untuk mengingat materi secara verbal
b. Masalah berpikir
Berpikir meliputi kemampuan untuk memecahkan masalah sampai kepada
pembentukan konsep atau pengertian. Anak berkesulitan belajar mengalami kelemahan
dalam masalah tersebut.
4. Kurang mampu menyesuaikan diri
Anak berkesulitan belajar menunjukkan gejala kurang mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
5. Menunjukkan Gejala sebagai Siswa yang tidak Aktif
Anak berkesulitan belajar kurang mampu melakukan strategi untuk memecahkan masalah
akademis secara spontan.
6. Pencapain Hsil Belajar yang Rendah
Sebagian anak tidak memiliki ketidakmampuan dalam berbagai bidang akademik misalnya
membaca,tulisan,pengucapan,berhitung, dan sebagian anak lagi hanya pada satu atau dua
aspek saja.
B. KARAKTERISTIK KHUSUS ANAK BERKESULITAN MEMBACA
1. Gangguan Membaca Lisan
Anak – anak berkesulitan belajar tertentu kurang percaya diri pada kemampuan untuk
mengucapkan kata –kata pada daftar kata yang mudah diucapkan.
2. Gangguan Ingatan Jangka Pendek
Pada anak berkesulitan membaca, proses perekaman fonologi dalam ingatan jangka pendek
tidak dapat berlanngsung secara sempurna.
3. Gangguan Pemahaman
Anak – anak berkesulitan membaca menampakkan kelemahan dalam pemahaman dan
pendekatan melalui teks akan membuat anak menjadi lebih pasif.
C. KARAKTERISTIK KHUSUS ANAK BERKESULITAN MENULIS
1. Menulis dengan Tangan
Menulis dengan tangan disebut juga menulis permulaan. Anak berkesulitan belajar memiliki
berbgai masalah dalam menullis tangan, seperti :
a. Menulis dengan lambat
b. Salah dalam menulis huruf dan angka
c. Tulisannya terlalu miring
d. Jarak tulisannya terlalu rapat
e. Kesulitan mengikuti garis lurus
f. Tulisan tidak terbaca
g. Tekanan pensil yang terlalu kuat atau terlalu lemah
h. Tulisan yang berbayang
2. Mengeja
Kesulitan mengeja dalam bentuk tulisan ditandai dengan adanya :
a. Penambahan huruf yang tidak diperlukan
b. Penhilangan huruf
c. Muncul pola – pola bicara dialektis
d. Muncul penggantian huruf seperti kesalahan ucapan
e. Memutar balikkan penempatan konsonan atau vokal dalam kata seperti ibu ditulis ubi
f. Memutar balikkan penempatan konsonan atau vokal dalam kata, seprti berjalan
menjadi bejrlan
g. Memutar balikkan suku kata dalam kata seperti laba jadi bala
h. Kombinasi dari kesalahan – kesalahan di atas
3. Menulis Ekspresif
Menulis ekspresif adalah menggungkapkan pikiran dan perasaan melalui tulisan yang dapat
dipahami oleh para pembaca yang sebahasa.
4. Karakteristik Khusus Anak Berkesulitan Matematika / Berhitung
Anak berkesulitan belajar matematika / berhitung , memiliki masalah dalam memahami
istilah metematika dasar atau belajar operasi penjumlahan, pengurangan ,perkalian,
pembagian, serta simbol – simbol dalam matematika. Berkaitan dengan banyaknya anak
berkesulitan belajar dalam matematika, Cawley & Colleagues (Lovit, 1989:292)
menggemukakan tiga bentuk alasan kegagalan pada sebagian anak berkesulitan belajar,yang
mencakup keterkaitan kegagalan,kekegagalan pembelajaran, kegagalan individu.
KB 3
INTERVENSI ANAK BERKESULITAN BELAJAR
A. Intervensi Terhadap Anak Berkesulitan Membaca
Intervensi terhadap siswa berkesulitan membaca akan membahas tentang : tipe
(bentuk) kesulitan membaca,asesmen kemampuan membaca, prosedur intervensi
kesulitan membaca,dan pendekatan,serta teknik dalam intervensi kesulitan membaca.
1. Tipe (bentuk) kesulitan membaca
2. Asesmen Kemampuan Membaca
a. Asesmen formal
Asesmen formal meliputi :
1. Tes survei
2. Tes diagnostik
a. Pengenalan huruf
b. Pengenalan kata
c. Menganalisasi kata
d. Pemahaman kata
e. Pemhaman bagian bacaan
3. Tes hasil Belajar
b. Asesmen informal
1. Informal Reading Inventories (IRI)
Kebanyakan IRI dibuat oleh guru dengan menggunakan bahan – bahan yang
biasa diajarkan di kelas.
2. Cloze procedure
Langkah – langkahnya adalah :
a. Pilih sebuah wancana yang terdiri dari dari 250- 500
b. Hilangkan kata – kata pada setiap kata yang kelima
c. Pada kata yang hilang diberi garis panjang.
d. Jangan menghilangkan kata – kata dari kalimat yang pertama dan
terakhir
e. Siswa diminta untuk membaca paragrafh itu dan menebak kata apa
yang harus di isi pada titik – titik itu
f. Hitunglah jumlah kata- kata yang benar,kemudian buat persentase dari
kata yang diisi dengan benar itu.

Keuntungan Cloze Procedure sebagai berikut.

a. Dapat mengukur proses membaca


b. Mensyaratkan level berpikir tinggi dari pada pertanyaan yang bersifat
biasa.
c. Memerlukan waktu yang singkat untuk menyusunnya dari pada cara
yang lain
d. Dalam menentukan score sangat objektif
e. Penggunaan waktu yang relatif singkat dalam pengadministrasiannya
3. Prosedur Intervensi Kesulitan Membaca
a. Identifikasi masalah
b. Diagnosa
c. Penyusunan program layanan
d. Evaluasi
4. Pendekatan dan teknik dalam Intervensi Kesulitan Membaca
a. Teknik Gillingham dan Stillman
1. Mengenal huruf
2. Merangkai huruf menjadi kata
3. Membaca kalimat dan cerita
b. Teknik fernald
Teknik ini terdiri dari empat tahapan,yaitu:
1. Tahap satu
Tahap ini siswa memilih kata- kata yang dipelajari, tiap kata
dituliskan dengan krayon pada kertas dengan tulisan miring

2. Tahap dua
Siswa masuk tahap ini jika sudah terbukti tidak memerlukan selusur
lagi.
3. Tahap tiga
Pada tahap ini siswa memepelajari kata dengan melihat dan
mengucapkannya
4. Tahap empat
Siswa diharapkan mengenal kembali kata – kata baru dan
memahaminya setiap kali kata itu muncul.
c. Pendekatan untuk membantu siswa dalam membaca pemahaman
Pendekatan yang dapat digunakan dalam membantu siswa membaca
pemahaman adalah pendekatan dengan penekanan pada makna.
Pendekatan ini dimulai dengan kata yang sering dihadapkan pada
siswa,dengan asumsi bahwa kata yang sering ditemukan oleh siswa,
akan dikenal oleh siswa sehingga ia mudah mempelajarinya. Mercer &
Mercer mengemukakan dua pendekatan yang diklasifikasikan kedalam
pendekatan penekanan makna, yaitu pendekatan pengalaman
berbahasa (keterampilan membaca,menulis,berbicara) dan pendekatan
membaca yang diidividualisasikan

B. INTERVENSI TERHADAP ANAK BERKESULITAN MENULIS


Layanan intervensi terhadap anak berkesulitan menulis :
a. Melakukan asesmen untuk menemukan kesalahan anak dalam menulis. Asesmen
terdiri dari asesmen formal dan informal. Salah satu asesmen formal untuk anak
berkesulitan menulis adalah Basic School Skill Inventory – Diagnostic yang
dikemukakan oleh Hammill & Leigh (1983) untuk anak usia 4 – 7,5 tahun. Asesmen
informal dapat dilakukan melalui observasi dan menganalisis tulisan siswa.
Observasi dilakukan pada saat anak menulis. Analisis pola – pola kesalahan tulisan
siswa mencakup bentuk huruf, proporsional,ukuran,proposional dan kesejajaran,
kualitas garis, jarak huruf, kemiringan huruf, dan kecepatan menulis.
b. Perbaikan terhadap kesalahan anak dalam menulis dilakukan melalui pengajaran
remedi yang sesuai dengan tipekesalahannya.

C. INTERVENSI TERHADAP ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA


Layanan bantuan terhadap anak berkesulitan matematika, yaitu :
a. Pola kekeliruan khusus yang dilakukan anak berkesulitan berhitung faktual, antara
lain sebagai berikut.
1. Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan penempatan nilai.
2. Keseluruhan angka dijumlahkan
3. Ketika kolom puluhan dijumlahkan, angka kesatuan hasil penjumlahan bilangan
satuan, tidak turut dijumlahkan melainkan dijumlahkan sebagai ratusan.
4. Angka dijumlahkan dari kiri kekanan
5. Setiap bilangan yang lebih kecil merupakan pengurangan dari bilangan yang
lebih besar tanpa memperhatikan penempatan nilai
6. Melakukan peminjaman angka yang sebenarnya tidak diperlukan
7. Apabila peminjaman angka diperlukan lebih dari satu, anak tidak melakukan
pengurangan bilangan pada kolom kedua
8. Kesatuan angka hasil perkalian bilangan satuan ditambahkan pada bilangan
puluhan dan diikutkan pada operasi perkalian.
9. Kesatuan angka hasil perkalian bilangan satuan tidak ditambahkan pada hasil
perkalian bilangan puluhan.
10. Antara pembagi dan yang dibagi,terbalik
b. Untuk mengasesmen anak berkesulitan belajar matematika, guru dapat
mennggunakan teknik diagnosa interview dan tes yang disusun oleh guru itu sendiri
c. Pengajaran remedi yang diberikan kepada anak berkesulitan belajar metematika
harus sistematis, yaitu harus sesuai dengan urutan dari tingkat konkret, semi
konkret dan tingkat abstrak.
MODUL 9
MENDIDIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD BIASA

Anda mungkin juga menyukai