Ciri Pemimpin
• Kompetensi: Orang lebih bisa jadi menjajaki arahan pemimpin bila mereka
yakin kalau orang ini ketahui apa yang ia jalani. Bila pengikut meragukan
keahlian pemimpin mereka, mereka hendak kurang bersemangat dalam
menerima arahan darinya. Seseorang pemimpin yang kompeten namun lemah
secara Islam bisa jadi lebih disukai daripada seseorang pemimpin yang tidak
kompeten yang lebih berpengetahuan Islam. Pasti saja, seseorang pemimpin
yang kompeten serta kokoh secara Islam wajib diprioritaskan.
•Memiliki visi serta berwawasan ke depan: Pemimpin diharapkan memiliki arah serta
visi jangka panjang buat organisasi ataupun komunitas mereka. Salah satu alibi
kenapa Himpunan Mahasiswa Muslim Amerika Serikat dan Kanada begitu berhasil
pada awal mulanya merupakan sebab para pemimpin organisasi mempunyai visi yang
jelas tentang apa yang mau dicapai oleh organisasi tersebut. Visi ini dituangkan
dengan jelas dalam pamflet MSA serta dibagikan dengan bersemangat oleh para
anggotanya. Yang sangat berarti, visi bertindak selaku kerangka acuan kognitif buat
mengendalikan seluruh aktivitas organisasi.
Style kepemimpinan
Tidak hanya ciri pemimpin, kita pula butuh fokus pada style yang digunakan pemimpin
efisien dalam berurusan dengan pengikut. Pemimpin yang memakai style kepemimpinan
direktif menginstruksikan serta mengawasi pengikut mereka buat membenarkan kalau tugas
dicoba cocok harapan mereka. Pemimpin yang besar dalam style kepemimpinan direktif serta
partisipatif mempunyai style berorientasi regu sebaliknya pemimpin yang rendah keduanya
mempunyai style laissez- faire ataupun kendali leluasa. Di antara 2 style bawah ini
merupakan beberapa campuran, ialah, bermacam tingkatan jadi direktif serta/ ataupun
partisipatif.
Ciri Pengikut
ciri pengikut mewakili faktor berarti dalam proses kepemimpinan. Semacam halnya
pemimpin mereka, ciri pengikut Muslim pengaruhi sikap mereka serta mencakup atribut
karakter, kepribadian moral, motif, tingkatan kompetensi, serta tujuan.
• Ketaatan: Baik dalam keadaan damai ataupun perang, pemimpin wajib dipatuhi. Ibnu
Umar memberi tahu Rasulullah( saw) berkata," Mendengar dan menaati merupakan
kewajiban seseorang Muslim, baik tentang apa yang ia suka dan apa yang ia tidak
suka”. Kenyataannya, Islam menyangka ketaatan kepada pemimpin begitu berarti
sehingga memandang seluruh wujud pembangkangan selaku suatu yang menjijikkan
kecuali dalam kondisi yang sangat khusus.
1. Mereka mempraktikkan Islam dengan serius, serta sebab itu jujur. bisa dipercaya,
serta berani.
3. Mereka bisa didelegasikan, serta hendak melaksanakan tugas mereka dengan baik
tanpa pengawasan.
5. Mereka kritis dalam berpikir tanpa berlagak tidak hormat atau mementingkan diri
sendiri.
6. Mereka tidak menyia- nyiakan waktu serta sumber energi pemimpin dan organisasi
mereka. Meningkatkan pengikut yang efisien berguna, sebab mereka memfasilitasi
proses pendelegasian, yang membolehkan pemimpin buat berbuat lebih banyak.
Pengikut yang efisien pula ialah sumber pemimpin masa depan yang baik, sehingga
membagikan kelangsungan untuk organisasi Islam.
Ciri Situasi
Aspek ketiga yang pengaruhi proses kepemimpinan berkaitan dengan ciri suasana.
Seseorang pemimpin yang yakin kalau pengikutnya malas serta tidak mempunyai keahlian
yang dibutuhkan hendak berhubungan dengan mereka atas bawah itu. Oleh sebab itu, supaya
pemimpin bisa bergeser ke style kepemimpinan yang lebih pas, ia wajib terlebih dulu
mengganti persepsinya tentang suasana tersebut.
Para periset sudah mengenali sebagian aspek situasional yang terpaut dengan daya guna
kepemimpinan:
•Struktur tugas menggambarkan betapa simpel serta rutinnya sesuatu tugas. Menulis
konstitusi buat organisasi Islam merupakan tugas yang lingkungan dan tidak teratur.
Prosedur pembedahan wajib lebih fleksibel, serta pemimpin harus mengambil
kedudukan yang lebih besar dalam memandu proses.
•Karakteristik kelompok kerja pula bisa pengaruhi gimana gaya seseorang pemimpin
diterima. Pemimpin butuh membiasakan gayanya sesuai dengan sesi pertumbuhan
kelompok kerja.
•Iklim serta kebijakan organisasi bisa memastikan seberapa" berorientasi Islam"
organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi Islam dengan hawa yang pas, pemimpin
bisa jadi tidak wajib secara aktif memantau sikap anggota buat mengecek konsistensi
dengan nilai- nilai Islam. Kebalikannya, dalam organisasi, yang mempunyai lebih
banyak jadwal" sosial", seseorang pemimpin bisa jadi wajib berjuang keras.
DAFTAR PUSTAKA
Beekun, Rafik Issa & Badwai, Jamal A. 2009. Leadership: An Islamic Perspective. Amana
Publication, 3rd printing, Betsville, Maryland, USA (BRB).