Anda di halaman 1dari 6

RUBRIK PENILAIAN TUGAS 1: SUMMARY

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN M SKS : 2


ANAJERIAL ISLAM
I
SEMESTER : Semester Ganjil TA PERTEMUAN : 1-14
2021-2022
Summary Chapter: 4
Judul Chapter : The Locus of Leadership
Nomor Mahasiswa: 20311106
Nama Mahasiswa : Paundra Yudha Briantama

DIMENSI Bobot Nilai Nilai Total


(%) (1-10)
Kelengkapan konten dan referensi 25%
Koherensi topik dan EYD 25%
Kejelasan dalam memaparkan dan memahami isi chapter 25%
Kualitas Referensi 25%
Final Score (100%) 100%

Tanggal Pengumpulan: Tanggal Pemeriksaan:


Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Dosen

(Paundra Yudha Briantama) (Trias Setiawati, Dra, M.Si, Dr)

The Locus of Leadership


Kepemimpinan merupakan proses yang mengaitkan 3 aspek: pemimpin, pengikut, serta
suasana. Lokus kepemimpinan merupakan zona di mana ketiga aspek ini bersinggungan.
Seseorang pemimpin sangat efisien kala ia berperan di dalam lokus kepemimpinan Buat
menguasai gimana seseorang pemimpin bisa tingkatkan keahlian kepemimpinannya, kita
butuh mengecek ketiga aspek ini secara rinci.

 Ciri Pemimpin

Ciri seseorang pemimpin Islam pengaruhi perilakunya. Mereka tercantum kepribadiannya,


kepribadian moral( semacam yang dibahas dalam Bab 2), motif, tingkatan kompetensi, serta
tujuan. Berikut merupakan 4 ciri paling atas dari ciri pemimpin efisien dari riset Kouzes serta
Posner.

• Kejujuran: Pemimpin dikira jujur sepanjang mereka mempunyai integritas dan


melaksanakan apa yang mereka katakan hendak mereka jalani. Dalam Al-
Quran, Nabi Musa ditafsirkan selaku kokoh serta bisa dipercaya oleh salah
satu perempuan muda serta Nabi Yusuf ditafsirkan selaku orang yang jujur.
Ketika ia masih muda, orang Quraisy biasa memanggilnya Siddiq serta Amin,
dan ia dihormati oleh seluruh orang, apalagi para pemimpin Mekah. Para
pemimpin Muslim wajib jujur bukan cuma sebab itu membuat mereka jadi
pemimpin yang lebih baik, namun pula sebab mereka bertanggung jawab atas
perbuatan mereka kepada Allah baik di dunia serta di akhirat.

• Kompetensi: Orang lebih bisa jadi menjajaki arahan pemimpin bila mereka
yakin kalau orang ini ketahui apa yang ia jalani. Bila pengikut meragukan
keahlian pemimpin mereka, mereka hendak kurang bersemangat dalam
menerima arahan darinya. Seseorang pemimpin yang kompeten namun lemah
secara Islam bisa jadi lebih disukai daripada seseorang pemimpin yang tidak
kompeten yang lebih berpengetahuan Islam. Pasti saja, seseorang pemimpin
yang kompeten serta kokoh secara Islam wajib diprioritaskan.
•Memiliki visi serta berwawasan ke depan: Pemimpin diharapkan memiliki arah serta
visi jangka panjang buat organisasi ataupun komunitas mereka. Salah satu alibi
kenapa Himpunan Mahasiswa Muslim Amerika Serikat dan Kanada begitu berhasil
pada awal mulanya merupakan sebab para pemimpin organisasi mempunyai visi yang
jelas tentang apa yang mau dicapai oleh organisasi tersebut. Visi ini dituangkan
dengan jelas dalam pamflet MSA serta dibagikan dengan bersemangat oleh para
anggotanya. Yang sangat berarti, visi bertindak selaku kerangka acuan kognitif buat
mengendalikan seluruh aktivitas organisasi.

• Inspirasi: Pengikut mengharapkan pemimpin mereka senantiasa positif tentang


masa depan tidak hirau seberapa kurang baik situasinya. Pemimpin tidak boleh
menyerah ataupun kehabisan harapan. Sepanjang perang Badar, Uhud, serta
Hunain, Muhammad( saw) tidak gentar di depan pasukan musuh yang lebih
besar atau panik apalagi kala pasukan Muslim mundur dalam kondisi kacau
balau.

 Style kepemimpinan

Tidak hanya ciri pemimpin, kita pula butuh fokus pada style yang digunakan pemimpin
efisien dalam berurusan dengan pengikut. Pemimpin yang memakai style kepemimpinan
direktif menginstruksikan serta mengawasi pengikut mereka buat membenarkan kalau tugas
dicoba cocok harapan mereka. Pemimpin yang besar dalam style kepemimpinan direktif serta
partisipatif mempunyai style berorientasi regu sebaliknya pemimpin yang rendah keduanya
mempunyai style laissez- faire ataupun kendali leluasa. Di antara 2 style bawah ini
merupakan beberapa campuran, ialah, bermacam tingkatan jadi direktif serta/ ataupun
partisipatif.

 Ciri Pengikut

ciri pengikut mewakili faktor berarti dalam proses kepemimpinan. Semacam halnya
pemimpin mereka, ciri pengikut Muslim pengaruhi sikap mereka serta mencakup atribut
karakter, kepribadian moral, motif, tingkatan kompetensi, serta tujuan.
• Ketaatan: Baik dalam keadaan damai ataupun perang, pemimpin wajib dipatuhi. Ibnu
Umar memberi tahu Rasulullah( saw) berkata," Mendengar dan menaati merupakan
kewajiban seseorang Muslim, baik tentang apa yang ia suka dan apa yang ia tidak
suka”. Kenyataannya, Islam menyangka ketaatan kepada pemimpin begitu berarti
sehingga memandang seluruh wujud pembangkangan selaku suatu yang menjijikkan
kecuali dalam kondisi yang sangat khusus.

• •Pengikutan dinamis: Walaupun Islam menekankan kalau pengikut harus mematuhi


arahan pemimpin mereka, itu tidak membetulkan kepatuhan buta. Bila orang tidak
membagikan pendapatnya, mereka tidak bermanfaat serta bila kita tidak mencermati
mereka, kita tidak bermanfaat.

• •Kesatuan: Dialog tentang ketaatan di atas tidak menarangkan kenapa Islam


memandangnya begitu berarti. Ketaatan itu berarti sebagian sebab umat Islam wajib
senantiasa bersatu. Terdapat 5 tipe pengikut di sebagian besar organisasi Islam.
Pengikut yang terasing mewakili anggota yang berpotensi mengusik. Mereka sanggup
berpikir secara mandiri serta kritis, namun menghindar sebab mereka kecewa selaku
akibat dari insiden tadinya ataupun sebab permusuhan individu. Mereka menjajaki
arahan pemimpin, namun mereka tidak berpikir kritis ataupun sangat aktif.

Pengikut yang efisien gampang diidentifikasi dengan 6 ciri:

1. Mereka mempraktikkan Islam dengan serius, serta sebab itu jujur. bisa dipercaya,
serta berani.

2. Mereka mempraktikkan manajemen diri serta tanggung jawab diri.

3. Mereka bisa didelegasikan, serta hendak melaksanakan tugas mereka dengan baik
tanpa pengawasan.

4. Mereka berkomitmen pada tujuan serta organisasi.

5. Mereka kritis dalam berpikir tanpa berlagak tidak hormat atau mementingkan diri
sendiri.
6. Mereka tidak menyia- nyiakan waktu serta sumber energi pemimpin dan organisasi
mereka. Meningkatkan pengikut yang efisien berguna, sebab mereka memfasilitasi
proses pendelegasian, yang membolehkan pemimpin buat berbuat lebih banyak.
Pengikut yang efisien pula ialah sumber pemimpin masa depan yang baik, sehingga
membagikan kelangsungan untuk organisasi Islam.

 Ciri Situasi

Aspek ketiga yang pengaruhi proses kepemimpinan berkaitan dengan ciri suasana.
Seseorang pemimpin yang yakin kalau pengikutnya malas serta tidak mempunyai keahlian
yang dibutuhkan hendak berhubungan dengan mereka atas bawah itu. Oleh sebab itu, supaya
pemimpin bisa bergeser ke style kepemimpinan yang lebih pas, ia wajib terlebih dulu
mengganti persepsinya tentang suasana tersebut.

Para periset sudah mengenali sebagian aspek situasional yang terpaut dengan daya guna
kepemimpinan:

• Ikatan pemimpin- anggota memastikan sepanjang mana pemimpin diterima leh


organisasi. Kala hawa organisasi baik serta anggota mempercayai dan menghormati
pemimpin, hingga situasinya menguntungkan pemimpin.Kebalikannya, kala
pemimpin ditolak oleh serta tidak sesuai dengan anggota, dia bisa jadi hendak lebih
susah bekerja dengan mereka.

•Struktur tugas menggambarkan betapa simpel serta rutinnya sesuatu tugas. Menulis
konstitusi buat organisasi Islam merupakan tugas yang lingkungan dan tidak teratur.
Prosedur pembedahan wajib lebih fleksibel, serta pemimpin harus mengambil
kedudukan yang lebih besar dalam memandu proses.

•Karakteristik kelompok kerja pula bisa pengaruhi gimana gaya seseorang pemimpin
diterima. Pemimpin butuh membiasakan gayanya sesuai dengan sesi pertumbuhan
kelompok kerja.
•Iklim serta kebijakan organisasi bisa memastikan seberapa" berorientasi Islam"
organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi Islam dengan hawa yang pas, pemimpin
bisa jadi tidak wajib secara aktif memantau sikap anggota buat mengecek konsistensi
dengan nilai- nilai Islam. Kebalikannya, dalam organisasi, yang mempunyai lebih
banyak jadwal" sosial", seseorang pemimpin bisa jadi wajib berjuang keras.

•Tingkat kedewasaan anggota berkaitan dengan keahlian mereka untuk menetapkan


tujuan yang menantang namun bisa dicapai serta kesediaan mereka buat menerima
tanggung jawab buat menggapai tujuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Beekun, Rafik Issa & Badwai, Jamal A. 2009. Leadership: An Islamic Perspective. Amana
Publication, 3rd printing, Betsville, Maryland, USA (BRB).

Anda mungkin juga menyukai