Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi Diri Guru 

diperlukan sebagai rencana Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan (PKB) untuk meningkatkan kompetensi guru.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi


guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalitasnya.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan salah satu dari tiga komponen


desain pembinaan guru profesional, selain Uji Kompetensi Guru (UKG) dan Penilaian
Kinerja Guru (PKG).

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilaksanakan agar guru dapat memelihara,


meningkatkan, dan memperluas pengetahuan serta keterampilannya untuk melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan salah satu komponen pada


unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit.

Angka kredit diperoleh melalui berbagai unsur kegiatan, yaitu pendidikan, pelaksanaan
pembelajaran, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan penunjang.

Tujuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Tujuan umum Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas
layanan dan mutu pendidikan di sekolah serta mendorong guru untuk selalu memelihara
dan meningkatkan kompetensinya secara terus menerus sesuai dengan profesinya.

Sedangkan tujuan khusus Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah sebagai


berikut.

1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan


dalam peraturan perundang-undangan.

2. Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembagan


ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
tenaga profesional.

4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.

Pengembangan Keprofesian berkelanjutan dapat berupa kegiatab pengembangan diri dan


publikasi ilmiah dan/karya inovatif guru.

Standar Kompetensi Guru


Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya, dalam hal ini dalam
menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang berperan sebagai alat
pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan dengan fungsi guru dalam
memperhatikan perilaku peserta didik belajar.

Kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan seperangkat pengetahuan, keterampilan,


dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya.

Standar kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu
pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan penguasaan akademik.

Sebagai pendidik profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik,


kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program
diploma empat.

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru diatur dalam Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2017.

Standar kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,


kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut di atas
bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru.

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan
metodologi keilmuannya.

Format Evaluasi Diri Guru Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan
Evaluasi Diri Guru atau disingkat Evadir menjadi strategi dalam Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang harus diisi sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Evaluasi DIri Guru dapat menjadi upaya sistematis untuk mengumpulkan, memilih, dan
memperoleh data dan informasi yang valid dari fakta yang dilakukan oleh guru.

Dengan demikian, akan diperoleh gambaran menyeluruh tentang keadaan guru yang
sebenarnya untuk dipergunakan dalam rangka pengambilan tindakan manajemen bagi
pengembangan dirinya.

Karena berkaitan dengan keadaan guru, maka format pengisian data evaluasi diri guru
berkaitan dengan evaluasi kompetensi yang dimiliki guru, meliputi kompetensi 

Anda mungkin juga menyukai