BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari ribuan suku bangsa
Selama ratusan bahkan ribuan tahun itu pula mereka telah menumbuhkan,
tersebut memilki tradisi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
berbagai suku bangsa antara lain perkawinan, pesta adat, kematian, dan lain
cara tertentu yang menjadi ciri khas dari masing-masing suku bangsa
tersebut.
Kerinci adalah salah satu kabupaten yang terletak dibagian ujung barat
beragam budaya yang kaya akan nilai tradisi. Menurut Zakaria (1983:13)
1
2
adalah kulok. Kulok merupakan penutup kepala wanita suku Kerinci yang
kepala tradisional yang biasa disebut kulok. Istilah kulok berasal dari Bahasa
berarti kain kepala atau kerudung. Kulok terdiri dari beberapa bagian yang
menggunakan kulok adalah suatu keharusan, baik pada saat acara adat
terjadi, kulok tidak banyak lagi digunakan dalam keseharian, tetapi masih
digunakan saat upacara adat. Salah satunya adalah pada saat upacara
perkawinan. Selain itu, bentuk kulok juga mengalami perubahan bentuk dan
kulok didalamnya harus terdapat sangkul kulok, lidah kulok, maco 4 warna,
3
sirih layang, 7 kunci, turai, dan bunga aut. Akan tetapi seiring dengan
suku Kerinci untuk dijaga kelestariannya. Salah satu upacara adat yang
Perkawinan bagi masyarakat Kerinci adalah sebuah fase dimana anak yang
sudah beranjak dewasa dan dinilai mampu membina rumah tangga diikat
sangat penting bagi masyarakat Kerinci sehingga ada beberapa tahapan adat
Ragam budaya suku Kerinci memiliki fungsi dan makna dalam tatanan
temurun sebagai pencarian identitas budaya suku Kerinci. Oleh sebab itu
dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah seberapa besar
keyakinan yang berhubungan dengan fungsi dan makna kulok dalam upacara
Kerinci, Jambi”. Penelitian ini adalah untuk mencari data yang valid
mengenai apa fungsi, makna dan unsur-unsur sebenarnya pada kulok bagi
maka masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut : Apa itu kulok dan
1.3 Tujuan