Anda di halaman 1dari 4

Nama : Komang Wahyu Adi Pangestu

Nim : 19089016023

Prodi : S1 Farmasi / 5

Resume Hematopoiesis

Hematopoiesis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan diferensiasi sel-sel darah
dari sel-sel induk hematopoietik. Proses ini terus diperlukan untuk mempertahankan tingkat
sirkulasi sel-sel darah dalam tubuh.

Ada tiga garis sel darah yang berbeda :

 Eritroid Lineage, yang terdiri dari retikulosit dan eritrosit (sel darah merah).
 Limfoid Lineage, yang terdiri dari limfosit (sel B dan T) serta sel NK.
 Mieloid, yang terdiri dari antara lain makrofag, sel dendritik, granulosit, dan
megakariosit.

Selama masa kanak-kanak, lokasi yang paling umum dari hematopoiesis adalah tulang panjang,
terutama tulang paha, tibia, dan fibula. Pada orang dewasa, hematopoiesis bertransisi ke
panggul, sternum, tempurung kepala, dan vertebra. Meskipun proses hematopoiesis dimulai di
sumsum tulang, pematangan lebih lanjut terjadi pada organ limfoid lainnya, termasuk limpa,
timus, dan kelenjar getah bening. Ketika organisme berkembang melewati tahap embrionik,
hematopoiesis memerlukan penggunaan sel punca hematopoietik multipotensial dan disebut
hematopoiesis definitif. Sel-sel induk hematopoietik multipotensial seperti itu muncul dari
daerah aorta-gonad-mesonephros embrio (proses diilustrasikan di bawah).

Proses hematopoiesis sangat diatur oleh kehadiran sitokin, yang akhirnya mengatur diferensiasi
sel induk hematopoietik multipotensial menjadi jenis sel tertentu melalui aktivasi faktor
transkripsi. Pentingnya sitokin telah ditunjukkan pada model binatang, yang menunjukkan
bahwa sitokin tertentu menginduksi diferensiasi tipe sel tertentu. Sebagai contoh, keberadaan
granulosit makrofage-colony stimulating factor akan meningkatkan garis keturunan mieloid,
yang akhirnya mengarah pada diferensiasi granulosit dan makrofag.
Sitokin seperti itu disebut faktor pertumbuhan, dan dibutuhkan selama proses hematopoiesis,
berfungsi untuk mengaktifkan faktor transkripsi. Kebutuhan faktor-faktor tersebut dapat
diamati pada beberapa penyakit, di mana kegagalan aktivasi faktor transkripsi hematopoietik
menghasilkan status immunocompromised (imunitas tubuh terganggu) yang parah atau kanker.

Proses hematopoiesis yang khas melibatkan diferensiasi sel punca hematopoietik


multipotensial ke dalam mieloid umum atau nenek moyang limfoid. Selanjutnya, tergantung
pada sitokin dan faktor transkripsi yang dihasilkan, progenitor myeloid dapat berdiferensiasi
menjadi myeloblast yang dapat menyebabkan perkembangan granulosit (basofil, neutrofil, atau
eosinofil) atau monosit (makrofag dan sel dendritik).

Progenitor myeloid umum juga dapat menyebabkan diferensiasi megakariosit menjadi


trombosit, atau eritroblas menjadi eritrosit. Dari progenitor limfoid umum, sel dendritik limfoid
dapat terbentuk secara langsung. Selain itu, diferensiasi progenitor limfoid umum menjadi
limfoblas mengarah ke pengembangan lebih lanjut dari sel NK atau limfosit (sel T dan B).
Setelah diaktifkan di organ limfoid sekunder, sel B lebih lanjut berdiferensiasi menjadi sel
plasma, yang mensekresikan antibodi.

Resume Organ Limfoid

Sistem limfoid adalah sistem sirkulasi sekunder pada tubuh yang berfungsi mengalirkan cairan
limfa yang ada di dalam tubuh. Cairan limfe berasal dari plasmadarah yang keluar dari
pembuluh darah kapiler arteriole sistem kardivaskular kedalam jaringan sekitarnya
Organ Limfoid merupakan organ-organ yang terkait dengan sistem kekebalantubuh (Sistem
Imun). Organ-organ limfoid berperan sebagai tempat hidup selfagositik. Organ-organ limfoid
terdiri atas limpa, nodus limfa, sumsum tulang, timus,dan tonsil.

a. Organ Limfoid Primer

Merupakan organ yang terlibat dalam sintesis/ produksi sel imun dandiperlukan untuk
pematangan, diferensiasi dan proliferasi sel T dan Bsehingga menjadi limfosit yang mengenal
antigen. Ada 2 organ yaitu kelenjartimus dan Bursa Fabricius (sumsum tulang).

a) Timus

Berlokasi di dada, belakang sternum, anterior jantung, 12-15 g saatlahir. ± 40 g saat puber dan
terus mengalami atropi (parenkim : jar ikat & lemak), tempat produksi utama limfosit T,
memiliki 2 lobus → lobulus→ korteks & medula.

b) Sumsum Tulang

Terdapat pada sternum, vertebra, tulang iliaka, dan tulang iga. Selstem hematopoetik akan
membentuk sel-sel darah, sel stemhematopoetik akan menjadi progenitor limfoid yang
kemudian mejadi prolimfosit B. sel stem hematopoetik menjadi progenitor limfoid juga
berubah menjadi prolimfosit T danselanjutnya menjadi prelimfosit Tyang akhirnya menuju
.

...

Anda mungkin juga menyukai