Anda di halaman 1dari 12

Laporan Fisika

Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Semarang
Gedung D9 Jalan Raya Sekaran Gunung Pati,
Semarang 50229, Telp. (024) 7499386

Laporan Praktikum Percobaan Lensa


“ Eksperimen Fisika Dasar “

Nama : Tia Dwi Arianti

NIM : 4201420020

Jurusan : Fisika

Program Studi : Pendidikan Fisika

Rombel : 2B

Semester : 2 (2021)

PERCOBAAN LENSA

Tanggal Praktikum : Senin, 21 Juni 2021

Praktikum ke : 6 ( Enam )

Nama Dosen : 1. Prof. Dr. Hartono, M. Pd.

2. Dr. Bambang Subali, M. Pd.

Nama Asisten : 1. Trizha Ayu Agustin


2. Selvie Nur Hidayati
3. Nafishah Noor Sa’adah
4. Amanatus Sa’diyah
PERCOBAAN LENSA
A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan jarak fokus lensa cembung.
2. Menentukan jarak fokus lensa cekung.
B. Alat Dan Bahan Percobaan
1. Lensa cembung, bisa juga menggunakan lensa kacamata positif 3 dioptri (+3) atau
lebih.
2. Lensa cekung, bisa juga menggunakan kacamata negatif 3 dioptri (-3) atau lebih.
3. Mistar.
4. Sumber cahaya (lilin).
5. Layar (penangkap bayangan).
C. Landasan Teori
Lensa adalah benda tembus cahaya yang dibatasi oleh dua buah permukaan
lengkung atau satu permukaan lengkung dan satu permukaan datar. Terdapat dua jenis
lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung adalah lensa yang bagian
tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa cembung bersifat mengumpulkan
sinar yang datang pada permukaannya (bersifat konvergen), dan titik fokusnya bernilai
positif. Sedangkan lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada
bagian tepinya. Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar yang datang pada
permukaannya (bersifat divergen), dan titik fokusnya bernilai negatif.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa terkait erat dengan posisi benda dan
jenis lensa. Untuk melukiskan sifat-sifat lensa serta pembentukan bayangan pada lensa,
kita perlu mengetahui karakteristik sinar-sinar utama pada lensa (Dudi,2007).
1. Sinar-sinar utama pada lensa cembung :
 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus pertama (f1).
 Sinar datang melalui pusat optik (pusat lensa) tidak dibiaskan.
 Sinar datang melalui titik fokus kedua (f2) dibiaskan sejajar sumbu utama.
2. Sinar-sinar utama pada lensa cekung :
 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus
pertama (f1).
 Sinar datang melalui pusat optik (pusat lensa) tidak dibiaskan.
 Sinar datang menuju titik fokus kedua (f2) dibiaskan sejajar sumbu utama.
Titik fokus pertama adalah titik fokus lengkung lensa yang langsung berhadapan dengan
sinar datang, sedangkan titik fokus yang lain disebut titik fokus kedua. Pada lensa
dimungkinkan sinar datang dari kedua sisi lensa (kanan ataupun kiri) (Bambang,2007).
Dengan menggunakan ketiga sinar utama pada lensa cembung dan cekung diatas,
maka dapat digambarkan pembentukan bayangan pada lensa cembung dan lensa
cekung. Pada lensa cembung, sifat bayangan yang terbentuk ada dua yaitu,
semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya
dan semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap
bendanya. Benda yang diletakkan di depan lensa cekung selalu menghasilkan bayangan
yang memiliki sifat maya, tegak, diperkecil dan terletak di depan lensa cekung
(Wasis,2008).
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
a. Data Pengamatan
Data hasil pengamatan dalam percobaan lensa cembung dan lensa cekung
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cembung

No Jarak Benda Jarak Bayangan Jarak Fokus Sifat Bayangan


(s) (s’) (f)

1. 82 cm 170 cm 65,97 Nyata, terbalik, diperbesar

2. 135 cm 129 cm 62,94 Nyata, terbalik, diperbesar

3. 142 cm 110 cm 61,98 Nyata, terbalik, diperbesar

4. 122 cm 130 cm 55,32 Nyata, terbalik, diperkecil

5. 161 cm 115 cm 67,08 Nyata, terbalik, diperkecil

6. 168 cm 109 cm 66,11 Nyata, terbalik, diperkecil

Tabel 2. Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cekung

No Jarak Benda Jarak Bayangan Jarak Fokus Sifat Bayangan


(s) (s’) (f)

1. 131 cm 89 cm -53,00 Maya, tegak, diperkecil

2. 112 cm 96,5 cm -51,94 Maya, tegak, diperkecil

3. 134 cm 76 cm -48,23 Maya, tegak, diperkecil

4. 144 cm 63 cm -43,83 Maya, tegak, diperkecil

5. 142 cm 120 cm -65,04 Maya, tegak, diperkecil

6. 158 cm 97 cm -60,10 Maya, tegak, diperkecil

b. Analisis Data
 Lensa Cembung
Perhitungan Jarak Fokus (f) fokus pada lensa cembung dengan
menggunakan persamaan :
𝒔𝟏 × 𝒔′𝟏
𝒇=
𝒔𝟏 + 𝒔′𝟏
1. s = 82 cm, s’ = 170 cm
82 × 170 13.940
𝑓= = = 55,32 𝑐𝑚
82 + 170 252
2. s = 135 cm, s’ = 129 cm
135 × 129 17.415
𝑓= = = 65,97 𝑐𝑚
135 + 129 264
3. s = 142 cm, s’ = 110 cm
142 × 110 15.620
𝑓= = = 61,98 𝑐𝑚
142 + 110 252
4. s = 122 cm, s’ = 130 cm
122 × 130 15.860
𝑓= = = 62,94 𝑐𝑚
122 + 130 252
5. s = 161 cm, s’ = 115 cm
161 × 115 18.515
𝑓= = = 67,08 𝑐𝑚
161 + 115 276
6. s = 168 cm, s’ = 109 cm
168 × 109 18.312
𝑓= = = 66,11 𝑐𝑚
168 + 109 277

Mencari nilai jarak fokus rata-rata (𝑓 )̅


55,32 + 65,97 + 61,98 + 62,94 + 67,08 + 66,11
𝑓̅ =
6
379,4
𝒇̅ = = 𝟔𝟑, 𝟐𝟑 𝒄𝒎
6

Perhitungan ralat :
 Ralat Jarak Bayangan
̅ = 170 + 129 + 110 + 130 + 115 + 109 = 𝟏𝟐𝟕 𝒄𝒎
𝒔′
6
̅ )2
∑(𝑠 ′ 𝑖 − 𝑠′
∆𝑠 ′ = √
𝑛(𝑛 − 1)

(170−127)2 +(129−127)2 +(110−127)2 +(130−127)2 +(115−127)2 +(109−127)2


∆𝑠 ′ = √
6(6−1)

1.849 + 4 + 289 + 9 + 144 + 324


∆𝑠 ′ = √
30
∆𝒔′ = √87,3 = 𝟗, 𝟑𝟒 𝒄𝒎
̅ ± ∆𝑠 ′ ) = (𝟏𝟐𝟕 ± 𝟗, 𝟑𝟒)𝒄𝒎
Hasil pengukuran = (𝑠′
∆𝑠′ 9,34
Kesalahan Relatif = ̅
𝑠′
× 100% = 127
× 100% = 𝟕, 𝟒%
Ketelitian = 100% − Kesalahan Relatif= 100% − 7,4% = 𝟗𝟐, 𝟔%
 Ralat Jarak Fokus
𝒇̅ = 𝟔𝟑, 𝟐𝟑 𝒄𝒎
∑(𝑓𝑖 − 𝑓 )̅ 2
∆𝑓 = √
𝑛(𝑛 − 1)
(55,32−63,23)2 +(65,97−63,23)2 +(61,98−63,23)2 +(62,94−63,23)2 +(67,08−63,23)2 +(66,11−63,23)2
∆𝑓 = √
6(6−1)

62,57 + 7,51 + 1,56 + 0,08 + 14,82 + 8,29


∆𝑓 = √
30
∆𝒇 = √3,161 = 𝟏, 𝟕𝟖 𝒄𝒎
Hasil pengukuran = (𝑓 ̅ ± ∆𝑓) = (𝟔𝟑, 𝟐𝟑 ± 𝟏, 𝟕𝟖)𝒄𝒎
∆𝑓 1,78
Kesalahan Relatif = × 100% = 63,23 × 100% = 𝟐, 𝟖%
𝑓̅
Ketelitian = 100% − Kesalahan Relatif= 100% − 2,8% = 𝟗𝟕, 𝟐%

 Lensa Cekung
Perhitungan Jarak Fokus (f) fokus pada lensa cembung dengan
menggunakan persamaan :
𝒔𝟏 × 𝒔′𝟏
𝒇=−
𝒔𝟏 + 𝒔′𝟏
1. s = 131 cm, s’ = 89 cm
131 × 89 11.659
𝑓=− =− = −53,00 𝑐𝑚
131 + 89 220
2. s = 112,5 cm, s’ = 96,5 cm
112,5 × 96,5 10.856
𝑓=− =− = −51,94 𝑐𝑚
112,5 + 96,5 209
3. s = 132 cm, s’ = 76 cm
132 × 76 10.032
𝑓=− =− = −48,23 𝑐𝑚
132 + 76 208
4. s = 144 cm, s’ = 63cm
144 × 63 9.072
𝑓=− =− = −43,83 𝑐𝑚
144 + 63 207
5. s = 142cm, s’ = 120 cm
142 × 120 17.040
𝑓=− =− = −65,04 𝑐𝑚
142 + 120 262
6. s = 158 cm, s’ = 97 cm
158 × 97 15.326
𝑓=− =− = −60,10 𝑐𝑚
158 + 97 255

Mencari nilai jarak fokus rata-rata (𝑓 )̅


(−53,00) + (−51,94) + (−48,23) + (−43,83) + (−65,04) + (−60,10)
𝑓̅ =
6
−322,14
𝒇̅ = = −𝟓𝟑, 𝟔𝟗 𝒄𝒎
6

Perhitungan ralat :
 Ralat Jarak Bayangan
̅ = 89 + 96,5 + 76 + 63 + 120 + 97 = 𝟗𝟎, 𝟐𝟓 𝒄𝒎
𝒔′
6
̅ )2
∑(𝑠 ′ 𝑖 − 𝑠′
∆𝑠 ′ = √
𝑛(𝑛 − 1)

(89−90,25)2 +(96,5−90,25)2 +(76−90,25)2 +(63−90,25)2 +(120−90,25)2 +(97−90,25)2


∆𝑠 ′ = √
6(6−1)

1,7 + 39,1 + 203,1 + 742,6 + 885,1 + 45,6


∆𝑠 ′ = √
30
∆𝒔′ = √63,9 = 𝟕, 𝟗𝟗 𝒄𝒎
̅ ± ∆𝑠 ′ ) = (𝟗𝟎, 𝟐𝟓 ± 𝟕, 𝟗𝟗)𝒄𝒎
Hasil pengukuran = (𝑠′
∆𝑠′ 7,99
Kesalahan Relatif = ̅
× 100% = 90,25 × 100% = 𝟖, 𝟗%
𝑠′
Ketelitian = 100% − Kesalahan Relatif= 100% − 7,4% = 𝟗𝟏, 𝟏%
 Ralat Jarak Fokus
𝒇̅ = −𝟓𝟑, 𝟔𝟗 𝒄𝒎
∑(𝑓𝑖 − 𝑓 )̅ 2
∆𝑓 = √
𝑛(𝑛 − 1)
∆𝑓 =
(−53,00−(−53,69))2 +(−51,94−(−53,69))2 +(−48,23−(−53,69))2 +(43,83−(−53,69))2 +(65,04−(−53,69))2 +(−60,10−(−53,69))2
√ 6(6−1)

0,48 + 3,06 + 23,6 + 97,2 + 128,8 + 41,1


∆𝑓 = √
30
∆𝒇 = √9,8 = 𝟑, 𝟏𝟑 𝒄𝒎
Hasil pengukuran = (𝑓 ̅ ± ∆𝑓) = (𝟓𝟑, 𝟔𝟗 ± 𝟑, 𝟏𝟑)𝒄𝒎
∆𝑓 3,13
Kesalahan Relatif = × 100% = 53,69 × 100% = 𝟓, 𝟖%
𝑓̅
Ketelitian = 100% − Kesalahan Relatif= 100% − 2,8% = 𝟗𝟒, 𝟐%

2. Pembahasan
Dalam percobaan ini, dilakukan dua kali percobaan yaitu percobaan pada lensa
cembung dan percobaan pada lensa cekung, dimana percobaan pada lensa cekung
diperlukan lensa cembung untuk membantu pembentukan bayangan lensa cekung.
Pada kedua percobaan lensa tersebut kemudian dilakukan enam variasi data dengan
jarak benda (s) yang berbeda beda dan dari variasi data tersebut akan diperoleh jarak
bayangan (s’). Jarak benda diukur dari lilin ke lensa, sedangkan jarak bayangan
diukur dari lensa ke layar. Setelah diketahui jarak bayangan, maka dilakukan
perhitungan titik fokus (f) dengan menggunakan persamaan :
1 1 1 𝑠×𝑠′
= 𝑠 + 𝑠′ atau 𝑓 = 𝑠+𝑠′
𝑓

Dengan ketentuan :
 𝑠 = jarak benda terhadap lensa
 𝑠′ = jarak bayangan terhadap lensa
 𝑓 = jarak fokus lensa (bernilai positif untuk lensa cembung, bernilai negatif
untuk lensa cekung)
Dengan penerapan persamaan tersebut maka diperoleh titik fokus lensa dengan sifat
bayangan yang dihasilkan pada lensa cembung yakni nyata dan terbalik, jika
semakin jauh benda dari lensa maka bayangan akan diperkecil, namun jika semakin
dekat maka bayangan akan diperbesar, serta dapat bersifat maya. Sedangkan pada
lensa cekung bayangan yang dihasilkan selalu bersifat maya, tegak dan diperkecil.
Dari percobaan ini dapat diketahui perbedaan bayangan maya dan nyata.
Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk oleh perpanjangan sinar-sinar
bias, bayangan yang bersifat maya tidak dapat ditangkap oleh layar. Sedangkan
bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk oleh perpotongan sinar-sinar bias,
bayangan yang bersifat nyata dapat ditangkap oleh layar.
Penentuan jarak fokus (f) pada percobaan lensa ini digunakan ralat
pengamatan, sehingga didapatkan jarak fokus lensa cembung adalah 𝒇𝒄𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 =
(𝟔𝟑, 𝟐𝟑 ± 𝟏, 𝟕𝟖) 𝒄𝒎, dengan ketelitian 97,2%. Serta didapatkan pula jarak fokus
lensa cekung yakni 𝒇𝒄𝒆𝒌𝒖𝒏𝒈 = (𝟓𝟑, 𝟔𝟗 ± 𝟑, 𝟏𝟑)𝒄𝒎, dengan ketelitian 94,2%.

E. Kesimpulan dan Saran


1 1
Jarak fokus (f) pada lensa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 𝑓 = 𝑠 +
1 𝑠×𝑠′
atau 𝑓 = 𝑠+𝑠′ , dengan jarak fokus lensa cembung bernilai positif dan jarak fokus
𝑠′
lensa cekung bernilai negatif. Serta jarak fokus (f) pada percobaan lensa ini dapat
dinyatakan dengan ralat pengamatan, sehingga pada percobaan ini diperoleh jarak fokus
lensa cembung adalah 𝑓𝑐𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔 = (63,23 ± 1,78)cm, dan jarak fokus lensa cekung
adalah 𝑓𝑐𝑒𝑘𝑢𝑛𝑔 = (53,69 ± 3,13)cm.

F. Referensi
Indrajit, Dudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: PT. Purna
Setia Inves.
Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-Asas Fisika. Bogor: Yudhistira.
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta: Media Pusindo.
Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
G. Dokumentasi

Lensa cembung Lensa cekung

Lilin Layar dan meteran

Percobaan lensa cembung

Percobaan lensa cekung


PENYUSUNAN LAPORAN

Susunlah laporan percobaan yang berisi paling tidak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

berikut ini.

Percobaan lensa cembung :

1. Berdasarkan tabel data percobaan, hitung jarak fokus lensa cembung!


Jawaban terlampir
2. Hitung taksiran ketidakpastian dari hasil percobaan Saudara (∆x)!
Jawaban terlampir
3. Tuliskan jarak focus lensa hasil percobaan Saudara dalam bentuk (x±∆x)!
Jawaban terlampir
4. Berdasarkan data dan hasil percobaan, gambarkan pembentukan bayangan pada
percobaan lensa cembung menggunakan dua sinar utama dengan skala ukuran yang
proporsional sesuai data!

Gambar 1. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cembung

Gambar 2. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cembung


Gambar 3. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cembung

Gambar 4. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cembung


5. Berdasarkan gambar yang Saudara buat, bagaimana sifat bayangan yang terjadi?
Berdasarkan gambar 1-3 sifat bayangan yang dihasilkan yakni nyata, terbalik,
diperbesar, sedangkan berdasarkan gambar 4 bayangan yang dihasilkan bersifat
nyata, terbalik, diperkecil.
6. Jika ada ketidaksesuaian hasil percobaan dengan teori, bahaslah kemungkinan-
kemungkinan penyebanya!
Jawaban terlampir
7. Jika Saudara mempunyai kesempatan untuk mengulang percobaan ini, apa saja
yang akan Saudara lakukan sebagai upaya perbaikan?
Untuk upaya perbaikan saya akan menggunakan alat yang lebih akurat dan mudah
digunakan serta ditemukan, agar tidak terjadi kesalahan dalam percobaan.

Percobaan lensa cekung

1. Berdasarkan tabel data percobaan, hitung jarak fokus lensa cekung.


Jawaban terlampir
2. Hitung taksiran ketidakpastian dari hasil percobaan Saudara (∆x)!
Jawaban terlampir
3. Tuliskan jarak focus lensa hasil percobaan Saudara dalam bentuk (x±∆x)!
Jawaban terlampir
4. Berdasarkan data dan hasil percobaan, gambarkan pembentukan bayangan pada
percobaan lensa cekung menggunakan dua sinar utama dengan skala ukuran yang
proporsional sesuai data!
Gambar 5. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cekung

Gambar 6. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cekung

Gambar 7. pembentukan bayangan pada percobaan lensa cekung

5. Berdasarkan gambar yang Saudara buat, bagaimana sifat bayangan yang terjadi?
Berdasarkan gambar 5-7 sifat bayangan yang dihasilkan yakni maya, tegak,
diperkecil.
6. Apakah perbedaan antara bayangan nyata dan bayangan maya?
Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk oleh perpanjangan sinar-sinar bias,
bayangan yang bersifat maya tidak dapat ditangkap oleh layar. Sedangkan bayangan
nyata adalah bayangan yang terbentuk oleh perpotongan sinar-sinar bias, bayangan
yang bersifat nyata dapat ditangkap oleh layar.
7. Apakah fungsi lensa cembung pada percobaan lensa cekung?
Pada percobaan lensa cekung diperlukan lensa cembung untuk membantu
pembentukan bayangan lensa cekung.
8. Jika ada ketidaksesuaian hasil percobaan dengan teori, bahaslah kemungkinan-
kemungkinan penyebanya!
Jawaban terlampir
9. Jika Saudara mempunyai kesempatan untuk mengulang percobaan ini, apa saja
yang akan Saudara lakukan sebagai upaya perbaikan?
Untuk upaya perbaikan saya akan menggunakan alat yang lebih akurat dan mudah
digunakan serta ditemukan, agar tidak terjadi kesalahan dalam percobaan.

Anda mungkin juga menyukai