Pemicu
Kasus
Seorang laki-laki, umur 60 tahun datang ke puskesmas mengeluh sebentar-sebentar
buang air kecil diikuti dengan aliran kencing yang tidak lancar. Penderita juga mengeluh
sangat terganggu terlebih-lebih pada waktu malam sampai tidak bisa tidur. Kadang kadang
diikuti darah pada akhir buang air kecil. Kejadian ini menurut penderita sudah dialaminya
selama sekitar 3 bulan. Sering berobat kepada shinse tetapi tidak sembuh-sembuh. Pada
pemeriksaan penderita sedikit pucat dan sedikit gelisah.
Pemeriksaan PD: Pols 85/menit, temp 37,5, tensi 160/90 mmHg
Apa yang terjadi pada bapak tersebut ?
More info
Colok dubur Prostat teraba permukaan rata, tidak keras seperti batu, pinggir lobus
lateralis sinistra dan dextra tidak teraba, demikian juga pinggir atas.
Hasil pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah : Hb 12mg%, Ureum 40mg%,
PSA 0,1nmg%. Urinalisa: Prot (-), sedimen eritrosit 0-1/lpb, leukosit 0-1/lpb.
Unfamiliar Terms
PSA ( Prostate Spesific Antigent ) adalah zat yang diproduksi oleh prostat yang dapat
ditemukan dalam jumlah meningkat dalam darah orang-orang yang memiliki kanker prostat,
hyperplasia prostat jinak, atau infeksi/peradangan prostat.
Masalah
1. Sebentar-sebentar BAK
2. Sering BAK pada malam hari
3. Terkadang BAK diikuti hematuria
4. Sedikit pucat dan gelisah
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
Analisa Masalah
Hormon Striktura Batu di Tumor
Testosteron ↓ Uretra vesica (vesica urinaria & prostat)
urinaria
Konversi jadi
estrogen Obstruksi
Merangsang
sensitifitas sel
prostat
Prostat
membesar &
-Kongesti plexus vena
mengapit uretra
-Mengedan terlalu keras
Hipotesa
BPH
Learning Issue
1. Diagnosa banding retensi urin
2. Anatomi dan fungsi prostat
3. Definisi, Etiologi dan Epidemiologi BPH
4. Faktor Resiko, Tanda dan Gejala, serta Klasifikasi BPH
5. Patofisiologi Kasus
6. Penegakan Diagnosa BPH
7. Penatalaksanaan BPH
8. Komplikasi dan prognosis BPH
9. Perbedaan BPH dengan Adenokarsinoma Prostat
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
Pembahasan
1. Diagnosa Banding Retensi Urin1,2
Definisi Etiologi Epidemiologi Tanda dan
Gejala
BPH Hiperplasia Peningkatan Pada usia lanjut, Selalu ingin
kelenjar dihidrotestosteron 50% pria yang berkemih,
periuretral yang (DHT) dan proses berusia 60 tahun, inkontinesia
mendesak penuaan 80% pria yang urin, sulit
jaringan prostat berusia 80 tahun BAK, BAK
ke arah perifer tidak tuntas,
hematuria,
gelisah,
nokturia, aliran
urin yang
lemah dan
terputus-putus
Ca Prostat Keganasan non Usia,riwayat Menyerang pada Sering BAK
kutaneus pada keluarga, usia diatas 50 pada malam
kelenjar prostat hormon, enzim tahun, 30% pada hari, nyeri
5αreduktase, 70-80 tahun dan BAK, retensi
inflamasi kronis 75% pada >80 urin, BAK
tahun tidak tuntas
Prostatitis Reaksi E.coli, Proteus 50% pria Sulit pada
inflamasi pada sp, Klebsiella sp mengalami gejala BAK, sering
kelenjar prostat peradangan BAK, demam,
yang dapat prostatitis selama nyeri punggung
disebabkan oleh usia dewasa, 5% bawah, nyeri
bakteri atau non disebabkan infeksi pada daerah
bakteri bakteri. Prostatitis kemaluan
akut paling sering
terjadi pada usia
20-40 tahun
Batu Batu yang Drainase yang Sulit BAK,
Kandung terbentuk dari tidak sempurna, BAK tidak
Kemih endapan adanya bahan lancar,
mineral yang konstituen yang keinginan BAK
ada di dalam abnormal sebagai sering, rasa
kandung kemih endapan nyeri saat
BAK, urin
terlihat lebih
pekat dan
gelap,
hematuri, nyeri
saat BAK,
perut bagian
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
bawah nyeri,
kemaluan
terasa tidak
nyaman atau
sakit
PROSTAT
• Bentuk seperti piramid terbalik, dengan bagian basis yg lebar dekat collum
vesica,bagian apex yang sempit
• Dibungkus oleh capsula fibrosa & fascia prostatica yang tebal di bagian luar à
diantara keduanya plexus prostaticus
• Bagian posterior fascia prostatika membentuk lapisan lebar & tebal à fascia
Denonviliers à fascia ini mudah dilepas dari fascia rectalis di belakangnya à penting
pada operasi prostat
• Batas-batas :
Bagian-bagian prostat :
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
Bagian-bagian prostat :
- fibromuskular
• Lobus inferoposterior
• Lobus mediana
Fungsi Prostat
- Mengeluarkan Cairan basa yang menetralkan sekresi vagina yang asam. Suatu
fungsi penting karena sperma lebih dapat hidup dilingkungan yang sedikit basa.
- Menghasilkan enzim pembekuan dan fibrinolizin
Enzim pembekuan prostat bekerja pada fibrinogen dari vesikula seminalis
untuk menghasilkan fibrin, yang “membekukan” semen sehingga sperma yang
diejakulasi tetap berada di sal.reproduksi wanita ketika penis dikeluarkan.
Suatu enzim pengurai fibrin dari prostat sehingga sperma dapat bergerak bebas
di sal. Reproduksi wanita.4
Definisi
Hiperplasia kelenjar periuretral yang mendesak jaringan prostat ke arah perifer
Etiologi
Hingga sekarang, penyebab BPH masih belum dapat diketahui secara pasti,
tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa BPH erat kaitannya dengan
peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses penuaan. Beberapa
hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat:1
1. Teori dihidrotestosteron
Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon
testosteron. Dimana pada kelenjar prostat, hormon ini akan dirubah menjadi
metabolit aktif dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim 5 α –
reduktase. DHT inilah yang secara langsung memicu m-RNA di dalam sel-
sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein growth factor yang memacu
pertumbuhan kelenjar prostat.
NADPH NADP
Testosterone dihirotestosteron
5 α – reduktase
Gambar 2. Perubahan Testosteron menjadi Dihidrotesteron oleh enzim
5 α – reduktase1
3. Interaksi stroma-epitel
Cunha (1973) membuktikan bahwa diferensiasi dan pertumbuhan
selsel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol oleh sel-sel stroma
melalui suatu mediator (growth factor). Setelah sel stroma mendapatkan
stimulasi dari DHT dan estradiol, sel-sel stroma mensintesis suatu growth
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
Epidemiologi
1. Usia
Pada usia tua mengalami kelemahan umum termasuk kelemahan buli-buli dan
penurunan fungsi persarafan. Pada pembesaran prostat akan mengakibatkan obstruksi,
pada kelemahan otot detrusor di buli-buli akan memperburuk gejala.
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
Pada pertambahan usia kadar testosterone mulai menurun secara perlahan pada usia
30 tahun dan turun lebih cepat pada usia 60 tahun keatas. Hal ini akan menyebabkan
ketidakseimbangan hormone pada prostat.
2. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pada penderita BPH dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi
yang sama pada anggota keluarga yang lain.
3. Obesitas
Pada obesitas terjadi peningkatan kadar estrogen yang berpengaruh terhadap
pembentukan BPH melalui peningkatan sensitisasi prostat terhadap androgen dan
menghambat proses kematian sel-sel kelenjar pada prosta.
4. Kebiasaan merokok
Nikotin pada rokok meningkatkan aktifitas enzim perusak androgen, sehingga
menyebabkan penurunan kadar testosterone.
5. Kebiasaan minum-minuman beralkohol
Konsumsi alcohol akan menghilangkan kandungan zink dan vitamin B6 yang penting
untuk prostat yang sehat. Zink sangat penting untuk kelenjar prostat. Prostat
menggunakan zink 10 kali lipat dibandingkan dengan organ yang lain. Zink
membantu mengurangi kandungan prolaktin di dalam darah. Prolaktin meningkatkan
penukaran hormone testosterone kepada DHT.
6. Diabetes Melitus
Laki-laki yang mempunyai kadar glukosa tinggi dalam darah mempunyai resiko tiga
kali terjadinya BPH.
Klasifikasi BPH6
Patogenesis7
Kompleks DHT-
RA
Sedangkan tetap
terjadi
Sintesis protein pembentukan sel-
growth faktor sel baru
Stimulasi
pertumbuhan
Ketidak
prostat yang pesat
seimbangan antara
kematian dan
pembentukan sel
prostat
a. Anamnesis
Pertanyaan keluhan pasien dan riwayat penyakit pasien terdahulu jika ada secara
runtut, OLDCART.
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi : ada/tidak penonjolan perut di daerah suprapubik
Palpasi : terasa ballottement dan perasaan ingin miksi
Perkusi : kandung kemih penuh (redup)
c. Colok dubur
Didapati adanya pembesaran prostat pada arah jarum jam 12 dengan konsistensi
kenyal, simetris.
d. Pemeriksaan Laboratorium
Sedimen urin
Diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau nflamasi
pada saluran kemih.
Kultur urin
Berguna dalam mengetahui jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan
sekaligus menentukan sensitivitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang
diujikan
PSA
Jika di curigai adanya keganasan prostat
e. Pencitraan
Foto polos Abdomen
Berguna untuk mencari adanya kemungkinan batu opak di saluran kemih dan
kadangkala dapat menunjukkan bayangan buli-buli yang terisi penuh urin,
yang merupakan tand dari suatu retensi cairan
IVU
Dapat menerangkan kemungkinan adanya kelainan pada ginjal ataupun ureter
dan memperkirakan besarnya kelenjar prostat
USG
Dilakukan secara :
1. Trans Abdominal Ultrasonography (TAUS)
Diharapkan mendapat informasi mengenai besar prostat, menghitung
sisa urine pasca miksi
2. Trans Uretral Ultrasonography (TRUS)
Dicari kemungkinan adanya focus keganasan prostat
Histopatologi
Menunjukkan adanya proliferasi otot polos dan stroma yang membuat massa
prostat membesar.7
7. Penatalaksanaan BPH
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
1. Watchful waiting
Pilihan tanpa terapi ini untuk pasien BPH dengan skor IPSS<7, yaitu keluhan ringan
yang tidak menganggu aktivitas sehari-hari. Pasien hanya diberikan edukasi mengenai
hal-hal yang dapat memperburuk keluhan :
3. Operasi
Pasien BPH yang mempunyai indikasi pembedahan:
- Hematuri
- Gagal ginjal
- Timbulnya batu saluran kemih atau penyulit lain akibat obstruksi saluran kemih
bagian bawah
Lebih dari 90% pasien mengalami perbaikan sebagian atau perbaikan dari
gejala yang dialaminya. Sekitar 10% - 20% akan mengalami kekambuhan
penyumbatan dalam 5 tahun.
Mikros
Pada BPH dijumpai :
a. Proliferasi kelenjar lebih menonjol daripada proliferasi stroma, sehingga
disebut dengan BPH myoadenomatik.
b. Stroma jaringan ikat tidak terlalu banyak berproliferasi.
c. Epitel yang menonjol kedalm lumen kelenjar tampa fibrovaskuler dan
membentuk papillary-budding.
d. Corpora amylacea (sekret yang menggumpal)
Kesimpulan
Pasien usia 60 tahun menderita BPH atau Hiperplasia Prostat Jinak pada derajat III.
Daftar Pustaka
1. Sjamsuhidajat, de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : EGC.2010
2. Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At Glance Sistem Reproduksi Edisi 2.
Jakarta : Erlangga Medical Series.2006
3. Moore, Keith L and Arthur F. Dalley. Anatomi Berorientasi Klinis jilid 1. 3 th ed.
Jakarta: Erlangga. 2013
4. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta : EGC.
2012
5. Kahan, Scott dan John J. Raves. Master Plan Ilmu Bedah. Tangerang : Bina Rupa
Aksara. 2011. 414p
6. Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah-de Jong. 3th ed. Jakarta : EGC. 2012.
901p.
7. Basuki, Punomo. Dasar-Dasar Urologi . Jakarta: Perpustakaan Nasinal RI,
Katalog Dalam Terbitan(KTD). (2000).
Buang Air Kecil Tidak Tuntas pada Pria
8. Sudoyo, aru W dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi 5. Jakarta :
Internal Publishing.2009.