Manajemen
Perubahan
Memilih Kompetensi Yang
Harus Dikuasai Manajer Untuk
Mengahadapi Perubahan
11
Ekonomi & Bisnis Manajemen W311700011 Eri Marlapa, SE., MM.
Abstract Kompetensi
Memilih Kompetensi Yang Harus Diharapkan mahasiswa mampu
Dikuasai Manajer Untuk memilih kompetensi yang harus
Mengahadapi Perubahan dikuasai manajer untuk
mengahadapi perubahan
Salah satu poin kunci dalam manajemen perubahan adalah peran dari Agen Perubahan
(Change Agent), yang terdiri dari beberapa pihak yang bisa membawa arah perubahan yang
telah di tentukan oleh kelompok perubahan atau istilah lainnya adalah Koalisi Pemandu
sebagai tahap ke 2 manajemen perubahan versi Kotter (1996). Agar dapat menjalankan
fungsinya sebagai agen perubahan, manajer harus dapat menjalankan efektif manajemen
sebagai salah satu wujud Manajemen Perubahan.
A. MANAJEMEN EFEKTIF
Mengembangkan keterampilan manajemen yang efektif untuk menangani tantangan
spesifik dan masalah dari setiap organisasi adalah kebutuhan mendesak dari banyak bisnis
dan organisasi dalam lingkungan kompetisi global, perubahanan teknologi dan lingkungan
yang sangat cepat. Kecenderungan baru untuk pelatihan dan pengembangan organisasi di
seluruh dunia saat ini adalah mengembangkan kemampuan efektif dalam menghadapi
tantangan khusus atas organisasi mereka sendiri yaitu untuk mencapai misi mereka sendiri
dan tujuan dalam organisasi baru yang ditandai dengan networked, flat, flexible, diverse,
global organization.
"Keterampilan Manajemen Efektif" adalah untuk membantu orang dan organisasi
meningkatkan efektivitas dan efisiensi mereka sendiri. Globalisasi dan perkembangan
teknologi yang sangat cepat menunjukkan bahwa kita berada dalam masa persaingan yang
ketat. Manajemen yang tepat sangat penting dalam lingkungan yang kompleks.
Self-Kesadaran dan Perbaikan :
(1) Memahami konsep manajemen diri,
(2) Mengevaluasi efektivitas manajemen diri,
(3) Mengembangkan dan holistik pemikiran kreatif,
(4) Memahami pentingnya emosi dalam karya juga di pengembangan diri,
(5) Memahami motivasi diri, dan
(6) Secara efektif mengelola belajar mandiri dan perubahan.
Dari sekian banyak teori organisasi yang membahas pentingnya kepemimpinan untuk
menggerakkan roda organisasi ada satu benang merah yang menghubungkan antar teori
tersebut yakni keberhasilan organisasi senantiasa ditentukan oleh kualitas kinerja
kepemimpinan para pemimpin yang ada di dalam organisasi tersebut. Suatu organisasi
memiliki sistem manajemen yang bagus tetapi kualitas kinerja kepemimpinan organisasi para
pejabatnya buruk maka organisasi tersebut kinerjanya akan menurun bahkan kalau tidak hati-
hati organisasi tersebut akan hancur. Salah satu contoh yang sangat terkenal adalah (ENE)
dan Lehman Brothers (LEHMQ). Dua perusahaan raksasa Amerika tersebut yang satu adalah
perusahaan raksasa di bidang energi sedangkan yang satunya adalah perusahaan raksasa
dalam bidang investasi. Sebagai perusahan raksasa, keduanya telah didukung oleh sistem
manajemen yang canggih dan diback up oleh sistem teknologi informasi yang mutakhir.
Tetapi karena kualitas kinerja kepemimpinan para pejabatnya buruk, terutama mental dan
perilaku para pemimpinnya yang serakah dan berintegritas rendah maka perusahaan raksasa
tersebut menurun kinerjanya dan akhirnya bangkrut.
Organisasi dengan sistem yang buruk masih akan bisa baik bahkan menjadi maju
karena kualitas kinerja kepemimpinan para pejabatnya bagus. General Electric (GE) sebelum
era Jack Welch menghadapi tantangan yang cukup serius karena kinerja organisasinya
menurun. Banyak lini usahanya yang kalah bersaing dengan perusahaan lain. Ketika
kemudian Jack Welch mengganti posisi Reginald H. Jones sebagai CEO kondisi kinerja GE
mengalami penurunan, banyak sistem dan prosedur yang sudah ketinggalan zaman, semangat
kerja karyawan yang emnurun, banyak karyawan terbaiknya yang pindah ke perusahaan lain.
Tetapi ketika mulai dipimpin oleh Jack Welch, dengan kekuatan kepemimpinannya yang
excellent, maka Jack Welch dapat membawa GE menjadi perusahaan terbesar atau nomor
dua terbesar di industrinya.
Ada banyak list kompetensi yang harus dimikili oleh seorang pemimpin yang ditulis
oleh para ahli tetapi belum banyak yang mengelompokkan kompetensi yang dibutuhkan
untuk seorang pemimpin perubahan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaika list
kompetensi untuk pemimpin perubahan yang ditulis oleh salah seorang praktisi SDM, Gail
Severini CEO Symphini Change Management Inc. List ini merupakan refleksi dari
pendampingan yang dilakukannya selama ini di berbagai perusahaan di Amerika. Khusus
mengenai list kompetensi ini tidak seluruhnya masuk dalam definisi kompetensi yang telah
diketahui selama ini tetapi ada beberapa yang merupakan mind set tetapi tetap dapat
dikembangkan.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin agar organisasinya sukses adalah sebagai
berikut.
3. Protector / Pelindung :
Dalam setiap perusahaan, pasti ada masalah, yang mana hal tersebut dapat
membelokkan para tenaga kerja. Manajer harus berada di sana untuk menjaga terhadap hal ini
dan untuk melindungi tim. Jika proyek baru muncul maka jangan diberikan dateline yang
mustahil diwujudkan. Jika seseorang dalam tim Anda membawa perencanaan yang baik,
Anda harus memastikan bahwa ia menerima kesempatan didengarkan secara adil dan bahwa
tim Anda tahu dan mengerti hasil yang dimaksudnya. Jika seseorang dalam tim Anda
memiliki masalah ditempat kerja, manajer yang harus berurusan dengan itu.
4. Menginspirasi Visi Bersama :
Manajer akan dipilih berdasarkan kemampuan mereka yang sukses memimpin orang
lain bukan terbatas pada keahlian teknis saja, seperti di masa lalu hal tersebut
dilakukan.Namun tentu saja keahlian teknis tetap dibutuhkan, namun bukan sebagai
satu-satunya syarat yang harus dimiliki oleh seoarng manajer. Memiliki track record
menang/achievement adalah cara paling pasti untuk dipertimbangkan sebagai orang
yang kompeten. Keahlian dalam keterampilan manajemen merupakan dimensi lain
pada kompetensi yang dibutuhkan. Kemampuan untuk menjawab tantangan, menginspirasi,
sikap membuat bisa (can-do), juga sebagai model dan mendorong harus ditunjukkan jika
manajer ingin dilihat mampu dan kompeten.
2) Perubahan Operasional
Perubahan operasional berhubungan dengan sistem, prosedur, struktur atau teknologi baru
yang akan memiliki suatu efek terhadap pengaturan kerja di dalam suatu bagian dari
organisasi. Tapi dampak dari perubahanperubahan tersebut pada orang-orang bisa lebih
signifikan dibanding perubahan strategis yang lebih luas dan semua itu harus di tangani
dengan sama hati-hatinya.
c) Proses Perubahan
Perubahan, seperti yang digambarkan oleh Rosabeth Moss Kanter, adalah proses
menganalisa ‘masa lalu untuk menghasilkan aksi-aksi saat ini yang dibutuhkan untuk masa
depan.’ Itu melibatkan perpindahan dari kondisi saat ini, melalui suatu kondisi transisional,
ke kondisi di masa depan. Prosesnya di mulai dengan suatu kesadaran akan kebutuhan untuk
berubah. Suatu analisa mengenai kondisi ini dan faktor-faktor yang telah menciptakannya, itu
mengarah pada suatu diagnosa dari karakteristik-karakteristik pembeda dari situasi dan suatu
indikasi dari arah dimana aksi perlu diambil. Kemungkinan arah-arah aksi kemudian bisa di
identifikasi dan di evaluasi dan sebuah pilihan di buat tentang aksi yang disukai. Ini
kemudian perlu untuk memutuskan bagaimana cara berpindah dari sini ke sana. Mengatur
proses perubahan di dalam kondisi transisional ini adalah suatu tahap kritis di dalam proses
perubahan. Disinilah masalah-masalah yang timbul akibat memperkenalkan perubahan
muncul dan harus di tangani. Masalah-masalah tersebut antara lain penolakan terhadap
perubahan, stabilitas yang rendah, level stress yang tinggi, energi yang di salurkan ke arah
yang salah, konflik dan kehilangan momentum. Karenanya, dibutuhkan untuk melakukan