Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAB 9 : PROSES DAN SISTEM KONTROL

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Ilmu dan Seni Manajemen

Dosen Pengampu : Fereshti Dihan, S.E., M.M

DISUSUN OLEH:

1. 20311218 – Ardiannur
2. 20311223 – Fakhira Puteri Fanti
3. 20311219 – Nur Saskia Aulia

KELAS I

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

202
0KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Tidak lupa kita haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya
mengalir dan dapat menolong kita di akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ‘Proses dan Sistem Kontrol’ bertujuan untuk memenuhi
tugas kuliah Ilmu dan Seni Manajemen. Pada makalah ini di uraikan berbagai analisis teori
dan kasus yang mengarah kepada system pengontrol perekonomian.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan


dari beberapa pihak anggota kelompok. Penulis menyadari bahwa akalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Batam, 4 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................1

D. Manfaat Penelitian........................................................................................................1

BAB II.......................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

A. Pengertian Kontrol dan Sistem....................................................................................2

B. Pentingnya Pengendalian.............................................................................................3

C. Jenis Kontrol..................................................................................................................3

1. Kontrol Pendahuluan................................................................................................3

2. Kontrol Bersamaan...................................................................................................4

3. Kontrol Umpan Balik................................................................................................4

D. Pengendalian Internal dan Eksternal..........................................................................5

1. Kontrol Diri................................................................................................................5

2. Kontrol Birokrasi......................................................................................................6

3. Kontrol Klan..............................................................................................................6

E. Penguasaan Pasar..........................................................................................................6

F. Proses Kontrol...............................................................................................................7

1. Langkah 1 – Tetapkan Tujuan dan Standar...........................................................7

2. Langkah 2 – Ukur Kinerja Sebenarnya..................................................................7

3. Langkah 3 – Bandingkan Hasil Dengan Tujuan Dan Standar..............................7

4. Langkah 4 – Ambil Tindakan Korektif...................................................................8

3
BAB III......................................................................................................................................9

PENUTUP.................................................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kontrol manajerial adalah tentang bagaimana caranya memastikan segala sesuatunya
berjalan dengan baik untuk organisasi meskipun mereka menghadapi banyak kerumitan.
Kesuksesan seseorang dalam hidup dan pekerjaan sangat bergantung pada ketahanan agar
bisa terus bergerak maju dan dapat melewati rintangan yang besar.

Mengontrol adalah mengukur kinerja dan memastikan semuanya terorganisir seperti


yang diinginkan. Perencanaan menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya.
Pengorganisasian membawa orang dan sumber daya material bersama-sama dalam
kombinasi kerja. Memimpin dan menginspirasi orang untuk memanfaatkan sumber daya
ini sebaik mungkin. Mengontrol serta memastikan bahwa hal yang benar terjadi dengan
cara yang benar dan pada waktu yang tepat. Hal ini dapat memastikan bahwa kinerja yang
konsisten dengan rencana dan dapat mencapai target organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kontrol manajerial ?
2. Mengapa pengendalian dalam manajemen itu penting ?
3. Apa saja jenis pengontrol dalam manajemen ?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penjelasan mengenai kontrol manajerial
2. Untuk mengetahui fungsi dari pengendalian dalam manajemen
3. Mengetahui jabaran dan penjelasan dari jenis penis pengontrol

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan materi
pembelajaran atau penerapan media pembelajaran secara lebih singkat,padat dan jelas.
Sehingga juga dapat menjadi sebuah nilai tambah pengetahuan dalam bidang Manajerial.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrol dan Sistem


Kontrol manajerial adalah tentang bagaimana caranya memastikan segala
sesuatunya berjalan dengan baik untuk organisasi meskipun mereka menghadapi
banyak kerumitan. Kesuksesan seseorang dalam hidup dan pekerjaan sangat
bergantung pada ketahanan agar bisa terus bergerak maju dan dapat melewati
rintangan yang besar. Orang yang tangguh menghadapi dan mengidentifikasi
tantangan mereka, tidak akan bersembunyi atau mundur. Mereka membuat strategi,
rencana, dan menemukan kesempatan bahkan dalam situasi buruk sekalipun. “Orang
yang tangguh itu seperti pohon membungkuk bertiup angin, “. kata Dr. Steven M.
Southwick, profesor psikiatri di Universitas Yale.

Kontrol memiliki peran penting dalam proses manajemen. Dengan adanya


pengontrolan tersebut maka jalannya sistematis akan lebih terkendali dibandingkan
tanpa adanya pengontrolan, maka biasanya akan terjadi kesalahan dalam menjalankan
sistematisnya. Contoh kontrol positif, Nike dan Groupon adalah perusahaan terkenal
dengan kisah kontrol yang berbeda. Di Nike, itu positif. Flyknit 5,6 ons perusahaan
ini adalah keajaiban dari teknik manufaktur baru yang disebut teknik presisi tingkat
mikro. Gayanya, kainnya, dan konstruksi menunjukkan dorongan terus menerus Nike
untuk inovasi. Tapi flyknit, juga didorong oleh komitmen Nike lainnya
mengendalikan biaya bahan, waktu, dan tenaga kerja. Contoh kontrol negatif, ini
adalah perusahaan teknologi inovatif yang membuatnya reputasi sebagai penggerak
pertama yang sukses dalam ruang “transaksi harian”. Tetapi para eksekutifnya gagal
menemukan apa yang auditor Ernest & Young sebut sebagai ‘Kelemahan material
pengendalian internalnya’. Tidak cukup uang yang disishkan untuk menutupi
pengembalian uang kepada pelanggan. Ketika hasil keuangan perusahaan harus
disajikan kembali, harga sahamnya jatuh 6%.

2
B. Pentingnya Pengendalian
Fungsi manajemen dari perencanaan adalah menetapkan tujuan dan membuat
rencana untuk kedepannya. Mengontrol adalah mengukur kinerja dan memastikan
semuanya terorganisir seperti yang diinginkan. Perencanaan menentukan arah dan
mengalokasikan sumber daya. Pengorganisasian membawa orang dan sumber daya
material bersama-sama dalam kombinasi kerja. Memimpin dan menginspirasi orang
untuk memanfaatkan sumber daya ini sebaik mungkin. Mengontrol serta memastikan
bahwa hal yang benar terjadi dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat. Hal
ini dapat memastikan bahwa kinerja yang konsisten dengan rencana dan dapat
mencapai target organisasi. Ini juga membantu memastikan bahwa orang mematuhi
kebijakan organisasi dan prosedur organisasi. Salah satu keuntungan besar dari
pengendalian yang efektif adalah kita dapat mempelajari kesalahan yang pernah
terjadi hingga hasilnya menjadi lebih baik.

C. Jenis Kontrol
Salah satu cara terbaik untuk memahami pengendalian adalah dengan
memperhatikan perspektif sistem terbuka. Ini menunjukkan bagaimana kontrol
pendahuluan, kontrol bersamaan, dan kontrol umpan balik terhubung dengan fase
yang berbeda dari siklus masuk – hasil – keluar.

1. Kontrol Pendahuluan
Kontrol pendahuluan terjadi sebelum aktivitas kerja dimulai. Mereka
memastikan bahwa tujuan jelas, arah yang tepat ditetapkan, dan sumber daya yang
tepat tersedia untuk mencapai tujuan. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah
sebelum terjadi. Kontrol pendahuluan bersifat preventif. Manajer yang
menggunakannya mengambil sebuah pemikiran maju dan pendekatan proaktif utuk
mengontrol. Di McDonald’s, misalnya, kontrol awal atas bahan makanan memiliki
peran penting dalam program kualitas perusahaan. Perusahaan menharuskan
pemasokan roti hamburger untuk memproduksinya dengan spesifikasi yang tepat dan
mencakup segala hal mulai dari tekstur hingga keseragaman warna. Bahkan di pasar
luar neger, perusahaan bekerja keras untuk mengembangkan pemasok lokal yang
dapat menawarkan kualitas yang dapat diandalkan.

3
2. Kontrol Bersamaan
Kontrol serentak fokus pada apa yang terjadi selama proses kerja. Kadang-
kadang disebut kontrol kemudi, mereka memastikan hal-hal dilakukan sesuai rencana.
Kita juga dapat menganggap ini sebagai kontrol melalui pengawasan langsung. Di
dunia saat ini, pengawasan tersebut kemungkinan besar dilakukan dengan computer
seperti halnya tatap muka. Tujuan dari kontrol bersamaan adala untuk memecahkan
masalah saat terjadi. Contohnya, Pusat Komando dan Kontrol Global 9 dengan
lusinan layar computer yang menyampaikan video dan data. Pusat Komando dan
Kontrol Global mengawasi operasi Hyundai di seluruh dunia. Pengiriman suku
cadang dilacak dari saat mereka meninggalkan pemasok sampai mereka mencapai
pabrik. Kamera mengintip ke jalur perakitan dari Beijing ke Montgomery dan terus
mencermati pabrik raksasa Hyundai Ulsan, Korea, yang terbesar di dunia pabrik
otomatis terintegrasi. Dalam contoh Hyundai, operasi dipantau dan intelijen bisnis
dikumpulkan secara real time menggunakan system informasi yang canggih. Ini
membantu para manajer untuk dengan cepat menemukan dan memperbaiki masalah
dalam siklus produksi. Hal yang sama terjadi di McDonald’s, tetapi kali ini semuanya
terjadi secara tatap muka karena para pemimpin shift yang selalu ada memberikan
kendali bersamaan melalui pengawasan langsung. Mereka terus mengamati apa yang
sedang terjadi, bahkan saat membantu pekerjaan. Mereka dilatih untuk segera
melakukan intervensi ketika sesuatu tidak dilakukan dengan benar dan untuk
memperbaiki keadaan saat itu juga. Manual terperinci juga mengarahkan pekerja
kearah yang benar saat mereka melakukan pekerjaan mereka. Tujuan dari control
bersamaan adalah untuk memecahkan masalah saat terjadi.

3. Kontrol Umpan Balik


Control umpan balik, juga disebut control pasca-tindakan, berlangsung setelah
pekerjaan selesai. Fokusnya pada kualitas hasil akhir daripada input dan aktivitas.
Control umpan balik sebagian besar bersifat reaktif. Tujuannya adalah untuk
memecahkan masalah setelah terjadi dan mencegah masalah di masa mendatang. Kita
semua akrab dengan control umpan balik dan mungkin mengenali titik lemah mereka
dari perspektif layanan pelangganan. Restoran sering menanyakan seberapa Anda
menyukai makanan setelah dimakan membuat evaluasi kursus, memberi tahu
instruktur seberapa baik mereka tampil setelah kursus selesai, meringkasan anggaran
dan mengidentifikasi pembengkakan biaya setelah setelah proyek selesai. Umpan

4
balik semacam itu yang berbicara tentang kesalahan yang telah dibuat mungkin tidak
dapat diperbaiki mereka, tetapi dapat membantu meningkatkan berbagai hal di masa
depan.

D. Pengendalian Internal dan Eksternal


Manajer memiliki dua opsi luas sehubungan dengan sistem kontrol. Pertama,
mereka dapat mengelola dengan cara yang memungkinkan dan mengharapkan orang
untuk mengontrol perilaku mereka sendiri. Ini memprioritaskan pengendalian internal
atau diri. Kedua, mereka dapat menyusun situasi untuk memastikan sesuatu terjadi
sesuai rencana. Alternatif termasuk kontrol birokrasi atau administratif, kontrol marga
atau normatif, dan kontrol pasar atau regulasi. Pengendalian efektif biasanya
melibatkan campuran dari pilihan internal dan eksternal ini.

1. Kontrol Diri
Kita semua menjalankan kontrol internal dalam kehidupan sehari-hari. Kita
melakukannya sehubungan dengan mengatur uang, hubungan, makan dan
minuman,dan banyak lagi. Manajer dapat memanfaatkan kapasitas manusia untuk
pengendalian diri dengan membuka, mengizinkan, dan mendukungnya. Ini berarti
membantu orang menjadi pandai dalam memanajmenkan diri, memberi mereka
kebebasan dan mendorong mereka untuk menjalankan disiplin diri dalam melakukan
pekerjaannya. Setiap tempat kerja yang menekankan partisipasi, pemberdayaan, dan
keterlibatan akan sangat bergantung pada pengendalian diri. Tetapi strategi
pengendalian internal membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Ketika orang
bersedia bekerja sendiri dan menjalankan pengendalian diri, manajer harus memiliki
kepercayaan untuk memberi mereka kebebasan untuk melakukannya. Pengendalian
diri adalah kemungkinan besar ketika proses menetapkan tujuan dan standar bersifat
partisipatif. Potensi pengendalian diri juga meningkat ketika orang-orang yang
mampu memiliki pemahaman yang jelas tentang misi organisasi dan memiliki sumber
daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini
semakin diperkuat dengan budaya organisasi yang inklusif di mana setiap orang
memperlakukansatu sama lain dengan rasa hormat dan pertimbangan. Penting juga

5
untuk berpikir tentang pengendalian diri sebagai kapasitas pribadi, bahkan
keterampilan hidup.

2. Kontrol Birokrasi
Bentuk lain dari pengendalian eksternal menggunakan kewenangan,
kebijakan, prosedur, uraian tugas, anggaran, dan pengawasn sehari-hari untuk
memastikan bahwa orang bertindak selaras dengan kepentingan organisasi. Tujuan
mereka adalah memastikan anggota berperilaku hormat satu sama lain.

3. Kontrol Klan
Kontrol klan mempengaruhi perilaku melalui norma dan ekspektasi yang
ditetapkan oleh budaya organisasi. Kadang-kadang disebut control normative, ini
memanfaatkan kekuatan kekompakan kelompok dan identitas kolektif. Kontrol klan
terjadi ketika orang-orang yang berbagi nilai dan mengidentifikasi dengan kuat satu
sama lain berperilaku konsisten. Lihat saja di sekitar ruang kelas perguruan tinggi dan
kampus. Kita akan melihat kontrol klan tercermin dalam cara siswa berpakaian,
menggunakan bahasa, dan bertindak di kelas dan di waktu luang. Mereka sering
berperilaku sesuai dengan harapan teman sebaya dan kelompok yang mereka
identifikasi. Hal yang sama juga berlaku dalam organisasi, di mana kontrol klan
memengaruhi anggota tim dan kelompok kerja untuk menampilkan pola perilaku
umum.

E. Penguasaan Pasar
Penguasaan pasar pada dasarnya adalah pengaruh pelanggan dan persaingan
terhadap perilaku organisasi dan anggotanya. Perusahaan bisnis menunjukkan
pengaruh kontrol pasar dalam cara mereka menyesuaikan produk, harga, promosi, dan
praktik lainnya sebagai tanggapan atas umpan balik pelanggan dana pa yang
dilakukan pesaing. Contoh yang baik adalah meningkatnya penekanan pada produk
ramah lingkungan dan praktik keberlanjutan. Ketika perusahaan seperti Wal-Mart
mulai mendapatkan publisitas positif dari komitmennya yang diungkapkan pada
akhirnya memberi daya pada semua tokonya dengan energy terbarukan. Misal,
efeknya akan dirasakan oleh para pesainngnya. Mereka harus menyesuaikan praktik
mereka dalam rangka untuk menghindari kehilangan keuntungan hubungan
masyarakat dari Wal-Mart.

6
F. Proses Kontrol
Proses pengendalian melibatkan empat langkah yaitu (1) menetapkan tujuan dan
standar kinerja, (2) mengukur kinerja actual, (3) membandingkan kinerja aktual
dengan tujuan dan standar, dan (4) mengambil tindakan korektif sesuai kebutuhan.

1. Langkah 1 – Tetapkan Tujuan dan Standar


Proses pengendalian dimulai dengan perencanaan, ketika tujuan dan standar
kinerja untuk mengukurnya ditetapkan. Itu tidak bisa dimulai tanpa mereka. Sasaran
kinerja mengidentifikasi hasil utama yang ingin dicapai seseorang, dan kata kunci
perlu mendapat penekanan. Fokus dalam perencanaan harus pada mendeskripsikan
hasil yang “kritis” atau “penting” yang akan membuat kinerja substansial berbeda.
Setelah hasil utama ini didentifikasi, standar dapat ditetapkan untuk mengukur
pencapaiannya.

2. Langkah 2 – Ukur Kinerja Sebenarnya


Langkah kedua dalam proses kontrol adalah mengukur kinerja sebenarnya. Ini
adalah titik di mana standar keluaran dan standar masukan digunakan untuk
mendokumentasikan hasil dengan hati-hati. Ketika Linda Sanford, yang saat ini
menjabat sebagai wakil presiden senior dan salah satu wanita dengan peringkat
tertinggi di IBM, ditunjuk sebagai kepala tenaga penjualan IBM, dia datang dengan
catatan kinerja tinggi yang diperoleh selama 22 tahun berkarir di perusahaan. Yang
menarik, Sanford tumbuh dewasa di pertanian keluarga, di mana dia mengembangkan
apresiasi untuk mengukur hasil. “Pada akhirnya, Anda melihat apa yang Anda
lakukan, tahu berapa baris strawberry yang Anda petik”. Di IBM dia dikenal suka
berjalan-jalan pabrik, hanya untuk melihat “pada penghujung hari berapa banyak
mesin yang keluar dari dok belakang”. 19 pengukuran kinerja dalam proses kontrol
harus cukup akurat untuk menemukan perbedaan yang signifikan antara apa yang
sebenarnya terjadi dana pa awalnya direncanakan. Tanpa pengukuran, control yang
efektif tidak mungkin dilakukan pengukuran terkait dengan hasil utama, namun,
pepatah lama sering kali benar : “Apa yang diukur terjadi.”

3. Langkah 3 – Bandingkan Hasil Dengan Tujuan Dan Standar


Langkah 3 dalam proses pengendalian adalah membandingkan tujuan dengan
hasil. Anda dapat mengingat implikasinya dengan persamaan kontrol ini: Perlu
tindakan= Kinerja Yang Diinginkan Kinerja Aktual. Pertanyaan tentang apa yang

7
merupakan kinerja yang “diinginkan” memainkan peran penting dalam persamaan
kontrol. Beberapa organisasi menggunakan perbandingan teknik. United Parcel
Service (UPS), misalnya, dengan hati-hati mengukur rute dan rutinitas pengemudinya
untuk menetapkan waktu yang diharapkan untuk setiap pengiriman. Saat pengiriman
terwujud dipindai sebagai selesai, waktu pengemudi terdaftar di log kinerja yang
dipantau secara ketat oleh supervisor. Organisasi juga menggunakan perbandingan
historis, di mana pengalaman masa lalu menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja
saat ini. Mereka juga menggunakan perbandingan relatif yang membandingkan
kinerja dengan yang dicapai oleh orang, unit kerja, atau organisasi lain.

4. Langkah 4 – Ambil Tindakan Korektif


Langkah terakhir dalam proses pengendalian adalah mengambil tindakan yang
diperlukan untuk memperbaiki masalah atau melakukan perbaikan. Manajemen
dengan pengecualian adalah praktik memberi perhatian pada situasi yang
menunjukkan kebutuhan terbesar untuk bertindak. Ini menghemat waktu, energy, dan
sumber daya lainnya dengan memusatkan perhatian pada area prioritas tinggi.
Manajer harus waspada terhadap dua jenis pengecualian. Yang pertama adalah situasi
masalah di mana kinerja sebenarnya kurang dari yang diinginkan. Ini harus dipahami
agar tindakan korektif dapat mengembalikan kinerja ke tingkat yang diinginkan. Yang
kedua adalah situsi peluang di mana kinerja aktual ternyata lebih tinggi daripada
sebelumnya diinginkan. Itu harus dipahami dengan tujuan melanjutkan atau
meningkatkan pencapaian tingkat tinggi di masa depan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesuksesan seseorang dalam hidup dan pekerjaan sangat bergantung pada ketahanan
agar bisa terus bergerak maju dan dapat melewati rintangan yang besar. Orang yang
tangguh menghadapi dan mengidentifikasi tantangan mereka, tidak akan bersembunyi
atau mundur. “Orang yang tangguh itu seperti pohon membungkuk bertiup angin”.
Contoh kontrol positif, Nike dan Groupon adalah perusahaan terkenal dengan kisah
kontrol yang berbeda.

Flyknit 5,6 ons perusahaan ini adalah keajaiban dari teknik manufaktur baru yang
disebut teknik presisi tingkat mikro. Contoh kontrol negatif ini adalah perusahaan
teknologi inovatif yang membuatnya reputasi sebagai penggerak pertama yang sukses
dalam ruang “Transaksi Harian”. Tetapi para eksekutifnya gagal menemukan apa yang
auditor Ernest & Young sebut sebagai ‘Kelemahan material pengendalian internalnya’.
Tidak cukup uang yang disisihkan untuk menutupi pengembalian uang kepada pelanggan.

Mengontrol adalah mengukur kinerja dan memastikan semuanya terorganisir seperti


yang diinginkan. Mengontrol serta memastikan bahwa hal yang benar dan pada waktu
yang tepat. Hal ini dapat memastikan bahwa kinerja yang konsisten dengan rencana dan
dapat mencapai target organisasi. Salah satu keuntungan besar dari pengendalian yang
efektif adalah kita dapat mempelajari kesalahan yang pernah terjadi hingga hasilnya
menjadi lebih baik.

Ini menujukkan bagaimana kontrol pendahuluan, kontrol bersamaan, dan kontrol


umpan balik terhubung dengan fase yang berbeda dari siklus masuk – hasil – keluar.

B. Saran
Saran yang bisa penulis berikan adalah bahwa metode teori yang ditulis ini perlu
adanya metode analisis kasus terhadap pengendalian system dan kontrol. Hal tersebut
dapat memaksimalkan hasil studi antara analisis kasus dengan metode teori tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Edition, T. (n.d). Learn | Succeed.

10

Anda mungkin juga menyukai