Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH STRETCHING TERHADAP GEJALA

SKOLIOSIS.

Makalah ini disusun untuk


Pemenuhan tugas mata kuliah bahasa Indonesia semester gasal 2021
Dosen Pengampu: Dian Novitasari, S. Hum., M.Pd

Disusun oleh:
HERU WAHYUDI
NIM : P27901121067

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis telah dapat menyusun makalah
ilmiah yang berjudul, “Pengaruh Stretching terhadap Gejala Skoliosis”.
Dalam penulisan makalah ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dian Novitasari, S. Hum., M. Pd yang telah memberikan bimbingan dan


arahan mengenai penulisan makalah ilmiah.

Makalah ini berisi paparan mengenai apa itu skoliosis juga jenis-jenis
stretching (peregangan) yang diterapkan untuk mengurangi skoliosis. Serta
pemeriksaan medis terhadap gejala skoliosis. Dengan menyertakan teori dan
jurnal hasil penelitian yang relevan sebagai rujukan terhadap penulisan makalah
ilmiah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ilmiah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan terhadap
keberlangsungan makalah ilmiah ini. Penulis berharap bahwa makalah ini bisa
digunakan sebagai sumber bacaan yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Tangerang, 20 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 4
B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 4
C. Batasan Masalah.......................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5
F. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 5
G. Sistematika Penulisan.................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 7
A. Peregangan (stretching)............................................................................... 7
B. Skoliosis....................................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 9
A. Metode Pendekatan Penelitian..................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 10
A. Pengaruh Stretching terhadap Skoliosis...................................................... 10
B. Jenis-jenis Peregangan untuk Mengurangi Skoliosis................................... 10
C. Pemeriksaan Medis pada Pasien Gejala Skoliosis....................................... 11
BAB V SARAN DAN SIMPULAN............................................................... 13
A. Simpulan...................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Skoliosis yaitu deformitas tulang belakang berupa deviasi vertebra ke arah
samping atau lateral (Soetjaningsih, 2004). Menurut Rahayussalim Skoliosis
merupakan suatu kecacatan bentuk pada vertebrata (tulang belakang), yang
terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.
Kelainan skoliosis ini sekilas terlihat sangat sederhana. Namun jika diteliti
lebih jauh sebenarnya terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang belakang
akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan
sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan
struktur yang lain. (Rahayussalim, 2007).
Sebagian orang melakukan upaya yang dapat mereka lakukan terhadap
pemeliharaan jasmani salah satunya olahraga. Dalam berolahraga semua orang
pastilah mengenal istilah stretching atau peregangan. Stretching atau
peregangan otot biasanya merupakan bagian dari pemanasan dan pendinginan
bagi orang-orang yang berolahraga. Stretching dapat meningkatkan rentang
gerak, fleksibilitas, sirkulasi, dan keberhasilan dari latihan yang dilakukan.
Karena stretching atau peregangan berkaitan langsung dengan sistem
muskuloskeletal atau sistem otot dan tulang. Maka apakah ada kaitannya antara
peregangan otot dengan proses rehabilitasi terhadap penderita skoliosis. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Stretching terhadap Gejala Skoliosis”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perkembangan skoliosis.
2. Penyebab skoliosis.
3. Fungsi dan manfaat stretching (peregangan).
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam stretching.
5. Pengaruh peregangan terhadap skoliosis.
6. Jenis-jenis peregangan untuk mengurangi skoliosis.
7. Pemeriksaan medis pada pasien skoliosis.

C. Batasan Masalah
Agar masalah dan pembahasan yang diangkat dalam penelitian ini tidak
terlalu meluas dan menjadi terfokus pada suatu objek yang diteliti saja. Maka
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah bagaimana jenis-jenis peregangan
untuk mengurangi skoliosis, pemeriksaan rehabilitasi medik pada skoliosis,
juga pengaruh stretching (peregangan) terhadap skoliosis.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari
makalah ilmiah ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh stretching (peregangan) terhadap skoliosis?
2. Bagaimana jenis-jenis peregangan untuk mengurangi skoliosis?
3. Bagaimana pemeriksaan medis pada pasien dengan gejala skoliosis?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengetahui pengaruh stretching (peregangan) terhadap skoliosis.
2. Mengetahui jenis-jenis peregangan untuk mengurangi skoliosis.
3. Mengetahui rehabilitasi medis pada pasien dengan gejala skoliosis.

F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dan
mengedukasi, menambah pengetahuan mengenai penyakit skeletal yaitu
skoliosis.
2. Kegunaan secara praktis
a. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman dalam menganalisa lebih lanjut
mengenai keterkaitan stretching terhadap gejala skoliosis.
b. Bagi masyarakat
Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat yang membaca
makalah ini lebih mengetahui dampak yang akan terjadi dari gejala
skoliosis ini. serta dapat menerapkan langkah preventif dalam
kehidupan sehari-hari.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ilmiah ini terdiri dari:
Bab I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II landasan teori dan kerangka berpikir yang terdiri dari landasan
teori, hasil penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari deskripsi
informasi penelitian, deskripsi semua penelitian, serta penafsiran dan uraian
penelitian.
Bab V penutup yang terdiri dari simpulan dan saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Peregangan (stretching)
Peregangan (dalam bahasa Inggris: stretching) adalah bentuk latihan fisik
saat otot atau tendon tertentu sengaja ditekuk atau diregangkan untuk
meningkatkan elastisitas otot dan mencapai tonus otot yang nyaman. Hasilnya
adalah perasaan meningkatnya kontrol otot, fleksibilitas, dan rentang gerak.
Peregangan juga digunakan sebagai terapi fisik untuk meredakan kram dan
meningkatkan fungsi tubuh dalam aktivitas sehari-hari dengan meningkatkan
rentang gerak. (Wikipedia)

Dalam bentuknya yang paling dasar, peregangan adalah aktivitas yang


alami dan terjadi kerap kali. Contohnya peregangan ketika menguap pada
pagi hari setelah bangun tidur, setelah lama tidak bergerak, atau ketika kita
keluar dari area yang sempit. Meningkatkan fleksibilitas melalui peregangan
adalah salah satu prinsip dasar kebugaran fisik. Umumnya, para atlet
melakukan peregangan terlebih dahulu sebelum memulai pertandingan atau
latihan. Dan untuk mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kinerja saat
bertanding.

Peregangan bisa jadi berbahaya jika dilakukan dengan tidak hati-hati. Ada
banyak teknik peregangan yang banyak dipakai. Tetapi tergantung otot mana
yang diregangkan, beberapa teknik peregangan mungkin tidak efektif atau
merugikan. Bila fatal, bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada tendon,
ligamen, maupun serat otot. (wikipedia, 2021)

B. Skoliosis
Kata skoliosis berasal dari bahasa Yunani skolios yang berarti bengkok.
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang berupa lengkungan ke
samping/ lateral. Jika dilihat dari belakang, tulang belakang pada skoliosis
akan berbentuk seperti huruf “C” atau “S”. Definisi lain menyatakan bahwa
skoliosis adalah sebuah tipe deviasi postural dari tulang belakang dengan
penyebab apapun, yang dicirikan oleh adanya kurva lateral pada bidang
frontal yang dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan rotasi korpus
vertebra pada bidang aksial dan sagital.

Menurut Jane Pelealu, dkk. (2014:9) Skoliosis adalah kecacatan tulang


belakang yang ditandai oleh lengkungan ke lateral dengan atau tanpa rotasi
tulang belakang. Skoliosis dapat berupa skoliosis fungsional yang dapat
diperbaiki sedangkan skoliosis struktural yang cenderung menetap. Sekitar
15-20 % dari kasus skoliosis penyebab awalnya tidak diketahui, serta 80%
kasus skoliosis struktural mempunyai etiologi idiopatik dan biasanya
ditemukan pada anak-anak atau remaja.3 Etiologi, onset, prognosis, dan terapi
skoliosis dapat bervariasi, namun akibat skoliosis berat yang tidak diterapi
akan sama, yaitu nyeri disertai berbagai gangguan dalam keseimbangan,
fungsi kardipulmonal, emosional, perilaku, dan aktivitas kehidupan sehari-
hari (AKS).

Penyebab skoliosis belum dapat ditentukan dengan pasti. Kemungkinan


penyebab pertama ialah genetik. Banyak studi klinis yang mendukung pola
pewarisan dominan autosomal, multifaktorial, atau X-linked. Penyebab kedua
ialah postur, yang mempengaruhi terjadinya skoliosis postural kongenital.
Penyebab ketiga ialah keanehan dalam tulang punggung dimana lempeng
menjadi cekung atau melengkuk.

Menurut Engeline Angliadi, dkk. (2014:10) Gejala-gejala yang paling


umum dari skoliosis yaitu lekukan yang tidak normal dari tulang belakang.
Skoliosis dapat menyebabkan kepala nampak bergeser dari tengah atau satu
pinggul atau pundak lebih tinggi daripada sisi berlawanannya. Masalah yang
dapat timbul akibat skoliosis ialah penurunan kualitas hidup dan disabilitas,
nyeri, deformitas yang mengganggu secara kosmetik, hambatan fungsional,
masalah paru, kemungkinan terjadinya progresifitas saat dewasa, dan
gangguan psikologis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada;ah metode analisis
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang diajukan untuk
mengungkapkan dan menganalisis dampak apa saja yang dapat terjadi dalam
penggunaan gawai yaitu dampak fisik dan dampak psikologis pengguna.

Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang tampilannya berupa kata-


kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang
diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam
dokumen atau bendanya (Su harsimi, 2010: 22).
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengaruh stretching terhadap Skoliosis


Penyebab skoliosis belum dapat ditentukan dengan pasti. Namun ada
beberapa indikasi dari gejala skoliosis ini. Selain dari faktor genetik,
kebiasaan buruk juga dapat menjadi faktor terjadinya skoliosis. Contohnya,
posisi membungkuk dengan kepala kebawah dapat menstimulasi tulang
vertebra (tulang belakang) berubah dengan kemiringan rotasi yang tidak
seharusnya.

Nyeri pada punggung merupakan indikasi awal dari gejala skoliosis ini,
Yang disebabkan oleh posisi tubuh yang tidak benar dan menjadi kebiasaan.
Karena Hal tersebut membuat sendi atau ligamen yang berada di sela-sela
tulang vertebra menjadi terjepit, dimana banyak sekali jalur saraf otonom
yang menjalur sebagai Sistem saraf utama.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hamidatus Daris Sa’adah


dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Latihan Fleksi William
(Stretching) terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah pada Lansia di
Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang”. Mendapatkan hasil
bahwa peregangan (stretching) dengan teknik Fleksi William, didapatkan
hasil bahwa dari 20 responden, sebelum melakukan latihan fleksi William
tingkat nyeri bervariasi yakni mengalami nyeri ringan, nyeri sedang, dan
setelah melakukan latihan fleksi William hasilnya tingkat nyeri ringan
meningkat tajam. Dengan demikian, artinya ada pengaruh yang signifikan
atas pemberian latihan fleksi William (stretching) terhadap penurunan tingkat
nyeri punggung bawah pada lansia.

B. Jenis-jenis Peregangan untuk Mengurangi Skoliosis


Ada beberapa jenis peregangan yang dapat dilakukan untuk mengurangi
tingkat keparahan skoliosis, juga sebagai langkah preventif mencegah
skoliosis. Diantaranya yaitu:

1. Pelvic Tilts
Gerakan peregangan pelvic tilts bisa mengatasi skoliosis karena
gerakan ini melatih dan membiasakan otot untuk meregang. Khususnya
pada punggung bagian bawah. Caranya, berbaring dalam posisi
terlentang dan kencangkan otot perut di atas matras atau alas yang
lunak. Letakkan bantalan kecil di bawah kepala lalu tekuk lutut dan
buka kaki selebar pinggul.

2. Bird Dog
Peegangan yang mirip dengan gerakan yoga ini bisa membuat otot
punggung penderita skoliosis menjadi lebih rileks. Caranya, posisikan
tubuh merangkak dan punggung rata. Lalu, rentangkan salah satu
lengan sampai sejajar punggung dan rentangkan kaki yang berlawanan
lurus ke belakang. Tahan posisi ini selama lima detik dan ulangi
sebanyak 10-15 kali.
3. Cat Camel
Peregangan ini menyerupai kucing dan unta. Ini merupakan salah
satu gerakan yoga untuk membantu fleksibilitas tulang belakang dan
bisa menjadi solusi untuk meringankan dari rasa sakit akibat skoliosis.
Caranya yaitu posisikan tubuh seperti merangkak dan pastikan
punggung rata serta leher nyaman. Kemudian, tarik napas dalam dan
tarik otot perut dengan melengkungkan punggung. Gerakan menekuk
punggung itulah yang menstimulasi otot dan tendon yang ada di tulang
vertebra agar menjaga elastititasnya dan tetap dalam lengkung yang
semestinya.

C. Pemeriksaan Medis pada Pasien Gejala Skoliosis


Pada pemeriksaan skoliosis, yang pertama yang harus dilakukan yaitu baju
pasien harus dibuka agar tulang belakang dapat diperiksa secara langsung.
Posisi bagus untuk pemeriksaan yaitu posisi berdiri, meskipun pemeriksaan
dengan posisi duduk, tengkurap, atau tidur miring pula bisa dilakukan sesuai
dengan kondisi pasien.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan fisik, yaitu
deviasi prosesus spinosus dari garis tengah, punggung yang tampak miring,
rib hump, asimetri skapula, kesimetrisan pinggul serta bagian atas dan bawah
trunkus (bahu dan pelvis), dan perbedaan panjang tungkai. 15,17 Yang harus
dicatat pada saat pemeriksaan skoliosis ialah bentuk dan derajat kurvatura
yang terbentuk pada berbagai posisi. Deskripsi kurvatura harus meliputi
panjang segmen dimana kurvatura dimulai dan berakhir, bentuk (C atau S),
dan arah puncak kurvatura. Skoliometer bisa digunakan untuk mengukur
sudut kurvatura tanpa foto radiografi.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk lengkung tulang vertebra yang
sering ditemukan pada anak-anak dan remaja yang menyebabkan disabilitas
secara fungsional. Pelatihan stretching (peregangan) yang dilakukan dengan
tepat bisa mengurangi rasa sakit punggung yang merupakan indikasi awal dari
skoliosis. Juga meringankan rasa nyeri pada penderita skoliosis.
B. Saran
Skoliosis adalah penyakit tulang yang terjadi karena genetik juga
kebiasaan buruk yang dilakukan berulang kali. Dan skoliosis tidak bisa
disembuhkan secara permanen, namun bisa diringankan dengan melakukan
pemeriksaan klinis dan rehabilitasi medis. Maka dari itu jangan sepelekan
posisi buruk dan melakukannya berulang kali.
DAFTAR PUSTAKA
1) Jane, Leonard dan Engeline Angliadi. 2014. Jurnal. Rehabilitasi Medik
Pada Skoliosis. Dalam
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/viewFile/4157/368
8 diakses pada 20 Oktober 2021.
2) Yasinta Rahmawati. 2020. Artikel. 5 Jenis Peregangan untuk Pengidap
Skoliosis. https://www.suara.com/health/2020/08/15/073839/idap-
skoliosis-seperti-jessica-mila-lakukan-5-jenis-peregangan-ini?page=all
diakses pada 20 Oktober 2021.
3) Sa’adah, Hamidatus Daris. 2013. Jurnal. Pengaruh Latihan Fleksi William
(Stretching) terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah pada Lansia di
Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang. Dalam
https://www.kopertis7.go.id/uploadjurnal/Hamidatus_Daris_Saadah_stikes
_nu_tuban.pdf diakses pada 21 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai