Anda di halaman 1dari 6

B.

Praktik Penerapan Prosedur Klose

Menurut Hafni (1981) ada tiga jenis metode yang biasa digunakan untuk mengukur keterbacaan
wacana. Ketiga metode tersebut adalah

(1) formula

(2) grafik dan carta

(3) prosedur klos (cloze procedure).

Kali ini akan membahas tentang prosedur klose.

Prosedur klose merupakan metode penangkapan pesan dari sumbernya (penulis atau pembicara),
mengubah pola bahasa dengan jalan menghilangkan bagian-bagiannya, dan menyampaikannya kepada
si penerima (pembaca dan penyimak) sehingga mereka berupaya untuk menyempurnakan kembali pola-
pola keseluruhan yang menghasilkan sejumlah unit-unit kerumpangan yang dapat dipertimbangkan.

Prosedur klose awalnya dikenalkan oleh Wilson Taylor (1953) dengan nama "cloze procedure". Teknik
ini terinspirasi oleh konsep dalam ilmu jiwa Gestal, yang dikenal sengan istilah 'clozure'. Konsep yang
menggambarkan tentang kecenderungan manusia untuk menyempurnakan suatu pola yang tidak
lengkap secara mental menjadi satu kesatuan yang utuh; Kecenderungan untuk mengisi atau
melengkapi apa yang sebenarnya ada tetapi tampak tidak lengkap. Melihat bagian-bagian sebagai suatu
keseluruhan.

Taylor sendiri mendefinisikan prosedur yang ditemukannya itu sebagai, "The cloze procedure as method
of interpreting a massage from 'transmitter' (writer or speaker), mutilating its language patterns by
deleting parts, anda so administering it to 'receiver' (reader and listener) that their attemps to make
patterns whole again yield a considerable number of cloze units" (Taylor dalam Robert, 1980:71).

Secara bebas, dapat di maknai seperti ini " Prosedur klose merupakan metode penangkapan pesan dari
sumbernya (penulis atau pembicara), mengubah pola bahasa dengan jalan melesapkan bagian-
bagiannya, dan menyampaikannya kepada si penerima (pembaca dan penyimak) sehignga mereka
berupaya untuk menyempurnakan kembali pola-pola keseluruhan yang menghasilkan sejumlah unit-unit
kerumpangan yang dapat dipertimbangkan"

Taylor menggambarkan prosedur klose sebagai metode yang dipergunakan untuk melatih daya tangkap
pembaca/penyimak terhadap pesan/maksud penulis/pembicara dengan jalan menyajikan wacana yang
tidak utuh (merumpangkan bagian-bagiannya), para pembaca/penyimak harus mampu mengolahnya
menjadi sebuah pola yag utuh seperti wujudnya semula.

Menurut penjelasan oleh Sadtono (1982:2) istilah 'clozure' mengandung makna sebagai persepsi
(penglihatan dan pengertian) yang penuh atau utuh dari gambar atau keadaan yang sebenarnya tidak
sempurna. Persepsi keadaan yang sempurna itu diperoleh dengan caramempedulikan bagian yang
hilang atau bagian yang tidak sempurna itu, atau dengan cara mengisi sendiri bagian yang hilang atau
kurang sempurna tadi berdasarkan pengalaman yang telah lampau.

Dalam kaitannya dengan keterampilan membaca, Hittleman (1979:135) menjelaskan teknik isian
rujmpang sebagai sebuah teknik penghilangan kata-kata secara sistematis dari sebuah wacana, dan
pembaca diharapkan dapat mengisi kata-kata yang hilang tersebut dengan kata-kata yang sesuai.
Hittleman memandang prosedur klose ini sebagai alat untuk mengukur keterbacaan. Pandangan ini juga
disokong oleh pendapat Heilman (1986).

Dalam prosedur klose pembaca diarahkan agar dapat memahami wacana yang tidak lengkap (karena
bagian-bagian tertentu dari wacana tersebut telah dengan sengaja dihilangkan) dengan pemahaman
yang sempurna. Bagaian-bagaian kata yang dihilangkan itu biasanya kata ke-n digantikan dengan tanda-
tanda tertentu (garis lurus mendatar atau dengan tanda titik-titik). Penghilangan bagian-bagian kata
kata dalam prosedur/teknik uji rumpang mungkin juga tidak berdasarkan kata ke-n secara konsisten dan
sistematis.

Alasan Guru Menggunakan Prosedur Klose

Menyesuaikan situasi dan kebutuhan siswa. Siswa harus berusaha untuk menunjukkan kata pengganti
logis untuk beberapa kata yang hilang pada prosedur klose.

Siswa mungkin memiliki beberapa masalah membaca tertentu yang perlu ditangani, seperti sulit dalam
memahami beberapa bagian pembicaraan, Contoh : Kata benda, Kata kerja dan konjungsi

Fungsi Prosedur klose :

1. Sebagai alat untuk mengukur tingkatketerbacaan (tingkat kesukaran dankelayakan untuk siswa

2. Sebagai alat pengajaran membaca.

Keunggulan metode klose :

1.Dalam menentukan keterbacaan suatu teks prosedur inimencerminkan pula interaksi antara pembaca
danpenulis.

2.Pengukuran keterbacaan dengan teknik ini, tidakdilakukan secara terpisah antara teks
denganpembacanya.

3.Prosedur klose bersifat fleksibel.

4.Dapat menjangkau sejumlah besar individu pada saatyang sama.

5.Sebagai teknik pengajaran, klose merupakan alat yangideal untuk mendorong siswa tanggap terhadap
bahanbacaan.

6.Dapat dipergunakan sebagai latihan dan ukuran praktisakan pengetahuan dan pemahaman tata
bahasa siswa.
7.Dapat melatih kesiapan dan ketanggapan dalam upayamemikirkan dan memahami maksud dan tujuan
penulisatau penulisan wacana tersebut.

Kelemahan prosedur klose:

Menurut Schlezinger (1968) dalamHarjasujana (1997:152) meragukan kevaliditasan penggunaannya.


Ketepatanpengisian bagian-bagian yang dihilangkanseseorang, belum tentu atas dasarpemahaman
wacana melainkan didasarkanatas ungkapan-ungkapan yang telahdikenalnya. Kelemahan lainnya
yaitukeunggulan pemahaman kurang, pembacabelum tentu mengatasi pemahaman wacanatersebut,
dan adanya kelipatan pengisianyang konsistensi.

Langkah-langkah pembuatan klos

Wilson Taylor (1953) sebagai pencipta teknik ini, mengusulkan sebuah prosedur yang bakuuntuk sebuah
konstruksi klose, sebagai berikut:

1.Memilih suatu wacana yang relatif sempurna yaitu wacana yang tidaktergantung
informasisebelumnya.

2.Melakukan penghilangan/pelepasan kata ke-n, tanpa memperhatikan artidan fungsi kata-kata yang
dihilangkan.

3.Mengganti bagian-bagian yang dihilangkan tersebut dengan tanda garislurus datar yangsama
panjangnya.

4.Memberi salinan dari semua bagian yang di produksi kepada peserta tes.

5.Mengingatkan siswa untuk berusaha mengisi semua delisi dengan pertanyaan-pertanyaandari konteks
atau kata-kata sisanya

6.Menyediakan waktu yang relatif cukup untuk memberi kesempatankepada siswa dalam
menyelesaikan tugasnya.

John Haskal menyempurnakan kontruksi tersebut dengan variasi berikutini:

1.Memilih sesuatu teks yang panjangnya kurang lebih 250 kata

2.Biarkan kalimat pertama dan kalimat terakhir utuh tanpa menghilangkansatu kata pun.

3.Mulaiah penghilangan itu dari kalimat kedua,yakni pada setiap katakelima.

4.Jika kata kelima jatuh pada kata bilangan,jangan melakukan delisi padakata tersebut.Biarkan kata itu
hadir secara utuh dan sebagai gantinyamulailah kembali dengan hitungan kelima.

Kriteria Pembuatan klose

Karakteristik Sebagai alat ukur Sebagai alat ajar


Panjang Antara 250-350 Wacana yang terdiri
wacana perkataan dari atas maksimal 150
wacana terpilih kata perkataan.

Delisi Setiap kata ke-n Delisi secara selektif


(lesapan) berjumlah lebih 50 bergantung pada
buah kebutuhan siswa dan
pertimbangan guru.

Evaluasi Jawaban berupa Jawaban boleh


kata persis sesuai berupa sinonim atau
dengan kunci/teks kata yang secara
aslinya metode struktur dan makna
"exactwords" dapat menggunakan
kedudukan kata
yang di hilangkan.

Tindak lanjut Lakukanlah diskusi


untuk membahas
jawaban.

Menurut Kamidjan (1996:69) kriteria penilaian tes klos di Indonesialebih banyak menggunakan PAP
(Penilaian Acuan Patokan), oleh karena itulebih sesuai jika menggunakan kriteria Earl F. Rankin da
Yoseph Cullhenesebagai berikut :Pembaca berada dalam tingkat independen, jika persentase skor tes
ujirumpang yang diperolehnya di atas 60 %, pembaca berada dalam tingkatinstruksional, jika prosentase
skor tes uji rumpang yang diperolehnya berkisarantara 41 % - 60 %, dan pembaca berada dalam tingkat
frustasi atau gagal, jika prosentase skor tes uji rumpang yang diperolehnya sama dengan atau
kurangdari 40 .

Contoh teks rumpang :

Berikut adalah contoh teks dengan setiap beberapa kata dihapus (delesi acak):

Abil begitu terburu-buru untuk pergi bekerja Jumat pagi bahwa ia membanting tangannya di pintu
mobil. Hampir seketika, tangannya mulai berubah hitam dan biru. Dia mengambil (1) ____ kain tua itu
di lantai (2)_____ dibungkus dengan cepat di sekitar (3)_____ nya. Dia melihat bahwa ibu jarinya
telah(4) _____. Tangannya mengeluarkan banyak darah sehingga kain putih tadi berubah(5)_____ kain
berwarna merah. Bob merasa jika ia akan pingsan.

Jawaban :
1. Sebuah

2. Lalu

3. Tangan

4. Terpotong

5. Menjadi

Penghapusan selektif :

Abil begitu terburu-buru untuk pergi bekerja Jumat pagi bahwa ia terasa membanting tangannya di
pintu mobil. Dengan sekejap, tangannya mulai berubah menjadi hitam dan biru.Ia(1)_____ sebuah kain
tua yang berada di lantai mobil dan dibungkus (2)_____ cepat di tangannya. Ia (3)_____ bahwa ibu
jarinya telah terpotong. Jarinya mengeluarkan banyak darah sehingga membuat warna kain putih itu
berubah (4)_____ warna merah. Bob (5)_____ seolah-olah ia akan jatuh pingsan.

Jawaban :

1. Mengambil

2. Dengan

3. Melihat

4. Menjadi

5. Merasa

Rumus penilaian uji keterbacaan metode klose :

Jumlah jawaban yang benar ---------------------------------- X 100

Jumlah kata yang dilesapkan

Penyekoran dilakukan dengan Tingkat


teknik klose menurut Rankin Keterbacaan
dan Culhane berikut : Skor

Skor tes > 60% Tinggi

Skor tes 40 – 60 % Sedang


Skor tes < 40% Rendah

Sumber :

https://uniisna.wordpress.com/2010/12/31/keterbacaan-wacana-dan-teknik-pengukurannya-2/

http://harrypoetera.blogspot.com/2011/04/prosedur-klose.html?m=1

https://id.scribd.com/presentation/402127163/Analisis-Keterbacaan-Prosedur-Klose

https://id.scribd.com/embeds/372993029/content?

Anda mungkin juga menyukai