Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sarah Zaitun

Nim : 190202051

Mata Kuliah : Pengembangan sistem evaluasi ( Tkt 15 )

KONSEP TES MELENGKAPI,TES CLOZE DAN TES MENGENALI KESALAHAN

Tes adalah Tes adalah penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat,
kebugaran fisik, atau klasifikasi peserta tes dalam banyak topik lain (misalnya, Kepercayaan). Tes dapat
dilakukan secara verbal, di atas kertas, di komputer, atau di area yang telah ditentukan yang
mengharuskan siswa untuk menunjukkan atau melakukan serangkaian keterampilan . Ada beberapa
keterangan dari tes cloze , yaitu :

 Tes cloze (juga tes penghapusan cloze atau tes oklusi ) adalah latihan, tes, atau penilaian yang
terdiri dari sebagian bahasa dengan item, kata, atau tanda tertentu dihilangkan (teks cloze), di
mana peserta diminta untuk mengganti bahasa yang hilang barang. Tes Cloze membutuhkan
kemampuan untuk memahami konteks dan kosakata untuk mengidentifikasi bahasa yang benar
atau bagian dari ucapan yang termasuk dalam bagian yang dihapus. Latihan ini biasanya
diberikan untuk penilaian pembelajaran dan pengajaran bahasa ibu dan bahasa kedua. Dalam
penerapanya sebagai tes cloze, kekurangan yang harus dilengkapi itu sendiri dari kata-kata yang
merupakan bagian dari suatu wacana, yang sengaja dihilangkan dari teks aslinya.
 Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan kata-kata yang telah dihilangkan itu secara
tepat, menunjukkan tingkat kemampuan berbahasa, dan yang merupakan sasaran teks cloze.
 Penghilangan kata-kata dari teks cloze merupakan ciri khas pokok dari tes cloze. Pada format
aslinya penghilangan kata-kata itu dilakukan secara sistematis, dengan menggunakan rumus yang
dikenal sebagai penghilangan kata ke-n. maksudnya adalah pada suatu teks yang telah dipilih,
kata yang se-kian (misalnya ke-6, atau ke-7 dan sebagainya) dihilangkan dan cara
menghilangkannya, sehingga meninggalkan suatu tempat kosong.
 Dalam mengerjakan teks cloze.Peserta tes harus berusaha untuk menentukan kata yang telah
dihilangkan,memasukkan kembali kedalam tempatnya yang sesuai, sedemikian rupa sehingga
teks itu kembali utuh secara kebahasaan dan makna, seperti teks aslinya. Untuk itu dibutuhkan
kemampuan bahasa yang bersifat menyeluruh, yang tidak semata-mata terbatas pada pengusaan
ejaan, penulisan, dan makna kata-kata, atau pun tata bahasa, tetapi pemahaman terhadap wacana
secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antar bagian wacana yang terdapat didalamnya

Anda mungkin juga menyukai