Komunikatif Diskret
Pendekatan
Tes Bahasa
Pragmatik Integratif
Pendekatan tradisional
Untuk memenuhi kebutuhan sesaat; memenuhi
kebutuhan tertentu.
Bahan ajar menitikberatkan pada tata bahasa.
Tujuan dan perencanaan pembelajaran belum
disusun secara cermat dan sistematis (sesuai
teori kebahasaan).
Menekankan pada kemampuan menerjemahkan
dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
Pelaksanaan tes dalam pendekatan ini
dilakukan secara tradisional juga (tanpa ada
teori kebahasaan sebagai dasar)
Tidak ada patokan dan rambu yang jelas tentang
jenis kemampuan bahasa yang dijadikan sasaran;
cara bagaimana tes itu diselenggarakan; bahkan
penilaiannya. Semua tergantung kepada penyusun
dan penyelenggara tes.
Tes berupa pertanyaan2 terbuka ttg suatu teks
bacaan yang ditulis dalam bahasa yang dipelajari
(fokus di tata bahasa). Atau bisa juga
menerjemahkan dari bahasa asli ke bahasa
pertama.
Pendekatan tradisional ini sering disebut sebagai
pendekatan terjemahan.
Pendekatan diskret
Muncul setelah berkembangnya teori bahasa
struktural atau linguistik struktural.
Dalam linguistik struktural, Bahasa cakupannya
luas, tersusun dari wacana yang lebih kecil
dalam bentuk paragraf dan kalimat.
Bahasa memiliki struktur yang sedemikian rapi
dan teratur sehingga dapat dipisah-pisahkan
dan di beda-bedakan.
Kajian bahasa dipisah menjadi beberapa fokus;
sintaksis, morfologi serta fonologi dan fonemik.
Karena dipisah-pisahkan, bagian-bagian
bahasa dapat di identifikasi secara terpisah
dan tersendiri (diskret), baik dalam
pembelajaran maupun penyelenggaraan tes.
Dalam pendekatan diskret, Satu tes untuk
Bunyi bahasa
Struktur
bahasa
Kosakata
Kelancaran
berbahasa
Pendekatan Integratif
Berawal dari keterbatasan jangkauan pada
penerapan tes diskret.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa