Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : FIQHAL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH


B. Kegiatan Belajar : KB. 03 Menelaah metode linguistik komparatif
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Peta Konsep
Metode Linguistik
Komparatif

Metode Linguistik
Deskriptif
Menelaah metode
linguistik komparatif
Metode Linguistik
Historis

Metode Linguistik
Kontrastif

A. Metode Linguistik Komparatif


▪ Metode linguistik komparatif adalah metode penelitian linguistik
yang membandingkan bahasa-bahasa yang berasal dari satu
rumpun bahasa. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk
menemukan kesamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa
tersebut, serta untuk mengungkap aspek-aspek dari masa lalu yang
Konsep (Beberapa
jauh. Metode ini mementingkan pemakaian yang paling klasik
1 istilah dan definisi) di
dalam bahasa-bahasa ini untuk sampai pada bahasa yang
KB
menghasilkan semua bahasa. Oleh karena itu, linguistik komparatif
mempunyai tujuan historis yang berupaya mengungkap aspek-
aspek dari masa lalu yang jauh
▪ Dalam metode linguistik komparatif, para peneliti membandingkan
struktur bahasa, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik, antara bahasa-bahasa yang berasal dari satu rumpun
bahasa. Dari hasil perbandingan ini, para peneliti dapat
menentukan tingkat kekerabatan antara bahasa-bahasa tersebut
dan mengidentifikasi ciri-ciri yang unik dari masing-masing bahasa.
Selain itu, metode ini juga dapat membantu dalam merekonstruksi
bahasa proto, yaitu bahasa yang merupakan leluhur dari semua
bahasa dalam rumpun bahasa tersebut.
▪ Namun, metode linguistik komparatif juga memiliki kelemahan.
Salah satu kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini hanya
dapat digunakan untuk membandingkan bahasa-bahasa yang
berasal dari satu rumpun bahasa. Metode ini tidak dapat digunakan
untuk membandingkan bahasa-bahasa yang berasal dari rumpun
bahasa yang berbeda. Selain itu, metode ini juga tidak dapat
digunakan untuk membandingkan bahasa-bahasa yang tidak
memiliki catatan sejarah yang cukup, seperti bahasa-bahasa yang
dituturkan oleh masyarakat adat yang tidak memiliki sistem tulisan.
▪ Dalam kesimpulannya, metode linguistik komparatif adalah metode
penelitian linguistik yang penting untuk memahami hubungan
antara bahasa-bahasa dalam satu rumpun bahasa. Metode ini dapat
membantu para peneliti untuk menentukan tingkat kekerabatan
antara bahasa-bahasa tersebut dan mengidentifikasi ciri-ciri yang
unik dari masing-masing bahasa.

B. Metode Linguistik Deskriptif


▪ Metode linguistik deskriptif adalah metode penelitian linguistik
yang berfokus pada deskripsi dan analisis bahasa secara sistematis
dan terperinci. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan bahasa
secara akurat dan objektif, tanpa memperhatikan aspek sejarah
atau perbandingan dengan bahasa lain .
▪ Dalam metode linguistik deskriptif, para peneliti mempelajari
struktur bahasa, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik, serta memperhatikan penggunaan bahasa dalam konteks
sosial dan budaya. Para peneliti juga dapat mempelajari variasi
bahasa, seperti dialek dan gaya bahasa, serta perubahan bahasa
yang terjadi seiring waktu.
▪ Metode linguistik deskriptif sangat penting dalam memahami
bahasa secara mendalam dan terperinci. Dengan menggunakan
metode ini, para peneliti dapat mengidentifikasi ciri-ciri unik dari
bahasa yang sedang dipelajari, serta memahami bagaimana bahasa
tersebut digunakan dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda.
Metode ini juga dapat membantu dalam memperbaiki pengajaran
bahasa dan pengembangan kamus dan tata bahasa.
▪ Namun, metode linguistik deskriptif juga memiliki kelemahan.
Salah satu kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini tidak
memperhatikan aspek sejarah atau perbandingan dengan bahasa
lain. Oleh karena itu, metode ini tidak dapat digunakan untuk
menentukan tingkat kekerabatan antara bahasa-bahasa atau untuk
merekonstruksi bahasa proto. Selain itu, metode ini juga dapat
mengabaikan aspek sosial dan budaya yang mempengaruhi
penggunaan bahasa.
▪ Dalam kesimpulannya, metode linguistik deskriptif adalah metode
penelitian linguistik yang penting untuk memahami bahasa secara
mendalam dan terperinci. Metode ini dapat membantu para peneliti
untuk mengidentifikasi ciri-ciri unik dari bahasa yang sedang
dipelajari, serta memahami bagaimana bahasa tersebut digunakan
dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda.

C. Metode Linguistik Historis


▪ Metode linguistik historis adalah metode penelitian linguistik yang
berfokus pada perkembangan sebuah bahasa sepanjang masa.
Metode ini bertujuan untuk mengungkap perubahan dalam sebuah
bahasa dari masa ke masa, serta untuk merekonstruksi bahasa
proto yang merupakan leluhur dari semua bahasa dalam rumpun
bahasa tersebut .
▪ Dalam metode linguistik historis, para peneliti mempelajari bahasa
pada berbagai tahap sejarahnya, mulai dari bentuk asli atau bentuk
yang paling klasik hingga bentuk-bentuk yang lebih modern. Para
peneliti juga mempelajari perubahan dalam struktur bahasa,
seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik, serta
memperhatikan faktor-faktor sosial dan budaya yang
mempengaruhi perkembangan bahasa.
▪ Metode linguistik historis sangat penting dalam memahami sejarah
dan perkembangan bahasa. Dengan menggunakan metode ini, para
peneliti dapat merekonstruksi bahasa proto yang merupakan
leluhur dari semua bahasa dalam rumpun bahasa tersebut, serta
memahami bagaimana bahasa tersebut berkembang dari masa ke
masa. Metode ini juga dapat membantu dalam memperbaiki
pengajaran bahasa dan pengembangan kamus dan tata bahasa.
▪ Namun, metode linguistik historis juga memiliki kelemahan. Salah
satu kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini memerlukan
catatan sejarah yang cukup untuk dapat merekonstruksi bahasa
proto dan mempelajari perkembangan bahasa dari masa ke masa.
Oleh karena itu, metode ini tidak dapat digunakan untuk
mempelajari bahasa-bahasa yang tidak memiliki catatan sejarah
yang cukup, seperti bahasa-bahasa yang dituturkan oleh
masyarakat adat yang tidak memiliki sistem tulisan.
▪ Dalam kesimpulannya, metode linguistik historis adalah metode
penelitian linguistik yang penting untuk memahami sejarah dan
perkembangan bahasa. Metode ini dapat membantu para peneliti
untuk merekonstruksi bahasa proto dan mempelajari
perkembangan bahasa dari masa ke masa.

D. Metode Linguistik Kontrastif


▪ Metode linguistik kontrastif adalah metode penelitian linguistik
yang membandingkan dua bahasa atau lebih untuk
mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan antara bahasa-bahasa
tersebut. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk membantu
pembelajar bahasa dalam memahami perbedaan antara bahasa asli
mereka dan bahasa yang sedang dipelajari .
▪ Dalam metode linguistik kontrastif, para peneliti mempelajari
struktur bahasa, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik, antara dua bahasa atau lebih. Para peneliti juga
memperhatikan perbedaan dalam penggunaan bahasa dalam
konteks sosial dan budaya yang berbeda.
▪ Metode linguistik kontrastif sangat penting dalam memahami
perbedaan antara bahasa-bahasa yang berbeda. Dengan
menggunakan metode ini, para peneliti dapat mengidentifikasi
perbedaan dan kesamaan antara bahasa-bahasa tersebut, serta
membantu pembelajar bahasa dalam memahami perbedaan antara
bahasa asli mereka dan bahasa yang sedang dipelajari. Metode ini
juga dapat membantu dalam memperbaiki pengajaran bahasa dan
pengembangan kamus dan tata bahasa.
▪ Namun, metode linguistik kontrastif juga memiliki kelemahan.
Salah satu kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini hanya
dapat digunakan untuk membandingkan dua bahasa atau lebih.
Metode ini tidak dapat digunakan untuk mempelajari bahasa secara
mendalam dan terperinci seperti metode linguistik deskriptif.
Selain itu, metode ini juga dapat mengabaikan aspek sosial dan
budaya yang mempengaruhi penggunaan bahasa.
▪ Dalam kesimpulannya, metode linguistik kontrastif adalah metode
penelitian linguistik yang penting untuk memahami perbedaan
antara bahasa-bahasa yang berbeda. Metode ini dapat membantu
para peneliti untuk mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan
antara bahasa-bahasa tersebut, serta membantu pembelajar bahasa
dalam memahami perbedaan antara bahasa asli mereka dan bahasa
yang sedang dipelajari.
a) Apa perbedaan antara metode linguistik komparatif dan deskriptif?
b) Bagaimana metode linguistik historis dapat membantu dalam
Daftar materi pada KB
2 memahami bahasa?
yang sulit dipahami
c) Apa saja konsep bahasa yang disebutkan dalam modul dan bagaimana
implikasinya pada metode penelitian linguistik?
Dalam pembelajaran bahasa Arab, terutama dalam aliran dan metode
linguistik modern, beberapa materi sering mengalami miskonsepsi. Berikut
beberapa materi yang sering menyebabkan miskonsepsi:

a) Gramatika Arab
Bahasa Arab memiliki sistem gramatika yang kompleks, terutama
dalam hal bentuk kata dan konjugasi. Seringkali, siswa kesulitan
memahami perbedaan antara bentuk kata yang berbeda dan konjugasi
yang sesuai.

b) Bahasa Lisan vs. Bahasa Tulisan


Bahasa Arab memiliki perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa
tulisan. Beberapa siswa mungkin salah memahami bahwa mereka
Daftar materi yang
dapat menggunakan bahasa lisan dalam konteks tulisan atau
sering mengalami
3 sebaliknya.
miskonsepsi dalam
pembelajaran
c) Makna Konotatif
Bahasa Arab sering memiliki makna konotatif yang mendalam, dan
terjemahan harfiah mungkin tidak selalu mencerminkan makna
sebenarnya. Beberapa siswa mungkin salah memahami makna
konotatif dalam teks Arab.

d) Kosa Kata dan Frasa Idiomatik


Bahasa Arab memiliki banyak kosa kata dan frasa idiomatik yang tidak
selalu mudah dimengerti oleh pemula. Ini dapat menyebabkan
miskonsepsi tentang makna teks.

e) Dialek Arab
Dialek Arab dapat berbeda secara signifikan dari bahasa Arab baku dan
Al-Qur'an. Beberapa siswa mungkin bingung dengan perbedaan antara
dialek dan bahasa Arab standar.

f) Struktur Kalimat
Struktur kalimat dalam bahasa Arab dapat berbeda dengan bahasa lain.
Seringkali, siswa mengalami kesulitan dalam merangkai kalimat yang
benar dalam bahasa Arab.

g) Pemahaman Al-Qur'an
Ketika mempelajari Al-Qur'an, pemahaman konteks dan tafsir
seringkali menjadi masalah. Miskonsepsi dapat muncul saat siswa tidak
memahami dengan baik latar belakang sejarah dan budaya yang
berkaitan dengan ayat-ayat tertentu.

h) Metode Pembelajaran
Miskonsepsi juga dapat muncul dalam pemahaman tentang metode
pembelajaran bahasa Arab. Siswa mungkin mengira bahwa belajar
bahasa Arab hanya melibatkan menghafal kosakata dan aturan
gramatika, sementara sebenarnya, pemahaman konteks dan praktik
komunikatif juga penting.

Gubug, 19 September 2023


Mahasiswa PPG

Zulfianti Elfani, S. Pd.

Anda mungkin juga menyukai