LHK
perubahan,
• mengkaji sebab akibat dari perubahan untuk membuat
pengelompokkan bahasa yang berkerabat
utama bahasa,
• penentuan tingkat kekerabatan antarbahasa serumpun
• upaya rekonstruksi protobahasa dari bahasa serumpun
LHK
Objek
• bahasa pada khususnya / langue untuk mengamati hakikat
bahasa pada umumnya. Bahasa khusus merupakan bahasa
alami yang digunakan secara wajar para pemakaianya/
LHK tidak diketahui siapa penciptanya, kapan mulai ada,
digunakan pertama kali oleh siapa
Cabang linguistik yang
menggunakan metode Metode komparatif dalam LHK;
Linguistik komparatif: • Identifikasi bentuk persamaan dan
perbedaan
komparatif Tipologi bahasa: kajian secara
struktural, dimensi sinkronis,
• Dasar korespondensi bunyi dan makna,
dituntut penguasaan fonologi secara
NO GENETIS TIPOLOGIS
Klasifik
asi ini
disebut
juga
tipologi
areal
kelompok
kelompok kelompok kelompok
Dayak
Sumatra Jawa Bali-Sasak
Kalimantan
Di wilayah pulau Jawa dan
sekitarnya terdapat 3 bahasa
Bahasa Jawa yang merupakan
bahasa terpenting di antara
bahasa-bahasa Austronesia
karena : 1) bersejarah, bahasa
Bahasa Madura yang
Jawa Kuna muncul dalam
digunakan di pulau Madura Bahasa Sunda yang digunakan
prasasti sejak abad ke-9,, 2)
dan sekitarnya dan sebagian di Jawa Barat kecuali Banten,
sebagai bahasa kebudayaan
Jawa Timur. Bahasa ini mengenal ragam lemes
dengan kesusasteraan yang
mengenal 3 dialek; yakni: terhadap orang lebih tinggi,
luas, 3) junlah pemakai yang
dialek Pamekasan, dialek dan Songong terhadap sesama/
besar, 4) bahasa yang
Sumenep, dan dialek lebih rendah pangkatnya
istimewa membedakan
Bangkalan-Kangean
bahasa menurut pangkat,
usia,dll. Bahasa Jawa
mem[unyai variasi regional
yang beragam
PERKEMBANGAN/ PERUBAHAN BAHASA
Penyebab
aspek perubahan
Faktor yang berasal
fonologis
dari dalam bahasa
tersebut
Faktor-faktor dari
leksikon bahasa yang
berkembang
morfologis
lainnya
Pewarisan bentuk dari
protobahasa
Retensi: pewarisan
protofonem suatu Inovasi: fonem dari
protobahasa protobahasa mengalami
sebagaimana adanya perubahan pada bahasa
dalam bahasa turunan
turunannya
Fonem jadi
fonem lain
Merger/ Pelesapan
perekahan fonem
Pola
Inovasi
Pemunculan
Perekahan
fonem
Suatu fonem Pelesapan: fonem Penambahan: fonem
menjadi fonem yang proto bahasa hilang baru muncul pada
lain pada bahasa turunan bahasa turunan,
• Prabahasa Sumbawa • PAN *R/ -# > BJ: /Ø/ • Penambahan /q/ pada
*g/ v1-v1 > Dtn: /h/ • DataR > rata ‘datar’ Prabahasa Sumba
• *pagar > pahar ‘pagar’ • *x • PAN *uda > udaq
• Gǝgǝt > gƐhƐt ‘gigit’ ‘muda”
• *x • /Ø/ • */Ø/
• y • X
Split/ perekahan; sebuah fonem Peleburan/ Merger: beberapa
proto bahasa menjadi beberapa fonem proto bahasa menjadi
fonem di bahasa turunan satu fonem di bahasa turunan
• PAN *k/#- > PS *k dan *g • PAN *-uy, *-ǝy, dan *-ay > *i
• *kuku > kukuq ‘kuku’ proto Bali-Sasak-Sumbawa
• *kutu > gutu ‘kutu’ • *babuy > *bawi ‘babi’
• * pajǝy > *padi ‘padi’
• x • *qantay > *anti ‘menanti’
• *x *y *z
• x y
• p
HUKUM BUNYI R – G - H
Malagasi,
Batak, R > G pada
R/G > H
Melayu, bahasa R/G/H > /Ø/
pada bahasa
Madura, Formusa, Jawa Kuno,
Dayak dan
Makasar, Tagalog, Jawa dan Bali
Tombulu
Bugis, Sunda Bisaya
ada bunyi R
Indonesia Batak Tagalok Bisaya Dayak
bibir bibir bibig bibig biwih
bǝrat boras bigas bogas bǝhas
bǝrat borat bigat bogat bǝhat
darah dara dugo dogo daha
urat urat ogat ogat uhat
ekor ihur ikog ikog ikoh
HUKUM BUNYI R – D - L