Anda di halaman 1dari 33

SEJARAH

PERKEMBANGAN
TEORI LINGUISTIK
I Putu Mas Dewantara

Tahap Studi Linguistik


Spekulasi
Observasi & Klasifikasi
Perumusan Teori

Sejarah Teori Linguistik (TL)


1. TL Tradisional
2. TL Struktural
3. TL Transformasi &
Sesudahnya
TL di Indonesia

1. Sejarah TL Tradisional
2 Istilah yang dipertentangkan (Tradisional Vs Struktural)
Tata bahasa tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat
dan semantik
Tata bahasa struktural berdasarkan struktur atau ciri-ciri formal
yang ada dalam suatu bahasa tertentu.

Tradisional

Kejadian

Struktural

dengan

Kt Kerja

1.1 L. Zaman Yunani (5SM-2M)


Perdebatan:
Bahasa bersifat fisis (alami) atau bersifat nomos
(konvensi)
Fisis
: Bahasa memiliki hubungan dengan referennya
(onomatopeik)
Nomos : Bahasa diperoleh dari hasil tradisi
Bahasa itu analogi (teratur) atau anomali (tidak teratur)
Tampak, Analogi sejalan Nomos, Anomali sejalan Fisis

Tokoh (Kaum) Zaman Yunani


Kaum Sophis (5 SM)
Dikenal karena:
Mereka melakukan kerja secara empiris,
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan
ukuran tertentu,
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa,
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan
makna.

Plato (429 347 SM)


Dikenal karena:
Memperdebatkan analogi dan anomali dan
bahasa alamiah dan konvensional.
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya
bahasa adalah pernyataan pikiran manusia
dengan perantara onomata dan rhemata.
Dialah orang pertama kali membedakan kata
dalam onoma (nomina/S) dan rhema. (verba/P)

Aristoteles (384 322 SM)


Dikenal karena:
Ia menambahkan satu kelas kata lagi yaitu
dengan Syndemoi (preposisi dan konjungsi)
Ia Membedakan jenis kelamin kata menjadi tiga
yaitu maskulin, feminin dan neutrum.

Kaum Stoik (384 322 SM)


Banyak menciptakan istilah dalam studi bahasa

Kaum Alexandrian
Buku Dionysius Thrax (cikal bakal TT BHS Tradisional
Di India tahun 400 SM terbit buku Astdhyasi berisi
deskripsi bhs sansekerta

1.2 Zaman Romawi


1) Varro (Karya: De Lingua Latina)
Buku terdiri dari 25 jilid, memuat bidang
etimologim morfologi, dan sintaksis
2) Priscia dan Institutiones Grammaticae atau
Tata Bahasa Priscia
Buku bhs Latin terlengkap
Memuat bidang fonologi, morfologi, dan
sintaksis

1.3 Zaman Pertengahan


Studi bahasa pada zaman ini mendapat perhatian
penuh
Bahasa Latin menjadi lingua franca (dipakai
sebagai bhs gereja)
Peranan yang patut diperhatikan:

Kaum Modistae
Mereka masih membicarakan masalah fisis dan nomos serta
analogi dan anomali
Mereka menerima konsep analogi
Mereka memperhatikan semantik sebagai dasar penyebutan
definisi-definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna. Sehingga akhirnya di zaman
ini berkembang pula bidang etimologi
Peranan Tata Bahasa Spekulativa
Tata bahasa spekulativa merupakan hasil integrasi deskripsi
gramatikal bahasa latin (seperti yang dirumuskan oleh
Priscia) ke dalam filsafat skolastik.

1.4 Zaman Renaisans


Pembukaan abad pemikiran modern
Selain menguasai bahasa Latin sarjana-sarjana pada
waktu itu juga menguasai bahasa Yunani, bahasa Ibrani,
dan bahasa Arab.
Selain bahasa Yunani, Latin, Ibrani, dan Arab bahasabahasa Eropa lain juga mendapat perhatian dalam bentuk
pembahasan, penyusulan tata bahasa dan malah juga
perbandingan.

Karakteristik L. Tradisional
Bertolak dari pola pikir secara filosofis
Tidak membedakan bahasa dan tulisan
(pencampuradukan antara huruf dan fungsi)
Senang bermain dengan definisi (pengaruh cara
berpikir deduktif)
Pemakaian bahasa berkiblat pada pola/kaidah
Level-level gramatik belum ditata secara rapi
Tata Bahasa Didominasi oleh Jenis Kata (Part of
Speech)

A. Keunggulan L. Tradisional
Teori tradisional lebih tahan lama karena pola pikir aliran ini
bertolak dari pola pikir filsafat.
Aliran ini berkiblat pada bahasa tulis baku, maka keteraturan
penggunaan bahasa bagi para penganutnya amat dibangggakan.
Aliran tradisional mampu menghasilkan generasi yang
mempunyai kepandaian dalam menghafal istilah karena salah
satu ciri aliran ini senang bermain dengan definisi.
Aliran tradisional menjadikan penganutnya memiliki pengetahuan
tata bahasa yang cukup tinggi karena pemakaian bahasa
berkiblat pada pola atau kaidah.
Aliran ini telah memberikan kontribusi besar terhadap penegakan
prinsip: yang benar adalah benar walaupun tidak umum, dan
yang salah adalah salah walaupun banyak pengikutnya.

B. Kelemahan L. Tradisional
Teori tradisional belum bisa membedakan bahasa dan tulisan
sehingga pengertian antara bahasa dan tulisan masih kacau.
Pemakaian bahasa berkiblat pada pola atau kaidah sehingga
siswa pandai dan hafal teori-teori bahasa akan tetapi tidak mahir
sama sekali berbicara atau berbahasa didalam kehidupan
masyarakat.
Level-level gramatikalnya belum rapi hanya tiga level yang secara
pasti ditegakkan, yakni huruf, kata, dan kalimat.
Pemerian bahasa menggunakan pola bahasa latin yang sangat
berbeda dengan bahasa Indonesia.
Pemerian bahasa berdasarkan bahasa tulis baku padahal bahasa
tulis baku hanya merupakan sebagian dari ragam bahasa yang
ada.

1.5 Menjelas L. Monedern


dinyatakannya adanya hubungan kekerabatan antara bahasa
Sansekerta dengan bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa
Jerman lainnya yang telah membuka babak baru sejarah
linguistik

2. Lingistik Struktural
Linguistik struktural berusaha mendiskripsikan suatu bahasa
berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu.
Tokoh:

Ferdinand de Saussure (1857 1913)

Konsep:
Telaang sinkronik dan diakronik
Perbedan langue dan parole
Perbedaan signifian dan signifie
Hubungan sintagmatif dan paradi
Aliran Praha
Aliran Glosemantik
Aliran Firthin

Linguistik Sistemik

Leonard Bloomfield dan Struktural Amerika

Konsep:
Pada masa itu para linguistik Amerika
menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak
sekali bahasa Indian yang belum diperikan.
Sikap Bloomfield yang menolak mentalistik
sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang
pada masa itu di Amerika yaitu filsafat
strukturalisme.
Diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang
baik, karena adanya The Linguistic Society of
America, yang menerbitkan majalah Language,
wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.

Aliran Tagmemik

Konsep:
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah
tagmem. Yang disebut tagmem adalah korelasi antara
fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentukbentuk kata yang dapat saling dipertukarkan untuk mengisi
slot tersebut.

Karakteristik L. Struktural
Berlandaskan pada faham behaviourisme. (stimulusrespons).
Bahasa berupa ujaran. Ciri ini menunjukka bahwa hanya
ujaran saja yang termasuk dalam bahasa dalam pengajaran
bahasa teori struktural melahirkan metode langsung dengan
pendekatan oral. Tulisan statusnya sejajar dengan gersture.
Bahasa merupakan sistem tanda (signifie dan signifiant)
yang arbitrer dan konvensional.
Bahasa merupakan kebiasaan (habit).
Kegramatikalan berdasarkan keumuman

A. Keunggulan L. Struktural
Aliran ini sukses membedakan konsep grafem dan fonem.
Metode drill and practice membentuk keterampilan
berbahasa berdasarkan kebiasaa
Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman sehingga
mudah diterima masyrakat awam.
Level kegramatikalan mulai rapi mulai dari morfem, kata,
frase, klausa, dan kalimat.
Berpijak pada fakta, tidak mereka-reka data.

B. Kelemahan L. Struktural
Bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara tegas.
Metode drill and practice sangat memerlukan ketekunan,
kesabaran, dang sangat menjemukan.
Proses berbahasa merupakan proses rangsang-tanggap
berlangsung secara fisis dan mekanis padahal manusia
bukan mesin.
Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumuman , suatu
kaidah yang salah pun bisa benar jika dianggap umum.
Faktor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam
analisis bahasa.
Objek kajian terbatas sampai level kalimat, tidak menyentuh
aspek komunikatif.

3. Linguistik Transformasional
A. Tata Bahasa Tranformasional
Menurut Chomsky tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat,
yaitu:
Kalimat yang dihasilkan harus dapat diterima oleh pemakai
bahasa tersebut, sebagai kalimat wajar dan tidak dibuatbuat.
Tata bahasanya harus berbentuk sedemikian rupa,
sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak
berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan
semuanya itu harus sejajar dengan teori linguistik tertentu.

B. Semantik Generatif
Memisahkan diri dari Chomsky, asumsi:
Struktur semantik dan struktur sintaksis bersifat
homogen, dan untuk menghubungkan kedua
struktur itu cukup hanya dengan kaidah
transformasi saja,
Sudah seharusnya semantik dan sintaksis
diselidiki bersama sekaligus karena keduanya
adalah satu.

C. Tata Bahasa Kasus


Fillmore membagi kalimat:
Modalitas, yang biasa berupa unsur negasi, kala,
aspek dan adverbia
Proposisi, yang terdiri dari sebuah verba disertai
dengan sejumlah kasus.

D. Tata Bahasa Relasional


Setiap struktur melibatkan 3 macam maksud:
Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan
elemen-elemen di dalam suatu struktur.
Seperangkat tanda relasional (relational sign)
yang merupakan nama relasi gramatikal yang
disandang
Seperangkat Coordinates yang dipakai untuk
menunjukkan pada tataran manakah elemen itu
menyandang relasi gramatikal tertentu terhadap
elemen yang lain

Karakteristik L. Transformasional
Berdasarkan Paham Mentalistik
Bahasa Merupakan Innate
Bahasa Terdiri atas Lapis Dalam dan Lapis
Permukaan
Bahasa Terdiri atas Unsur Competent dan

Performance
Analisis Bahasa Bertolak dari Kalimat
Bahasa Bersifat Kreatif
Dll.

A. Keunggulan L. Transformatif
Proses berbahasa merupakan proses kejiwaan bukan fisik.
Secara tegas memisah pengetahuan kebahasaan dengan
keterampilan berbahasa (linguistic competent dan linguistic
performance)
Dapat membentuk konstruksi-konstruksi lain secara kreatif
berdasarkan kaidah yang ada..
Dapat menghasilkan kalimat yang tak terhingga banyaknya
karena gramatiknya bersifat generatif.

B. Kelemahan L. Transformasi
Tidak mengakui eksistensi klausa sehingga tidak
dapat memilah konsep klausa dan kalimat.
Bahasa merupakan innate walaupun manusia
memiliki innate untuk berbahasa tetapi tanpa
dibiasakan atau dilatih mustahil akan bisa.
Setiap kebahasaan selalu dikembalikan kepada
deep structur.

Perkembangan Linguistik di Indonesia

Zaman kolonial bhs dipelajari sbg media penyebar agama


Corak penelitian observasi & klasifikasi
Pulangnya sejumlah linguis membawa perubahan
Dikenalkan fonem, morfem, frasa, klausa
Konsep linguistik modern yang deskriptif sulit diterima
Datangnya Prof. Verhaar membawa perubahan: studi
linguistik terhadap bahasa daerah semakin marak
Dibentuk MLI

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai