Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN PRODUK

HERBAL
(2 SKS/100 Menit)
Semester VII

Oleh :
apt. Dina Trianggaluh Fauziah, S.Farm., M.Farm.
KONTRAK PEMBELAJARAN
TEORI RANCANGAN PRODUK HERBAL
Semester VII

 Pertemuan Semester VII : 7 kali pertemuan (UTS), 7 kali pertemuan (UAS)


 Kehadiran Semester VII :
# Diharapkan kehadiran mahasiswa 100%. Mahasiswa yang tidak hadir WAJIB meminta tugas
individu kepada dosen pengajar sebelum UTS/UAS dimulai
# Mahasiswa yang berhalangan hadir saat perkuliahan Rancangan Produk Herbal. WAJIB
menyerahkan surat keterangan sakit dari Dokter maupun membuat surat ijin yang ditandatangani
Wali Mahasiswa untuk yang berkepentingan lain. Surat tersebut diberikan ke Dosen
Pengajar/PJMK sebelum pertemuan dimulai
# Tugas yang diberikan Dosen Pengajar WAJIB dikumpulkan maksimal 3hari setelah
pemberian tugas, bila tidak mengerjakan maka nilai tugas kosong
# Tidak ada remidi/ ujian perbaikan
 Perkuliahan selama pandemi COVID-19 dilakukan secara Daring menggunakan ZOOM dan
E-learning UDS
 KMK WAJIB menyerahkan bukti kuliah daring perTM yang berupa (foto skrinshot
perkuliahan sebanyak 2buah foto ke dalam MS.Word dan dikirimkan setelah perkuliahan ke
Dosen PJMK melalui email). Email tugas (File) : dynathreea@stikesdrsoebandi.ac.id
Penilaian (Assessment)
 Aspek penilaian UTS meliputi :
Aspek penilaian Unsur penilaian Persentase
A = 78-100
Pemahaman Tugas UTS 10 B = 68-77
C = 58-67
Ujian Akhir Semester (UTS) 40
D = 48-57
Kedisiplinan Sikap-Kehadiran +5 E = 0-48

Jumlah 50

Penilaian : Tim Pengajar :


Tugas UTS (10%) apt. Dina Trianggaluh Fauziah, M.Farm.
Tugas UAS (10%) apt. Lindawati Setyaningrum, M.Farm.
UTS (40%)
UAS (40%)
Jadwal Perkuliahan

 Minggu 1 : Kontrak pembelajaran, Ruang lingkup rancangan produk herbal


 Minggu 2 : Proses pemanenan yang tepat untuk diperoleh bahan yang
terstandar dengan baik. Metode standarisasi dengan parameter spesifik dan
non spesifik
 Minggu 3 : Memahami peran dan fungsi penanganan pemalsuan bahan
 Minggu 4 : Analisis jurnal tentang standarisasi tumbuhan hingga dapat
dikembangkan menjadi produk berkhasiat sebagai Antibacterial
 Minggu 5 : Analisis jurnal tentang standarisasi tumbuhan hingga dapat
dikembangkan menjadi produk berkhasiat sebagai Antifungi
 Minggu 6 : Analisis jurnal tentang standarisasi tumbuhan hingga dapat
dikembangkan menjadi produk berkhasiat sebagai Antioksidan
 Minggu 7 : Analisis jurnal tentang standarisasi tumbuhan hingga dapat
dikembangkan menjadi produk berkhasiat sebagai Kemoterapi
Rancangan produk herbal
Rancangan Produk Herbal
 Herbal adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat
dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat
adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau
jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan/
sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati
 Rancangan produk herbal merupakan rancangan atau design yang digunakan
dalam membuat sediaan formulasi obat herbal yang sesuai dengan standarisasi
yang ditetapkan
 Tanaman obat yang digunakan merupakan hasil dari tanaman petani yang telah
mendapatkan pelatihan/ binaan terkait tanaman obat/ tanaman herbal
 Produksi herbal ini terdapat berbagai jenis dan variasi produk herbal seperti
madu, sari kurma, alat kesehatan terapi, dan berbagai aneka macam obat
herbal lainnya
 Perkembangan produksi obat herbal pada saat ini sangatlah diminati oleh
masyarakat, tetapi perkembangan penjualan obat herbal masih terkendala
beberapa masalah
Batasan
 Tanaman obat yang bisa digunakan sebagai obat
herbal
 Khasiat tanaman obat yang digunakan sebagai
rancangan herbal diperoleh dari empiris/ turun
temurun dan bisa diolah secara tradisional
 Khasiat dan kandungan senyawa tanaman obat
yang digunakan sebagai rancangan herbal
diperoleh dari penelitian yang dilakukan dan
dikembangkan oleh para peneliti
 Tanaman yang digunakan dalam rancangan
produk herbal tidak mengandung senyawa yang
membahayakan bagi manusia/ produsen obat
herbal
Sejarah
 Banyak tanaman yang di indonesia yang dapat digunakan sebagai
obat alternative bisa disebut juga tanaman herbal. Tanaman herbal
telah diteliti oleh ahli farmasi dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Tanaman herbal ini mungkin sebagian dari
masyarakat sudah familiar dan menggunakannya setiap hari, tetapi
memang jarang digunakan oleh masyarakat karena kurangnya
informasi mengenai jenis-jenis tanaman herbal dan cara
penggunaannya
 Sejarah tanaman obat atau herbal di Indonesia berdasarkan fakta
sejarah yang merupakan obat asli Indonesia. Catatan sejarah
menunjukkan bahwa di wilayah nusantara dari abad ke 5 sampai
dengan abab ke 19, tanaman obat merupakan sarana paling utama
bagi masyarakat tradisional kita untuk pengobatan penyakit dan
pemeliharan kesehatan. Kerajaan di wilayah nusantara seperti
Sriwijaya, Majapahit dan Mataram yang telah mencapai beberapa
puncak kejayaan dan menyisakan banyak peninggalan yang 4
dikagumi dunia, adalah produk masyarakat tradisional yang
mengandalkan pemeliharaan kesehatannya dari tanaman obat
 Banyak jenis tanaman yang digunakan secara tunggal maupun
ramuan terbukti sebagai bahan pemelihara kesehatan. Pengetahuan
tanaman obat yang ada di wilayah Nusantara bersumber dari
pewarisan pengetahuan secara turun-temurun, dan terus-menerus
diperkaya dengan pengetahuan dari luar Nusantara, khususnya dari
China dan India. Tetapi dengan masuknya pengobatan modern di
Indonesia, dengan didirikannya sekolah dokter jawa di Jakarta pada
tahun 1904, maka secara bertahap dan sistematis penggunaan
tanaman obat sebagai obat telah ditinggalkan. Dan telah
menggantungkan diri pada obat kimia modern, penggunaan tanaman
obat dianggap kuno, berbahaya dan terbelakang
 pada zaman sekarang ini penggunaan obat herbal sudah jarang
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Padahal apabila dibandingkan
dengan obat kimia, obat herbal hampir tidak ada efek samping yang
terkandung di dalamnya. Selain itu juga tanaman herbal yang ada di
Indonesia ini banyak sekali jenisnya dan masing-masing mempunyai
manfaat yang luar biasa terhadap kesehatan dan daya tahan tubuh
Peran dan manfaat rancangan produk herbal dalam bidang
Farmasi

 Kesehatan merupakan salah satu hal yang paling berharga bagi


manusia. Dengan tubuh yang sehat, berbagai aktivitas yang
bermanfaat dapat dijalankan dengan baik. Namun pada saat tubuh
sakit dan memerlukan terapi tambahan dengan obat, maka
dibutuhkan obat yang memenuhi aspek produk obat yang baik.
Perkembangan dunia pengobatan saat ini telah sampai pada tahap
yang cukup baik dengan ditemukannya berbagai obat-obatan baru
yang dapat membantu penyembuhan banyak penyakit, semakin
canggihnya peralatan untuk pengobatan yang sangat membantu
dalam kemudahan proses pengobatan. Pada akhirnya dunia
pengobatan saat ini mulai melirik kepada obat herbal, dengan
semakin banyaknya praktisi kesehatan yang sadar akan banyaknya
efek samping obat sintetis sehingga melakukan pengembangan
terhadap obat herbal sebagai produk yang dipercaya oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai