Makalah Audit Manajemen Sektor Publik
Makalah Audit Manajemen Sektor Publik
Dosen pengampu:
Drs.Restu Agusti,M.Si.,Ak.,CA
Disusun Oleh:
Abdul Hanif Indra 1802125261
Dimas Adytia Pratama 1802112432
Randi 1802110579
AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"PERENCANAAN AUDIT KINERJA (Penyusunan program audit/audit program)".
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Audit Manajemen
Sektor Publik di Universitas Riau. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Penyusunan program
audit/audit program.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh darisempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 4
Terdapat beberapa istilah umum yang digunakan dalam program pengujian terinci sebagai
berikut.
1. Program audit adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit. Program audit menjabarkan
prosedur terinci untuk melaksanakan audit.
2. Teknik audit mengacu pada teknik yang digunakan auditor untuk mengumpulkan data.
Contohnya antara lain review dokumen, wawancara, kuesioner, analisis data, dan observasi
fisik.
3. Prosedur audit adalah langkah, pengujian, instruksi, dan rincian yang termasuk dalam
program audit untuk dilaksanakan secara sistematis dan masuk akal.
1. Memahami istilah baku. Auditor harus mempunyai pemahaman yang memadai terhadap
istilah-istilah baku sebelum membuat program audit, terutama yang berkaitan dengan teknik
dan prosedur audit.
Dengan pendekatan proses, audit dirancang untuk melaksanakan analisis, review, dan
menguji komponen kunci dalam sistem pengendalian. Dalam praktiknya, hanya
komponen sistem berisiko tinggi yang akan di-review secara mendalam. Pengendalian
yang dipilih untuk diaudit juga didasarkan pada signifikansinya dalam pencapaian tujuan
utama. Jika auditor menemukan ketidakefisienan, ia akan mengambil tindakan lanjutan
untuk mengidentifikasi masalah dan akibat potensial atas hasil yang diinginkan.
Pendekatan ini memberikan dasar yang kuat dalam membuat rekomendasi untuk
meningkatkan sistem serta mengidentifikasi pengendalian yang tidak perlu.
b. Pendeketan hasil
Pendekatan audit ini berfokus pada penilaian hasil yang dicapai dikaitkan dengan hasil
yang diinginkan.pendekatan ini tidak dibuat untuk menguji system
pengendalian,melainkan untuk melihat output dan outcoma.pendekatan ini dapat
diterapkan jika kriteria yang tepat tersedia untuk menilai mutu,jumlah,dan biaya dari
output. Asumsi yang digunakan adalah jika hasil memuaskan,maka resiko kesalahan
dalam merancang dan mengimplementasikan proses/kegiatan akan
rendah.sebaliknya,jika auditor menemukan bahwa hasil tidak memuaskan,aktivitasn dan
system pengendalian harus diuji untuk menentukan penyebab masalah
4. Menetapkan prosedur audit yang tepat. Sebagai bagian dari program pengujian terinci,
prosedur audit yang baik harus:
a. berkaitan dengan tujuan dan kriteria audit, yaitu dapat membantu mengumpulkan bukti
relevan yang akan memaksimalkan dampak audit;
b. dinyatakan dengan jelas dan dirinci secara memadai sehingga dapat dimengerti oleh auditor;
c. disusun secara logis sehingga audit dapat dilaksanakan dengan efisien; d. berbentuk metode
pengumpulan bukti yang efisien tanpa pengujian yang berlebih, di samping mempertimbangkan
audit terkait sebelumnya.
Penyusunan prosedur audit dapat didasarkan pada pertanyaan pertanyaan riset untuk setiap
tujuan khusus pada masing-masing area kunci. Pertanyaan-pertanyaan riset (research
questions) adalah suatu daftar yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk
mendapatkan jawaban guna memastikan suatu kondisi tertentu.
5. Menetapkan format program audit. Konsep program pengujian terinci disusun oleh ketua
tim audit yang bersangkutan dengan dibantu oleh anggota tim. Program audit terinci sebaiknya
berisi informasi berikut:
a. dasar penyusunan program, yaitu rencana kegiatan audit tahunan, kebijakan, atau arahan
khusus pimpinan;
b. standar audit yang digunakan;
e. identitas dan gambaran umum entitas yang diaudit, yang memuat: organisasi, uraian
kegiatan, tujuan, jumlah anggaran, dan sistem pengendalian manajemen;
f. alasan audit, yaitu menguraikan informasi mengenai masalah yang ditemukan dalam kegiatan
survei untuk dikaji lebih mendalam;
g. tujuan audit, termasuk menguraikan lingkup audit, yaitu untuk menilai ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas kegiatan/program.
h. sasaran audit, memuat kegiatan atau fungsi entitas yang diaudit, yang masalahnya
ditemukan dalam audit pendahuluan;
i. kriteria atau standar yang akan digunakan untuk menilai apakah kegiatan entitas yang diaudit
telah dilaksanakan secara ekonomis dan efisien;
j. pengarahan audit: memuat langkah-langkah, prosedur, dan teknik audit yang harus
dilaksanakan oleh tim audit;
k. jangka waktu audit, memuat jumlah hari (mandays) audit yang diperlukan; 1. susunan tim
dan biaya audit yang memuat nama, pangkat/golongan, dan jabatan dalam tim, serta biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan audit;
m. instansi penerima hasil audit yang memuat nama entitas yang akan menerima hasil audit; n.
kerangka laporan hasil audit atas ekonomi, efisiensi, dan efektivitas