Tugas Makalah KDK Ii - Collaborative Learning - Kelompok 2
Tugas Makalah KDK Ii - Collaborative Learning - Kelompok 2
Disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah “Konsep Dasar Keperawatan II” tentang
“Kolaboratif Learning”
OLEH :
KELOMPOK 2
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “COLLABORATIVE LEARNING”.
Adapun makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan 2 agar dapat menunjang prosaes belajar . Kami mengakui bahwa
penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran sangat diperlukan untuk membangun dan memberikan kami sebuah
masukan untuk dapat menjadi yang lebih baik lagi di hari esok.
Semoga makalah yang kami buat dengan sederhana ini dapat berguna
bagi para pembaca sekalian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I. Pendahuluan.............................................................................................1
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2. Saran.................................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................................14
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Collaborative Learning
2. Untuk memahami penerapan Collaborative Leraning di dalam ruang kelas
3. Mengetahui dan memahami macam-macam bentuk Collaborative Leraning
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Collaborative Learning
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut pendapat Keohane kolaborasi yaitu bekerja bersama dengan yang lain,
kerja sama, bekerja dalam begian satu team, dan di dalamnya bercampur didalam satu
kelompok menuju keberhasilan bersama. Sedangkan Gokhale mendefinisikan bahwa
“collaborative learning” mengacu pada metode pengajaran di mana mahasiswa dalam
satu kelompok yang bervariasi tingkat kecakapannya bekerjasama dalam kelompok
kecil yang mengarah pada tujuan bersama.
Dari pengertian kolaborasi yang diungkapkan oleh berbagai ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pengertian Collaborative Learning (belajar kolaborasi) adalah
suatu strategi pembelajaran di mana para mahasiswa dengan variasi yang bertingkat
bekerjasama dalam kelompok kecil kearah satu tujuan. Dalam kelompok ini para
mahasiswa saling membantu antara satu dengan yang lain. Jadi situasi belajar
kolaboratif ada unsur ketergantungan yang positif untuk mencapai kesuksesan.
Dari uraian diatas, kita bisa mengetahui hal yang ditekankan dalam belajar
kolaboratif yaitu bagaimana “cara agar mahasiswa dalam aktivitas belajar kelompok
terjadi adanya kerjasama, interaksi, dan pertukaran informasi”.
3
1. Teori Kognitif
Teori ini berkaitan dengan terjadinya pertukaran konsep antar anggota
kelompok pada pembelajaran kolaboratif sehingga dalam suatu kelompok
akan terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan pada setiap anggota.
3. Teori Motivasi
Teori ini teraplikasi dalam struktur pembelajaran kolaboratif karena
pembelajaran tersebut akan memberikan lingkungan yang kondusif bagi
mahasiswa untuk belajar, menambah keberanian anggota untuk memberi
pendapat dan menciptakan situasi saling memerlukan pada seluruh anggota
dalam kelompok.
4
Realisasi collaborative learning dalam pembelajaran adalah peserta didik
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang berbeda. Setiap kelompok diberi
tugas untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara bekerja sama dengan seluruh
anggota kelompoknya. Setiap anggota diharuskan aktif dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
5
5) Dosen menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya diupayakan
agar semua kelompok dapat giliran ke depan) untuk melakukan presentasi
hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan ruang kelas, mahasiswa pada
kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi
tersebut, dan menanggapi. Kegiatan ini dilakukan selama lebih kurang 20-30
menit.
6) Masing-masing mahasiswa dalam kelompok kolaboratif melakukan
elaborasi, inferensi, dan revisi (bila diperlukan) terhadap laporan yang akan
dikumpulan.
7) Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan,
disusun perkelompok kolaboratif.
8) Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan
berikutnya, dan didiskusikan.
6
c. Small or large group (recitation)
Yaitu suatu metode mengajar dan pengajar memberikan tugas untuk
mempelajari sesuatu kepada pembelajar, kemudian melaporkan hasilnya.
Tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar dapat dilaksanakan di rumah,
kampus, perpustakaan, laboratorium, atau di tempat lain.
Ada lima elemen dasar yang dibutuhkan agar kerjasama dalam proses
pembelajaran dapat sukses, yaitu :
7
c. Individual accountability (pertanggung jawaban individu)
Yaitu setiap kelompok harus realis bahwa mereka harus belajar. Agar dalam
suatu kelompok mahasiswa dapat menyumbang, mendukung dan membantu
satu sama lain, setiap mahasiswa dituntut harus menguasai materi yang
dijadikan pokok bahasan. Dengan demikian setiap anggota kelompok
bertanggung jawab untuk mempelajari pokok bahasan dan bertanggung jawab
pula terhadap hasil belajar kelompok.
8
1. Learning Together
Dalam metode ini kelompok-kelompok kelas beranggotakan mahasiswa yang
beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen. Satu kelompok hanya menerima dan
mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja
kelompok.
2. Teams-Games-Tournament (TGT)
Setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu kelompok
akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat
kemampuan masing-masing. Penilaian didasarkan pada jumlah nilai yang
diperoleh kelompok.
9
5. Jigsaw Proscedure (JP)
Dalam bentuk pembelajaran ini, anggota suatu kelompok diberi tugas yang
berbeda-beda tentang suatu pokok bahasan. Agar setiap anggota dapat
memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang
menyeluruh. Penilaian didasarkan pada rata-rata skor tes kelompok.
10
mahasiswa belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia
harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal
disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasarkan pada hasil
belajar individual maupun kelompok.
11
b. Kelemahan
Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.
Membutuhkan waktu cukup banyak.
Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya
yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung pada orang lain.
Kebulatan atau kesimpulan bahan kadang sukar dicapai.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa collaborative learning merupakan
salah satu strategi pembelejaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar.
Dalam strategi tersebut lebih memfokuskan bagaimana memaksimalkan partisipasi
dan keaktifan dalam pembelajaran serta bagaimana siswa dapat mengkonstruksi
sendiri ilmu pengetahuan untuk menjadi miliknya. Dalam strategi ini, peran guru
cenderung menjadi fasilitator, motivator, dan membimbing menemukan alternatif
pemencahan bila terjadi siswa mengalami kesulitan belajar.
3.2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya
bagi para pendidik untuk bisa menerapkan pembelajaran Collaborative Learning di
dalam kelas. Agar tercipta suasana yang menyenangkan dan menggembirakan bagi
siswa.
13
Daftar Pustaka
Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Bagian Proyek Penataran Guru Slip Setara D-III.
14