Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing: Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. Kom, Ph.D

oleh:
Annisa Zahra M
192310101131
KELAS D 2019

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. Lamidi

2. Usia : 57 Tahun

3. Pendidikan : S1

4. Pekerjaan : Guru

5. Alamat : Jl. Dr. Soebandi no 18 Jember

6. Komposisi Anggota Keluarga :

Jenis Hub
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
No. Kelamin dgn
KK
1. Lamidi Laki-laki Ayah 57 tahun S1 Guru

2. Irsa Minarsih Perempuan Ibu 53 tahun D3 Guru

3. Annisa Ayu Perempan Anak - - Meninggal


Fregranti Kandung
4. M. Taufigur H Laki-laki Anak 31 tahun D1 Beacukai
Kandung
5. M. Iqbal Tawakkal Laki-laki Anak 25 tahun S1 Mahasiswa
Kandung
6. Annisa Zahra M Perempuan Anak 22 tahun S1 Mahasiswa
Kandung
7. Azzahra Zahida Perempuan Anak 19 tahun S1 Mahasiswa
Kandung
8. M. Azkaria Mahdi Laki-laki Anak 13 tahun SMP Pelajar
Kandung
9. Ahmad Abbas A Laki-laki Anak 9 tahun SD Pelajar
Kandung

Genogram :

Keterangan Genogram

7. Tipe keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family). Keluarga


beranggotakan keluarga inti. Seluruh anggota yang tertera di KK
tinggal dalam rumah yang sama tanpa adanya tambahan keluarga
orang lain.

8. Suku bangsa : Tn. L berasal dari Nganjuk, Ny. I berasal dari


Surabaya yang sudah lama tinggal di Jember. Dalam hal penerapan
adat, keluarga melakukan pernikahan dengan adat Jawa, melakukan
slametan/aqiqahan dimana terdapat campran budaya Jawa dan Islami.

9. Agama : Islam merupakan agama turunan yang diwariskan dari


generasi sebelumnya. Semua Anggota keluarga beragama Islam.
Sejak dini, keluarga sudah mengajarkan mengenai kewajiban yang
dilaukan umat muslim seperti sholat, mengaji, puasa, dsb.

10. Status sosial ekonomi keluarga : Tn. L bekerja sebagai guru SMP
kurang lebih selama 30 tahun hingga sekarang. Beliau berpenghasilan
Rp 5.000.000 setiap bulannya. Perekonomian keluarga dibantu
istrinya Ny. I yang bekerja sebagai guru SMA dengan penghasilan Rp
3.500.000. Perekonomian keluarga ini dapat dikatakan cukup, tidak
kurang maupun tidak lebih terlebih harus menghidupi 6 orang anak
yang masih berstatus pelajar.

11. Aktivitas rekreasi keluarga: Aktivitas rekreasi yang dilakukan


keluarga sekedar berkumpul bersama di hari Minggu, kadangkala
mereka piknik bersama di taman kota, taman satwa dan tanaman
untuk sekedar menghilangkan penat setelah disibukkan dengan
kegiatan masing-masing.

2. Riwayat dan Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. L saat ini memasuki tahap V, dimana
anak pertama mereka yang bernama F(29 tahun) sudah berkeluarga dan
tidak lagi tinggal serumah dengan anggota keluarga lainnya. Setiap akhir
pekan, keluarga kami berkumpul. Hubungan antar anggota keluarga
harmonis dan baik-baik saja.

b. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Keluarga sudah merasa terpenuhi walaupun terkadang ada saja masalah


yang muncul. Hanya saja saja keluarga perlu mempertahankan apa yang
sudah ada untuk melangkah pada proses selanjutnya.
c. Riwayat Perkembangan Keluarga Inti

Saat Tn.L bekerja sebagai guru muda di SMP Negeri 4 Jember, beliau
bertemu dengan Ny. I yang saat itu merupakan salah satu murid di sekolah
tersebut. Sampai akhirnya Tn.L mendatangi rumah Ny. I untuk menemui
kedua orangtua Ny.I dan menyatakan maksudnya untuk ingin
mempersunting putrinya. Mereka menikah 3 tahun kemudia setelah Ny.I
lulus di bangku SMA dan menjalani bangku kuliah. Saat Ny.I berkuliah,
mereka sudah dikaruniai 1 orang anak perempuan.

d. Riwayat Perkembangan Keluarga Asal


Keluarga Tn. L dan Ny. I sama-sama memiliki riwayat penyakit kronis.
Ayah dari Tn.L tutup usia karena penyakit stroke, sedangkan kedua
orangtua Ny. I meninggal karena penyakit diabetes Mellitus. Tidak
terdapat riwayat penyakit menular dalam keluarga.

III. Lingkungan Keluarga


12. Karakteristik Rumah
Rumah Keluarga Tn. L terletak di dekat pusat kota, dan di lewati oleh akses
jalan utama. Keadaan umum rumah baik dan memadai untuk ditinggali. Luas
rumah kurang lebih 250 mm2 dan permanen, serta terdiri dari 1 ruang tamu, 1
ruang keluarga, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 tempat sholat, 1 kamar mandi,1
jemuran, halaman. Memiliki ventilasi yang memadai, jendela yang rutin
dibuka setiap pagi sehingga sirkulasi udaranya baik, memiliki sistem
penerangan yang baik dengan menggunakan listrik. Lantai menggunakan
keramik, keadaan tembok juga cukup baik dan tidak begitu kering maupun
lembab.
Denah Rumah:

12
11 Keterangan:
1 = Teras
2 = Ruang Tamu
10 3 = Kamar Tidur 1
4 = Kamar Tidur 2
9 5 = Ruang Keluarga
7 6 = Kamar Tidur 3
7 = Dapur
8
8 = Kamar Mandi
9 = Gudang
6 5 10 =Jemuran
11 = Tenpat Sholat
12 = Sumur
4

2
3

13. Keadaan lingkungan di luar rumah


Rumah dilewati dengan akses jalan utama dan dekat dengan pusat pertokoan
seperti pasar dan swalayan. Di rumah bagian depan terdapat halaman, di
trotoar rumah terdapat beberapa Pedagang Kaki Lima mendirikan stand untuk
berjualan. Bagian samping kiri, kanan, dan belakang berbatasan dengan
rumah tetangga.
a) Pemanfaatan Halaman
Ny. I dan kedua putrinya menggemari kegiatan bercocok tanam sehingga
pemanfaatan halaman rumah dilakukan dengan menanami dengan
berbagai tanaman hias, dan pohon buah-buahan seperti Jambu Air, Jambu
Biji, Mangga, dan Pepaya,dsb. Selain itu halaman juga dimanfaatkan
untuk membuka usaha cuci motor.
b) Sumber air
Sumber air konsumsi menggunakan air galon isi ulang ulang yang setiap
hari diantar oleh kurir. Sistem pengairan menggunakan PDAM yang
digunakan untuk keperluan mandi, mencuci, memasak. Sedangkan air
sumur digunakan untuk menyiram tanaman.
c) Pembuangan air kotor
Saluran air limbah dari kamar mandi maupun cuci piring dialirkan ke
selokan yang mengalir di sepanjang rumah warga dan bermuara ke Sungai
Kreongan, sedangkan pembuangan dari toilet dialirkan ke dalam septic
tank.
d) Pembuangan sampah
Untuk sistem pembuangan sampah, lingkungan RW menyediakan petugas
untuk mengambil sampah domestik setiap hari untuk dikumpulkan di
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Kreongan.
e) Jamban Wc
Jamban dan WC milik sendiri dan tertutup di dalam rumah.
f) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran biasanya diakibatkan oleh lalu lalang kendaraan
motor yang mengeluarkan suara bising dan asap kendaraan. Selain itu
pencemaran udara juga disebabkan akibat pembakaran sampah.
g) Sanitasi rumah Kebersihan
Sistem sanitasi rumah baik dengan menjaga kebersihan rumah dengan
menyapu lantai 2 kali sehari yang dilakukan pagi dan sore hari, dan
mengepel seminggu sekali.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga di sekitar rumah keluarga Tn. L mayoritas bermata pencaharian
sebagai wiraswasta dengan mendirikan pertokoan maupun UMKM. Ini
dikarenakan lokasi lingkungan kami yang dekat dengan jalan raya dan pusat
perbelanjaan. Di seberang rumah terdapat swalayan dan apotek, 50 meter ke
arah selatan terdapat pasar. Jarak rumah Tn L dengan rumah sakit tidak begitu
jauh dengan RS. Dr Soebandi sekitar 1 km, Jarak rumah dengan puskesmas
sekitar 2 km sehingga tidak ditemukan kesulitan dalam akses kesehatan.
Hubungan di lingkup tetangga dan komunitas juga baik. Mayoritas warga
bersuku Jawa dan Madura atau istilahnya Pendhalungan. Keluarga Tn.L juga
aktif dalam iuran kas RW. Tetangga dan komunitas juga aktif bergotong
royong membantu saat ada salah satu keluarga yang hajatan baik itu acara
pesta maupun saat musibah meninggal.
15. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn L merupakan perantau dari Nganjuk yang sudah menetap di Jember
selama 39 tahun. Ny. I lahir di Surabaya namun sejak kecil sudah menetap di
Jember. Setelah mereka berkeluarga, mereka tidak pernah transmigrasi
maupun imigrasi.
16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. L mengatakan bahwa hubungan keluarganya dengan tetangga sangat baik.
Setiap hari anggota keluarga Tn. L melakukan sholat berjamaah di Musholla
bersama dengan tetangga lainnya. Selain itu keluarga Tn. L juga turut aktif
dalam kegiatan di lingkup RW seperti beberapa anggota keluarga turut
menjadi anggota karang taruna Arion (Arek Timur Stadion). Keluarga Tn. L
juga rutin membayar kas RW. Hubungan keluarga dan tetangga juga terjalin
dengan baik. Keluarga Tn. L juga ikut menghadiri pengajian atau tahlilan
yang diadakan oleh tetangga sekitar. Kedua anak laki-laki Tn. L yakni An. Az
dan An. G sering bermain dengan teman-teman sebaya di lingkungannya.
17. Sistem Pendukung Keluarga
Sistem dukungan fisik Keluarga Tn. L yakni bangunan rumah. Untuk
dukungan emosional didapatkan dari keluarga, saudara, kerabat dan tetangga.
Kemudian untuk dukungan sosiospiritual didapat dari kegiatan sosial dan
keagamaan yang berada di lingkungan rumah seperti tasyakuran, pengajian,
PKK, dsb. Dukungan kesehatan berasal dari keluarga sendiri, keluarga Tn. L
memiliki akses kesehatan yang cukup baik. Mereka menggunakan jaminan
BPJS untuk mengakses fasilitas kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit.
Tn. L rajin melakukan medical checkup terkait hipertensi yang di alami di
halodoc, Ny. I juga rajin melakukan kontrol kesehatan terkait diabetes
mellitus di RS. Bina Sehat. Dukungan akses informasi didapat dari televisi,
smartphone, dan komunikasi langsung antar tetangga.
IV. Struktur Keluarga
18. Pola Komunikasi Keluarga
Didalam keluarga Tn. L penyelesaian masalah dilihat dari segi privasi.
Apabila masalah bersifat umum, maka akan diselesaikan dan didiskusikan
bersama-sama. Namun apabila masalah bersifat pribadi, maka akan
diselesaikan secara personal dan hanya dibicarakan oleh orang yang
bersangkutan. Untuk anak laki-laki lebih sering meminta pendapat dari Tn. L.
Sedangkan untuk anak perempuan lebih sering curhat dengan Ny I.
19.Pola Kekuatan Keluarga
Kekuatan keluarga adalah pada Tn. L sebagai pengambil keputusan. Namun
keputusan yang diambil didapat dari hasil diskusi bersama dengan Ny. I serta
mendengar pendapat anak-anaknya. Dikarenakan anak-anak merasa lebih
dekat dengan Ny. I, Apabila terdapat masalah dalam keluarga yang berkaitan
dengan anak, Tn. L seringkali menyuruh Ny.I untuk menasihati dan
mengingatkan anak-anaknya.
20. Pola Peran Keluarga
Anggota keluarga Tn. L menjalankan peran sesuai dengan tahapan
perkembangan masing-masing. Tn, L sebagai Bapak yang memimpin dan
mencari nafkah dengan bekerja sebagai Guru, lalu Ny. I menjalankan
perannya sebagai Istri, Ibu, dan bekerja juga sebagai Guru untuk membantu
perekonomian keluarga. Anak pertama sudah memiliki keluarga sendiri dan
menjadi kepala keluarga di keluarga kecilnya, serta memiliki pekerjaan yang
tetap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sedangkan kelima anak lainnya
msih menjalankan studinya masing-masing.
21. Pola Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. L selalu mengajarkan nilai-nilai tata krama, nilai kemanusiaan
seperti saling membantu, menghormati, selalu berbudi pekerti yang luhur
kepada sesama. Tn. L juga mengedepankan nilai-nilai keagamaan sedari dini,
seperti mewajibkan anak-anaknya untuk sholat berjamaah di masjid, namun
semenjak adanya Pandemi, sholat berjamaah dilakukan sesuai situasi dan
kondisi dan lebih sering dilkaukan di rumah.
V. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afeksi

1. Kebutuhan-kebutuhan keluarga, Pola-pola Respon

Keluarga Tn. L menjalani hubungan yang harmonis antara orang tua dan
ke enam anak. Anak-anak merasa nyaman untuk mengkomunikasikan
perasaannya antar anggota keluarga, semua anggota saling terbuka,
mengasihi, memberikan dukungan satu sama lain, kebutuhan pendidikan
dan kesehatan juga terpenuhi dengan baik.

2. Pertalian Hubungan (Diagram Kedekatan Keluarga)

Tn. L Ny. I
(58) (53)

Tn. F Tn. I Nn. A Nn. Z An. Az An. G


(30) (25) (22) (20) (13) (9)

Gambar 4. Diagram Pertalian Keluarga Tn. L


Keterangan: : Hubungan Lemah
: Hubungan Kuat
Diagram diatas menunjukkan hubungan akrab antar anggota keluarga Tn.
L. Terlihat pada diagram seluruh anggota memiliki hubungan yang kuat
satu sama lain. Salah satunya dapat dilihat dari Tn. F yang sudah memiliki
keluarga sendiri dan tidak tinggal serumah, selalu menyempatkan untuk
mengunjungi rumah orangtua dan saudara-saudaranya.
b) Fungsi Sosial
Setiap anggota keluarga diberikan kebebasan untuk berpendapat dan memilih
keputusan atas diri mereka sendiri, namun tetap memperhatikan pertimbangan
keluarga. Keluarga Tn. L selalu mengarahkan anak-anaknya untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bisa dengan mengikuti berbagai
kegiatan di lingkup pendidikan maupun masyarakat. Keluarga Tn. L juga
selalu mengajarkan bagaimana pentingnya sikap menghargai dan menghormati
orang lain serta unggah-ungguh dalam bermasyarakat. Keluarga Tn. L juga
menjaga hubungan baik dengan tetangga, teman, dan saudara.
c) Fungsi Ekonomi
Kebutuhan Ekonomi dipenuhi oleh Tn.L dan dibantu oleh Nn. I. Mereka
meyatukan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan baik itu sandang
pangan, biaya pendidikan, kebutuhan rekreasi, dan sosial. Keluarga Tn. L juga
diajarkan mengenai pentingnya berperilaku hemat, dengan tidak membeli
barang yang bukan prioritas, dan mengusahakan untuk selalu menyisihkan
uang saku. Beberapa dari anak Tn. L yang sudah dewasa memiliki rekening
tabungan sendiri. Ny I setiap harinya memilih belanja di pasar tradisional
karena harganya yang terjangkau.
d) Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. L memiliki 6 orang anak, semua anak dilahirkan secara spontan
(normal). Di usianya saat ini, Ny. I sudah mengalami menopause dalam 2
tahun terakhir. Namun menurut pengakuan Ny. I hubungan intim dengan suami
masih tetap berjalan walau sudah mengalami menopause.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan

1. Keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga


Keluarga Tn. L berpendapat bahwa kesehatan merupakan hal yang mahal
dan berharga. Sehat menurut persepsi mereka adalah kondisi dimana
seseorang optimal dalam segi jasmani dan rohani. Keluarga tn. L juga
sudah memahami bahwa kesehatan tidak hanya sekedar sehat secara fisik
namun secara psikologis. Oleh karena itu dalam hal mendidik, antara Tn. L
dan Ny.I selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan tahapan
tumbuh kembang putra-putrinya. Di masa pandemi seperti ini, keluarga
Tn. L juga memahami betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Mengingat kondisi kesehatan Tn. L dan Ny. I yang memiliki penyakit
komorbid. Anak-anak dalam keluarga Tn.L selalu siap sedia mengingatkan
kedua orangtuanya untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatannya
khususnya dalam kondisi Pandemi Covid-19.

2. Konsep dan Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Sehat/Sakit


Keluarga Tn. L memahami apabila salah satu anggota keluarga mengalami
masalah kesehatan. Mereka paham akan gejala yang ditimbulkan. Dari
observasi mereka, mereka akan berusaha memberikan perawatan sebisa
mungkin. Apabila penyakit yang diderita tergolong ringan seperti flu,
anggota keluarga akan memberikan obat-obatan yang sudah biasa
dikonsumsi keluarga, membuatkan minuman hangat, dan mengkompres
apabila terdapat demam. Sebisa mungkin mereka akan melakukan
perawatan mandiri terlebih dahulu. Namun apabila penyakit tergolong
parah, maka keluarga akan memutuskan untuk membawa anggota yang
sakit ke fasilitas kesehatan terdekat.

3. Praktik Diet Keluarga


Keluarga Tn. L memiliki pola makan 3 kali sehari. Untuk pola makan,
dimulai dari sarapan kisaran pukul 07.00-10.00, lalu makan siang antara
pukul 12.00-14.00 dan makan malam kisaran pukul 18.00-21.00. namun di
sela-sela waktu itu keluarga juga mengonsumsi camilan, dapat berupa
kacang-kacangan, buah-buahan. Makanan yang dikonsumsi oleh keluarga
Tn. L sebagian besar diolah dengan tumis-tumisan. Namun untuk kedua
orangtua mereka lebih banyak mengonsumsi makanan berminyak dan
lenih beralih pada rebus-rebusan, juga mengonsumsi makanan rendah gula.
Mengingat kondisi kesehatan dari Tn.L dan Ny.I membutuhkan diet yang
cukup ketat karena Tn.L memiliki penyakit hipertensi dan Ny. I memiliki
penyakit diabetes.

4. Kebiasaan Tidur
Keluarga Tn. L selalu mengajarkan anak-anaknya untuk tidur maksimal
jam 22.00. mungkin dapat lebih dari itu apabila kondisinya mengharuskan
untuk begadang. Mereka sering memberi nasihat bahwa begadang
memiliki efek yang buruk bagi kesehatan. Tidak ditemukan gangguan
insomnia pada keluarga Tn. L.

5. Latihan dan Rekreasi


Keluarga Tn. L memiliki kegemaran yang sama dalam olahraga khususnya
badminton. Aktivitas fisik ini biasa mereka lakukan di akhir pekan di
halaman rumah, namun dalam beberapa kesempatan mereka menyewa
lapangan badminton untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Aktivitas rekreasi yang biasanya dilakukan keluarga yakni tamasya ke
pantai, kebun binatang, taman botani, taman kota (Alun-alun), dan sesekali
pusat perbelanjaan. Namun semenjak pandemi, keluarga memnimalisir
kegiatan di luar rumah. Selama pandemi ini, sarana hiburan yang didapat
mungkin berasal dari alat elektronik seperti televisi, handphone. Namun
keluarga Tn. L juga menfaatkan sumber daya di rumah seperti lahan-lahan
untuk menyalurkan hobi berkebun.

6. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga


Sejak dulu saat anggota keluarga Tn. L mengalami sakit ringan seperti flu,
demam, mereka akan mengonsumsi obat Paracetamol sebagai penurun
panas dan Ampicilin sebagai antibiotiknya. Mereka tida menambah obat-
obatan farmakologi lain selain kedua itu. Namun untuk obat-obatan alami,
Ny. I yang gemar membuatnya. Ny. I sering meracik ataupun membeli
jamu-jamu tradisional yang berbahan dasar kunci,kunyit, sinom,
temulawak, jahe, sereh, dsb. Tn L sendiri rutin mengonsumsi air rebusan
seledri yang dipercaya dapat menurunkan hipertensi, sedangkan Ny. I rutin
mengonsumsi semacam buah terong-terongan kecil yang dipercaya dapat
mengatasi diabetes.

7. Peran Keluarga dalam Praktik Perawatan Diri


Sejak dulu, keluarga Tn. L menekankan pada anggota keluarga untuk rutin
mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, baik berupa buah segar maupun
jus buah. Mereka meyakini bahwa asupan yang sehat itu dapat membuat
tubuh lebih bugar. Keluarga tidak terlalu rutin mengonsumsi vitamin,
hanya mengandalkan vitamin alami dari buah-buahan. Selain itu, Ny. I
juga sering membuat minuman herbal dari rempah-rempah dan tumbuhan
herbal lainnya.

8. Orang yang berperan dalam membuat keputusan dalam hal kesehatan


keluarga, pengetahuan keluarga mengenai cara perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
Tn. L menjadi penentu utama keputusan, Namun peran Ny. I juga penting
dalam memberikan masukan pada Tn. L. di saat salah satu anggota
keluarga sedang sakit. Pengetahuan keluarga dalam perawatan kesehatan
diperoleh dari informasi berbagai sumber yaitu televisi, internet,
pengalaman ataupun saran dari kerabat.
9. Praktik lingkungan
Kondisi sanitasi keluarga Tn. L baik, pengairan menggunakan layanan
PDAM dan sumur. Lalu untuk aktivitas MCK dilakukan di dalam rumah.
Dalam melakukan aktivitas membersihkan badan/mandi, keluarga
menggunakan sabun mandi. Untuk kegiatan cuci-mencuci menggunakan
sabun deterjen. Pengolahan sampah domestik yakni akan ada petugas
kebersihan yang rutin mengangkut setiap harinya untuk kemudian di
salurkan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Keluarga kami sebisa
mungkin menghindari mengolah sampah dengan cara dibakar karena
mengetahui dampaknya yang buruk bagi pernapasan. Sumber pencemaran
berasal dari asap kendaraan bermotor yang lalu lalang dan suara bisin
kendaraan.

10. Cara pencegahan penyakit


Upaya pencegahan dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang
sehat seperti buah dan sayur mayur, serta mengonsumsi minuman herbal
buatan Ny. I. Selain itu, anggota keluarga juga sudah mendapat berbagai
macam vaksin, dan yang terbaru adalah vaksin covid-19. Di masa pandemi
ini, keluarga selalu mengantisipasi virus ini dengan selalu mengenakan
masker saat bepergian, di dalam rumah saat sedang flu, dan selalu sedia
handsanitizer.

11. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga Tn. L memiliki penyakit keturunan yakni hipertensi yang diderita
Tn. L dan juga diabetes yang diderita Ny. I. Riwayat penyakit hipertensi
Tn. L didapat ari Bapak Tn. L yang sudah meninggal, sedangkan diabetes
mellitus Ny. I didapat dari Bapak Ny. I yang sudah meninggal. Dalam
genogram dijelaskan bahwa mereka kehilangan putra pertama mereka,
dikarenakan penyakt demam berdarah. putra mereka Tn F juga pernah
memiliki riwayat penyakit hepatitis, Nn. A pernah menderita typhus dan
juga Demam Berdarah.

12. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan yang dimanfaatkan oleh
keluarga
Keluarga Tn. L menggunakan jaminan BPJS untuk mengakses fasilitas
kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit. Tn. L rajin melakukan
medical checkup terkait hipertensi yang di alami di halodoc, Ny. I juga
rajin melakukan kontrol kesehatan terkait diabetes mellitus di RS. Bina
Sehat.

13. Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan kesehatan


Keluarga merasa bahwa layanan perawatan kesehatan sangat bermanfaat
dan menjadi pilihan utama dalam mengatasi masalah kesehatan yang tidak
bisa mereka atasi. Mereka percaya pada kompetensi dokter, perawat, dan
tenaga kesehatan lain dalam penyembuhan suatu penyakit.

14. Pelayanan kesehatan darurat


Keluarga Tn. L tidak mendapat kesulitan dalam mengakses pelayanan
kesehatan darurat. Karena jarak antara rumah dan IGD RS. Dr Soebandi
dapat dibilang cukup dekat hanya sekita 1 Km saja. Selain itu keluarga
juga siap sedia dengan menyimpan nomor taksi/ambulan yang sewaktu-
waktu akan dibutuhkan.

15. Sumber pembiayaan


Keluarga menggunakan asuransi dari BPJS dari profesi Tn. L dan Ny. I
sebagai PNS. Mereka menggunakan asuransi ini dengan sebaik-baiknya,
seperti saat salah satu anak diharuskan opname, mereka menggunakan
asuransi ini. Selain itu layanan BPJS juga mereka gunakan untuk kontrol
kesehatan di RS Bina Sehat, RS Siloam, dan Halodoc.

16. Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan


Jarak antara rumah keluarga Tn. L dan fasilitas kesehatan cukup dekat.
Jarak antara rumah dan RS. Dr. Soebandi hanya 1 Km, dengan Puskesmas
Patrang 2 Km, dengan RS Paru-Paru 2 Km. Transportasi keluarga yang
digunakan untuk perawatan kesehatan yakni sepeda motor, mobil pribadi,
atau layanan antar jemput seperti taksi atau gocar/grab.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Dalam jangka pendek, keluarga Tn. L berharap di masa Pandemi ini,
keluarganya terhindar dari paparan virus Covid-19 mengingat Tn. L dan
Ny I memiliki penyakit komorbid yakni Tn.L menderita hipertensi dan Ny.
I memiliki diabetes mellitus yang mengharuskan mereka untuk
mengonsumsi obat resep dokter sepanjang hidup mereka. Ny. S
mengatakan yang belakangan ini menjadi stressor jangka pendek adalah
dalam seminggu ini semenjak dilakukannyaPTM Tatap Muka di tingkat
sekolah negeri, beliau harus mengajar dan menempuh 9 km setiap harinya,
selain itu regulasi pendidikan yang mengharuskan guru membuat laporan
terperinci juga menjadi salah satu stressor yang dialami. Dalam jangka
panjang, keluarga Tn. L mengatakan tetap waspada karena setiap hari baik
Tn. L maupun NyI sudah mulai beraktivitas di tempat kerja, mereka
menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Selain itu mereka berharap
penyakitnya tidak mengganggu kebugaran tubuh dan menjadi penghalang
untuk beraktivitas sehari-hari.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Respon keluarga dalam menghadapi stressor hanya berupa khawatir dan
kecemasan saja, tidak sampai menimbulkan depresi. Upaya yang
dilakukan untuk mengurangi stressor yakni dengan selalu menerapkan
protocol kesehatan bagi setiap anggota keluarga. Selalu menyediakan
handsanitizer, memakai masker, rutin meminum jamuan herbal untuk
meningkatkan imunitas, dan cuci tangan apabila baru selesai melakukan
aktivitas di luar rumah. Selain itu, apabila Tn.L dan Ny.I mulai
menujukkan gejala bahwa tubuh mereka sedang tidak dalam kondisi
bugar, keluarga akan menyarakan mereka untuk beristirahat dan meminum
obat yang sudah diresepkan oleh dokter. Namun apabila kondisi
memburuk, keuarga akan memeriksakan kondisi mereka ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan rutin meminum jamu-jamuan herbal yang biasa
diracik oleh Ny. I. Selain itu, keluarga Tn.L juga melakukan olahraga
minimal melakukan peregangan di pagi hari terutama weekend. Apabila
banyak waktu luang, keluarga Tn. L akan melakukan piknik di alam yang
lokasinya tidak jauh dari rumah dan jauh dari kerumunan orang. Serta
tetap berdoa kepada Allah SWT agar keluarga dan orang-orang terdekat
selalu diberi kesehatan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. L akan mejnalin komunikasi satu sama lain sebagai strategi
adaptasi. Keluarga selalu mem-follow up perkembangan kasus Covid-19.
Keluarga bersyukur sampai saat ini masih diberi kesehatan dan tidak ada
respon berlebih dari keluarga. Adaptasi keluarga masih tergolong baik dan
normal.
VII. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Nama masing-Masing Anggota Keluarga
Nama Tn. L Ny. I Tn. F Tn. I Nn. A Nn. Z An. M An. G
UMUM
1. Penampilan
Umum
Kesadaran Komposmentris Komposmentris Komposmetris Komposmentris Komposmentris Komposmetris Komposmentris Komposmetris
Cara berpakaian Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan
personal personal baik personal baik personal baik personal baik personal baik personal baik personal baik personal baik
dengan mandi 2 dengan mandi 2 dengan mandi 2 dengan mandi 2 dengan mandi 2 dengan mandi 2 dengan mandi 2 dengan mandi 2
kali sehari, gosok kali sehari, gosok kali sehari, gosok kali sehari, gosok kali sehari, gosok kali sehari, gosok kali sehari, gosok kali sehari,
gigi 2 kali sehari, gigi 2 kali sehari, gigi 2 kali sehari, gigi 2 kali sehari, gigi 2 kali sehari, gigi 2 kali sehari, gigi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
keramas 2 kali keramas 2 kali keramas 2 kali keramas 2 kali keramas 2 kali keramas 2 kali keramas 2 kali sehari, keramas
seminggu, dan seminggu, dan seminggu, dan seminggu, dan seminggu, dan seminggu, dan seminggu, dan 2 kali seminggu,
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan dan kegiatan
kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan
personal personal personal personal personal personal personal dilakukan personal
dilakukan dilakukan secara dilakukan secara dilakukan dilakukan secara dilakukan secara secara mandiri dilakukan secara
secara mandiri mandiri mandiri secara mandiri mandiri mandiri mandiri

Postur dan cara Cara berjalan Cara berjalan Cara berjalan Cara berjalan Cara berjalan Cara berjalan Cara berjalan Cara berjalan
berjalan normal tidak ada normal tidak ada normal tidak ada normal tidak ada normal tidak ada normal tidak ada normal tidak ada normal tidak ada
pincang dengan pincang dengan pincang dengan pincang dengan pincang dengan pincang dengan pincang dengan pincang dengan
postur tubuh yang postur tubuh yang postur tubuh yang postur tubuh yang postur tubuh yang postur tubuh yang postur tubuh yang postur tubuh
tegap. Mampu tegap. Mampu tegap. Mampu tegap. Mampu tegap. Mampu tegap. Mampu tegap. Mampu yang tegap.
berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa Mampu berjalan
menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat tanpa
bantu bantu bantu bantu bantu bantu bantu menggunakan
alat bantu
Bentuk tubuh dan Tinggi dan sedang Tinggi dan sedang Tinggi dan Tinggi dan sedang Tinggi dan Tinggi dan sedang Tinggi dan Pendek dan
ukurantubuh TB: 170 cm TB: 158 cm gemukTB: 180 TB: 180 cm sedangTB: 160 cm TB: 163 cm kurusTB: 157 cm gemuk TB:
BB: 76 kg BB: 75 kg cm BB: 76 kg BB: 75 kg BB: 50 kg BB: 52 kg 130cm
BB: 50 kg BB: 30 kg
Tanda-tanda vital TD : 120/90 mmHg TD : 120/80 TD : 120/80 mmHg TD : 120/90 mmHg TD : 120/70 TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 TD : 120/80
Nadi : 86 x/menit mmHg Nadi : 82 x/menit Nadi : 86 x/menit mmHg Nadi : 82 x/menit mmHg mmHg
RR : 19 Nadi : 77 x/menit RR : 19 RR : 19 Nadi : 77 x/menit RR : 19 Nadi : 82 x/menit Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,7oC RR : 18 Suhu : 36,1oC Suhu : 36,7oC RR : 18 Suhu : 36,1oC RR : 19 RR : 19
Suhu : 36,5oC Suhu : 36,5oC Suhu : 36,1oC Suhu : 36,1oC
2. Status mental dan Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak
caraberbicara tenang sehat, tenang sehat, tenang sehat, tenang sehat, tenang sehat, tenang sehat, tidak tenang sehat, tidak tenang sehat,
tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami mengalami mengalami kejang, tidak mengalami
kejang, tidak kejang, tidak kejang, tidak kejang, tidak kejang, tidak kejang, tidak tidak mengalami kejang, tidak
mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami agitasi, tidak mengalami
agitasi, tidak agitasi, tidak agitasi, tidak agitasi, tidak agitasi, tidak agitasi, tidak mengalami agitasi,
kegelisahan,
tidak
koope
mengalami mengalami
kegelisahan,kooperatif,
mengalami
kegelisahan,
dan perhatian
kooperatif,
penuh
mengalami
pada
kegelisahan,
danpemeriksa.
perhatian
kooperatif,
penuh
mengalami
pada
kegelisahan,
dan
pemeriksa.
perhatian
kooperatif,
penuh
mengalami
pada
kegelisahan,
danpemeriksa.
perhatian
kooperatif,
penuhpada
kegelisahan,
danpemeriksa.
perhatian
kooperatif,
penuhmengalami
padadan
pemeriksa.
perhatian pen
Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara
dengan tempo rata dengan tempo rata dengan tempo rata dengan tempo rata dengan tempo rata dengan tempo rata dengan tempo rata dengan tempo
rata dengan rata dengan rata dengan rata dengan rata dengan rata dengan rata dengan rata rata dengan
orientasi penuh, orientasi penuh, orientasi penuh, orientasi penuh, orientasi penuh, orientasi penuh, orientasi penuh, orientasi penuh,
tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
berbicara berbicara berbicara berbicara berbicara berbicara berbicara berbicara
seperti cadel seperti cadel seperti cadel seperti cadel seperti cadel seperti cadel seperti cadel seperti cadel
maupun gagap maupun gagap maupun gagap maupun gagap maupun gagap maupun gagap maupun gagap maupun gagap
Status emosi Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki
Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki keadaan emosi keadaan emosi keadaan emosi yang keadaan emosi yang keadaan emosi
keadaan emosi keadaan emosi keadaan emosi yang stabil yang stabil stabil stabil yang stabil
yang stabil yang stabil yang stabil
Proses berpikir Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki
orientasi penuh orientasi penuh orientasi penuh dan orientasi penuh orientasi penuh orientasi penuh dan orientasi penuh orientasi penuh
dan tidak dan tidak tidak mengalami dan tidak dan tidak tidak mengalami dan tidak dan
mengalami mengalami gangguan proses mengalami mengalami gangguan proses mengalami tidak mengalami
gangguanproses gangguanproses pikir gangguanproses gangguanproses pikir gangguanproses gangguan proses
pikir pikir pikir pikir pikir pikir
Gaya bicara Klien Klien Klien Klien Klien Klien Klien memiliki Klien
memiliki memiliki memiliki gaya memiliki memiliki memiliki gaya gaya berbicara memiliki
gaya gaya berbicara gaya gaya berbicara dengan gaya
berbicara berbicara dengan berbicara berbicara dengan informasi dan berbicara
dengan dengan informasi dan dengan dengan informasi dan dinamika dengan
informasi informasi dan dinamika informasi informasi dinamika volume suara informasi
dan dinamika dinamika volume suara dan dinamika dan dinamika volume suara dan
volume suara volume suara volume suara volume suara dinamika
volume suara
Pemeriksaan Kulit dan Kuku
Kulit dan kuku Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat lesi Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat lesi Tidak terdapat Tidak terdapat
lesi atau jejas lesi atau jejas atau jejas pada lesi atau jejas lesi atau jejas atau jejas pada lesi atau jejas lesi atau jejas
pada kulit pada kulit kulit diseluruh pada kulit pada kulit kulit diseluruh pada kulit pada kulit
diseluruh tubuh, diseluruh tubuh, tubuh, tidak ada diseluruh tubuh, diseluruh tubuh, tubuh, tidak ada diseluruh tubuh, diseluruh tubuh,
tidak ada bekas tidak ada bekas bekas jahitan pada tidak ada bekas tidak ada bekas bekas jahitan pada tidak ada bekas tidak ada bekas
jahitan pada jahitan pada kulit klien, serta jahitan pada jahitan pada kulit klien, serta jahitan pada kulit jahitan pada
kulit klien, serta kulit klien, serta tidak terdapat kulit klien, serta kulit klien, serta tidak terdapat klien, serta kulit klien, serta
tidak terdapat tidak terdapat kondisi clubbing tidak terdapat tidak terdapat kondisi clubbing tidak terdapat tidak terdapat
kondisi kondisi finger dan CRT <2 kondisi kondisi finger dan CRT <2 kondisi kondisi clubbing
clubbing finger clubbing finger detik clubbing finger clubbing finger detik clubbing finger finger dan CRT
dan CRT <2 detik dan CRT <2 detik dan CRT <2 detik dan CRT <2 detik dan CRT <2 detik <2 detik
Pemeriksaan Kepala
Rambut Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki Klien memiliki
rambut berwarna rambut berwarna rambut berwarna rambut berwarna rambut berwarna rambut berwarna rambut berwarna rambut berwarna
putih, lurus, hitam, lurus, hitam, lurus, putih, lurus, hitam, lurus, hitam, lurus, putih, lurus, hitam, lurus,
persebaran persebaran rambut persebaran rambut persebaran persebaran rambut persebaran rambut persebaran rambut persebaran rambut
rambut merata dan merata dan tidak merata dan tidak ada rambut merata dan merata dan tidak merata dan tidak ada merata dan tidak ada merata dan tidak
tidak ada alopesia ada alopesia alopesia tidak ada alopesia ada alopesia alopesia alopesia ada alopesia
P : Tekstur P : Tekstur P : Tekstur rambut P : Tekstur P : Tekstur P : Tekstur rambut P : Tekstur rambut P : Tekstur
rambut klien rambut klien agak klien agak kasar, rambut klien rambut klien klien agak kasar, klien agak kasar, rambut klien
agak kasar, tidak kasar, tidak tidak terdapat nyeri agak kasar, tidak agak kasar, tidak tidak terdapat nyeri tidak terdapat agak kasar, tidak
terdapat nyeri terdapat nyeri tekan, ataupun terdapat nyeri terdapat nyeri tekan, ataupun nyeri tekan, terdapat nyeri
tekan, ataupun tekan, ataupun benjolan pada tekan, ataupun tekan, ataupun benjolan pada ataupun benjolan tekan, ataupun
benjolan pada benjolan pada kepala benjolan pada benjolan pada kepala pada kepala benjolan pada
kepala kepala kepala kepala kepala
Mata Posisi mata Posisi mata Posisi mata Posisi mata Posisi mata Posisi mata Posisi mata Posisi mata
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva
anemis, kornea anemis, kornea anemis, kornea anemis, kornea anemis, kornea anemis, kornea anemis, kornea tidak anemis,
jernih, sklera tidak jernih, sklera tidak jernih, sklera tidak jernih, sklera tidak jernih, sklera tidak jernih, sklera tidak jernih, sklera tidak kornea jernih,
ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak sklera tidak
terdapat benjolan terdapat benjolan terdapat benjolan terdapat benjolan terdapat benjolan terdapat benjolan terdapat benjolan ikterik, tidak
pada mata pada mata pada mata pada mata pada mata pada mata pada mata terdapat
P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri benjolan pada
tekan tekan tekan tekan tekan tekan tekan mata
P : tidak ada nyeri
tekan
Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
terdapat benjolan, terdapat benjolan, terdapat benjolan, terdapat benjolan, terdapat benjolan, terdapat benjolan, terdapat benjolan, terdapat
hidung bersih dan hidung bersih dan hidung bersih dan hidung bersih dan hidung bersih dan hidung bersih dan hidung bersih dan benjolan, hidung
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi bersih dan tidak
P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat ada lesi
nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan P : tidak terdapat
nyeri tekan dan
massa massa massa massa massa massa massa
massa
Telinga Telinga Telinga Telinga tampak Telinga
bersih, posisi Telinga Telinga tampak Telinga
bersih, posisi
tampak Telinga
tampa tampa telinga simetris tampa tampa telinga simetris bersih, posisi tampa
k bersih, posisi k bersih, posisi antara k bersih, posisi k bersih, posisi antara telinga simetris k bersih, posisi
telinga simetris telinga simetris kanan dan kiri, telinga simetris telinga simetris kanan dan kiri, antara telinga simetris
antara antara tidak terdapat antara antara tidak terdapat telinga antara
telinga kanan dan kiri, benjolan dan tidak telinga kanan dan kiri, benjolan dan tidak kanan dan kiri, kanan dan kiri,
kanan dan kiri, tidak terdapat terdapat lesi kanan dan kiri, tidak terdapat terdapat lesi tidak terdapat tidak terdapat
tidak terdapat benjolan dan tidak tidak terdapat benjolan dan tidak benjolan dan tidak benjolan dan tidak
benjolan dan tidak terdapat lesi benjolan dan tidak terdapat lesi terdapat lesi terdapat lesi
terdapat lesi P : tidak terdapat terdapat lesi P : tidak terdapat
P : tidak terdapat nyeri tekan dan P : tidak terdapat nyeri tekan dan P : tidak terdapat P : tidak terdapat
P : tidak terdapat nyeri tekan dan massa telinga P : tidak terdapat nyeri tekan dan massa telinga nyeri tekan dan nyeri tekan dan
nyeri tekan dan massa telinga nyeri tekan dan massa telinga massa massa telinga
massa massa
Mulut Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
terdapat gigi yang terdapat gigi yang terdapat gigi yang terdapat gigi yang terdapat gigi yang terdapat gigi yang terdapat gigi yang terdapat gigi yang
berlubang, warna berlubang, warna berlubang, warna berlubang, warna berlubang, warna berlubang, warna berlubang, warna berlubang, warna
gusi kemerahan gusi kemerahan gusi kemerahan gusi kemerahan gusi kemerahan gusi kemerahan dan gusi kemerahan gusi kemerahan
dan tidak terdapat dan tidak terdapat dan tidak terdapat dan tidak terdapat dan tidak terdapat tidak terdapat lesi dan tidak terdapat dan tidak terdapat
lesi lesi lesi lesi lesi P : tidak terdapat lesi lesi
P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat nyeri dan massa P : tidak terdapat P : tidak terdapat
nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa
Leher Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat lesi, Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat lesi, Tidak terdapat lesi, Tidak terdapat
lesi, tidak lesi, tidak terdapat tidak terdapat lesi, tidak lesi, tidak tidak terdapat tidak terdapat lesi, tidak terdapat
terdapat pembesaran vena pembesaran vena terdapat terdapat pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
pembesaran vena jugular, dan tidak jugular, dan tidak pembesaran vena pembesaran vena jugular, dan tidak jugular, dan tidak jugular, dan tidak
jugular, dan tidak terdapat terdapat jugular, dan tidak jugular, dan tidak terdapat terdapat terdapat
terdapat pembesaran pembesaran terdapat terdapat pembesaran kelenjar pembesaran pembesaran
pembesaran kelenjar tiroid kelenjar tiroid pembesaran pembesaran tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
kelenjar tiroid P : tidak terdapat P : tidak terdapat kelenjar tiroid kelenjar tiroid P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak
P : tidak nyeri tekan, nyeri tekan, P : tidak P : tidak nyeri tekan, nyeri tekan, terdapat nyeri
terdapat nyeri tidak ada massa tidak ada massa terdapat nyeri terdapat nyeri tidak ada massa dan tidak ada massa tekan,
tekan, dan tidak ada dan tidak ada tekan, tekan, tidak ada dan tidak ada tidak ada massa
tidak ada massa pembesaran pembesaran tidak ada massa tidak ada massa pembesaran pembesaran dan tidak ada
dan tidak ada kelenjar tiroid kelenjar tiroid dan tidak ada dan tidak ada kelenjar tiroid kelenjar tiroid pembesaran
pembesaran pembesaran pembesaran kelenjar tiroid
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada (Pernapasan) I : pengembangan I : pengembangan I : pengembangan I : pengembangan I : pengembangan I : pengembangan I : pengembangan I : pengembangan
dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris,
perbandingan perbandingan perbandingan perbandingan perbandingan perbandingan perbandingan perbandingan
diameter anterior diameter anterior diameter anterior – diameter anterior diameter anterior diameter anterior – diameter anterior – diameter anterior
– posterior – posterior posterior thoraks – posterior – posterior posterior thoraks posterior thoraks – posterior
thoraks dengan thoraks dengan dengan diameter thoraks dengan thoraks dengan dengan diameter dengan diameter thoraks dengan
diameter lateral diameter lateral lateral thoraks diameter lateral diameter lateral lateral thoraks lateral thoraks diameter lateral
thoraks normal, thoraks normal, normal, dan tidak thoraks normal, thoraks normal, normal, dan tidak normal, dan tidak thoraks normal,
dan tidak terdapat dan tidak terdapat terdapat lesi dan tidak terdapat dan tidak terdapat terdapat lesi terdapat lesi dan tidak terdapat
lesi lesi P : pernapasan lesi lesi P : pernapasan P : pernapasan lesi
P : pernapasan P : pernapasan teraba simetris P : pernapasan P : pernapasan teraba simetris teraba simetris P : pernapasan
teraba simetris teraba simetris lapang paru kanan teraba simetris teraba simetris lapang paru kanan lapang paru kanan teraba simetris
lapang paru kanan lapang paru kanan dan kiri tidak lapang paru lapang paru kanan dan kiri tidak dan kiri tidak lapang paru kanan
dan kiri tidak dan kiri tidak terdapat nyeri tekan kanan dan kiri dan kiri tidak terdapat nyeri tekan terdapat nyeri dan kiri tidak
terdapat nyeri terdapat nyeri pernapasan, dan tidak terdapat terdapat nyeri pernapasan, dan tekan pernapasan, terdapat nyeri
tekan pernapasan, tekan pernapasan, tactil vocal nyeri tekan tekan pernapasan, tactil vocal fremitus dan tactil vocal tekan pernapasan,
dan tactil vocal dan tactil vocal fremitus teraba pernapasan, dan dan tactil vocal teraba simetris fremitus teraba dan tactil vocal
fremitus teraba fremitus teraba simetris antara tactil vocal fremitus teraba antara lapang paru simetris antara fremitus teraba
simetris antara simetris antara lapang paru kanan fremitus teraba simetris antara kanandengan kiri lapang paru kanan simetris antara
lapang paru kanan lapang paru kanan dengan kiri simetris antara lapang paru kanan P : perkusi sonor dengan kiri lapang paru kanan
dengan kiri dengan kiri P : perkusi sonor lapang paru dengan kiri kedua lapang paru P : perkusi sonor dengan kiri
P : perkusi sonor P : perkusi sonor kedua lapang paru kanandengan kiri P : perkusi sonor A : suara nafas kedua lapang paru P : perkusi sonor
kedua lapang kedua lapang paru A : suara nafas P : perkusi sonor kedua lapang vesikuler, tidak A : suara nafas kedua lapang
paru A : suara nafas vesikuler, tidak kedua lapang paru terdapat suara vesikuler, tidak paru
A : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara paru A : suara nafas napas tambahan terdapat suara A : suara nafas
vesikuler, tidak terdapat suara napas tambahan A : suara nafas vesikuler, tidak ataupun abnormal napas tambahan vesikuler, tidak
terdapat suara napas tambahan ataupun abnormal vesikuler, tidak terdapat suara seperti : rales ataupun abnormal terdapat suara
napas tambahan ataupun abnormal seperti : rales terdapat suara napas tambahan seperti : rales napas tambahan
atau ronkhi
ataupun seperti : rales napas tambahan ataupun ataupun
atau ronkhi atau ronkhi
abnormal seperti ataupun abnormal seperti abnormal seperti
: rales atau ronkhi abnormal seperti : rales : rales
: rales
atau ronkhi atau ronkhi atau ronkhi
atau ronkhi
Dada I : detak iktus I : detak iktus I : detak iktus I : detak iktus I : detak iktus I : detak iktus I : detak iktus I : detak iktus
(Cardiovascular) kordis tidak kordis tidak kordis tidak kordis tidak kordis tidak kordis tidak kordis tidak kordis tidak
tampakP : iktus tampakP : iktus tampakP : iktus tampakP : iktus tampakP : iktus tampakP : iktus tampakP : iktus tampakP : iktus
kordis teraba kordis teraba kordis teraba kordis teraba kordis teraba kordis teraba kordis teraba kordis teraba
P : batas – batas P : batas – batas P : batas – batas P : batas – batas P : batas – batas P : batas – batas P : batas – batas P : batas – batas
jantung pada jantung pada jantung pada regio jantung pada jantung pada jantung pada regio jantung pada jantung pada
regio normal regio normal normal sesuai regio normal regio normal normal sesuai regio normal sesuai regio normal
sesuai anatomi A sesuai anatomi A : anatomi A : suara sesuai anatomi A sesuai anatomi A anatomi A : suara anatomi A : suara sesuai anatomi A
: suara S1 dan S2 suara S1 dan S2 S1 dan S2 normal : suara S1 dan S2 : suara S1 dan S2 S1 dan S2 normal S1 dan S2 normal : suara S1 dan S2
normal dan tidak normal dan tidak dan tidak terdapat normal dan tidak normal dan tidak dan tidak terdapat dan tidak terdapat normal dan tidak
terdapat suara terdapat suara suara split pada S2 terdapat suara terdapat suara suara split pada S2 suara split pada S2 terdapat suara
split pada S2 dan split pada S2 dan dan suara split pada S2 dan split pada S2 dan dan suara dan suara split pada S2 dan
suara abnormal suara abnormal abnormal seperti suara abnormal suara abnormal abnormal seperti abnormal seperti suara abnormal
seperti seperti seperti seperti seperti
murmur murmur murmur
murmur murmur murmur murmur murmur
Perut I : abdomen I : abdomen klien I : abdomen klien I : abdomen I : abdomen I : abdomen klien I : abdomen klien I : abdomen
klien nampak nampak ideal, nampak ideal, klien nampak klien nampak nampak ideal, nampak ideal, klien nampak
ideal,bentuk bentuk simetris bentuk simetris ideal,bentuk ideal,bentuk bentuk simetris bentuk simetris dan ideal,bentuk
simetris dan tidak dan tidak terdapat dan tidak terdapat simetris dan tidak simetris dan tidak dan tidak terdapat tidak terdapat simetris dan
terdapatperbedaan perbedaan bentuk perbedaan bentuk terdapatperbedaan terdapatperbedaan perbedaan bentuk perbedaan bentuk tidak terdapat
bentuk pada pada abdomen A : pada abdomen A : bentuk pada bentuk pada pada abdomen A : pada abdomen A : perbedaan
abdomen A : bising usus 9 bising usus 9 abdomen A : abdomen A : bising usus 9 bising usus 9 bentuk pada
bising usus 9 kali/menit kali/menit bising usus 9 bising usus 9 kali/menit kali/menit abdomen A :
kali/menit P : supel tidak P : supel tidak kali/menit kali/menit P : supel tidak P : supel tidak bising usus 9
P : supel tidak mengalami ditensi mengalami ditensi P : supel tidak P : supel tidak mengalami ditensi mengalami ditensi kali/menit
mengalami ditensi atau sietes, teraba atau sietes, teraba mengalami mengalami ditensi atau sietes, teraba atau sietes, teraba P : supel tidak
atau sietes, teraba kurus perut karena kurus perut karena ditensi atau sietes, atau sietes, teraba kurus perut karena kurus perut karena mengalami
kurus perut tidak adanya tidak adanya teraba kurus perut kurus perut tidak adanya tidak adanya lemak ditensi atau
karena tidak lemak tubuh, tidak lemak tubuh, karena tidak karena tidak lemak tubuh, tidak tubuh, tidak sietes, teraba
adanya lemak terdapat nyeri tidak terdapat adanya lemak adanya lemak terdapat nyeri terdapat nyeri kurus perut
tubuh, tidak tekan dan tidak nyeri tekan dan tubuh, tidak tubuh, tidak tekan dan tidak tekan dan tidak karena tidak
terdapat nyeri terdapat massa tidak terdapat terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat massa terdapat massa adanya lemak
tekan dan tidak P : perkusi massa tekan dan tidak tekan dan tidak P : perkusi P : perkusi tubuh, tidak
terdapat massa abdomen timpani P : perkusi terdapat massa terdapat massa abdomen timpani abdomen timpani terdapat nyeri
P : perkusi dan abdomen timpani P : perkusi P : perkusi dan dan tekan dan tidak
abdomen timpani dan abdomen timpani abdomen timpani terdapat massa
redup pada bagian redup pada bagian redup pada bagian
dan dan dan P : perkusi
hepar redup pada bagian hepar hepar
hepar abdomen timpani
redup pada bagian redup pada bagian redup pada bagian
dan
hepar hepar hepar
redup pada
bagian hepar
Genitalia dan Anus
Ekstremitas Ektermitas Atas: Ektermitas Atas: Ektermitas Atas: Ektermitas Atas: Ektermitas Atas: Ektermitas Atas: Ektermitas Atas: Ektermitas Atas:
I : tidak terdapat I : tidak terdapat I : tidak terdapat I : tidak terdapat I : tidak terdapat I : tidak terdapat I : tidak terdapat I : tidak terdapat
atas deformitas atau deformitas atau deformitas atau deformitas atau deformitas atau deformitas atau deformitas atau deformitas atau
kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk
dan ekstermitas dan ekstermitas dan ekstermitas dan ekstermitas dan ekstermitas dan ekstermitas dan ekstermitas dan ekstermitas dan
tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi
Bawah P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat P : tidak terdapat
nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa
Ektermitas Ektermitas Ektermitas Bawah Ektermitas Ektermitas Ektermitas Bawah Ektermitas Bawah Ektermitas
Bawah Bawah I : tidak terdapat Bawah Bawah I : tidak terdapat I : tidak terdapat Bawah
I : tidak terdapat I : tidak terdapat deformitas atau I : tidak terdapat I : tidak terdapat deformitas atau deformitas atau I : tidak terdapat
deformitas atau deformitas atau kelainan bentuk deformitas atau deformitas atau kelainan bentuk kelainan bentuk deformitas atau
kelainan bentuk kelainan bentuk ekstermitas dan kelainan bentuk kelainan bentuk ekstermitas dan ekstermitas dan kelainan bentuk
ekstermitas dan ekstermitas dan tidak terdapat lesi ekstermitas dan ekstermitas dan tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi ekstermitas dan
tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi P : tidak terdapat tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi P : tidak terdapat P : tidak terdapat tidak terdapat lesi
P : tidak terdapat P : tidak terdapat nyeri dan massa P : tidak terdapat P : tidak terdapat nyeri dan massa nyeri dan massa P : tidak terdapat
nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa nyeri dan massa
Kesimpulan Pemeriksaan fisik klien menunjukkan hampir keseluruhan fisik Tn.S dan anggota keluarga Tn. S dalam
keadaan sehat dan tidak mengalami masalah kesehatan.
VIII. Harapan Keluarga

1. Persepsi terhadap Masalah

Keluarga Tn. L memahami bahwa kondisi hipertensi dari Tn. L dan Ny.I
merupakan hal yang harus diperhatikan dengan serius, untuk itu keluarga
selalu berupaya menjaga dan memelihara kesehatan satu sama lain
terutama kesehatan Tn. L dan Ny. I terlebih di masa Pandemi COVID-19
yang rawan bagi yang memiliki penyakit penyerta.

2. Harapan terhadap Masalah

Keluarga Tn. L berharap dengan adanya asuhan keperawatan berbasis


keluarga, masalah kesehatan yang dihadapi keluarga Tn. L dapat teratasi
dan berharap keluarga dapat meimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari guna meningkatkan derajat kesehatan.

IX. Analisis Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Keluarga Kesiapan peningkatan
- Keluarga mengalami koping keluarga
mengungkapkan masalah (D.0090)
keinginan untuk kesehatan
selalu (hipertensi,
mempertahankan diabetes mellitus)
dan meningkatkan dan menghadapi
kesehatan dengan situasi Pandemi
menerapkan gaya Covid-19.
hidup sehat sesuai
anjuran dari layanan Keluarga
kesehatan yang memutuskan
mereka dapat. untuk mengatasi
- Keluarga Tn. L keluhan dan
mengatakan bahwa meningkatkan
mereka memberikan kesejahteraan
perawatan pada anggota keluarga
hipertensi Tn.L dan yang sakit.
juga diabetes
mellitus Ny. I Keluarga
dengan memberikan
membuatkan respon adaptif
rebusan bahan- untuk
bahan herbal yang memberikan
dipercaya dapat perawatan
menurunkan gejala. kesehatan
Selain itu anak-anak
Tn.L juga rajin Kesiapan
mengingatkan apa- peningkatan
apa yang pantang koping keluarga.
dilakukan
(contohnya:
makanan) demi
menjaga kesehatan
Tn.L dan Ny. I
2 DS: Paparan stressor Kesiapan peningkatan
- Keluarga Tn. L dan perubahan pengetahuan
mengatakan rutin kondisi (D.0113)
mengupdate berita lingkungan
terkait situasi (Pandemi Covid-
pandemic COVID- 19)
19 secara berkala
melalui media Keluarga
elektronik seperti menunjukkan
handphone, televise, keingin tahuan
dsb. dalam
- Keluarga meningkatkan
mengatakan bahwa pengetahuan
kurang menggali kesehatan
informasi terkait keluarga
upaya-upaya yang
bisa dilakukan Anggota keluarga
untuk meningkatkan saling mencari
kesehatan selama tahu dan saling
pandemic COVID- membantu dalam
19. upaya
DO: - peningkatan
- Tn. L dan Ny. I kesehatan
selalu memakai keluarga
masker dalam
berkegiatan di luar Kesiapan
rumah karena peningkatan
profesi mereka pengetahuan
sebagai guru yang
harus melakukan
pertemuan tatap
muka dengan murid.

3 DS: Keluarga Kesiapan peningkatan


- Keluarga mengalami proses keluarga
mengatakan bahwa masalah (D.0123)
stressor mereka saat kesehatan
ini adalah (hipertensi,
bagaimana menjaga diabetes mellitus)
dan memperbaiki dan menghadapi
kesehatan Tn. L dan situasi Pandemi
Ny. I dalam Covid-19.
menghadapi
penyakit komorbid Keluarga dapat
yang mereka derita mengenali
terutama di masa kebutuhan-
Pandemi Covid-19. kebutuhan
- Keluarga Tn. L anggota anggota
berespon adaptif keluarga dengan
terhadap perubahan masalah
terkait dengan kesehatan.
kondisi kesehatan Keluarga
dengan menaruh mengenali
rispek satu sama masalah
lain, anak-anak Tn. kesehatan.
L dan Ny. I selalu
mengingatkan Keluarga
kedua orangtuanya mengembangkan
untuk menjaga pola pola-pola respon
makan dan pada anggota
menghindari apa- keluarga yang
apa saja utamanya sakit.
makanan yang dapat
memperparah Keluarga
gejala/keluhan melakukan
penyakit. perubahan pola
hidup dan
DO: mengakses
- Keluarga Tn. L pelayanan
melakukan kesehatan untuk
pengecekan berkala mencegah
terkait tekanan kekambuhan dan
darah Tn. L, selain sebagai upaya
itu Ny. Irsa juga meningkatkan
rutin control kesehatan.
kesehatan di
fasilitas kesehatan Kesiapan
untuk mengecek peningkatan
kondisi diabetes proses keluarga.
mellitus yang beliau
derita.
- Keluarga mampu
mengenali
kebutuhan-
kebutuhan dan pola
respon antar
anggota keluarga.

X. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan peningkatan koping keluarga (D.0090) d.d keluarga
mengungkapkan keinginan untuk selalu mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat sesuai
anjuran dari layanan kesehatan yang mereka dapat; memberikan perawatan
pada hipertensi Tn.L dan juga diabetes mellitus Ny. I dengan membuatkan
rebusan bahan-bahan herbal yang dipercaya dapat menurunkan gejala dang
saling mengingatkan dalam upaya pemeliharaan kesehatan.
2. Kesiapan peningkatan pengetahuan (D.0113) d.d keluarga Tn. L
mengatakan rutin mengupdate berita terkait situasi pandemic COVID-19
namun kurang menggali informasi terkait upaya-upaya yang dilakukan
meningkatan kesehatan selama pandemic COVID-19 secara berkala
melalui media elektronik seperti handphone, televise, dsb.
3. Kesiapan peningkatan proses keluarga (D.0123) d.d keluarga mengatakan
bahwa stressor mereka saat ini adalah bagaimana menjaga dan
memperbaiki kesehatan Tn. L dan Ny. I dalam menghadapi penyakit
komorbid yang mereka derita terutama di masa Pandemi Covid-19.
Keluarga Tn. L melakukan pengecekan berkala terkait tekanan darah Tn.
L, selain itu Ny. Irsa juga rutin control kesehatan di fasilitas kesehatan
untuk mengecek kondisi diabetes mellitus yang beliau derita.

XI. Prioritas Masalah

1. Diagnosa Keperawatan: Kesiapan peningkatan koping keluarga


Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
(Skor/ Angka
tertinggi*bob
ot)
Sifat Masalah: 1/3*1 1 Keluarga Tn. L menunjukkan
Wellness respon adaptif dalam
menghadapi masalah kesehatan
yang dialami Tn. L dan Ny. I,
Keluarga mengungkapkan
keinginan untuk meningkatkan
fungsi perawatan keluarga.
Kemungkinan 1/2*2 2 Strategi koping dan pola
masalah dapat adaptasi keluarga tergolong
diubah: cukup sehingga peningkatan
Mudah koping keluarga dapat tercapai
sesuai kriteria hasil.
Potensial masalah 3/3*1 1 Penguatan koping dapat
dapat dicegah: mencegah perubahan koping
Tinggi maladaptive keluarga.
Menonjolnya 2/2*1 1 Keluarga menyadari bahwa
masalah: Segera perlunya upaya memperbaiki
dan mempertahankan fungsi
perawatan keluarga untuk
mencegah kekambuhan
masalah kesehatan yang ada/
Total 4,33 4 Prioritas Diagnosa ke-1
2. Dignosa Keperawatan: Kesiapan peningkatan pengetahuan
Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
(Skor/ Angka
tertinggi*bobot)
Sifat Masalah: 1/3*1 1 Keluarga telah
Wellness melakukan
perawatan pada
keluarga sesuai
pengetahuan;
keluarga sudah
berupaya update
informasi terkait
situasi Pandemi
saat ini namun
kurang menggali
informasi terkait
bagaimana cara
meningkatkan
kesehatan di
masa Pandemi
COVID-19.
Kemungkinan 2/2*2 2 Keinginan
masalah dapat keluarga untuk
diubah: menambah
Mudah pengetahuan dan
informasi
memudahkan
dalam proses
pemberian
Asuhan
Keperawatan
untuk mengatasi
diagnosa ini.
Potensial masalah 3/3*1 1 Upaya
dapat dicegah: meningkatkan
Tinggi pengetahuan
keluarga dapat
dilakukan secara
bertahap.
Menonjolnya 0/2*1 0 Keluarga
masalah: Segera memiliki
keingintahuan
terhadap hal-hal
untuk bisa
beradaptasi di
situasi Pandemi
COVID-19.
Total 3,33 3 Prioritas
Diagnosa ke-3

3. Diagnosa Keperawatan: Kesiapan peningkatan proses keluarga


Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
(Skor/ Angka
tertinggi*bobot)
Sifat Masalah: 1/3*1 1 Pola fungsi
Wellness keluarga sudah
berjalan dengan
baik dan
mendukung
kesejahteraan
keluarga.
Kemungkinan 2/2*2 2 Fungsi afektif
masalah dapat dan fungsi
diubah: perawatan
Mudah keluarga yang
berjalan dengan
baik
memudahkan
dalam proses
pemberian
asuhan
keperawatan dan
mencapai kriteria
hasil.
Potensial masalah 3/3*1 1 Situasi pandemic
dapat dicegah: COVID-19 ini
Tinggi meningkatkan
kesadaran
keluarga terhadap
fungsinya sebagai
keluarga
sehingga
mendukung
proses pemberian
asuhan perawatan
keluarga dan
mencegah
terjadinya
gangguan proses
keluarga.
Menonjolnya 1/2*1 1 Stressor keluarga
masalah: Segera saat ini adalah
bagaimana
menjaga dan
memperbaiki
kesehatan Tn. L
dan Ny. I dalam
menghadapi
penyakit
komorbid yang
mereka derita
terutama di masa
Pandemi Covid-
19.
Total 3,83 4 Prioritas
Diagnosa ke-2
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Luas Standar Intervensi


1 Kesiapan Tujuan Umum: Memberikan arahan dan Agar keluarga mampu Promosi Koping (I.
peningkatan koping Setelah dilakukan mengajarkan memelihara kesehatan 09312)
keluarga (D.0090) tindakan keperawatan pemecahan masalah dengan mempertahankan
 Identifikasi kemampuan
sebanyak 3 kali yang terjadi gaya hidup sehat.
keluarga yang dimiliki.
diharapkan keluarga
mampu untuk  Identifikasi pemahaman

mempertahankan dan keluarga mengenai

meningkatkan masalah kesehatan yang

kesehatan dengan terjadi.

menerapkan gaya  Fasilitasi dalam


hidup sehat. memperoleh informasi
yang dibutuhkan.

 Ajarkan cara
memecahkan masalah
secara konstruktif.
2 Kesiapan Tujuan Umum: Memberikan arahan dan Agar pengetahuan keluarga Promosi Kesiapan
peningkatan Setelah dilakukan mengajarkan meningkat dan mampu Penerimaan Informasi (I.
pengetahuan tindakan keperawatan pemecahan masalah memelihara kesehatan dan 12470)
(D.0113) sebanyak 3 kali yang terjadi menetapkan gaya hidup
 Identifikasi informasi
diharapkan sehat.
yang akan disampaikan
pengetahuan keluarga
pada keluarga.
terkait dengan upaya-
upaya yang dilakukan  Identifikasi kesiapan

meningkatan menerima informasi

kesehatan selama  Lakukan penguatan


pandemic COVID-19 potensi pasien dan
dapat meningkat. keluarga untuk
menerima informasi

 Berikan informasi
berupa leaflet atau
gambar yang
memudahkan keluarga
dalam mendapatkan
informasi kesehatan.
3 Kesiapan Tujuan Umum: Memberikan arahan Agar inisiatif keluarga Promosi Antisipatif (I.
peningkatan proses Setelah dilakukan kepada keluarga untuk dalam upaya 12466)
keluarga (D.0123) tindakan keperawatan meningkatkan fungsi mempertahankan dan
 Identifikasi
sebanyak 3 kali peran yang mendukung memelihara kesehatan dapat
kemungkinan krisis
diharapkan pola kesejahteraan keluarga. meningkat.
situasi atau masalah
fungsi keluarga cukup
perkembangan serta
mendukung
dampaknya bagi
kesejahteraan
keluarga.
keluarga.
 Identifikasi metode
pemecahan masalah
yang sering digunakan
keluarga.

 Fasilitasi dalam
memutuskan strategi
pemecahan masalah
yang dihadapi keluarga.

 Jelaskna perkembangan
dan perilaku yang
normal kepada keluarga.

Anda mungkin juga menyukai