RPP Fikih 7 Ganjil KD 3.5 S. Jamaah
RPP Fikih 7 Ganjil KD 3.5 S. Jamaah
( R P P )
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
1.5. Meyakini ketentuan salat berjamaah
2.5. Membiasakan diri salat berjamaah
3.5. Menganalisis ketentuan salat 3.5.1. Menjelaskan pengertian shalat
berjamaah berjamaah
3.5.2 Menunjukkan dalil salat berjamaah
3.5.3 Menunjukkan manfaat salat berjamaah
3.5.4 Menjelaskan syarat-syarat menjadi
imam
3.5.5 Menjelaskan tata cara membuat saf
3.5.6 Menjelaskan ketentuan makmum
masbuk
3.5.7 Menjelaskan ketentuan imam yang lupa
4.5. Mendemonstrasikan tata cara salat 4.5.1 Mempraktikkan tata cara shalat
berjamaah berjamaah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengikuti bimbingan shalat berjamaah melalui ceramah, peserta didik, dapat
memahami arti shalat berjamaah, dengan jelas.
2. Setelah mengikuti bimbingan shalat berjamaah melalui pengamatan buku, peserta
didik, dapat mengetahui hukum dan dalil shalat berjamaah, dengan jelas.
3. Setelah mengikuti bimbingan shalat berjamaah melalui pengamat video, peserta didik
dapat memperagakan shalat berjamaah, dengan baik dan benar.
4. Setelah mengikuti bimbingan shalat berjamaah melalui praktek, peserta didik dapat
membiasakan shalat berjamaah, dengan baik.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Shalat Jama’ah
Jama’ah secara bahasa kumpulan atau bersama-sama. Menurut istilah shalat jama’ah
adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih secara
bersama-sama, dan salah satunya menjadi imam, sedangkan lainnya menjadi makmum.
2. Hukum dan Dalil Shalat Jama’ah
Hukum berjamaah dalam shalat menurut jumhur ulama adalah sunnah muakad, yaitu
sunnah yang sangat dianjurkan dan Nabi saw jarang sekali meninggalkannya. Hal
sesuai hadits riwayat Muslim:
َ صال َة ْال َف ِّذ ِب َسب ٍْع َوعِ ْش ِر
ين َد َر َج ًة َ صالةُ ْال َج َم
ُ اع ِة َت ْف
َ ض ُل َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل ِ ْن ُع َم َر أَنَّ َرسُو َل
َ هللا ِ َعنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ب
Artinya : Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "shalat berjamaah itu
lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat.
(H.R. Muslim)
Walaupun sebagai ulama menyebutkan bahwa hukumnya adalah fardhu `ain, sehingga
orang yang tidak ikut shalat berjamaah berdosa. Ada yang mengatakan fardhu kifayah
sehingga bila sudah ada shalat jamaah, gugurlah kewajiban orang lain untuk harus
shalat berjamaah. Ada yang mengatakan bahwa shalat jamaah hukumnya fardhu
kifayah. Dan ada juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkadah.
Adapun dalil berkaitan dengan shalat berjama’ah, Allah swt berfirman dalam surat al
baqarah ayat 43:
Adapun tata cara pengaturan saf dalam shalat jama’ah sebagai berikut:
1. Jika makmum hanya seorang, maka ia berdiri di belakang sebelah kanan imam.
Jika lebih dari seorang maka makmum berada di belakang imam, sehingga
imam didepan saf tengah mereka.Saf hendaknya diluruskan dan dirapatkan dan
jangan membuat saf baru ketika saf depan belum penuh. Apabila makmumnya
terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak, maka laki-laki menempati saf
paling depan, kemudian anak-anak dan saf wanita yang paling belakang. Wanita
tidak boleh menjadi satu saf dengan laki-laki.
2. Gerakan-gerakan salat makmum, mulai dari takbiratul ihram sampai dengan
selesai (salam), selalu mengikuti gerakan-gerakan imam dan tidak boleh
mendahului.
3. Dalam salat berjamaah ketika imam membaca ayat atau surat dengan suara
keras, makmum tidak usah lagi membaca, cukup dengan mendengarkannya saja
d. Ketentuan Makmum Masbuk
Masbuk artinya tertinggal, maka yang dimaksud dengan makmum masbuk adalah
orang yang tertinggal atau datang terlambat untuk mengikuti shalat jama’ah. Bagi
makmum masbuk, berlaku beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut:
1. Makmum masbuk harus mengikuti imam pada keadaan yang dia dapati yaitu dia
langsung berniat dan mengucapkan takbiratul ihram, lalu mengikuti gerakan
imam. Apabila imam sujud, maka dia juga ikut sujud.
2. Makmum masbuk dihitung mendapat satu raka’at apabila dia masih sempat
mendapati ruku bersama imam
3. Makmum masbuk mengganti raka’at yang tertinggal setelah imam salam
e. Cara Mengingatkn Imam yang Lupa
Jika imam keliru dalam bacaannya atau gerakannya maka hendaklah makmum
mengingatkannya. Untuk mengingatkan perbuatan imam yang keliru, makmum
mengucapkan tasbih (subhanallah) bagi makmum laki-laki dan bagi makmum wanita
dengan menepukkan punggung telapak tangan kiri pada bagian dalam telapak
tangan kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapatn tasbih amaupun tepuk tangan
harus bias terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya,
hendaklah makmum membenarkannya.
Bila imam lupa meninggalkan rukun shalat seperti sujud dan ruku', dan makmum
telah mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya dan setelah
itu melaksanakan sujud sahwi. Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan
tashahhud awal, bila imam telah terlanjur berdiri tegak ketika makmum
mengingatkannya, maka imam tidak perlu kembali duduk, namun melanjutkan
shalat dan melakukan sujud sahwi. Namun bila imam belum berdiri tegak, misalnya
masih dalam keadaan jongkok, ia harus kembali duduk dan melakukan sujud sahwi.
Jadi hanya dalam masalah lupa meninggalkan amalan sunnah shalat, imam boleh
melanjutkan shalat dan tidak menggubris peringatan dari makmum
f. Cara Menggantikan Imam yang Batal
Apabila seorang imam batal, maka dia digantikkan oleh makmum yang tepat di
belakangnya. Imam dapat diganti melalui isyarat yang mudah dipahami.
Makanya sangat dianjurkan yang berada di belakang imam itu adalah yang siap
menggantikan imam apabila dia lupa, yaitu orang yang paham ilmu agama. Ada
beberapa yang harus diperhatikan terkait imam yang batal dalam shalat berjama’ah,
yaitu:
- Makmum sebelah belakang kanan imam yang berhak menjadi pengganti imam
kalau batal solatnya.
- Imam memberi isyarat kalau dirinya batal, dengan cara bergeser ke"kanan" dan
balik kanan.
- Makmum yang dikanan imam menggantikan maju kedepan menempati posisi
Imam dan melanjutkan tugas
- Ada juga model yang imam keluar barisan dengan shof bergeser, yang kanan
bergeser kekiri menempati ruang kosong begitu seterusnya sampai lengkap,
imam yang batal ambil wudlu dan masuk dibarisan paling belakang atau yang
kosong (sesuai kondisi) untuk melanjutkan ikut imam baru secara masbuk
E. METODE PEMBELAJARAN
(Perumusan metoda diambil dari unsur C pada kalimat tujuan)
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
adalah:
1. Ceramah, metode ini memberikan pengertian langsung kepada peserta didik
2. Pengamatan, dengan mengamati buku dan video tentang dalil dan cara sholat
berjamaah
3. Modeling, memberikan gambaran langsung tentang shalat berjamaah
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media: video, laptop, LCD
2. Alat/Bahan: spidol, kertas, polpent
3. Sumber Pembelajaran: Buku paket, Buku Ensiklopedi Islam, Al-Quran dan Tafsir,
pengalaman siswa, internet.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 5 menit)
Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik memimpin
doa
Guru mengabsensi peserta didik sambil menanyakan kabar
Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta dudik melalui senam otak/nyanyi
Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi dan kompetensi yg akan dicapai
Guru menjelaskan langkah yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran
b. Kegiatan Inti (30 menit)
MENGAMATI
o Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang shalat berjamaah
o Peserta didik membaca buku yang berisi penjelasan dalil, dasar, dan tujuan
shalat berjamaah
o Peserta didik menyimak tayangan video shalat berjamaah
MENANYA
o Melalui stimulus guru, peserta didik menanyakan tentang dalil, dasar, dan
tujuan shalat berjamaah
o Peserta didik memberi umpan balik tentang dalil, dasar, dan tujuan shalat
berjamaah
o Peserta didik menanya bagaimana posisi imam dan makmum yang benar
MENGEKSPLORASI
o Peserta didik melalui kelompoknya, berdiskusi tentang dalil, dasar, dan
tujuan shalat berjamaah
o Peserta didik melalui kelompoknya merangkum tata cara shalat berjamaah
MENGASOSIASI
o Masing-masing kelompok merumuskan makna, manfaat dan tujuan dan
hikmah shalat berjamaah
MENGKOMUNIKASIKAN
o Secara bergantian, masing-masing kelompok mempraktikkan shalat
berjamaah
c. Penutup ( 5 menit):
o Guru mengajak peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
o Guru mengadakan tes secara langsung dengan soal yang sudah disiapkan
o Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
o Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan penanaman sikap
o Guru mengajak berdoa dengan doa akhir majlis (Kafarotul Majlis) dilanjutkan
dengan salam dan berjabat tangan dengan seluruh siswa
Pertemuan 2
d. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 5 menit)
Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik memimpin
doa
Guru mengabsensi peserta didik sambil menanyakan kabar
Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta dudik melalui senam otak/nyanyi
Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi dan kompetensi yg akan dicapai
Guru menjelaskan langkah yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran
e. Kegiatan Inti (30 menit)
MENGAMATI
o Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang shalat berjamaah
o Peserta didik membaca buku yang berisi penjelasan dalil, dasar, dan tujuan
shalat berjamaah
o Peserta didik menyimak tayangan video shalat berjamaah
MENANYA
o Melalui stimulus guru, peserta didik menanyakan tentang dalil, dasar, dan
tujuan shalat berjamaah
o Peserta didik memberi umpan balik tentang dalil, dasar, dan tujuan shalat
berjamaah
o Peserta didik menanya bagaimana posisi imam dan makmum yang benar
MENGEKSPLORASI
o Peserta didik melalui kelompoknya, berdiskusi tentang dalil, dasar, dan
tujuan shalat berjamaah
o Peserta didik melalui kelompoknya merangkum tata cara shalat berjamaah
MENGASOSIASI
o Masing-masing kelompok merumuskan makna, manfaat dan tujuan dan
hikmah shalat berjamaah
MENGKOMUNIKASIKAN
o Secara bergantian, masing-masing kelompok mempraktikkan shalat
berjamaah
f. Penutup ( 5 menit):
o Guru mengajak peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
o Guru mengadakan tes secara langsung dengan soal yang sudah disiapkan
o Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
o Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan penanaman sikap
o Guru mengajak berdoa dengan doa akhir majlis (Kafarotul Majlis) dilanjutkan
dengan salam dan berjabat tangan dengan seluruh siswa
H. PENILAIAN
1. TES TULIS BENTUK URAIAN
a. Jelaskan pengertian sholat berjamaah?
b. Terangkan dalil keutamaan sholat berjamaah?
c. Jelaskan dengan singkat tata cara sholat berjamaah?
Kunci jawaban:
1. Sholat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih secara
bersama-sama salah satunya jadi imam dan yang lain jadi makmum
2. Hal sesuai hadits riwayat Muslim:
Penskoran:
skor 3 jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban
skor 2 jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
skor 1 jika jawaban tidak tepat/tidak menjawab
skor perolehan
nilai = ------------------------- x 4
skor maksimal
Skor Perolehan
NILAI = ------------------------- x 100 % =
Skor Maksimal
Skor Perolehan
NILAI = ------------------------- x 100 % =
Skor Maksimal
Mengetahui, Malang,
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran