Bab 1-3 PKP April
Bab 1-3 PKP April
PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Masalah
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis dan menurut Rahim
(2008 : 2) Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas
yang kompleks. Membaca bertujuan untuk melihat, memahami isi atau makna dan
memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau
menarik yang berbentuk cerita yang menarik sehingga ada ketertarikan anak untuk
membaca.
Melalui media cerita dongeng yang menarik di harapkan siswa dapat lebih
fokus dalam pembelajarannya, dan dapat mengembangkan pemahamannya dalam
menelaah isi bacaan dalam sebuah teks dan dapat mengembangkan imajinasi siswa
terhadap isi bacaan cerita dongeng.
Dongeng adalah menceritakan secara lisan sebuah cerita yang biasanya
bersifat khayal atau imajinatif dalam perkembangan sendiri dapat berupa cerita
yang benar-benar terjadi misalkan mengenai tumbuhan ataupun hewan dengan
dipersonifikasi kedalam kehidupan manusia (Sugihastuti, 2013). Cerita atau bahan
untuk mendongeng sendiri dapat ditemukan di buku cerita, internet, maupun
tulisan. Saat mendongeng atau menceritakan dongeng pada anak, biasanya anak
akan menyimak dan merasakan emosi yang ada pada cerita yang dibacakan, hal
tersebut karena cerita-cerita dongeng biasanya menarik untuk anak sehingga anak
antusias untuk menyimak cerita. Selain cerita yang menarik, penokohan pada
dongeng yang biasanya menggambarkan tokoh untama memiliki pengalaman yang
bisa terjadi di luar akal sehat juga membuat anak bisa mengaktifkan imajinasinya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka masalah
pada perbaikan pembelajaran, yaitu: “Bagaimana cara meningkatkan kemampuan
membaca siswa melalui media ceita dongeng?”
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Perbaikan pembelajaran ini bermanfaat bagi peneliti untuk
mengembangkan disiplin ilmu tentang pelajaran Bahasa Indonesia dan
mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca
siswa melalui cerita dongeng.
2) Bagi Sekolah
Sebagai bahan kajian guru untuk mengetahi seberapa besar
3) Bagi Guru
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam
menggunakan media pada materi membaca sebuah teks bacaan mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Membaca
1. Pengertian Membaca
dengan yang lain dan merupakan satu kesatuan. Kegiatan membaca merupakan
kegiatan reseptif, suatu bentuk penyerapan yang aktif. Dalam kegiatan membaca,
pikiran dan mental dilibatkan secara aktif, tidak hanya aktifitas fisik saja. Banyak
ahli yang memberikan definisi tentang membaca. Berikut ini dikemukakan berbagai
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata
lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis dan menurut Rahim (2008 : 2)
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
kompleks. Membaca bertujuan untuk melihat, memahami isi atau makna dan
memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau
membaca mencangkup:
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam
membentuk makna.
dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca.
beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah
melihat, memahami isi atau makna dan memperoleh pesan yang hendak
disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis sehingga diperoleh
Ahuja (2010: 15), merumuskan sembilan alasan seseorang membaca. Alasan tersebut
a. Untuk tertawa.
b. Untuk menghidupkan kembali pengalaman-pengalamansehari-hari.
h. Untuk mengetahui seberapa cerdas kita menebak dan memecahkan masalah dari
pengarang.
facts).
b. Memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
organization).
classify).
yang bersifat khusus. Tujuan membaca secara umum adalah memperoleh informasi,
mencakup isi, dan memahami makna yang terkandung dalam bahan bacaan. Dengan
Ada beberapa jenis membaca yang dapat dilakukan oleh seseorang. Ditinjau dari
segi terdengar atau tidaknya suara pembaca, proses membaca terbagi atas membaca
nyaring dan membaca dalam hati. Tarigan (2008: 23), membaca nyaring adalah suatu
aktivitas yang merupakan alat bagi guru, murid, atau pun pembaca bersama-sama dengan
orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan
perasaan pengarang. Membaca dalam hati adalah membaca dengan tidak bersuara. Lebih
lanjut, dikatakan bahwa membaca dalam hati dapat dibagi menjadi dua, yaitu (1)
membaca ekstensif dan (2) membaca intensif. Kedua jenis membaca ini, memiliki bagian-
a. Membaca ekstensif adalah membaca sebanyak mungkin teks bacaan dalam waktu
sesingkat mungkin (Tarigan, 2008: 32). Tujuan membaca ekstensif untuk memahami
isi yang penting dengan cepat secara efisien. Membaca ekstensif meliputi, (1)
membaca survai (survey reading), (2) membaca sekilas (skimming), dan (3)
b. Membaca intensif (intensive reading) meliputi, membaca telaah isi dan telaah bahasa.
Membaca telaah isi terbagi atas, (1) membaca teliti, (2) membaca pemahaman, (3)
membaca kritis, dan (4) membaca ide (Tarigan, 2008: 40). Membaca telaah
menyajikan pembelajaran yang menarik dengan media buku cerita yang menarik
pula. Media buku yang menarik dapat berupa buku bacaan yang bergambar dan
bergambar, terutama pada gambar yang berwarna. Dari warna gambar tersebut
dapat merespon keingintahuan siswa terhadap isi cerita buku. Dari situlah minat
baca seorang siswa timbul. Sehingga dengan media tersebut siswa akan termotivasi
untuk aktif membaca dan menjadikan kebiasaan membaca jadi suatu kebutuhan dari
membaca, karena siswa lebih menyukai cerita yang bergambar seperti pada cerita
2008:170). Biasanya dongeng dib “Kata adalah satuan (unsur) bahasa terkecil yang
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal
dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama tentang kejadian
zaman dulu yang aneh-aneh. (KBBI, 2007: 274). Senada dengan Lezin dalam
khayal dengan situasi dan tokoh-tokoh yang luar biasa dan gaib.
memahami:
(a) Kosakata,
(c) Tokoh
(d) latar/setting.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ide pokok paragraph adalah
orang, atau pelaku cerita, Watak, perwatakan, dan karakter merujuk pada sikap dan
sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih merujuk pada kualitas
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.”
atau pemegang peran dalam sebuah cerita dan penokohan adalah gambaran tentang
Latar atau setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu
gambaran tentang tempat waktu, dan situasi terjadinya peristiwa. Semakin jelas dan
menarik latar yang digambarkan pengarang, maka kualitas karyanya akan semakin
tinggi. Sebaliknya, semakin kabur latar yang digambarkan, maka kualitas karya
peristiwa dalam karya fiktif, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa.
Sebagaiman tema, tokoh dan penokohan, setting pun bersifat fiktik. Setting
memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi fisikal. Fungsi kedua adalah
fungsi psikologis. Fungsi fisikal adalah fungsi yang menggambarkan setting secara
konkret atau dapat dilihat secara kasat mata, sedangkan fungsi psikologis adalah
fungsi yang menggambarkan setting secara abstrak atau tidak dapat dilihat secara
latar atau setting adalah pijakan cerita yang mengarah pada pengertian tempat,
variabel dipenden dengan independen semakin menarik media buku tersebut akan
semakin berminat siswa membaca dan semakin baik pula kemampuan membaca
siswa.
digambarkan dengan:
BAB III
A. Subjek Penelitian
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan materi peningkatan kemampuan membaca siswa melalui media cerita
dongeng.
- Siswa yang belum fasih membaca diminta untuk membaca untuk mnegetahui
pehamannya atas abacaan dari hasil diskusi
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,
refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
Pelaksanaan
- Memotivasi dalam belajar dengan mengadakan tanya jawab ttentang cerita
pada siklus 1.
- Siswa yang belum fasih membaca diminta untuk membaca untuk mnegetahui
pehamannya atas abacaan dari hasil diskusi
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,
refleksi dilakukan dalam beberapa hal: