Laporan Observasi Perilaku Marah
Laporan Observasi Perilaku Marah
LAPORAN OBSERVASI
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
1
RAHASIA
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dalam
observasi ini adalah sebagai berikut :
a) Bagaimana cara seseorang dalam mengungkapkan marahnya?
b) Bagaimana tingkat pengungkapan marah pada seseorang?
3. Tujuan Observasi
Observasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana cara
seseorang dalam mengungkapkan kemarahannya.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Pengungkapan Marah (anger expression)
Anger (marah) menurut para ahli (dalam Safaria, 2009) yaitu sebagai berikut :
Jadi, marah adalah sesuatu yang bersifat sosial dan biasanya terjadi
jika mendapat perlakuan tidak adil atau tidak menyenangkan di dalam interaksi
sosial yang disertai dengan perubahan psikologis dan biologis .
2
RAHASIA
2. Penyebab marah
a) Faktor fisik
1) Kelelahan yang berlebihan
Perawat yang setiap hari merawat dan melayani pasien, jika
istirahatnya kurang maka perawat akan mudah merasa lelah. Dalam
keadaan seperti ini perawat akan lebih mudah marah dan mudah sekali
tersinggung serta dapat menjadi penyebab utama menurunnya kondisi
fisik pada perawat sehingga rentan terhadap kecenderungan somatisasi.
2) Zat-zat tertentu yang menyebabkan marah
Misalnya, jika otak kurang mendapatkan zat asam, orang tersebut
lebih mudah marah.
3) Hormon kelamin pun dapat mempengaruhi kemarahan seseorang.
Misalnya, wanita yang sedang menstruasi, rasa marah
merupakan ciri khasnya yang utama.
3
RAHASIA
b) Faktor Psikis
1) Rasa rendah diri
2) Sombong
Yaitu menilai dirinya sendiri sangat penting melebihi
kenyataan yang sebenarnya. Orang yang sombong terlalu
menuntut banyak pujian bagi dirinya.Jika yang diharapkan tidak
terpenuhi.
3) Egoistis
Yaitu sikap yang menilai penting dirinya sendiri melebihi
kenyataan. Orang yang bersifat demikian akan mudah marah
karena selalu terbentur dengan pergaulan sosial yang bersifat
apatis, sehingga orang yang egoistis tersebut merasa tidak
diperlakukan dengan semestinya dalam pergaulan sosial.
4
RAHASIA
Ayat tersebut menjelaskan tentang larangan marah dalam Islam. Hal ini
terlihat dari ungkapan ayat di atas bahwa Allah menghalau orang-orang yang
penuh kejengkelan (kemarahan) dan mereka tidak akan mendapatkan kebaikan
apapun.
Sedangkan hadis Rasulullah saw juga menerangkan bahwa ‘’orang
yang kuat itu bukanlah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang mampu
menahan diri ketika marah’’ (HR. Bukhari).
5
RAHASIA
C. Metode Observasi
1. Definisi Operasional
Pengungkapan marah (anger expresssion) merupakan upaya seseorang
mengomunikasikan perasaan marah yang dirasakan, baik dengan cara
menekannya (anger in), mengungkapkannya ke luar (anger out), ataupun
kemampuan mengontrol perasaan marah yang dirasakannya (anger control).
Safaria menjelaskan 3 macam pengungkapan marah sebagai berikut :
a) Anger in
Yaitu pengungkapan rasa marah yang dirasakan oleh seseorang
tanpa diperlihatkan ke luar dalam artian pengungkapan marah dengan
cara ini cenderung ditahan/didiamkan.
b) Anger out
Merupakan pengungkapan marah oleh individu dengan cara
mengekspresikannya ke luar dalam artian pengungkapan marah
dengan cara ini cenderung merusak dan menyakiti orang lain.
c) Anger control
Yaitu kemampuan individu untuk bisa mengontrol permasalahan
yang dihadapi dan berusaha konsisten menjaga sikap yang positif walau
menghadapi suatu yang buruk.
2. Indikator Perilaku
Dari definisi operasional di atas dapat diambil indikator perilaku sebagai
berikut :
a) Anger in
6
RAHASIA
7
RAHASIA
3. Jenis Observasi
Jenis observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan.
Observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana observer
tidak ambil bagian dalam kehidupan observee dalam artian observer tidak
terlibat aktif dalam situasi yang diamati. Observasi ini observer pilih karena
observer hanya mengamati perilaku subjek dari jauh dan tidak ikut serta dalam
kegiatan subjek (Ni’matuzaroh dan Prasetyaningrum, 2014).
8
RAHASIA
5. Langkah Observasi
Adapun langkah-langkah observasi yang observer gunakan dalam observasi
ini adalah :
a) Merumuskan judul observasi
b) Menentukan teori yang sesuai dengan judul
c) Membuat rancangan observasi
d) Menentukan subjek yang sesuai dengan kriteria judul observasi
e) Mengamati subjek dengan mencatat perilaku subjek
f) Membuat laporan observasi
6. Subjek Observasi
Subjek dalam observasi ini adalah seorang Mahasiswa IAIN Imam
Bonjol Padang Fakultas Syariah yang berinisial U dan berumur 23 tahun.
7. Observer
Observer dalam observasi ini adalah Mahasiswa Psikologi Islam IAIN
Imam Bonjol Padang Jurusan Psikologi Islam :
Nama : Winda Astuti Putri
Bp : 1415040154
9
RAHASIA
D. Hasil Observasi
1. Deskripsi Subjek
Subjek pada observasi ini adalah seorang mahasiswa berjenis kelamin
perempuan yang berinisial U. U memakai baju dengan setelan rok, baju kemeja
dan jilbab ke kampus, di kos U selalu menyanggul rambutnya. Rambut U ikal
berwarna hitam yang panjangnya sepinggang, Kulit U itam manis, bentuk wajah
U oval, mata U bulat, hidung U tidak mancung dan juga tidak pesek ada sedikit
bekas luka di bawah dagu dan ada tanda warna hijau tengah-tengah
hidungnya.
10
RAHASIA
b) Checklist
Berdasarkan hasil dari teknik Checklist didapatkan hasil 40 %.
Artinya bahwa frekuensi pengungkapan marah Anger out subjek yang
11
RAHASIA
3. Analisa Data
a) Teknik anecdotal record
No Aspek Indikator Data Relevan Interpretasi
1. Anger in 1. Panik dalam U memegang kepala U U merupakan
menghadapi dan menarik rambut U orang yang
masalah karena laptop U yang mudah panik
digunakan untuk dalam meng-
membuat skripsi juga Hadapi sesu-
dalam keadaan rusak atu masalah.
dengan berkata, ‘’tau
ndak kalian? lah kasua
den kalian buek mode
ko, laptop den rusak lo,
ndak mungkin den
mintak pitih kek urang
tuo den do’’.
2. Menghindar U menghindar dan U merupakan
ketika memalingkan wajah orang yang
bertemu ketika U melihat W di suka
dengan depan kamar U dan menghindar
orang yang ketika melihat P di ketika U
tidak disukai jalan. melihat orang
12
RAHASIA
yang tidak U
sukai.
3. Sulit berkon- Ketika U mulai U merupakan
sentrasi mengetik di pustaka orang yang
dan beberapa lama sulit berkon-
kemudian U berkata sentrasi.
kepada teman U,
‘’Paniang kapalo den
raso e’’.
13
RAHASIA
14
RAHASIA
15
RAHASIA
b) Checklist
No Aspek Indikator Ya Tidak
1. Anger in 1. Panik dalam menghadapi √
masalah
2. Diam ketika di ejek √
3. Mengepalkan tangan dan √
mata merah
4. Pergi menjauh ketika teman √
tertawa bersama-sama
5. Sulit berkonsentrasi √
16
RAHASIA
7. Suka bermenung √
8. Menghindari keributan √
9. Berbicara sendiri √
10. Mengeluarkan air mata √
2. Anger Out 1. Berteriak √
2. Mengancam √
3. Menyalahkan orang lain √ .
4. Mendorong √
5. Membanting sesuatu ketika √
marah
6. Menampar √
7. Menendang √
8. Memukul √
9. Mencekik √
4. Tenang menghadapi √
masalah
5. Mendengarkan alasan orang √
lain
6. Mencari solusi dalam √
menyelesaikan masalah
7. Mempertahankan Pendapat √
8. Menunggu waktu yang tepat √
untuk mengungkap-kan
marah
9. Berteman dengan semua √
orang
17
RAHASIA
Total Skor
Total Skor= ×100 %
Total Indikator
12
¿ ×100 %
30
= 0,4 × 100 %
¿ 40 %
c) Rating Scale
a. Anger in
1) Panik dalam menghadapi masalah
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
2) Diam ketika di ejek
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
18
RAHASIA
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
5) Sulit berkonsentrasi
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
7) Suka bermenung
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
8) Menghindari keributan
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
9) Berbicara sendiri
19
RAHASIA
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
b. Anger Out
1) Berteriak
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
2) Mengancam
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
4) Mendorong
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
20
RAHASIA
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
6) Menampar
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
7) Menendang
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
8) Memukul
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
9) Mencekik
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
c. Anger Control
21
RAHASIA
7) Mempertahankan pendapat
22
RAHASIA
√
: ───────:───────:───────:───────:───────:
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
Total Skor = 65
Aitem Keseluruhan = 30
Skor Tertinggi = 30 × 5 = 150
Skor Terendah = 30 × 1 = 30
Range = 150 – 30 = 120
Interval = 120 : 3 = 40
Tabel Kategorisasi
Klasifikasi Range
Tinggi 110 ─ 150
Sedang 70 ─ 110
Rendah 30 ─ 70
23
RAHASIA
3. Dinamika Psikologis
Berdasarkan hasil observasi yang telah observer lakukan terhadap
observee yang berinisial U bahwa subjek memiliki ekspresi pengungkapan
marah anger out. Hal ini terlihat dari perilaku subjek yang dalam aktivitas
sehari-hari selalu berteriak dan berkata kasar untuk mengekspresikan emosi
marahnya serta mengancam, membanting dan menendang sesuatu yang dekat
dengan dirinya dan menyalahkan orang lain..
Subjek memunculkan perilaku tersebut karena dia tidak bisa mengontrol
setiap dorongan-dorongan yang timbul dari dalam dirinya sendiri. Akibatnya dia
mengekspresikan kemarahannya ke luar dengan melakukan tindakan-tindakan
yang agresif/merusak.
4. Pembahasan
Hasil observasi menunjukkan bahwa ekspresi pengungkapan marah
subjek yang berinisial U adalah pengungkapan marah anger out. Hal ini terlihat
perilaku subjek yang dalam aktivitas sehari-hari selalu berteriak dan berkata
kasar untuk mengekspresikan emosi marahnya serta mengancam, membanting
dan menendang sesuatu yang dekat dengan dirinya dan menyalahkan orang
lain. Subjek memunculkan perilaku tersebut karena dia tidak bisa mengontrol
setiap dorongan-dorongan yang timbul dari dalam dirinya sendiri. Akibatnya dia
mengekspresikan kemarahannya ke luar dengan melakukan tindakan-tindakan
yang agresif/merusak.
Hasil tersebut didukung dengan teknik cheklist dan rating scale. Dimana
dari teknik checklist didapatkan hasil 40 %. Artinya frekuensi pengungkapan
marah Anger out subjek yang terpenuhi adalah sebanyak 40 % . Sedangkan
berdasarkan hasil teknik rating scale didapatkan hasil 65. Artinya
pengungkapan marah Anger out subjek dikategorikan rendah.
24
RAHASIA
Hal di atas relevan dengan teori dari Safaria (2009) bahwa anger out
adalah Merupakan reaksi ke luar/objek yang dimunculkan individu ketika dalam
keadaan marah atau reaksi yang dapat diamati secara umum. Kondisi seperti
ini bisa jadi perbuatan merusak. Dan Penelitian ini juga didukung dan relevan
dengan teori pendekatan dorongan yang dikemukakan Dollars, Doob, Miller,
Mowrer dan Sears (dalam Rahman, 2013)) bahwa perilaku merusak muncul
karena kondisi eksternal yang membangkitkannya. Hal ini terlihat ketika U
melihat kasurnya terbakar maka kondisi tersebutlah yang membuat U menjadi
marah akibatnya U tidak bisa lagi menahan emosi marah U sehingga
mengekspresikan kemarahan U ke luar.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan untuk mengetahui bagaimana cara
seseorang dalam mengungkapkan marahnya dapat ditarik kesimpulan bahwa U
mengungkapkan marah dengan cara anger out. Hal ini terlihat dari banyaknya
25
RAHASIA
jumlah indikator pada aspek anger out yang terpenuhi seperti : berteriak,
berkata kasar, mengancam, membanting dan menendang sesuatu ketika
marah dan menyalahkan orang lain.
Berdasarkan hasil 3 teknik pencatatan data (anecdotal record, checklist
dan rating scale) memiliki hasil yang sama pada pengungkapan marah (anger
expression) anger out subjek yaitu dalam kategori rendah.
2. Saran
Berdasarkan hasil laporan observasi dari lapangan di atas maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
a) Untuk peneliti selanjutnya peneliti menyarankan agar lebih banyak lagi
menambah referensi bacaannya sehingga memudahkan untuk
merumuskan judul laporan observasinya.
b) Sebaiknya dalam menyelesaikan tugas observasi individu ini semua
anggota kelompok harus lebih semangat lagi sehingga tugas ini bisa
selesai dengan tepat waktu.
c) Sebaiknya pustaka lebih menambah lagi referensi buku-buku
psikologinya sehingga semua anggota kelompok bisa lebih mudah
mendapatkan teori yang berhubungan dengan judul observasinya.
d) Untuk menangani rasa marah dalam Islam dijelaskan dalam sebuah
hadis Rasulullah saw yaitu sebagai berikut :
‘’apabila salah seorang diantara kamu marah, hendaklah ia segera
berwudhu dengan air dingin, karena marah itu bersumber dari api’’ HR
Abu Daud).
F. Daftar Pustaka
Al Baqi, Safiruddin. 2015. Ekspresi Emosi Marah. Buletin Psikologi. Volume 23,
No. 1, Juni 2015 : Universitas gajah Mada.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
26
RAHASIA
27