Pajak Penghasilan
Dosen pengampu :
Nurchayaning Dwi Kusumaningrum S.E.,M.A.,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
menyelesaikan tugas kelompok untuk mata kuliah pajak penghasilan yang kami
tempuh selama satu semester.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan, kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik .
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................4
PENDAHULUAN .........................................................................................4
1.1 Latar Belakang .........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................5
BAB II............................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................6
2.1 Pengertian PPh Pasal 4 Ayat 2 Atau PPh Final .......................................6
2.2 Dasar Hukum ............................................................................................6
2.3 Subjek dan Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 ......................................................7
2.4 Alur pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) .....................................................9
2.5 Jenis Penghasilan yang Dikenakan PPh Pasal 4 Ayat 2 ...........................9
2.6 Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 4 Ayat 2 .........................................10
2.7 Rincian tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 ............................................................10
PENUTUP ...................................................................................................16
3.1 Kesimpulan .............................................................................................16
3.2 Saran .......................................................................................................16
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Istilah final di sini berarti bahwa pemotongan pajaknya hanya sekali dalam
sebuah masa pajak dengan pertimbangan kemudahan, kesederhanaan, kepastian,
pengenaan pajak yang tepat waktu dan pertimbangan lainnya
Jenis PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Final ini dikenakan pada wajib pajak badan
maupun wajib pajak pribadi atas beberapa jenis penghasilan yang mereka
dapatkan dan pemotongan pajaknya bersifat final.
Objek penghasilan yang dipotong PPh Final atau pajak UKM adalah usaha dengan
total peredaran bruto (omzet) kurang dari hingga Rp4,8 miliar dalam setahun.
Subjek pemotong PPh Pasal 4 ayat (2)/PPh Final
Pemungutan jenis PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Final dilakukan oleh pihak
pemberi penghasilan sehubungan dengan pembayaran untuk objek tertentu. Pihak
pemungut ini terdiri dari wajib pajak badan yang ditunjuk untuk memotong PPh
Pasal 4 ayat (2) dan wajib padak orang pribadi yang merupakan pemungut PPh
pasal 4 ayat (2) tanpa ditunjuk, di antaranya:
Sebagai pemungut, wajib pajak badan ini ditunjuk untuk memotong PPh Pasal 4
ayat (2), di antaranya:
Sebagai pemungut, wajib pajak orang Pribadi tidak ditunjuk untuk memotong PPh
Pasal 4 ayat (2), di antaranya:
a. Disetor sendiri oleh penyedia jasa, dalam hal pengguna jasa bukan
merupakan pemotong pajak
b. Bendaharawan atau pejabat yang melakukan pembayaran atau pejabat
yang menyetujui tukar menukar untuk objek pajak pengalihan hak atas
tanah/bangunan
Wajib pajak orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 4
ayat (2) adalah:
1. Mekanisme Pemotongan
Mekanisme pemotongan di sini maksudnya adalah penyewa harus
memotong Pajak Penghasilan sebesar 10% dari uang sewa yang
dibayarkannya.Mekanisme dilakukan jika si penyewa adalah pihak-pihak yang
disebut sebagai pemotong pajak yaitu : badan pemerintah, subjek pajak badan
dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, kerjasama operasi,
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya, dan orang pribadi yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pajak.
2. Mekanisme Pembayaran Sendiri
Mekanisme pembayaran sendiri adalah mekanisme di mana pajak final
sebesar 10% dari uang sewa dibayarkan sendiri oleh pemilik
tanah/bangunan.Pada mekanisme ini, penyewanya bukan pihak-pihak yang
disebutkan di atas, maka pemilik tanah atau bangunan yang harus
menyetorkan sendiri pajak finalnya.
2. Tarif sebesar 20% untuk penghasilan berupa bunga deposito serta jenis-
jenis tabungan dan obligasi negara (PP No. 131 Tahun 2000).
5. Tarif sebesar 2,5% untuk penghasilan berupa transaksi derivatif yang telah
diperdagangkan bursa (PP No. 17 Tahun 2009).
6. Tarif sebesar 0,1% untuk penghasilan dari transaksi penjualan saham atau
pengalihan penyertaan modal (PP No. 4 Tahun 1995).
10. Tarif sebesar 10% untuk penghasilan atas dividen yang diterima oleh
wajib pajak orang pribadi dalam negeri (Pasal 17 ayat 2C).
11. Tarif sebesar 0 hingga 20% untuk penghasilan berupa bunga dari
kewajiban (PP No. 16 Tahun 2009).
Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 Final Untuk UMKM
Tarif pajak untuk UMKM, wiraswasta dan bisnis online ini menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 adalah 1 % (satu
persen) yang dipotong dari total omzet penjualan (peredaran bruto) per bulan.
Contohnya :
Dalam 1 bulan jumlah total penghasilan (omzet) yang didapat salah satu UMKM
ini adalah sebesar Rp55.000.000.
PPh pasal 4 ayat 2 final atas penghasilan tersebut adalah sebesar: Rp55.000.000 x
1% = Rp550.000
Tarif PPh Final jasa konstruksi sebagaimana ditetapkan oleh PP Nomor 51 Tahun
2008 adalah seperti berikut :
Jasa Syarat
Tarif
Perencanaan jika kontraktor mempunyai sertifikat
Konstruksi 4% kualifikasi usaha (SBU); atau
jika kontraktor tidak mempunyai sertifikat
6% kualifikasi usaha
Pelaksanaan jika kontraktor mempunyai sertifikasi
Konstruksi 2% kualifikasi usaha kecil (kelompok Grade 1,
Grade 2, Grade 3 dan Grade 4);
jika kontraktor mempunyai sertifikasi
3% kualifikasi usaha menengah maupun besar
(kelompok Grade 5, Grade 6 maupun Grade 7);
atau
jika kontraktor tidak mempunyai sertifikasi
4% kualifikasi usaha.
Pengawasan jika kontraktor mempunyai sertifikat
Konstruksi 4% kualifikasi usaha; atau
jika kontraktor tidak mempunyai sertifikat
6% kualifikasi usaha.
Pemungutan PPN
Bendahara Inspektorat Provinsi mengambil Pajak Pertambahan Nilai
(PPH) sebesar 10% atas transaksi jasa konstruksi.
1) Pelaksanaan konstruksi oleh PT Mulya Abadi dibayar pada 13 Juli 2018:
Rp 1.750.000.000 x 10% = Rp 175.000.000
2) Perencanaan konstruksi oleh Tuan Rocky dibayar pada 5 Juli 2018:
Rp 65.000.000 x 10% = Rp 6.500.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PPh Pasal 4 Ayat 2 (Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 ) dikenakan
atas beberapa jenis penghasilan dengan pemotongan yang bersifat final dan tarif
yang berbeda-beda untuk setiap jenis pajaknya. Oleh karena itu, Pajak
Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 ini disebut juga sebagai PPh Final.
Salah satu objek PPh Pasal 4 Ayat 2 adalah omzet penjualan usaha (di bawah
Rp 4,8 miliar dalam 1 tahun), baik yang dimiliki wajib pajak badan maupun orang
pribadi. Tarifnya adalah 0,5 persen dari total omzet penjualan per bulan.
Cara termudah hitung dan setor pajak final ini, sekaligus mendapatkan
lampiran PDF laporan tahunannya secara otomatis adalah dengan
menggunakan aplikasi PPh Final 0,5% OnlinePajak.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk
kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail
dengan sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Prabandaru, Ageng . 2 0 1 9 . P P H P A S A L 4 A Y A T 2 , B A G A I M A N A
KETENTUAN PERPAJAKANNYA . https://klikpajak.id/blog/berita-
regulasi/pph-pasal-4-ayat-2-bagaimana-ketentuan-perpajakannya/ [ Diakses Pada
2 Desember 2020 ]