Disusun oleh :
Jannatun Naufa (2020310016)
Putri Paula Riani Wijaya (2020310026)
Carola Senavidya SK (2020310031)
KELAS AKUNTANSI A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2022
i
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera untuk kita semua, dengan ini kami mengucapkan syukur sebesar – besarnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pajak
Penghasilan Pasal 4 Ayat 2(Final)” ini tepat pada waktunya .
Makalah ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Sri Ernawati dalam
mata kuliah Akuntansi Perpajakan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bagi pihak – pihak lainnya.
Makalah ini dapat kami selesaikan dalam waktu singkat jadi kami menyadari masih banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan agar dapat mengembangkan penulisan di karya ilmiah
berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia maupun di berbagai negara lainnya, pasti memiliki kebijakan setiap warga
yang berpenghasilan untuk melakukan pembayaran pajak kepada negara. Hal ini
dikarenakan pajak merupakan salah satu sumber pemasukan untuk kas negara yang akan
digunakan untuk membiayai pembangunan suatu negara.
Pajak ini sendiri bersifat memaksa terhadap seluruh warga negara atau wajib pajak untuk
menaaitinya. Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis pajak, salah satunya Pajak
Penghasilan (PPh), yang merupakan pajak terhutang atas dasar penghasilan yang didapatkan,
antara lain penghasilan dari pendapatan berupa gaji, penghasilan dari laba usaha,
penghasilan yang berupa hadiah, dan penghasilan yang berupa pendapatan bunga. PPh yang
terhutang dalam jangka waktu 1 tahun haruslah dilunasi oleh wajib pajak sesuai dengan
peraturan perpajakan penghasilan yang ada.
Sesuai dengan ketentuan dalan Undang-undang PPh, PPh terdiri atas PPh pasal 4 ayat
(2), PPh pasal 25, PPh pasal 21, PPh pasal22, dll. Pada makalah ini akan membahas
mengenai PPh pasal 4 ayat (2) UU yang merupakan pajak penghasilan yang mengatur
penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan atau bangunan dikenai pajak bersifat
final yang diatur dengan peraturan pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2?
2. Apa dasar hukum dari pajak penghasilan pasal 4 ayat 2?
3. Apa saja objek dan tarif pajak penghasilan pasal 4 ayat2?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pph pasal 4 ayat 2
2. Untuk mengetahui peraturan dalam pph pasal 4 ayat 2
3. Untuk mengetahui apa saja objek yang dikenai pph pasal pasal 4 ayat 2 dan
tarifnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perdagangan bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan ibu kota mitra
perusahaan yang diterima oleh perusahaan modal usaha.
4. Pengalihan aset/sewa tanah/bangunan Objek PPh Pasal 4 ayat 2 selanjutnya
adalah penghasilan dari transaksi atas pengalihan aset dalam bentuk tanah
dan/atau bangunan meliputi penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan
hak, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain yang
disepakati.
5. Pendapatan lainnya Penghasilan yang juga sebagai objek Pajak Penghasilan Final
4 ayat 2 adalah pendapatan lainnya yang spesifik seperti diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
4
3. Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 0,5%
Tarif pajak ini untuk transaksi penjualan saham pendiri (0,5%) dan saham
bukan pendiri (non-founder) sebesar 0,1% Ketentuan ini tercantum dalam
PP No. 14 Tahun 1997 serta turunannya Keputusan Menteri Keuangan No.
282/KMK.04/1997, SE-15/PJ.42/1997 dan SE-06/PJ.4/1997.
4. Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 2-6%
Tarif pajak ini untuk jasa konstruksi. Penjelasan lebih lanjutnya bisa
ditemukan pada PP No. 51 Tahun 2008 serta turunannya PP No. 40 Tahun
2009.
5. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 sebesar 2,5%
Tarif Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 sebesar 2,5% ini untuk transaksi
derivatif berjangka panjang yang telah diperdagangkan di bursa
sebagaimana telah diatur PP No. 17 Tahun 2009.
6. Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 5%
Tarif sebesar ini dikenakan pada pengalihan hak atas tanah atau bangunan
(dalam hal ini termasuk usaha real estate), seperti yang tercantum dalam
PP No. 71 Tahun 2008.
7. Tarif Pajak Penghasilan 4 ayat 2 sebesar 10%
Besar tarif PPh Pasal 4 ayat 2 ini dikenakan pada bunga simpanan yang
dibayarkan koperasi kepada para anggotanya masing-masing sebagaimana
telah diatur pada Pasal 17 Ayat 7 serta turunannya PP No. 15 Tahun 2009.
Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 10% ini juga diperuntukkan pada dividen
yang diterima WP OP di dalam negeri seperti diatur dalam Pasal 17 Ayat
2C. Tarif pajak 10% ini juga untuk sewa atas tanah atau bangunan. Hal ini
diatur dalam PP No. 29 Tahun 1996 dan juga turunannya PP No. 5 Tahun
2002.
8. Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 20%
Tarif ini untuk bunga deposito serta jenis-jenis tabungan, Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), dan diskon jasa giro sesuai PP No. 131 Tahun 2000 serta
turunannya Keputusan Menteri Keuangan No. 51/KMK.04/2001.
5
9. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 sebesar 25%
Tarif ini diberlakukan pada hadiah, lotre atau undian seperti diatur dalam
PP No. 132 Tahun 2000.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PPh Pasal 4 Ayat 2 (Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 ) dikenakan atas beberapa
jenis penghasilan dengan pemotongan yang bersifat final dan tarif yang berbeda-beda
untuk setiap jenis pajaknya.
Oleh karena itu, Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 ini disebut juga sebagai PPh
Final. Salah satu objek PPh Pasal 4 Ayat 2 adalah omzet penjualan usaha (di bawah Rp
4,8 miliar dalam 1 tahun), baik yang dimiliki wajib pajak badan maupun orang pribadi.
Tarifnya adalah 0,5 persen dari total omzet penjualan per bulan.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://konsultankku.co.id/blog/penjelasan-lengkap-pajak-penghasilan-final-pph-pasal-4-ayat-
2-definisi-tarif-waktu-pelaporan-pajak/ (Penjelasan Lengkap Pajak Penghasilan Final Pph Pasal
4 Ayat 2: Definisi, Tarif, dan Waktu Pelaporan Pajak) diakses pada tanggal 19 Februari 2022
https://klikpajak.id/blog/pph-pasal-4-ayat-2/ (Pph Pasal 4 Ayat 2 dan Penggunaannya Bagi
Perusahaan) diakses pada tanggal 19 Februari 2022