Anda di halaman 1dari 2

No.

2 bentuk penerapan terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN
pada dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus

1. Pelayanan Terpadu Satu Atap

merupakan pelayanan yang dirancang dan dilaksanakan dalam satu temapat/ satu ruangann yang dilakukan
dengan cara memadukan beberapa jenis pelayanan dan atau beberapa satuan kerja penyelenggara untuk
menyelenggarakan pelayanan secara bersama mulai dari proses permohonan sampai dengan diterbitkannya
produk pelayanan. dalam melakukan pelayanan ini PNS menerapkan nilai -nilai dasar PNS seperti
akuntabilitas(kewajiban yang harus di capai), nasinalisme (menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila, pengamalan nilai-nilai liuhur yang terkandung di dalamnya), etika publik (perilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik), komitmen mutu ( menerapkan standar penjaminan mutu ), dan anti korupsi ( perilaku menolak
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugoikan keuangan negara).

2. Pelayanan Terpadu Satu Pintu

merupakan kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan non perizinan yang mendapat pendelegasian
wewenang dari instansi yang memiliki kewenangan yang proses pengolahannya dimulai dari tahap
permohonan samapai terbitnya dokumen yang dilakukan satu tempat, dalam melakukan pelayanan ini pns
menerapkan nilai-nilai dasar PNS seperti akuntabilitas(kewajiban yang harus di capai), nasinalisme
(menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya), etika publik (perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik), komitmen mutu ( menerapkan standar penjaminan mutu ),
dan anti korupsi ( perilaku menolak memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugoikan keuangan negara).

3. Mall Pelayanan Publik

merupakan pengintegrasian pelayana publik dari daerah dengan berbagai pelayanan publik, instansi
pemerintah pusat, BUMN, dan kalau mungkin swasta

dalam melakukan pelayanan ini pns menerapkan nilai-nilai dasar PNS seperti akuntabilitas(kewajiban yang
harus di capai), nasinalisme (menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalamnya), etika publik (perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik), komitmen mutu ( menerapkan
standar penjaminan mutu ), dan anti korupsi ( perilaku menolak memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugoikan keuangan negara).

bentuk pelanggaran nilai- nilai

1. masih sedikit Instansi yang memberikan pelayanan sesuai standar operasional Prosedur

dan adanya kejelasan, masih ada beberapa instansi penanggung jawab dan penyedia layanan yang masih
belum mempunyai SOP berupa alur, dan prosedur yang jelas dalam menyediakan layanan. durasi pemeberian
layanan belum ada, sehingga kurang efektif dan efisien serta dapat merugikan waktu masyarakat yang
sedang mengakses pelayanan. saat ini hanya beberapa penyedia layanan yang telah memiliki durasi waktu,
pemberian layanan seperti perpanjangan surat kendaraan yang memiliki SOP dan durasi pengurusan
pelayanan. dalam kasusu ini melanggar nilai- nilai dasar PNS akuntabilitas(kewajiban pertanggung jawaban
yang harus di capai), etika publik( perilaku tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik)komitmen mutu( menerapkan standar
penjaminan mutu).di temukan ketidak mampuan petugas memberikan pelayanan disebabkan karena
kompetensi yang rendah dan kurang sesuai dengan pekerjaan untuk menyediakan pelayanan yang baik,
masih ada penyedia yang bersifat kurang ramah, kurang sopan atau tidak jelas dalam berbicara, memberikan
suatu informasi dengan tidak ramah santun. selain itu masih ada penyedia layanan masih belum
menggunakan sarana dan prasarana yang layak serta sesuai kebutuhan konsumen misalnya, sarana khusu
bagi difabel, ruang laktasi, antran khusus bagi lansia, dan sistem konektivitas jaringan internet sehingga pada
saat pengurusan layanan yang membutuhkan koneksi server pusat layana tidak dapat diberikan. dalam kasus
ini melnggar nilai- nilai dasar PNS akuntabilitas(kewajiban pertanggung jawaban yang harus di capai), etika
publik( perilaku tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik)komitmen mutu( menerapkan standar penjaminan mutu).

3. sebagian besar perizinan bergantung pada dinas teknisnya sehingga terjadi perlmbatan proses beberapa
pemda belum mengikat perizinan dengan sertifikasi ISO, sehingga ada celah tidak terkontrol dan tidak
transparan sehingga menjadi temuan lembaga pengawasan. dalam kasus ini melanggar nilai-nilai dasar PNS
akuntabilitas(kewajiban pertanggung jawaban yang harus di capai), anti korupsi ( perilaku menolak
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara).

Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS

apabila nilai dasar akuntabilitas tidak diterapkan oleh PNS maka hasil dari pelayanan publik (PTSA, PTSP,
MPP) bisa menjadi hasil yang tidak sesuai dengan keinginan, dengan pelayanan yang tidak efisien juga dapat
menyebabkan lambannya kegiatan ini selesai.

apabila nilai nasionalisme tidak diterapkan makan pelayanan publik (PTSA,PTSP, MPP) akan terbengkalai
dan tidak dikerjakan sehingga tidak dapat digunakan oleh masyarakat.

apabila nilai etika tidak diterapkan oleh PNS maka hasil dari pelayanan publik (PTSA, PTSP, MPP) ini akan
terus diulur ulur pengerjaanya sehingga terlupakan oleh pegawai yang seharusnya bertanggung jawab pada
saat kegiatan ini dilaksanakan

apabila tidak diterapkan nilai dasar Komitmen mutu tidak diterapkan maka hasil dari pelayanan publik (PTSA,
PTSP, MPP) dapat mengakibatkan proses pelayan publik tidak sesuai dengan aturan sehingga dapat
membingungkan dan dapat menimbulkan masalah

apabila nilai dasara anti korupsi tidak diterapkan maka hasil dari pelayanan publik (PTSA, PTSP, MPP) akan
menimbulkan masalah dalam melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi untuk menguntungkan oknum tertentu yang memiliki kepentingan tertentu dan
dapat merugikan keuangan negara

No. 3Gagasan atau alternatif pemecahan masalah

1. Membuat SOP Pelayanan Publik


SOP pelayanan public merupakan rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain,
sehingga menunjukan tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus di tempuh dalm
rangka penyelesaian suatu pelayanan public. Dalam melaksanakan prosedur pelayanan public harus
sederhana tidak berbelit-belit dapat dipahami dan mudah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam
bentuk bagan alir yang di pampangdalam ruang pelayanan. Dengan adanya SOP pelayan public
diharapkan adanya alur pelayanan yang jelas.

2. Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas pelayana public


3. Melengkapi sarana dan prasarana pelayan public
4. Menerapkan koordinasi dan integrasi antara dinas teknis pemda dan pemerintah pusat dengan
membentuk unit kerja bersamadan pelayana public yang terintegrasi
5. Menerapkan sertifikasi ISO dalam menerapakan mekanisme perizinan
6. Mempercepat proses integrasi menuju sistem pemerintahan berbasis elektronik
7. Memperbanyak mall pelayanan public didaerah dan provinsi lain.

Anda mungkin juga menyukai