TUJUAN PEMBELAJARAN
SIROSIS HEPATIS
PENGERTIAN ESLD
DIAGNOSIS GIZI
• - kondisi akut (perdarahan) & enchephalopathy – no diagnosis at this time,
- komplikasi striktur esofagus – gangguan menelan
- menurun kemampuan metabolisme zat gizi – gangguan utilisasi zat gizi
INTERVENSI GIZI
- No diagnosis at this time – puasa atau Modifikasi rute makanan (parenteral bila 5-7
hari perdarahan)
- Gangguan menelan – modifikasi tekstur makanan
- Gangguan utilisasi zat gizi – modifikasi komposisi diet (sesuai defisiensi zat gizi)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 9
• Penyebab :
Komplikasi portal hipertensi, hipoalbuminemia, obstruksi limfatik &
retensi renal (Na & cairan)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 10
Ascites
Terapi Medis :
Diuretik (spironolactone & furosemid)
SELAMA TERAPI DIURETIK – MONITOR BB, abdominal girth, konsentrasi Na urin &
kadar urea nitrogen, creatini, albumin, asam urat dan elektrolit darah
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 12
DIAGNOSIS GIZI
• Retensi cairan – penurunan kebutuhan cairan, penurunan kebutuhan Na
• Efek samping obat diuretik – interaksi obat dan makanan
• Paracentesis – peningkatan kebutuhan protein
INTERVENSI GIZI
Pembatasan Na – 2 g/ hari
Asupan protein yg adekuat menggantikan paracentesis
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 13
HIPONATREMIA
Penyebab :
• Menurunnya Kemampuan Ekskresi Air Hasil Dari Pelepasan Hormon
Antidiuretik
• Hilang Na Via Paracentesis (Penarikan Cairan Akibat Asites),
• Kelebihan Penggunaan Diuretik
• Pembatasan Na Yang Terlalu Agresif
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 14
DIAGNOSIS GIZI
• Menurunnya ekskresi cairan – penurunan kebutuhan cairan, penurunan kebutuhan Na
• Efek samping obat diuretik – interaksi obat dan makanan
• Paracentesis – peningkatan kebutuhan protein
• Pembatasan Na berlebihan – asupan E tidak adekuat
INTERVENSI GIZI
Pembatasan cairan 1-1,5 l/hari tergantung beratnya edema & ascites & kadar Na
darah < 125 mg/dl
Asupan Na – 2 g/ hari. Kelebihan asupan Na retensi cairan & hiponatremia
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 15
ENCEPHALOPATHY
Penyebab : produksi endogen amonia di GIT & degradasi bakteri & darah
(bleeding GIT) & protein exogen
* Penelitian tdk dpt membuktikan protein makanan menyebabkan peningkatan
kadar ammonia
Patogenesis Encephalopathy
Tidak diketahui, tetapi poin penelitian sbb :
Patogenesis Encephalopathy
o Hiperglikemia hiperinsulinemia
o BCAA digunakan sebanyak 30% dari kebutuhan energi utk otot,
jantung dan otak
o Uptake BCAA (branched-chain amino acids) ↑ oleh otot
BCAA dlm darah ↓ kebutuhan AAAs meningkat
o Gagal hati liver tidak mampu mensintesa protein selain sistem
transportasi (darah) yang digunakan secara kompetisi oleh
kedua jenis asam amino
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 21
Keterangan :
Stage Symptom
I bingung, agitasi (bergejolak), gangguan
tidur, penurunan perhatian
II Lesu, disorientasi, inappropriate
behavior, kondisi mengantuk
III Somnolen tetapi dapat bangun, bicara
tidak dimengerti, bingung, agresif bila
bangun
IV Coma
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 23
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 24
Perubahan Neuromuscular
o ASTERIXIS = “Flaps”
Intervensi Gizi :
PERUBAHAN GLUKOSA
Intoleransi Glukosa terjadi pd hampir 2/3 pasien sirosis, 1/3 nya menjadi DM
Akibat resistensi insulin jaringan peripheral
Hiperinsulinemia juga mgkn terjadi karena produksi insulin ↑, hepatic clearance ,
portal sistemik shunting
Intervensi Gizi :
Hiperglikemia - Menerima standar MNT DM normoglycemia
Hipoglikemia – frekuensi makan sesering terutama snack mlm
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 28
MALABSORBSI LEMAK
Penyebab :
o Menurunnya sekresi garam empedu
o Pemberian obat-obatan cholecystramine
o Insufisiensi enzyme pankreas
Staetharoea
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 29
OSTEOPENIA
ASESMEN GIZI
Untuk menentukan tingkat dan penyebab
malnutrisi
Interpretasi asesmen gizi banyak yg
dipengaruhi oleh karena kegagalan hati
• Vitamin A • Niacin
• Vitamin D • Thiamin
• Vitamin E • Zinc
• Vitamin K • Magnesium
• Vitamin B6 • Iron
• Vitamin B12 • Potassium
• Folate • Phosphorus
DIAGNOSIS GIZI
•Ascites : inadequate oral intake (makan & minum), intake sodium berlebihan,
intake cairan berlebihan
Asupan cairan Rendah dari kebutuhan Perut cepat kenyang, abdomen pain,
kembung
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 45
Asesmen Gizi ~ Indikator Asuhan Gizi
AD – Data Antropometri
TUJUAN
Sesuai dengan masalah gizi pasien/klien
Secara umum :
1. Kebutuhan Energi :
- 25-50 kal/kg BB (BB kering)
- 120-140 % BEE pd pasien dengan asites
- 150 – 175 % BEE pd pasien dengan asites, infeksi, malabsorbsi waspadai
overfeeding
2. Kebutuhan Protein:
- 0,8 – 1 g/kg BB pd pasien tanpa komplikasi encephalopaty
- 1,2 – 1,3 g/kg BB untuk positif balance nitrogen
- 1,5 g/kg BB untuk kondisi sepsis, perdarahan oesefagus, infeksi, asites berat
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 50
2. Kebutuhan Protein:
- Bila risiko ensefalopati :
* restriksi asam amino aromatik
* Gunakan substitusi branced chain amino acid (BCAA) formula (30-40% total
protein) metabolisme BCAA di otot
(BCAA meningkatkan albumin darah –Yunus 1998, & tempe menurunkan produksi amonia
- Neneng, 2oo2)
- Bila pd asites mengeluarkan cairan = pemberian protein tinggi 10-40 g/liter
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 51
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 52
3. Kebutuhan lemak :
- 25-40% total kalori, termasuk asam lemak omega 3.
- Bila ada gangguan utilisasi lemak (jaundice/teatorrhea)
* pembatasan lemak < 30
* kurangi LCT & gunakan MCT (penggunaan hati-hati krn
risiko diare)
4. Kebutuhan Karbohidrat :
- sisa total kalori didistribusi dlm 1 hari dg porsi kecil tapi sering (menghindari hipo &
hiperglikemia)
INTERVENSI GIZI
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 53
PRESKRIPSI GIZI
5. Kebutuhan Vitamin :
- cukup
- suplemen vitamin diberikan pd pasien dengan penurunan fungsi
hati (ESLD) sesuai indikasi kadar vitamin dari data lab
6. Kebutuhan Mineral :
- suplemen Fe, Zn, Mg, Ca, P sesuai kebutuhan
- Na dibatasi bila ada oedema/asites = 2 g/hr
7. Kebutuhan cairan :
- dibatasi sesuai status hidrasi & bila ada hiponatremi
* 500-750 + urinary loss
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 54
INTERVENSI GIZI –
Modifikasi makanan sesuai kondisi pasien
KONDISI AKUT atau PRE KOMA sdh teratasi & sudah ada nafsu makan
Modifikasi makanan lunak dan enteral BCAA
INTERVENSI GIZI
IMPLEMENTASI
Bentuk makanan sesuai kondisi pasien
Pasien advance sirosis serta enselofalopati diberi makanan enteral dg
BCAA sbg suplemen oral
Hindari pemberian zat gizi dengan formula BCAA saja
Jadwal makan 6x sehari (porsi kecil & sering), ada makanan selingan
sebelum tidur malam
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 56
Edukasi : memberi motivasi & informasi serta bekerjasama dalam mencapai tujuan
Konseling gizi : merancang bersama untuk memodifikasi diet (jumlah, jenis, dan cara
pemenuhan kebutuhan zat gizi utk capai status gizi optimal)
Koordinasi Gizi : konsultasi, merujuk atau koordinasi dengan tenaga kesehatan lain dlm
pemberian asuhan gizi
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 57
MONEV GIZI