Anda di halaman 1dari 58

Yufrida Leni Fayakun, DMN, MPH

Yesi Herawati, S.Gz.,M.Kes.,RD


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 2

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa memahami kondisi Sirosis & ESLD terkait :

• Patofisiologi & Treatment Medis


• Masalah gizi
• Indikator asuhan gizi
• Medical Nutrition Therapy
• Monev gizi
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 3

SIROSIS HEPATIS

o Gambaran spektrum patofisiologis akhir


dari berbagai penyakit hati kronis (Nelms)

o DEGENERASI sel-sel parenchym hati &


PENEBALAN jaringan sekitar  hati
secara perlahan terganggu dan
MALFUNGSI karena injuri kronis (Escott
Stump)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 4

SIROSIS HATI – Penyebab & Komplikasi

 MEKANISME : Jaringan sehat  scar tissue (nekrosis)  blocking aliran


darah  fungsi hati turun

 PENYEBAB UMUM : Hepatitis virus C (HPC) & alkohol (walaupun tdk


selalu). Genetik lebih dapat meningkatkan sirosis

 KOMPLIKASI : Hipertensi portal  ascites,

o Tahap awal – Hipertensi portal  ascites


o Tahap akhir – berkembang 1-5 tahun (80-50%)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 5

PENGERTIAN ESLD

 Kondisi penyakit pada spektrum patofisiologi akhir/terminal oleh karena


kerusakan jaringan yg irreversible

 Sebagian besar membutuhkan pelayanan palliatif


“Pendekatan yg mengutamakan kualitas hidup pasien & keluarga
dalam menghadapi masalah-masalah (fisik, psikososial dan spiritual)
yang berkaitan dengan life-threatening illness”
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 6

KOMPLIKASI SIROSIS & ESLD


 Malnutrisi
 Ascites
 Hiponatremia
 Echephalopathy
 Perubahan Glukosa
 Malabsorbsi Lemak
 Sindroma Hepatorenal
 Osteopenia

BERIMPLIKASI THDP GIZI


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 7

Manifestasi Klinis Umum –


Portal Hypertension
• Tekanan darah di vena portal meningkat  varises di GIT  kadang pecah
(medical emergency)
• Biasanya digambarkan sebagai tekanan portal yang tajam (berbeda dg
tekanan antara vena portal dg vena hepatic) : ≥ 5 mm Hg
• Gejala & komplikasi : ascites & encephalopathy
• Treatment :

• obat (alpha-adrenergic bolickers – menurunkan denyut nadi), endoscopy &


radiologi
• Stlh akut – obat somatostatisn / NGT & balon (atasi perdarahan)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 8

DIAGNOSIS GIZI
• - kondisi akut (perdarahan) & enchephalopathy – no diagnosis at this time,
- komplikasi striktur esofagus – gangguan menelan
- menurun kemampuan metabolisme zat gizi – gangguan utilisasi zat gizi

TUJUAN INTERVENSI GIZI


Mencegah atau mengurangi kondisi ascites, varises esofagus dan
hipertensi portal

INTERVENSI GIZI
- No diagnosis at this time – puasa atau Modifikasi rute makanan (parenteral bila 5-7
hari perdarahan)
- Gangguan menelan – modifikasi tekstur makanan
- Gangguan utilisasi zat gizi – modifikasi komposisi diet (sesuai defisiensi zat gizi)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 9

Manifestasi Klinis Umum - Ascites

• Retensi cairan : tekanan osmotik dalam plasma karena liver gagal


mensintesa sejumlah serum proteins terutama albumin & retensi sodium.

• Kelebihan absorbsi Na di renal


 Produksi aldosterone & aldosteron inaktif
 aliran darah renal & filtrasi renal  retensi Na & cairan

• Penyebab :
Komplikasi portal hipertensi, hipoalbuminemia, obstruksi limfatik &
retensi renal (Na & cairan)
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 10

Manifestasi Klinis Umum - Ascites

• Cairan di rongga perut : mencapai 15.5 liter & mengandung protein


(1-2 g/100 ml)
• Dapat dihilangkan dg cara :
* Paracentesis (via catheter)  berakibat protein loss
mis : 4 ltr cairan ascites = 40-80 g protein loss
* Transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS)
Prosedur bedah : mengalirkan kembali darah ke hati
& mengurangi tekanan di semua vena
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 11

Ascites
Terapi Medis :
 Diuretik (spironolactone & furosemid)

Efek samping dr furosemid  hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesemia,


hipocalcemia & hypochloremik asidosis
Efek samping spironolactone  sparring potassium (monitor hati-hati & beri
suplementasi atau lakukan pembatasan sesuai keb sec hati hati)

Kelebihan atau kekurangan mineral  risiko abnormalitas metabolisme

SELAMA TERAPI DIURETIK – MONITOR BB, abdominal girth, konsentrasi Na urin &
kadar urea nitrogen, creatini, albumin, asam urat dan elektrolit darah
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 12

DIAGNOSIS GIZI
• Retensi cairan – penurunan kebutuhan cairan, penurunan kebutuhan Na
• Efek samping obat diuretik – interaksi obat dan makanan
• Paracentesis – peningkatan kebutuhan protein

TUJUAN INTERVENSI GIZI


- Mencegah atau mengurangi kondisi ascites
- Mecegah katabolisme protein
- Mencegah penurunan atau penambahan BB yg tidak diharapkan

INTERVENSI GIZI
 Pembatasan Na – 2 g/ hari
 Asupan protein yg adekuat  menggantikan paracentesis
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 13

HIPONATREMIA

Penyebab :
• Menurunnya Kemampuan Ekskresi Air Hasil Dari Pelepasan Hormon
Antidiuretik
• Hilang Na Via Paracentesis (Penarikan Cairan Akibat Asites),
• Kelebihan Penggunaan Diuretik
• Pembatasan Na Yang Terlalu Agresif
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 14

DIAGNOSIS GIZI
• Menurunnya ekskresi cairan – penurunan kebutuhan cairan, penurunan kebutuhan Na
• Efek samping obat diuretik – interaksi obat dan makanan
• Paracentesis – peningkatan kebutuhan protein
• Pembatasan Na berlebihan – asupan E tidak adekuat

TUJUAN INTERVENSI GIZI


- Mencegah atau mengurangi kondisi ascites
- Mecegah katabolisme protein
- Mencegah penurunan atau penambahan BB yg tidak diharapkan

INTERVENSI GIZI
 Pembatasan cairan 1-1,5 l/hari  tergantung beratnya edema & ascites & kadar Na
darah < 125 mg/dl
 Asupan Na – 2 g/ hari. Kelebihan asupan Na  retensi cairan & hiponatremia
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 15

ENCEPHALOPATHY

Sindrom gangguan status mental dan fungsi neuromascular abnormal


akibat gagal hati mayor

 Gangguan mental, gangguan syaraf, penurunan kesadaran


 Perdarahan Gastrointestinal bleeding, cairan dan elektrolit abnormal,
uremia, infeksi, penggunaan obat sedatif, hiper/hipo-glikemia, alcohol
withdrawal, konstipasi, azotemia, dehidrasi, portosistemik shunts &
asidosis.
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 16

Manifestasi Klinis Umum - Encephalopathy

• Suatu syndrom gangguan status mental & fungsi neuromuscular


abnormal
• Penyebab : tingkat kegagalan fungsi hati, diversi darah portal melalui
sirkulasi sistematik vena, perdarahan varises & sepsis, amonia
(katabolisme protein)  toksin otak
• Tanda & gejala bervariasi :
(1) perubahan status mental & kepribadian
(2) perubahan neuromuscular  sesuai tingkatan
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 17

 Penyebab : produksi endogen amonia di GIT & degradasi bakteri & darah
(bleeding GIT) & protein exogen
* Penelitian tdk dpt membuktikan protein makanan menyebabkan peningkatan
kadar ammonia

 Amonia gagal didetoks menjadi urea


 Akibatnya : Hiperamonia di otak & peredaran darah  perubahan
neurotransmitter di otak
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 18

Patogenesis Encephalopathy
Tidak diketahui, tetapi poin penelitian sbb :

“ketidakmampuan liver memetabolisme produk  toksik di otak”

3 HIPOTESIS - penjelasan Neurotransmisi


1. Hipotesa ammonia
2. Hipotesa neurotoksin sinergi
3. Hipotesa “false neurotransmitter”
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 19

Patogenesis Encephalopathy

 Penyebab : produksi endogen amonia di GIT & degradasi bakteri


& darah (bleeding GIT) & protein exogen
* Penelitian tdk dpt membuktikan protein makanan menyebabkan peningkatan
kadar ammonia

 Amonia berasal dari katabolisme protein, asam amino, purin,


pirimidin
 Amonia gagal didetoks menjadi urea

 Akibatnya : Hiperamonia di otak & peredaran darah  perubahan


neurotransmitter di otak
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 20

Teori Perubahan “Neurotransmitter” – imbalans asam


amino
 Hiperamonemia  stimulasi sekresi glukagon & meningkatkan
glukoneogenesis dari asam amino

o Hiperglikemia  hiperinsulinemia
o BCAA digunakan sebanyak 30% dari kebutuhan energi utk otot,
jantung dan otak
o Uptake BCAA (branched-chain amino acids) ↑ oleh otot 
BCAA dlm darah ↓  kebutuhan AAAs meningkat
o Gagal hati  liver tidak mampu mensintesa protein selain sistem
transportasi (darah) yang digunakan secara kompetisi oleh
kedua jenis asam amino
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 21

Teori Perubahan “Neurotransmitter” – imbalans asam


amino

 Terjadi perubahan rasio BCAAs : AAAs di plasma  berkembang


enchephalopathy

Keterangan :

AAAs (aromatic amino acid – trypthopan, tyrosin & phenylalanin )


BCAAs (Brain chain amino acid – valine, leucine, and isoleucine )
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 22

TAHAP - Hepatic Encephalopathy

Stage Symptom
I bingung, agitasi (bergejolak), gangguan
tidur, penurunan perhatian
II Lesu, disorientasi, inappropriate
behavior, kondisi mengantuk
III Somnolen tetapi dapat bangun, bicara
tidak dimengerti, bingung, agresif bila
bangun
IV Coma
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 23
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 24

Perubahan Neuromuscular
o ASTERIXIS = “Flaps”

- tidak mampu bersilang jemari sesuai arahan


- tremor jari, bahu atau kepala pada saat lengan diangkat secara horizontal
dan tangan posisi ke bawah selama 15 detik

o Bermasalah dengan menulis, menggambar geometrik atau gagal tes


menyambungkan angka 1-25 di atas kertas
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 25

Intervensi Gizi :

 Pembatasan protein tidak perlu  memperburuk hilangnya protein tubuh


 Kondisi – inadekuat protein intake
 95% pasien dpt mentolerir mix protein diet s/d 1,5 g/kg BB
 Disetujui penggunaan probiotik & sinbiotik
 Probiotik – memperbaiki echephalopathy dengan ammonia yg turun atau
mencegah produksi atau uptake lipoposakarida di gut
Atau menurunkan inflammasi atau stres oksidatif di sel hati  membersihkan hati
dari toksin tmsk amonia & meminimalkan uptake toksin lain
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 26

PERUBAHAN GLUKOSA

 Intoleransi Glukosa terjadi pd hampir 2/3 pasien sirosis, 1/3 nya menjadi DM
 Akibat resistensi insulin jaringan peripheral
 Hiperinsulinemia juga mgkn terjadi karena produksi insulin ↑, hepatic clearance ,
portal sistemik shunting

 Hiperinsulinemia juga mgkn terjadi karena produksi insulin ↑, hepatic clearance ,


portal sistemik shunting
 Hipoglikemia  menurunnya daya guna glukosa dari glikogen
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 27

Intervensi Gizi :
 Hiperglikemia - Menerima standar MNT DM  normoglycemia
 Hipoglikemia – frekuensi makan sesering terutama snack mlm
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 28

MALABSORBSI LEMAK
Penyebab :
o Menurunnya sekresi garam empedu
o Pemberian obat-obatan cholecystramine
o Insufisiensi enzyme pankreas

Staetharoea
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 29

Hepatorenal Syndrome (HRS)


• Berkembang gagal ginjal akibat penyakit kronik hepar
• Akibat : Na urin < 10 mEq/L dan oligouria (karna deplesi volume
intravaskuler)
• Terapi medis : stop obat yg berefek toksik pd ginjal, treatment
penyebab infeksi, monitoring asupan & output cairan, dialisis bila perlu.
• Insufisiensi dan kegagalan ginjal  penyesuaian asupan cairan, K dan
Phospor
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 30

OSTEOPENIA

• Sering terjadi pd pasien dg PBC, sclerosing cholangitis & liver alkohol,


hemochromatosis dan lama penggunaan obat kortikosteroid
• Kortikosteroid – meningkatkan resorbsi tulang, menekan fungsi osteoblast,
mempengaruhi sekresi hormon seks, absorbsi Ca di usus, ekskresi Ca & Ph di renal
& sistem vitamin D
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 31

END STAGE LIVER DISEASE


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 32

ASESMEN GIZI
 Untuk menentukan tingkat dan penyebab
malnutrisi
 Interpretasi asesmen gizi banyak yg
dipengaruhi oleh karena kegagalan hati

 Termasuk hati-hati dlm menilai marker


biokimia

 Untuk menilai status gizi  SGA


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 33
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 34
18/11/2021 35 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung

Vitamin/Mineral Deficits* in Severe Hepatic Failure

• Vitamin A • Niacin
• Vitamin D • Thiamin
• Vitamin E • Zinc
• Vitamin K • Magnesium
• Vitamin B6 • Iron
• Vitamin B12 • Potassium
• Folate • Phosphorus

* May be related to fat malabsorption, medications, alcoholism (p. 752 Krause)


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 36

MASALAH GIZI  PENYEBAB MALNUTRISI


 Anoreksia  inadekuat oral intake
 Dysgeusia, cepat kenyang, mual atau muntah krn penyakit & obat yg
digunakan, pembatasan diet inadekuat energi intake
 Maldigesti dan malabsorbsi lemak  perubahan GI & gangguan utilisasi
lemak
 Perubahan fungsi menyimpan di hati  Defisiensi vitamin
 Menurunnya protein transfer dan yg hilang di renal  penurunan kebutuhan
protein
 Metabolisme makronutrien abnormal  perubahan nilai laboratorium &
peningkatan energi ekspendicture
 Hilangnya protein karena volume paracentesis besar  peningkatan
kebutuhan protein
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 37

DIAGNOSIS GIZI = contoh


Malnutrisi berkaitan dengan anoreksia, mual yang lama ditandai dengan
asupan kalori 25% dari kebutuan, masa otot kecil & hilang lemak subkutan

Perubahan gastroinetstinal berkaitan dengan fungsi hati menurun ditandai


dengan kembung, mual, konstipasi/diare, glossitis/cheilosis, perubahan BB yg
tidak diharapkan, menghindari makan atau asupan E rendah

Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan gagal hati/fungsi menurun


ditandai dengan abnormal tes fungsi hati, profil anemia, def vitamin (darah),
hipoglikemia, hiperglikemia, perubahan BB ≥ 5% dlm 1 bulan, kurus, tampak
lemah
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 38

DIAGNOSIS GIZI
•Ascites : inadequate oral intake (makan & minum), intake sodium berlebihan,
intake cairan berlebihan

•Esophageal varices – kesulitan menelan; inadequate oral intake (makan &


minum), pola makan yang salah

•Encephalopathy—peningkatan energi ekspendiktur, intake protein yang


berlebihan, ketidak tepatan intake protein (AAA/BCAA)

•Hepatorenal syndrome— intake sodium yang berlebihan


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 39

INDIKATOR ASUHAN GIZI


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 40
Asesmen Gizi ~ Indikator Asuhan Gizi
BD – Data Biokimia & Test Medis

INDIKATOR HASIL INTERPRETASI


SGPT-SGOT SGOT > 37 U/l Kerusakan sel hati
SGPT > 42 U/l

Albumin < 3,5 g/dl Gagal hati berat


Natrium darah < 280 mOsm/kg • Sirosis hati &/ gagal ginjal  risiko
edema/ascites
• Penurunan kebutuhan Na
Total serum bilirubin > 257 mmol/L , Total: 0.3-1.0 mg/dL, Meningkat – liver tdk dpt membuang bilirubin
or 5-17 micromoles/L atau kelebihan destruksi sel darah

Direct serum N - 0.0-0.2 mg/dL or 0.0-3.4 Conjugated bilirubin; jaundice


bilirubin micromoles/L hyperbilirubinemia
Tinggi - >
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 41
Asesmen Gizi ~ Indikator Asuhan Gizi
BD – Data Biokimia & Test Medis

INDIKATOR HASIL INTERPRETASI


Kalium darah - Hipokalemia Renal loss krn Osmotic diuresis, anoreksia,
malnutisi – peningkatan keb K
Penurunan fungsi ginjal – penurunan keb K
- Hiperkalemia
BUN < 10 mg/dl Gagal hati berat
> 20 mg/dl GI bleeding, kondisi katabolik
BUN : Creatinin < 10 : 1 Gagal hati berat
> 15 : 1 GI bleeding, kondisi katabolik
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 42

Amino Acids Commonly Altered in Liver Disease


*=essential)

• Aromatic amino acids—serum levels increased


—Tyrosine
—Phenylalanine*
—Free tryptophan*
• Branched-chain amino acids—serum levels decreased
—Valine*
—Leucine*
—Isoleucine*
• Other amino acids—serum levels increased
—Methionine*
—Glutamine
—Asparagine
—Histidine*
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 43
Asesmen Gizi ~ Indikator Asuhan Gizi
PD – Penilaian Fisik Terkait Gizi

INDIKATOR HASIL INTERPRETASI


Kondisi umum Letargi (lesu), bingung, somnolen, Risiko asupan oral/E rendah, malnutrisi
koma, tampak kurus, hilang lemak
subkutan
Adiposa Atropi Asupan oral/E rendah, malnutrisi
Tekanan darah > 140/90 mmHg Penurunan kebutuhan Natrium

Sistem pencernaan Ascites Penurunan kebutuhan Na & cairan


Feses hitam Bleeding (varises pecah - hipertensi portal) 
jalur makanan tidak dapat digunakan
Kembung, tegang, distensi, kram, Risiko asupan oral/E rendah
anoreksia,
Konstipasi Asupan serat /cariran tdk adekuat, perubahan GI
Dehidrasi Asupan cairan tdk adekuat
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 44
Asesmen Gizi ~ Indikator Asuhan Gizi
FH - Riwayat Terkait Gizi & Makanan

INDIKATOR HASIL INTERPRETASI


Asupan E Rendah dari kebutuhan Mual, anoreksia, abdomen pain, kembung,
gangguan menelan (efek endoskopi)

Asupan cairan Rendah dari kebutuhan Perut cepat kenyang, abdomen pain,
kembung
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 45
Asesmen Gizi ~ Indikator Asuhan Gizi
AD – Data Antropometri

INDIKATOR HASIL INTERPRETASI


LILA rendah Malnutrisi

BB Perubahan BB yang tidak


diharapkan :
- meningkat - edema/ascites
- turun - Efek antiduretic , malnutrisi
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 46
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 47

MNT & INTERVENSI GIZI


18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 48

TUJUAN
Sesuai dengan masalah gizi pasien/klien

Secara umum :

o Meningkatkan regenerasi jaringan hati & mencegah kerusakan lebih lanjut


o Mencegah katabolisme protein
o Mencegah penurunan atau penambahan BB yang tidak
diharapkan
o Mencegah atau mengurangi kondisi ascites, varises esofagus
dan hipertensi portal
o Mencegah koma hepatil
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 49

INTERVENSI GIZI PRESKRIPSI GIZI

1. Kebutuhan Energi :
- 25-50 kal/kg BB (BB kering)
- 120-140 % BEE pd pasien dengan asites
- 150 – 175 % BEE pd pasien dengan asites, infeksi,  malabsorbsi waspadai
overfeeding

2. Kebutuhan Protein:
- 0,8 – 1 g/kg BB pd pasien tanpa komplikasi encephalopaty
- 1,2 – 1,3 g/kg BB untuk positif balance nitrogen
- 1,5 g/kg BB untuk kondisi sepsis, perdarahan oesefagus, infeksi, asites berat
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 50

INTERVENSI GIZI PRESKRIPSI GIZI

2. Kebutuhan Protein:
- Bila risiko ensefalopati :
* restriksi asam amino aromatik
* Gunakan substitusi branced chain amino acid (BCAA) formula (30-40% total
protein)  metabolisme BCAA di otot
(BCAA meningkatkan albumin darah –Yunus 1998, & tempe menurunkan produksi amonia
- Neneng, 2oo2)
- Bila pd asites mengeluarkan cairan = pemberian protein tinggi 10-40 g/liter
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 51
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 52

INTERVENSI GIZI PRESKRIPSI GIZI

3. Kebutuhan lemak :
- 25-40% total kalori, termasuk asam lemak omega 3.
- Bila ada gangguan utilisasi lemak (jaundice/teatorrhea)
* pembatasan lemak < 30
* kurangi LCT & gunakan MCT (penggunaan hati-hati krn
risiko diare)

4. Kebutuhan Karbohidrat :
- sisa total kalori  didistribusi dlm 1 hari dg porsi kecil tapi sering (menghindari hipo &
hiperglikemia)
INTERVENSI GIZI
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 53

PRESKRIPSI GIZI

5. Kebutuhan Vitamin :
- cukup 
- suplemen vitamin diberikan pd pasien dengan penurunan fungsi
hati (ESLD) sesuai indikasi kadar vitamin dari data lab

6. Kebutuhan Mineral :
- suplemen Fe, Zn, Mg, Ca, P sesuai kebutuhan
- Na dibatasi bila ada oedema/asites = 2 g/hr

7. Kebutuhan cairan :
- dibatasi sesuai status hidrasi & bila ada hiponatremi
* 500-750 + urinary loss
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 54

INTERVENSI GIZI –
Modifikasi makanan sesuai kondisi pasien
 KONDISI AKUT atau PRE KOMA sdh teratasi & sudah ada nafsu makan
Modifikasi makanan lunak dan enteral BCAA

 KONDISI PERDARAHAN LAMBUNG


Pasien dipuasakan
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 55

INTERVENSI GIZI

IMPLEMENTASI
 Bentuk makanan sesuai kondisi pasien
 Pasien advance sirosis serta enselofalopati diberi makanan enteral dg
BCAA sbg suplemen oral
 Hindari pemberian zat gizi dengan formula BCAA saja
 Jadwal makan 6x sehari (porsi kecil & sering), ada makanan selingan
sebelum tidur malam
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 56

INTERVENSI GIZI IMPLEMENTASI

 Edukasi : memberi motivasi & informasi serta bekerjasama dalam mencapai tujuan

 Konseling gizi : merancang bersama untuk memodifikasi diet (jumlah, jenis, dan cara
pemenuhan kebutuhan zat gizi utk capai status gizi optimal)

 Koordinasi Gizi : konsultasi, merujuk atau koordinasi dengan tenaga kesehatan lain dlm
pemberian asuhan gizi
18/11/2021 Bahan Ajar D4 Poltekkes Bandung 57

MONEV GIZI

 ASUPAN ZAT GIZI

 BIOKIMIA : elektrolit, gula darah, albumin, Hb, nitrogen balance

 ANTROPOMETRI : LLA, Skinfold


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai