V. Pengukuran Viskositas
V. Pengukuran Viskositas
V. PENGUKURAN VISKOSITAS
PENGANTAR
Viskositas merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap tekanan maupun tegangan.
Semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin tinggi suhu maka viskositas semakin
kecil. Begitu juga sebaliknya semakin rendah suhu maka viskositasnya semakin besar. Viskositas akan
turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair
menyebabkan molekul molekulnya memperoleh energi. Molekul – molekul cairan bergerak
sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas fuida akan turun
dengan kenaikan temperatur. Dalam bab ini akan dibahas metode pengukuran viskositas
TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam modul ini diharapkan mahasiswa mengetahui jenis-jenis
alat ukur viksositas dan metode pengukurannya.
5.1. PENDAHULUAN
Viskositas dapat diukur denga berbagai jenis viscometer. Ada beberapa tipe viskometer
yang biasa digunakan antara lain :
1. Jenis viskometer aliran kapiler
2. Jenis viskometer lubang
3. Jenis viskometer bola jatuh
4. Jenis viskometer rotasi
Semua viskometer dapat digunakan untuk menentukan viskositas sistem Newton dan hanya
viskometer yang mempunyai kontrol shear stress yang bervariasi dapat digunakan untuk bahan –
bahan Non Newton.
konsep pengukuran viskometer kapiler, yaitu menggunakan waktu fluida melewati tabung kapiler
dan laju aliran yang disebabkan gradien tekanan. Pengoperasiannya adalah secara gaya gravitasi
yang bekerja pada kolom atau secara mekanik, dimana fluida newtonian dengan viskositas 0.4 –
20,000 mPa.s dan untuk fluida non-newtonian tekanan eksternal lebih berpengaruh dari pada
tekanan statik. Viskometer kapiler dapat ditunjukan pada Gambar 5.1.
Viskositas dari fluida newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan
untuk mengalirkan fluida dalam pipa kapiler dari a ke b dengan gaya yang disebabkan oleh berat
fluida itu sendiri, dimana Sejumlah fluida yang akan diukur viskositasnya dimasukkan kedalam
viskometer yang diletakkan pada thermostat. kemudian dihisap melalui labu ukur dari viskometer
sampai permukaan cairan lebih tinggi dari batas a. Fluida dibiarkan turun ketika permukaan cairan
turun melewati batas b, stopwatch dimatikan dan waktu yang diperlukan dari a ke b dicatat
menggunakan stowatch. Tekanan P merupakan perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa U dan
besarnya diasumsikan sebanding dengan berat jenis cairan.
Pada pengukuran viskositas dalam viskometer kapiler terdapat beberapa asumsi, yaitu:
1. Aliran adalah laminar
2. Fluida incompresible
3. Kecepatan fluida pada dinding diabaikan
4. Panjang tabung L jari – jari dalam r
5. Fluida newtonian, shear stress dan shear rate bervariasi dari 0 pada pusat kapiler (r = 0) dan
menjadi maksimal pada bagian dinding (r = R).
6. Profil newtonian adalah parabolik
7. Shear stress pada dinding berhubungan dengan penurunan tekanan sepanjang panjang tabung,
dengan persamaan sebagai berikut:
.......................................................................................................................... (1)
Persamaan Hagen Poiseuille untuk aliran dalam viscometer kapiler, sebagai berikut:
......................................................................................................................... (2)
Substitusi dari persamaan (1) dengan persamaan (2), shear stress juga dapat dinyatakan sebagai:
........................................................................................................................ (3)
Kemudian, shear rate pada dinding untuk fluida Newtonian dinyatakan sebagai berikut:
............................................................................................................ (4)
Dimana Q adalah laju aliran volumetrik. Hukum Newton tentang viskositas dapat ditulis dalam
bentuk gradien tekanan dan laju aliran volumetrik sebagai:
........................................................................................................... (5)
Untuk non – Newtonian fluida, hubungan antara shear stress dengan shear rate digunakan untuk
menurunkan persamaan tersebut, dimana tingkat shear pada dinding dapat ditentukan dari
persamaan Rabinowitsch – Mooney (Steffe, 1996, Wilkes, 1999):
........................................................................................................... (6)
........................................................................................................... (7)
........................................................................................................... (8)
Jika fluida berperilaku sebagai power law, maka kemiringan penurunan merupakan garis
lurus dan n’ = n.
Viskositas menunjukkan kekentalan suatu bahan yang diukur dengan menggunakan alat
viscometer. Semakin tinggi viskositas suatu bahan maka bahan tersebut akan makin stabil karena
pergerakan partikel cenderung sulit dengan semakin kentalnya suatu bahan. Nilai viskositas
berkaitan dengan kestabilan emulsi suatu bahan yang artinya berkaitan dengan nilai stabilitas emulsi
bahan. Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan
besarnya perlawanan terhadap gaya geser.
Contoh soal:
Data penurunan tekanan vs laju aliran volumetrik lelahan coklat menggunakan viskometer kapiler
dengan diameter 1 cm, panjang 60 cm.
Penurunan Tekanan (Pa) Laju Aliran (cm3/s)
3840 0.01
4646 0.06
5762 0.13
6742 0.24
7798 0.37
10454 0.72
11760 0.94
Penyelesaian
a) Hukum Newton untuk viskositas
m m
0.001590909 16
0.009545455 19.35833333
0.020681818 24.00833333
0.038181818 28.09166667
0.058863636 32.49166667
0.114545455 43.55833333
0.149545455 49
60
50
40
w
30
20
10
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
w
Grafik hasil plotting menunjukkan bahwa fluida bukan Newtonian, karena grafik hubungan antara
shear stress dan shear rate tidak linier.
b. – Persamaan Power Law
Persamaan Power Law adalah dan linierisasi persamaan tersebut
menghasilkan
b. – Model Herschel-Bulkley
Untuk menentukan nilai τ0 shear stress pada dinding τw diplot dengan shear rate, dan nilai τ0
didapatkan dengan cara ekstrapolasi data.
τw = 13 + 6.66 γ˙w0.601
c. Model Casson adalah (τw )0.5 = (τ0)0.5 + k (γ˙w )0.5
0 = (3.570)1/0.5 = 12.74 Pa
Dari ketiga model, hasil terbaik terdapat pada model Casson yaitu
Karena menghasilkan nilai R2 paling tinggi, yaitu 1.
..................................................................... (9)
Dimana:
Dp = diameter bola (m),
ρp = densitas bola (kg/m3),
ρf = densitas fluida (kg/m3),
cD = koefisien drag,
v = kecepatan bola (m/s).
Kerapatan bola dan fluida adalah percepatan gravitasi dan bekerja gaya gesek yang arahnya
ke atas sehingga persamaan pada keadaan setimbang, yaitu:
............................................................................................................ (10)
Contoh soal
Tentukan viskositas minyak bunga matahari dengan menggunkan viskometer bola jatuh.
Viskometer tersebut memiliki panjang tabung 10 cm dan bola yang memiliki diameter 0,68 mm.
Minyak dan bola memiliki kepadatan masing-masing 921 kg/m3 dan 2420 kg/m3. Jika dibutuhkan
44,5 s untuk bola jatuh dari atas tabung, berapa viskositas minyak?
Penyelesaian
Kecepatan terminal adalah:
Dalam hubungan matematis terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk
menghitung viskositas, yaitu:
1. Aliran laminar dan mantap.
2. Komponen kecepatan radial dan aksial nol.
3. Fluida incompressible.
4. Temperature konstan.
5. Tidak ada slip pada dinding instrumen.
Hubungan antar kecepatan geser dengan tegangan geser mengahasilkan persamaan
viskositas untuk fluida newtonian sebagai berikut:
................................................................................................ (11)
Persamaan viskositas untuk power law sebagai berikut:
..................................................................................... (12)
shear rate yang seragam atas fluida (Steffe, 1996). Jenis viskometer ini cocok untuk cairan penipisan
geser dan fluida plastik. Selain itu juga cocok untuk pengujian sampel kecil.
Viskometer Cone and Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu
instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume
sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data
rheologi lengkap.
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian
dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam
kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian
kerucut yang berputar.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1. ukuran sample
2. waktu yang dibutuhkan sampel untuk menstabilkan pada pelat sebelum terbaca
3. kebersihan kerucut dan plat
4. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
5. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi
6. shear rate ditempatkan untuk sampel
Toleransi dari viskometer Brookfield adalah 1% dari Full Scale Range (FSR). FSR adalah nilai
maksium yang mampu diukur oleh alat dengan kombinasi setting Spindle dan Kecepatan putar
spindle yang kita tetapkan. Sedangkan toleransi dari fluida standard adalah 1% dari nilai viskositas
fluida yang bersangkutan.
Dalam hubungan matematis, shear rate pada r dapat dituliskan, sebagai berikut:
............................................................................................................ (13)
Untuk shear stress, perbedaan torsi pada ketebalan (dr) cincin yang berbentuk gelang
dianggap dan integrasi sepanjang r:
.......................................................................................................... (14)
...................................................................................................................... (15)
Untuk fluida Newtonian:
............................................................................................................... (16)
Untuk fluida Power Law:
.............................................................................................................. (17)
Contoh
Vanila semi solid diuji sifat rheologinya pada suhu 25oC dengan menggunakan viscometer cone and
plate dengan diameter 50 mm dan sudut 1o. Peningkatan kecepatan sudut dan nilai torsi yang
terukur adalah:
Ujilah Model Newtonian, power law, dan Herschel-Bulkley untuk menemukan ekspresi terbaik yang
mewakili perilaku aliran.
Penyelesaian
Menggunakan persamaan 21, yaitu
........................................................................................................................ (18)
Dapat ditulis untuk sistem paralel, tapi integrasi rumit karena shear stress sebagai fungsi r, dimana
Persamaan Rabinowitsh-Mooney
.............................................................................................. (19)
Fluida Newtonian
................................................................................................................... (20)
Untuk fluida Power Law
........................................................................................................... (21)
Dan
................................................................................................................. (22)
Contoh soal
Sebuah perusahaan makanan mencoba untuk menemukan formulasi sup baru dalam penelitian dan
pengembangan departemen mereka. Sifat reologi dari formulasi sup ditentukan untuk tujuan ini.
Sebuah viskometer plat paralel dengan r = 25 mm dan h = 0,7 mm yang digunakan dalam studi
rheologi. Torsi dengan data kecepatan sudut yang diberikan dalam Tabel diambil pada 15◦C untuk
formulasi ini. Tentukan konstanta daya hukum menggambarkan perilaku aliran sup.
Menggunakan data kecepatan sudut (Ω), shear rate (γ˙R) dapat dihitung dari Persamaan.
Referensi
Steffe, J.F. (1996). Rheological methods in Food Process Engineering, 2nd ed. East Lansing, MI:
Freeman Press (available at www.egr.msu.edu/∼steffe/freebook/offer.html).
Wilkes, J.O. (1999). Fluid Mechanics for Chemical Engineering. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall.
Propagasi
D. Proyek
Bahas jurnal internasional yang meneliti tentang fluida selain fluida Newtonian.