Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana

makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan

dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya

suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan

bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman

juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju

kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk

tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara

stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor

kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya

perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat

fungsional.

Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup

dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah

(plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa

dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi

lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan

masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.

1
Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah

pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan

memecahkan kulit  pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada

embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim

akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon,

dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga

tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar

lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga

(kaulikulus).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah

satunya, yaitu kesuburan tanah. Tanah merupakan faktor terpenting dalam

tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman. Pertumbuhan suatu jenis

tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur

hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai medium

pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai pemasok unsur hara, dan tanah secara

alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam sebagai medium tumbuh

tanaman.

Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant

nutrient) untuk memenuhi siklus hudupnya. Apabila tanaman kekurangan suatu

unsur hara, maka akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik,

2
yang biasa disebut gejala kekahatan. Unsur hara yang diperlukan tanaman tidak

seluruhnya dapat dipenuhi dari dalam tanah. Oleh karena itu perlu penambahan dari

luar biasanya dalam bentuk pupuk. Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam

tanah atau tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dan dapat

berfungsi untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.

Tingkat kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan

dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu banyak dilakukan cara atau teknik

untuk menumbuh kembangkan tanaman dengan memanipulasi faktor genetik

maupun faktor lingkungan guna memperoleh hasil produksi yang maksimal. Karena

proses pertumbuhan dan perkembangan sangat menentukan produksi suatu tanaman.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah :

1.2.1 Untuk mngetahui lebih dalam lagi tentang tanaman kacang panjang

(Vigna sinensis L.)

1.2.2 Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang dan pupuk urea

terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang

panjang.

1.2.3 Untuk mengetahui teknik budidaya kacang panjang yang baik.

Kegunaan dalam mengikuti praktikum ini adalah :

1.2.4 Agar nahasiswa dapat mngetahui lebih dalam lagi tentang tanaman

kacang panjang (Vigna sinensis L.)

3
1.2.5 Agar nahasiswa dapat mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang

dan pupuk urea terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman

kacang panjang.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kacang panjang merupakan anggota famili Fabaceae yaitu tanaman

polong-polongan yang termasuk dalam golongan sayuran dan mengandung zat gizi

cukup banyak di antaranya protein, vitamin A, tiamin, riboflavin, besi, fosfor,

kalium, vitamin C, folat, magnesium, dan mangan (Haryanto dkk., 2007). Selain

sebagai bahan makanan, kacang panjang memiliki banyak kegunaan diantaranya

sebagai pelestari lingkungan dan sebagai bahan pengobatan karena

mengandung vitamin A yang berguna untuk mengatasi menoragia,

premenstruasi syndrome, dan vaginitis (Hilda Afrianti Bahri,2016).

Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagi berikut :

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Subkelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Family : Papilionaceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna sisensis ( L ) Savi ex Hassk

Spesies lain kacang panjang yang sudah dibudidayakan adalah diantaranya

kacang tunggak (V. Unguiculata (L.) Walp.), kacang uci (V. Unbellata (Thunb.)

Ohwi & Ohashi) dan kacang hibrida (V. Sinensis ssp. Hybrdidus L.). (Rahmat

Rukmana, 1994)

5
Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer

di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Masyarakat dunia menyebutnya

dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang

berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan Afrika.

Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah

Himalaya india, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguculata)

merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe

merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia

(Bastianus Zaevie, 2014).

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber

vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan

kecerdasan dan ketahanan tubuh memperlancar proses pencernaan karena kandungan

seratnya yang tinggi (Marisi Napitupulu, 2014).

Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak

dibudidayakan adalah jenis kacang panjang yang merambat, cirinya tanaman

membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih

kehijauan (Anonim, 2012).

Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung unsur hara yang berguna

bagi pertumbuhan tanaman. Berdasarkan sumber bahan yang digunakan, pupuk

dapat dibedakan menjadi pupuk anorganik dan pupuk organik, sedangkan

6
berdasarkan fasanya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair.

Penggunaan pupuk organik cair dapat menjadi alternatif dalam pertanian selain

penggunaan pupuk anorganik. Pupuk organik cair umumnya tidak merusak

tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk

ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke

permukaan tanah atau permukaan tanaman bisa langsung dimanfaatkan oleh

tanaman (Hilda Afrianti Bahri, 2016).

Pupuk yangberasal dari bahan organik cenderung mudah dibuat sendiri oleh

petani, contohnya antara lain : pupuk kandang, pupuk kascing dan pupuk kompos.

Pupuk kandang umumnya dibuat dari kotoran hewan seperti kambing, sapi, ayam

atau campuran ketiganya. Pupuk kandang bermanfaat dalam meningkatkan sifat

fisik dan kimiawi tanah serta mendorong perkembangan jasad renik dalam tanah

(Sutedjo, 2010: 97). Pupuk kascing adalah kotoran hasil metabolisme cacing tanah

yang telah dikeringkan yaitu dihasilkan melalui bahan organik yang difermentasi

langsung oleh cacing tanah. Kelebihan Pupuk kascing dan pupuk kompos adalah

mampu menyediakan enzim, hormon, dan beberapa unsur hara mikro. Pupuk

kompos merupakan pupuk dari limbah organik yang telah mengalami fermentasi

atau dekomposisi. Pupuk kompos yang banyak dijual umumnya terbuat dari

limbah tanaman (Ditya Farastuti, 2018).

Kandungan rasio C organik dengan kadar nitrogen berbeda dalam setiap jenis

pupuk. Perbandingan C/N akan berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif dan

7
reproduktif tanaman. Respon tanaman melalui pertumbuhan dapat diukur dari tinggi

tanaman, diameter batang, dan jumlah daun, karena jumlah unsur hara dalam pupuk

yang diserap tanaman pada akhirnya akan membantu pertambahan dan pembesaran

sel dalam tanaman. Salah satu bagian tanaman yang peka terhadap unsur hara, dan

respon cekaman kekeringan dalam tanah adalah daun (Lestari, 2014:3).

Perkembangan reproduktif dapat dilihat dari jumlah bunga, jumlah buah dan

berat buah. Perkembangan reproduktif dapat menjadi faktor yang dihitung karena

dipengaruhi juga oleh unsur hara dalam pupuk, enzim, dan hormon tanaman. (Ditya

Farastuti, 2018).

Pemberian berbagai pupuk organik ini dapat meningkatkan kebutuhan akan

unsur hara serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pemupukan

dengan pupuk organik akan meningkatkan kehidupan organisme dalam tanah karena

memanfaatkan bahan organik sebagai nutrisi yang dibutuhkan organisme tersebut.

(Dede Haryadi, 2015).

8
BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Pada praktikum dasar-dasar agronomi ini dilaksanakan pada setiap hari

jumat, dari bulan maret sampai dengan bulan mei 2019 pada pukul 16.00 WIB di

Lahan II, Fakultas Pertanian Universitas Universitas Haluoleo.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah cangkul,

meteran, parang, bambu, tali raffia, dan mesin traktor. Sedangkan bahan yang

digunakan adalah benih kacang panjang, pupuk urea dan pupuk kandang serta

sekam.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pembukaan Lahan

Pembukaan lahan adalah salah satu langkah paling awal untuk

menanam ataupun bercocok tanam pada suatu lahan yang pertamannya

tidak terpakai sehingga banyak ditumbuhi oleh gulma yang akan menjadi

saingan kepada tanaman yang akan kita tanam sehingga perlu dibersihkan

terlebih dahulu sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman kacang

panjang dengan gulma yang ada disekitar areal atau pun lahan yang

ditanamani sehingga tanaman kacang panjang dapat hidup dengan normal

atau tidak terganggu oleh sesuatu yang dapat merusaknya.

9
3.3.2 Penggunaan Traktor

Pengunaan traktor ini untuk membajak tanah dengan mudah sehingga

memudahkan untuk membuat petakan.

3.3.3 Pembuatan Petakan dan Parit

Pembuatan petakan di buat dengan mengikuti bentuk tanah yaitu

menurun ke bawah dengan ukuran panjang dan lebar 1 m x 4 m

sedangkan Parit ataupun jalan air dibuat disamping-samping petakan itu

bertujuan supaya tanaman kacang panjang tidak terendam oleh air ketika

hujan sehingga akar tanaman dapat bernafas dan tidak tergenang atau

tenggelam maupun hanyut terbawa air yang datang dari air hujan

sehingga tanaman tidak terjadi kebusukan, rusak, maupun sebagainya

yang akan mematikan tanaman kacang panjang dan dapat menurunkan

tingkat produksi yang dihasilkan tanaman kacang panjang.

3.3.4 Pemupukan dan penyiraman

Pemupukan dilakukan bertujuan untuk menambahkan ketersediaan

unsur hara yang akan dibutuhkan tanaman kacang panjang. Pupuk yang

digunakan yaitu yang pertama pupuk kotoran ayam dan yang kedua

adalah pupuk urea. Pemupukan di berikan sesuai dengan dosis masing-

masing perlakuan.

10
Penyiraman dilakukan setelah pemupukan selesai dilakukan, ketika

penanaman sudah mulai dilakukan maka proses penyiraman dilakukan 2

kali sehari yaitu pagi dan sore hari.

3.3.5 Penanaman benih

Penanaman dilakukan setelah kurang lebih 3 hari setelah pemupukan

dilakukan dengan jarak tanam 30 cm dan kedalam tanam 2 cm.

Penanaman benih dalam satu lubang tanah yaitu 2 biji benih kacang

panjang, setelah itu benih di tutup kembali dengan pupuk kotoran ayam.

3.3.6 Pemasangan ajir

Pemasangan ajir dilakukan setelah kacang panjang sudah mulai akan

merambat hal ini bertujuan untuk agar kacang panjang tidak rebah ke

tanah, Panjang ajir 2 meter.

3.3.7 Pengukuran

Pengukuran pertama dilakukan saat kacang panjang sudah mulai

memasuki minggu ke dua.

3.3.8 Pemupukan Pupuk Urea

Pemupukan pupuk urea di lakukan setelah kurang lebih 3 minggu

setelah penanaman di lakukan. Setelah pemupukan selesai di lakukan

maka perlu di siram setelah 15 menit pemupukan dilakukan hal ini

11
bertujuan agar unsur hara yang terkandung dalam pupuk urea bisa

termanfaatkan dengan baik.

3.3.9 Penyemprotan insektisida

Penyemprotan insektisida ini dilakukan bertujuan untuk

mengendalikan hama kutu daun yang menyerang tanaman kacang

panjang.

3.3.10 Panen

Proses pemaneman kacang panjang dilakukan pada 4 minggu setelah

penanaman dilakukan. kacang panjang di panen sebanyak 2 kali.

12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

A. Tabel Pertumbuhan

Tabel 1.1 Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang minggu ke-1


Sampel Total
Perlakuan
1 2 3 4 5 6
TB 6 cm 17,7 cm 16 cm 25 cm 17,5 cm 23 cm 105,2 cm
5 Kg DB 0,95 cm 0,95 cm 0,65 cm 1,25 cm 1,2 cm 0,75 cm 5,75 cm
JD 4 4 4 7 4 6 29
TB 11 cm 3 cm 14 cm 10 cm 11 cm 10 cm 59 cm

Kontrol DB 0,6 cm 0,45 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,55 cm 0,55 cm 3,15 cm


JB 3 3 2 3 3 3 17
TB 21 cm 25 cm 16 cm 18,5 cm 20 cm 17 cm 117,8 cm
2,5 Kg DB 0,8 cm 0,7 cm 0,9 cm 0,85 cm 0,75 cm 0,85 cm 4,85 cm
JB 6 6 6 5 4 4 31

Tabel 1.2 Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang minggu ke-2


Sampel Total
Perlakuan
1 2 3 4 5 6
TB 69 cm 100 cm 90 cm 120 cm 88 cm 116 cm 583 cm
5 Kg DB 1 cm 0,97 cm 1 cm 1,9 cm 1,3 cm 0,95 cm 7,12 cm
JD 6 8 5 9 8 6 42
TB 13 cm 10 cm 22 cm 12 cm 14 cm `12 cm 83 cm
Kontrol DB 0,85 cm 0,65 cm 0,65 cm 0,6 cm 0,6 cm 0,55 cm 3,9 cm
JB 4 3 3 3 3 3 19
TB 90 cm 103 cm 60 cm 83 cm 79 cm 107 cm 522 cm
2,5 Kg DB 1 cm 1 cm 1 cm 1 cm 1,05 cm 1 cm 6,05 cm
JB 6 6 4 6 7 6 35

13
Tabel 1.3 Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang minggu ke-3
Sampel Total
Perlakuan
1 2 3 4 5 6
TB 180 cm 180 cm 180 cm 220 cm 162 cm 218 cm 1140 cm

5 Kg DB 1,25 cm 1 cm 1,15 cm 2 cm 1,35 cm 1 cm 7,75 cm

JD 11 13 12 14 10 14 74
TB 12 cm 9,2 cm 25 cm 12,5 cm 25 cm 12 cm 95,7 cm

Kontrol DB 1 cm 0,9 cm 1 cm 0,87 cm 0,78 cm 0,9 cm 5,45 cm

JD 4 3 3 3 4 4 21

TB 180 cm 223 cm 160 cm 176 cm 166 cm 227 cm 1132 cm


2,5 Kg DB 1,5 cm 1,6 cm 1,6 cm 1,5 cm 1,3 cm 1,4 cm 8,9 cm
JD 13 13 14 13 14 15 82

Keterangan : TB = Tinggi Batang

JD = Jumlah Daun

DB = Diameter Batang

14
B. Tabel Perkembangan

Tabel 2.1 Perkembangan Tanaman Kacang Panjang minggu ke-1

Sampel Total
Perlakuan
1 2 3 4 5 6
DP 2,7 cm 4,85 cm 2 cm 2,8 cm 1.35 cm 2,6 cm 16,3 cm
5 Kg PP 64,6 cm 63,5 cm 67,2 cm 67,2 cm 76,6 cm 62,5 cm 401,4 cm
JP 3 5 2 2 1 2 15
DP 2,8 cm 0,8 cm 2,55cm 2,1 cm 2,4 cm 1,5 cm 10,8 cm
2,5 Kg PP 72,2 cm 61,5 cm 71,2 cm 71,8 cm 68,2 cm 73 cm 417.9 cm
JP 2 1 2 2 2 1 10
DP 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
Kontrol PP 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
JP 0 0 0 0 0 0 0

Tabel 2.2 Perkembangan Tanaman Kacang Panjang minggu ke-2


Sampel Total
Perlakuan
1 2 3 4 5 6
DP 1,8 cm 1,4 cm 2,2 cm 2,4 cm 5,55 cm 2,45 cm 15,8 cm
5 Kg PP 60,5 cm 28 cm 62,7 cm 51,7 cm 51,5 cm 62,6 cm 317 cm
JP 2 2 2 2 4 2 14
DP 1,75 cm 1,65 cm 4,2 cm 1,35 cm 2,55 cm 1,85 cm 13,35 cm
2,5 Kg PP 60,1 cm 60,9 cm 49,5 cm 59,2 cm 68,5 cm 55,2 cm 353,4 cm
JP 2 2 3 2 2 2 13
DP 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
Kontrol PP 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
JP 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan : DP = Diameter Polong


PP = Panjang Polong
JP = Jumlah polong

15
4.2 Pembahasan

Dari pengamatan yang telah kami lakukan, terlihat bahwa presentase/dosis

pupuk kandang yang berbeda akan mengakibatkan pertambahan panjang batang

tanaman kacang panjang yang berbeda pula. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk

organik kandang ayam mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pupuk organic

kandang ayam dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman,

diantaranya nitrogen, posfor dan kalium. Penggunaan pupuk organik kandang

ayam memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman

jagung, seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang polong,

jumlah polong, dan dimater polong.

4.2.1 Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati, baik

sebagai indicator pertumbuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk

mengukur pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diterapkan. Ini didasarkan

kenyataan bahwa tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang paling

mudah dilihat (Hakim, 2009). Pemberian pupuk organik kandang ayam berpengaruh

nyata pada tinggi tanaman kacang panjang pada perlakuan 2,5 Kg dan 5 Kg.

Penambahan pupuk organik kandang ayam pada tanah yang di tanami kacang

panjang menyebabkan kacang panjang dapat tumbuh dan berkembang dengan subur.

Pupuk organik kandang ayam memiliki kualitas yang baik dibandingkan

dengan pupuk organik yang lainnya, pupuk organik mudah terdekomposisi sehingga

16
dapat memacu pertumbuhan tanaman, pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian

Buckman dan Brady (Indah Megahwati, 2009), bahwa pupuk kandang ayam

merupakan bahan organik yang berkualitas tinggi dan cepat terdekomposisi

atau cepat tersedia bagi tanaman bila dibandingkan dengan pupuk organik yang

berasal dari sapi atau hewan lain. Kualitas bahan organik oleh kandungan lignin dan

polifenol serta C/N ratio dan berkorelasi dengan kecepatan dekomposisi dan

mineralisasi bahan organik tersebut. Berdasarkan hasil analisis kimia pupuk kandang

ayam, kandungan C/N rasio tergolong rendah yaitu 1,92 artinya bahwa pupuk

kandang ayam cepat terdekomposisi menjadi unsur hara yang dibutuhkan tanaman

sehingga akan memacu pertumbuhan tanaman.

4.2.2 Diameter Batang

Diameter batang berpengaruh terhadap berdirinya tanaman agar tidak

mudah roboh ketika tanaman semakin tinggi. Diameter batang yang paling besar

yaitu 1,6 cm terdapat pada tanaman dengan dosis pupuk 2,5 Kg. Hal ini

menunjukkan bahwa pupuk organik kandang ayam mempengaruhi diameter batang

pada tanaman kacang panjang.

4.2.3 Jumlah Daun

Jumlah daun berpengaruh terhadap penyediaan makanan bagi tanaman

(fotosintesis). Jumlah daun kacang panjang yang banyak yaitu 15, terdapat pada

tanaman yang dengan perlakuan pupuk 2,5 Kg. Semakin banyak daun semakin

tinggi fotosintesis yang terjadi. Menurut Gardner et al. (Wahida et al., 2011), daun

17
berfungsi sebagai organ utama fotosintesis pada tumbuhan, efektif dalam

penyerapan cahaya dan cepat dalam pengambilan CO2. Novizan (Dongoran,

2009) menyatakan bahwa, nitrogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting

seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim sedangkan unsur hara mikro berfungsi

terutama dalam pembentukan daun dan klorofil pada daun. Apabila pembentukan

daun tersebut terganggu maka proses fotosintesis akan terganggu juga dan

pertumbuhan tanaman terganggu dan jika terjadi kekurangan nitrogen, tanaman akan

tumbuh lambat dan kerdil.

4.2.4 Jumlah Polong

Hasil pengamatan pada jumlah polong pertanaman pada tanaman kacang

panjang pada umur 5-6 MST (panen 1) dan 6-7 MST (panen 2) dengan dosis pupuk

2,5 Kg/petak dan 5 Kg/petak yaitu berjumlah 15 polong (panen 1) dan 14 polong

(panen 2) pada perlakuan 5 Kg/petak serta 10 polong (panen 1) dan 13 polong

(panen 2) pada perlakuan 2,5 Kg/petak. Perlakuan pupuk organik kandang ayam

memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah polong pertanaman pada umur 5-6

MST dan 6-7 MST.

Hasil pengamatan menunjukan bahwa pada umur 5-6 MST jumlah polong

pertanaman terbanyak terdapat pada perlakuan dengan dosis pupuk 5 Kg/petak

memiliki rataan 15 buah, dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2,5 kg/petak

dengan jumlah 10 buah.

18
Jumlah polong pertanaman pada umur 7 MST terbanyak adalah perlakuan

dengan dosis pupuk 2,5 Kg/petak yang memiliki jumlah 14 buah dan tidak

berbeda nyata dengan perlakuan 5 kg/petak dengan jumlah 13 buah. Hal tersebut

dimungkinkan karena adanya faktor tinggi tanaman dan lingkungan yang juga turut

berperan dalam optimalisasi pembentukan buah tanaman kacang panjang. Menurut

Zulfitri (2005), tanaman yang lebih tinggi dapat memberikan hasil pertanaman yang

lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang lebih pendek. Hal ini dikarenakan

tanaman yang lebih tinggi dapat mempersiapkan organ vegetatifnya lebih baik

sehingga organ fotosintat yang dihasilkan lebih banyak.Produksi tanaman biasanya

dipengaruhi oleh pertumbuhan vegetatifnya. Jika pertumbuhan vegetatifnya baik

dalam hal ini jumlah daun, maka ada kemungkinan produksinya akan baik pula.

4.2.5 Panjang Polong dan diameter polong

Hasil pengamatan terhadap panjang polong tanaman kacang panjang disimpulkan

bahwa pada panen 1, panjang polong yang terbesar yaitu 76,6 cm dengan diameter

1,35 cm yang terdapat pada perlakuan 5 Kg/petak. Sedangkan pada panen 2, panjang

polong yang terbesar yaitu 68,5 cm dengan diameter 2,55 cm yang terdapat pada

perlakuan 2,5 Kg/petak.

19
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu :

5.1.2 Perlakuan pupuk organik kandang ayam sangat berpengaruh nyata pada

parameter tinggi batang, jumlah daun, diameter batang, jumlah polong

per tanaman, panjang polong pertanaman, dan diameter polong per

tanaman.

5.1.3 Perlakuan pupuk organik kandang ayang terbaik yang berpengaruh

nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang yaitu

terdapat pada perlakuan 5 Kg/petak.

5.2 Saran

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disarankan sebagai

berikut :

kacang panjang  perlu penanaman yang baik. Dalam hal ini masalah

pemberian pupuk. Perlu diingat juga bahwa kacang panjang juga memerlukan

pemberian pestisida ataupun yang sejenisnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga

agar jangan sampai tanaman dihinggapi oleh berbagai macam hama, baik tanaman,

jamur, maupun hewan. Dengan begitu akan didapat hasil yang jauh lebih baik.

20

Anda mungkin juga menyukai