Nasionalisme Paham Nasionalisme Di Eropa Pada Abad-19
Nasionalisme Paham Nasionalisme Di Eropa Pada Abad-19
Ernest Renan
Unsur utama dalam nasionalisme adalah le desir de’etre ensemble (kemauan
untuk bersatu). Kemauan bersama ini disebut nasionalisme yaitu suatu paham
yang memberi ilham kepada sebagian besar penduduk bahwa nation state
adalah cita-cita dan merupakan bentuk organisasi politik yang sah, sedangkan
bangsa merupakan sumber semua tenaga kebudayaan dan kesejahteraan
ekonomi.
Otto Bauer
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul dari
adanya national consiousnis atau kesadaran nasional berbangsa dan bernegara
sendiri.
Mahatma Ghandi
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan
nama ”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit
Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak, dsb. Akan tetapi tokoh pergerakan yang paling
tersohor dan salah satu tokoh nasioanalisme yang paling terpopuler adalah
nasionalisme adalah Mahatma Gandhi yang memiliki konsepsi dasar perjuangan:
Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun
walaupun mereka masuk kantor atau pabrik.
Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama
dengan pemerintah kolonial Inggris.
Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang
buatan negeri sendiri. (Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh
Rabindranath Tagore).
Sun Yat Sen
Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan
dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti
Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu:
Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di
tanggan rakyat)
Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya. Apa
yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik
Nasionalis Cina (1911).
Mustafa Kemal Pasha
Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di
segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat menumbangkan
Khilafah (Negeri Islam) dengan faham racun (nasionalisme dan sekulerisme).
Mustafa Kemal merupakan agen Inggris (Negeri Penjajah). Gerakan Turki Muda
ini banyak mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.
Arabi Pasha
Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan
bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern
dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya
organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.Intinya
dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-
negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan
penjajahan dan kolonialisme di negaranya.
Bung Karno
Nasionalisme itu yalah suatu iktikad; suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu
ada satu golongan, satu "bangsa" lanjut bung karno nasionalisme bukan saling
mengecualikan akan tetapi saling bersahabat karna kemanusiaan adalah satu.
Tujuan Nasionalisme
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan nasionalisme:
Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota
masyarakat.
Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga
negara kepada pemerintah.
Menumbuhkan semangata rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari
dalam negeri.
Ciri-Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dapat kita kenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri
nasionalisme adalah sebagai berikut:
Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil)
Merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
2. Nasionalisme Etnis
Adalah sejenis semangat kebangsaan dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
3. Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (organik) hasil
dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme
etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan.
6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan
agama.
Prinsip Nasionalisme
Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni:
1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin
kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem
pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self
estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian
dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan
kebudayaannya;
5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare)
serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification) dari
bangsanya
Negara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan rakyatnya lebih
baik. Bila kita ingin mencintai tanah air, maka kita harus ikut serta dalam
pembangunan. Ikut serta dalam pembangunan bisa diwujudkan dengan taat
membayar pajak, menjadi pegawai yang baik, dan sebagainya.
Peraturan dibuat agar masya-rakat tertib dan nyaman. Jika kita melanggar peraturan
akan merugikan diri kita sendiri. Bahkan orang lain dan negara juga akan dirugikan.
Berarti jika kita melanggar peraturan berarti kita tidak cinta tanah air.
Pro-Patria dan Primus Patria, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan tanah air.
Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan.
Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
Jiwa kestaria, kebebasan jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Contoh Semangat nasionalisme dan patriotisme
Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk
Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga.
Senmangat tahan derita dan tahan uji.
Semangat kepahlawan
Semangat persatuan dan kesatuan
Percaya pada diri sendiri
Penerapan Nasionalisme dan Patriotisme dalam Kehidupan Bangsa dan
Negara