Anda di halaman 1dari 6

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Tanggal :

Tanda tangan fasilitator :

Nama : Firdaos Martha Friansyah (P1337420520067)

Salsabila Hanifa Yuliana (P1337420520066)

Kelas : Setyaki 2

SOP PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM

A. Pengertian
Pemeriksaan fisik ibu post partum merupakan salah satu cara mengetahui
gejala/masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas/post partum dengan mengumpulkan
data obyektif pemeriksaan kepada pasien.
B. Tujuan
1. Untuk mengumpulkan data
2. Mengidentifikasi masalah pasien
3. Menilai perubahan status pasien
4. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
C. Tahap Persiapan
a. Persiapan Klien
1. Memperkenalkan diri
2. Meminta pengunjung/keluarga menunggu di luar kamar
3. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
4. Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
b. Persiapan Lingkungan
Menutup tirai/memasang sampiran.
c. Persiapan Alat
1. APD (Alat Pelindung Diri)
2. Hand scoen steril
3. Tensimeter dan stetoskop
4. Thermometer
5. Penlight
6. Underpad/perlak sekali pakai
7. Bengkok
8. Palu hammer
9. Bak instrument
10. Kom
11. Kapas dengan air DTT
12. Larutan klorin 0,5%
13. Pinset
14. Tissue
D. Tahap Pelaksanaan
1. Meminta ijin kepada pasien untuk melaksanakan tindakan
2. Mendekatkan alat yang akan diperlukan untuk pemeriksaan
3. Mencuci tangan dengan benar serta dikeringkan dengan handuk
4. Mengatur posisi ibu terlentang dengan kaki diluruskan
5. Melakukan pemeriksaan TTV (tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dan pernapasan)
6. Melakukan pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan Kepala
 Memeriksa apakah ada oedema pada wajah
 Memeriksa tingkat anemia ibu dengan memeriksa warna kulit muka dan
konjungtiva (konjungtiva yang pucat menandakan anemis)
 Memeriksa pisio untuk menilai ada tidaknya pisiot (kuning)
b. Pemeriksaan Leher
 Meminta pasien sedikit mendongak
 Melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.
 Memperhatikan adanya pembesaran kelenjar tiroid dan pembengkakan
kelenjar limfe.
c. Pemeriksaan Payudara
 Melakukan inspeksi terlebih dahulu mengenai bentuk payudara simetris/tidak,
kemerahan/tidak, keadaan putting pecah/tidak
 Pasien berbaring terlentang dengan kedua lengan diatas kepala
 Melakukan palpasi payudara secara sistematis melingkar searah jarum jam
sampai axilla
 Mencatat adanya massa, benjolan yang membesar, pembengkakan/abses
 Memeriksa pengeluaran ASI
 Melakukan secara bergantian payudara kiri dan kanan
d. Pemeriksaan Perut
 Melakukan inspeksi pada perut apakah ada luka bekas operasi/tidak
 Palpasi untuk menilai kontraksi uterus, melakukan pengukuran TFU
 Melakukan pemeriksaan diastasis rektus abdominalis dengan cara
menganjurkan ibu untuk membungkukkan kepalanya kemudian 2 jari perawat
diletakkan dibagian linea nigra. Apabila terdapat 2 jari menunjukkan adanya
peregangan otot rectus abdominalis.

e. Pemeriksaan Genetalia
 Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
 Memakai sarung tangan
 Memberitahu pasien tentang prosedur pemeriksaan genetalia
 Memeriksa jahitan episiotomy ada/tidaknya REEDA (Redness/kemerahan,
Edema/bengkak, Ecchymosis/ekimosis, Discharge, Aproximation/pendekatan)
 Memeriksa lokea yang keluar
 Memeriksa adanya hemoroid dengan cara menganjurkan pasien dalam posisi
sims, yaitu posisi seperti memeluk guling kemudian melakukan pemeriksaan
pada anus
 Meletakkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
f. Pemeriksaan Kaki
 Memeriksa adanya oedema dengan cara menekan daerah mata kaki apabila
dalam waktu >3 detik tidak kembali lagi berarti mengalami oedema

 Melihat adanya varises yaitu dengan cara meminta ibu untuk posisi sims dan
melihat ada tidaknya varises pada betis
 Memeriksa ada tidaknya tromboflebitis dengan cara menekuk kedua kaki
pasien kemudian tekan betis/ meminta pasien menghentakkan kaki kearah
tangan perawat dan tanyakan apakah ada nyeri/tidak

 Melakukan pemeriksaan reflek patella


7. Membereskan alat
8. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada pasien
9. Mencuci tangan
10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA

https://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/tromboflebitis.html

https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/08/Manual-CSl-IV-Sistem-
Motorik-Refleks-Fisiologis-Patologis-Dan-Primitif.pdf

https://www.bidankita.com/apa-itu-diastasis-recti/2/

http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1602100079/LAMPIRAN_1.pdf

https://www.alodokter.com/memahami-penyebab-edema-dan-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai