Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Disusun oleh :

Ade Nur Fatimah Subir (D041191069)

Hidayah Tria Ananda (D041191078)

Amriasty A.M (D041191037)

Annisa Salsabila (D041191056)

Gery Nield Marcheliant (D041191014)

Afdal (D041191100)

TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan Makalah Mata Kuliah Konversi Energi tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi” dapat diselesaikan
karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi
pihak. Selain itu, saya juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah
membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama
pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat.

Gowa, 26 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii


BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
I.1 Latar Belakang............................................................................................................................. 4
I.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................ 5
I.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 6
II.1 Pengertian Energi Panas Bumi ................................................................................................... 6
II.2 Pemanfaatan Energi Panas Bumi ................................................................................................ 6
II.3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ........................................................................ 7
II.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTP .............................................................................................. 9
BAB III ............................................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................................... 11
III.1Kesimpulan .............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama yaitu,
lempeng Eropa-Asia, India-Australia dan pasifik yang berperan dalam proses pembentukan
gunung api di Indonesia. Kondisi geologi ini memberikan kontribusi nyata akan ketersediaan
energi panas bumi di Indonesia, ditambah cadangan energi fosil seperti minyak bumi, gas
alam, dan batu bara kian menipis. Hal ini membuat pemerintah Indonesia sebagai otoritas
tertinggi mencoba mengembangkan energi panas bumi sebagai salah satu yang sangat
berpotensial.

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar karena menjadi salah satu negara
yang dilewati oleh cincin api. Negara yang memiliki sumber daya panas bumi terbesar di
dunia, berbanding lurus dengan banyaknya gunung api. Seperti diketahui bahwa panas bumi
dalam bentuk uap air adalah sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk
menggerakkan pembangkit listrik. Secara alami sumber energi panas bumi umumnya berada
bersamaan dengan keberadaan gunung api. Sampai dengan tahun 2006 sebanyak 256 lokasi
lapangan panas bumi telah ditemukan.

Salah satu pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan
cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi
yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam
tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan
energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju condenser sehingga steam
tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi
secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas
tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan
menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi (geothermal) sebagai energi penggeraknya. Gas panas bumi
diperoleh dengan cara pengeboran pada daerah yang mempunyai potensi geothermal. Uap
yang keluar dimanfaatkan untuk dapat menggerakkan turbin yang tersambung ke generator.

4
Dalam operasi produksinya sebagai sumber energi terbarukan, pembangkit listrik tenaga
panas bumi juga menghasilkan limbah berbentuk limbah padat dan limbah cair dalam jumlah
banyak. Misalnya saja endapan lumpur yang dihasilkan pada kolom pengendapan di PLTP
Dieng setiap bulannya mencapai sekitar 165 ton.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu energi panas bumi ?

2. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi ?

3. Bagaimana prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi ?

4. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga panas bumi ?

I.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi energi panas bumi

2. Untuk mengetahui lebih lanjut pemanfaatan energi panas bumi

3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari pembangkit listik tenaga panas bumi

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembangkit listrik tenaga panas bumi

5
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Energi Panas Bumi

Energi panas bumi juga dikenal dengan nama energi geothermal yang berasal dari bahasa
Yunani. Dalam bahasa Yunani kata “geo” memiliki arti bumi dan kata “thermal”
memiliki arti panas jadi ketika digabungkan kata geothermal memiliki arti panas bumi.
Energi panas bumi sendiri adalah sumber daya alam berupa air panas atau uap yang
terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan
panas. Sistem panas bumi merupakan salah satu sistem yang terjadi dalam proses geologi
yang berjalan dalam orde ratusan bahkan jutaan tahun yang dewasa ini membawa
manfaat bagi manusia baik dimanfaatkan dengan menjadikan manifestasi untuk
pariwisata maupun pemanfaatannya untuk pertanian dan peternakan, panas bumi
merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca. Jika
dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan
hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.

II.2 Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Secara umum pemanfaatan daerah panas bumi di Indonesia belum dilakukan secara
maksimal. Salah satu pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi
listrik. Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah
memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung
dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit
listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju
condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di
recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air
panas (hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air
(steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat
exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap
air.

6
II.3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
II.3.1 Pengertian PLTP
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi (geothermal) sebagai energi penggeraknya. Gas panas bumi
diperoleh dengan cara pengeboran pada daerah yang mempunyai potensi geothermal.
Uap yang keluar dimanfaatkan untuk dapat menggerakkan turbin yang tersambung ke
generator. Dalam operasi produksinya sebagai sumber energi terbarukan, pembangkit
listrik tenaga panas bumi juga menghasilkan limbah berbentuk limbah padat dan limbah
cair dalam jumlah banyak. Misalnya saja endapan lumpur yang dihasilkan pada kolom
pengendapan di PLTP Dieng setiap bulannya mencapai sekitar 165 ton.

II.3.2 Komponen PLTP

Adapun komponen atau alat pendukung serta pembantu dari Pembangkit Listrik Tenaga
Panas bumi antara lain :

1. Steam Receiving, sebagai media pengumpul uap.


2. Rupture Disc, berfungsi sebagai pengaman terakhir unit.
3. Vent Structure, untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan sebagai
katup pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi
4. Separator (Cyclone Type), berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-
benda asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron,
Amonia, Fluor dll).
5. Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture yang terkandung dalam uap.
6. Turbin sebagai pengonversi energi kinetik menjadi energi mekanik.
7. Generator, berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
8. Consendor, meng-kondensasikan uap hasil keluaran turbin tingkat akhir hingga
menjadi kondensat yang kemudian di dinginkan di menara pendingin.
9. Cooling tower, berfungsi untuk mendinginkan kondensat dari pompa pendingin agar
selanjutnya kondesat ini dapat disirkulasikan sebagai air pendingin.

7
II.3.3 Prinsip Kerja PLTP

1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian
masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap. Steam
Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai pengaman
terakhir unit. Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving
maka uap akan dibuang melalui Vent Structure. Vent Structure berfungsi untuk
warming-up di pipe line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan
membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone Type)
yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda asing seperti
partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture yang
terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke dalam
Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor yang
terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu Turbin.
Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan generator berputar saat
turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi
Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)

8
6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor dengan
sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh First
Ejector kemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin dan penangkap
NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh Second Ejector masuk ke
dalam Aftercondensor sebagai media pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir
melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water Pump masuk
ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling Tower uap kering
disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling System
juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk kepentingan
Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.

II.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTP


II.4.1 Kelebihan PLTP
Sebenarnya ada banyak keuntungan tenaga panas bumi. Berikut adalah kelebihan dari
tenaga panas bumi:
1. Pertama dan terpenting, energi panas bumi adalah energi yang terbarukan, yang
berarti bahwa selama kita tidak memompa air terlalu banyak energi akan terus ada.
2. Energi panas bumi tidak menghasilkan polusi, dan pada saat yang sama, tidak
memberikan kontribusi pada efek rumah kaca.
3. Lokasi pembangkit listrik untuk energi panas bumi tidak memerlukan area yang luas
dan karenanya cenderung memiliki dampak yang sedikit terhadap lingkungan
sekitar.
4. Karena energi panas bumi adalah energi yang berasal dari dalam dan dari dirinya
sendiri, tidak ada sumber-sumber di luar bahan bakar yang diperlukan untuk
menjaga generator berjalan.

9
II.4.2 Kekurangan PLTP
Meski memiliki banyak manfaat, masih ada beberapa kelemahan energi panas bumi.
Kekurangan ini dapat mempengaruhi atau semua tiga tahap produksi - pra-produksi,
produksi, dan pasca-produksi:
1. Mungkin kelemahan terbesar tenaga panas bumi adalah bahwa tidak bisa
membangun pembangkit listrik panas bumi di mana saja. Kita akan memerlukan
lokasi yang tepat mengandung batuan panas. Setelah itu tidak semua batuan ini
bisa di bor karena terlalu keras.Batuan ini juga harus memiliki kedalaman yang
memungkinkan untuk di bor.
2. Ada juga risiko lain untuk dipertimbangkan - kadang-kadang sebuah situs panas
bumi memungkinkan yntuk di bor akan tetapi sudah kehabisan tenaga uap. Bisa
jadi hal ini terjadi ketika musim kering berlangsung untuk waktu yang lama.
3. Kerugian terakhir menyangkut potensi bahaya energi panas bumi. Ketika dilakukan
pengoboran kedalam tanah dan yang dapat ditambang bisa jadi ini juga berarti
bahwa ada kemungkinan zat-zat lain yang tidak ramah lingkungan bisa juga
terikut. Gas dan mineral berbahaya dapat merembes dari bawah tanah dan sangat
sulit menemukan cara untuk membuang zat ini dengan aman ke lingkungan sekitar.

10
BAB III
PENUTUP

III.1Kesimpulan
1. Energi panas bumi sendiri adalah sumber daya alam berupa air panas atau uap yang
terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan
panas.
2. Pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan
energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara
melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi
yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan.
3. Uap yang disuplai dari sumur produksi / reservoar akan masuk ke dalam steam receiving
header yang berfungsi sebagai media pengumpul uap juga penstabil tekanan. Dari steam
receiving header uap tersebut kemudian dialirkan ke separator. Separator ini berfungsi
untuk memisahkan uap dari zat padat / benda asing seperti partikel berat (sodium,
potasium, calcium, silika, boran, amonia, fluor, dsb). Uap yang masuk ke separator akan
berputar karena perbedaan berat jenis, maka partikel-partikel akan jatuh ke bawah
ditampung pada (dush colektor) sedangkan uap bersih akan keluar melalui pipa bagian
atas separator. Uap kemudian dialirkan ke demister yang berfungsi sebagai pemisah
moisture yang terkandung dalam uap, Sehingga uap bersih saja yang akan masuk ke
dalam turbin. Setelah keluar dari demister sudah dipastikan uap yang dihasilkan
merupakan uap bersih yang digunakan untuk memutar turbin yang seporos dengan
generator sehingga pembangkit listrik panas bumi menghasilkan energi listrik.
4. Kelebihan dari PLTP adalah Energi panas bumi tidak menghasilkan polusi, dan pada saat
yang sama, tidak memberikan kontribusi pada efek rumah kaca. Sedangkan,
kekurangannya sendiri 1. Ketika dilakukan pengoboran kedalam tanah dan yang dapat
ditambang bisa jadi ini juga berarti bahwa ada kemungkinan zat-zat lain yang tidak ramah
lingkungan bisa juga terikut. Gas dan mineral berbahaya dapat merembes dari bawah
tanah dan sangat sulit menemukan cara untuk membuang zat ini dengan aman ke
lingkungan sekitar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adistia, N., Nurdiansyah, R., Fariko, J., Vincent, V. and Simatupang, J., 2020. Potensi Energi
Panas Bumi, Angin, Dan Biomassa Menjadi Energi Listrik Di Indonesia. Tesla: Jurnal
Teknik Elektro, 22(2), p.105.

Investments, I., 2021. Energi Panas Bumi Indonesia - Geothermal | Indonesia Investments.
[daring] Indonesia-investments.com. Tersedia di: <https://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/energi-panas-bumi/item268> [Diakses pada 27
October 2021].

NASIONAL, T., 2021. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi - Pengertian, Sumber, Prinsip
Kerja dan Potensi di Indonesia. [daring] RimbaKita.com. Tersedia di:
<https://rimbakita.com/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi/> [Diakses 27 October
2021].

Windaru, A. and Budiman, A., 2020. ANALISA BIAYA PEMBANGKITAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SKALA KECIL. Jurnal Energi dan
Lingkungan (Enerlink), 13(2).

12

Anda mungkin juga menyukai