Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aditia Alpiansah

Nim : 857127209

1. Inovasi ialah suatu upaya yang sengaja di lakukan untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan
sungguh-sungguh. Miles dalam ibrahim ( 1988:52 ) mengungkapkan paling tidak 11 komponen
penting yang menjadi wilayah inovasi dalam pendidikan. Kesebelasan komponen tersebut yaitu ;

1. Personalia

2. Banyak nya personal dan wilayah kerja.

3. Fasilitas fisik.

4. Penggunaan waktu.

5. Perumusan tujuan.

6. Prosedur pembelajaran.

7. Peran yang di perlukan.

8. Wawasan dan perasaan.

9. Bentuk hubungan antar bagian atau mekanisme kerja.

10. Hubungan dengan sistem lain.

11. Perencanaan strategi pembelajaran.

Untuk keberhasilan inovasi itu di pandang perlu adanya perencanaan yang matang. Ibrahim ( 1988 )
mengungkapkan elemen-elemen pokok dalam proses perencanaan yaitu ;

a. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus inovasi.

b. Mengidentifikasi masalah.

c. Menentukan kebutuhan.

d. Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat.

e. Menentukan alternatif kegiatan.

f. Menemukan alternatif pemecah masalah.

g. Menentukan alternatif pendayagunaan sumber daya yg ada.

h. Menentukan kriteria untuk memilih alternatif pemecah masalah.

i. Menentukan alternatif pengambilan keputusan, dan

j. Menentukan kriteria untuk menilai hasil inovasi.


Berdasarkan pemikiran di atas di pandang perlu adanya sebuah model dalam inovasi pendidikan.
Model itu ialah model MOPIPPI yang bercirikan terbuka, fleksibel, keseluruhan, dan hubungan.

Cara menerapkan inovasi pendidikan di SD di sarankan satu alternatif berupa langkah-langkah


praktis dalam penerapan inovasi pendidikan SD, yaitu ;

1. Buatlah rumusan yang jelas.

2. Gunakan metode atau cara yang memberi kesempatan.

3. Gunakan berbagai macam alternatif.

4. Gunakan data atau informasi yang sudah ada.

5. Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas.

6. Gunakan pengalaman sekolah dasar atau lembaga yang lain.

7. Berbuatlah secara positif.

8. Menerima tanggung jawab pribadi.

9. Adanya pengorganisasian kegiatan.

10. Mencari jawaban atau beberapa pertanyaan dasar tentang inovasiinovasi di sekolah.

2. Konvensi Hak Anak merupakan wujud nyata atas upaya perlindungan terhadap anak,

agar hidup anak menjadi lebih baik. Sejak Indonesia meratifikasi Konvensi Hak Anak di

Tahun 1990 banyak kemajuan yang telah ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia dalam

melaksanakan Konvensi Hak Anak. Dalam menerapkan Konvensi Hak Anak, negara

peserta konvensi punya kewajiban untuk melaksanakan ketentuan dan aturan-aturannya

dalam kebijakan, program dan tata laksana pemerintahannya. Konvensi Hak Anak

merupakan sebuah perjanjian yang mengikat, yang artinya ketika disepakati oleh suatu

negara, maka negara tersebut terikat pada janji-janji yang ada di dalamnya dan negara

wajib untuk melaksanakannya. Konvensi Hak Anak merupakan sebuah perjanjian hukum

international tentang hak-hak anak. Konvensi ini secara sederhana dapat dikelompokkan

kedalam 3 hal. Pertama, mengatur tentang pihak yang berkewajiban menanggung tentang

hak yaitu negara. Kedua, pihak penerima hak yaitu anak-anak. Ketiga, memuat tentang

bentuk-bentuk hak yang harus dijamin untuk dilindungi, dipenuhi dan ditingkatkan.

Relasi antara pemegang hak dan pemangku kewajiban

3. Hak anak jelas berhak menerima pendidikan yang jelas sebagaimana proses
manusia untuk menunjang kebutuhan intelegensianya.

4. 1. Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan)

2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer)

3. Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.

5. membimbing, mengingatkan, memberi nasehat dan memberikan motivasi kepada

siswa, memberikan penanaman konsep demokrasi, mengembangkan pemahaman diri

melalui kehidupan siswa . Selain itu, guru juga melakukan pembiasaan nilai-nilai

akhlak kepada siswa.

6. 1. Studi Kelayakan

. 2. Penyusunan Program Bimbingan

3. Penyediaan Sarana Fisik dan Teknis

4. Penentuan Sarana Personil dan Pembagian Tugas

5. Kegiatan-Kegiatan Penunjang.

Anda mungkin juga menyukai