Anda di halaman 1dari 22

MODEL PEMBELAJARAN:

ISOMER STRUKTUR, TATANAMA


DAN ALKANA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
HIDROKARBON
merupakan

Senyawa yang hanya mengandung


Karbon dan hidrogen

Terdiri atas

Hidrokarbon Hidrokarbon
jenuh Aromatik
tak jenuh
Dikelompokkan Dikelompokkan
dalam dalam misal

Alkana Sikloalkana Alkena dan Sikloalkena dan


alkuna sikloalkuna

misalnya misalnya

Metana, etana dan Etena, siklopropena Benzena


siklopropana Etuna dan siklobutuna

Gambar 1. Senyawa hidrokarbon


KLASIFIKASI HIDROKARBON
terdiri atas

Hidrokarbon Hidrokarbon
jenuh takjenuh

artinya artinya

Jenuh dengan hidrogen Belum jenuh de-


ngan hidrogen
ikatannya
ikatannya
Terdiri atas atom C dengan Terdiri atas atom C de-
orbital hibrid sp3 dan tidak ngan orbital hibrid sp2
dapat bereaksi dg hidrogen atau sp dan dpt bereak-
si dengan hidrogen
Terdiri atas
terdiri atas
Alifatik dan siklik Alifatik dan siklik

misalnya misalnya

Metana, etana dan Etena, etuna propuna


sikloheksana dan sikloheksena

Gambar 2. Senyawa hidrokarbon


ISOMER STRUKTURAL
Terjadi jika

Variasi dalam struktur karena urutan


atom yang terikat satu sama lain dalam
suatu molekul

misalnya

Rumus molekul C2H6O

memiliki rumus bangun sebagai

Dimetil eter Etanol

merupakan menyatakan merupakan


Dua senyawa yang berlainan

Senyawa t.d, 78,5 oC


Senyawa dg t.d -23,6 oC dan
dan suatu cairan pd
suatu gas pd suhu kamar,
suhu kamar serta di-
pernah sbg refrigeran
gunakan sbg pelarut.

Gambar 3. Isomer Struktural


ISOMER STRUKTURAL
tidak terjadi pada

Alkana pada metana, etana


dan propana

Disebabkan karena tetapi pada

Senyawa Senyawa Senyawa


butana pentana heksana
memiliki memiliki memiliki

Dua isomer Tiga isomer Lima isomer

Terikatnya suatu gugus fungsional pada


sebuah molekul yang berbeda-beda

misalnya

Alkohol : 1-propanol dan 2-propanol


Alkena : 1-butena dan 2-butena

Gambar 4. Isomer Struktural


RUMUS UMUM ALKANA

misalnya

Alkana asiklik mempunyai


rumus umum CnH2n+2
adanya

Suatu cincin atau ikatan rangkap mengu-rangi


banyaknya hidrogen dlmrumus dg dua utk tiap
ikatan rangkap atau cincin

misalnya

Rumus umum CnH2n Rumus umum CnH2n-2

merupakan merupakan

Alkana dg satu ikatan Alkana dg mempunyai ikatan


rangkap atau cincin rangkap tiga, dua cincin, dua
ikatan rangkap atau satu ika-
tan rangkap atau satu cincin.

Gambar 5. Suatu cincin atau ketidakjenuhan


TATA NAMA ORGANIK
didasarkan pada

Sistem IUPAC
berkaitan

Alkana rantai lurus sikloalkana Rantai samping

dibedakan penamaaannya ialah


Suatu ggs alkil sbg
Deret homolog cabang rantai lurus
yaitu
Suatu senyawa dengan Menurut banyaknya
senyawa lain hanya dibe- atom
kan oleh gugus meti- C dlm cincin dg penam-
lena (-CH2- ) bahan awalan siklo.
contohnya contohnya contoh
Metana, etana, propana Siklopropana, siklo-
butana, pentana, hek- butana, siklooktana.
sana, heptana, oktana,
Metil, etil, propil, butil, pentil ,
nonana, dekana
isopropil, iso-, sec-butil, t-butil

Gambar 6. Tatanama senyawa organik


PENAMAAN ALKANA BERCABANG

Sebagai berikut

1. Carilah rantai lurus yang terpanjang (rantai


induk yang ditunjukkan lurus maupun tidak, dan namai
lah rantai ini.
2. Nomori rantai induk itu, mulai dari ujung yang paling
dekat denan percabangan.
3. Kenali cabang itu dan posisinya.
4. Lekatkan nomor dan nama cabang pada nama induknya

misalnya

CH3CH2CHCH2CH2CH2CH3
CH2CH2CH3

Terdiri atas

Gugus alkil (sebagai


Rantai induk: oktana
cabang): gugus etil
dimulai
penamaannya
Dimulai dari ujung yang
4-etiloktana paling dekat ke cabang

Gambar 7. Prosedur penamaan alkana bercabang


GUGUS ALKIL
terdiri atas

Bercabang Tak bercabang

misalnya

Gugus propil (C3H5)

terdiri atas

isopropil n-propil

strukturnya strukturnya

CH3CH-
CH3CH2CH2-
CH3

Gambar 8. Klasifikasi gugus alkil


Contoh lain:
gugus butil terdiri atas n-butil (takbercabang),
sec-butil, isobutil, dan t-butil (bercabang).
Gugus alkil: butil (C4H9

memiliki

Gugus bercabang Gugus tak bercabang

yaitu yaitu

Isobutil n-butil
Sec-butil t-butil

berarti berarti
berarti

Memiliki dua kar- Memiliki tiga kar- Suatu cabang


bon terikat pd bon yg terikat metil pd ujung
karbon kepala karbon lekatan rantai
samping
strukturnya strukturnya strukturnya

CH3 CH3
CH3CH2CH-
CH3 C
CH3 CH3CHCH2
CH3

Gambar 9. Gugus alkil n-butil


CABANG GANDA
terjadi jika

Dua cabang atau lebih terikat


pada suatu rantai induk

contohnya

CH3 CH2CH2CH3
CH3CCH2CH2CH3

CH3 H3C CH2CH2CH3

penamaannya penamaannya

4-metil-1,2-dipropil-
2,2-dimetilpentana
siklopentana

dalam hal ini

Jika dua subtituen atau lebih pd suatu induk itu


sama, maka gugus-gugus ini digabung dlm nama

Gambar 11. Cabang Ganda


TATANAMA
ALKENA ALKUNA
berlaku

Hidrokarbon induk mengandung ikatan


ganda dua atau ganda tiga
dimana dimana

Ikatan ganda dua dlm Ikatan rangkap tiga


rantai induk dalam rantai induk
Contohnya Contohnya

CH3CHCH2CH2C CH
Cl
CH3

penamaannya penamaannya

1-klorosikloheksena 5-metil-1-heksuna

Gambar 11. Alkena-alkuna


GUGUS FUNGSIONAL
seperti
Nitro, Fluoro, Kloro,
Bromo dan Iodo

berfungsi sebagai

Subtituen Awalan

penamaan

Posisi gugus fungsional


ditandai oleh suatu nomor
serendah mungkin

misalnya

Cl Cl
CH3CH2CHCH2CH2
NO2 Br CH3 C C CH3

penamaannya Cl Cl

penmaannya
1-bromo-3-nitropentana 2,2,33-tetraklorobutana

Gambar 12. Subtituen awalan lain


GUGUS FUNGSIONAL
pada pada

Alkohol Amina
penamaan
penamaan

Hidrokarbon induk dg Gugus alkil rantai induk


huruf a akhir diubah diikuti dengan akhiran
menjadi ol amina
berikutnya berikutnya

Nomor awalan gugus Subtituen pd nitrogen ka-


–OH memperoleh se- dang-kadang didahului
rendah mungkin oleh awalan N-

contoh

Propanol 3-metil-1-butanol metilamin N,N-dime-


tiletilamin
strukturnya strukturnya
strukturnya
CH3
CH3CH2CH2-OH (CH3)2NCH2CH3
HOCH2CHCH2CH3

Gambar 13. Penamaan Alkohol dan Amina


GUGUS FUNGSIONAL
pada pada
Aldehida Keton

Penamaan merupakan penamaan


Isomer struktural

Aldehida tak diperlukan Senyawa keton, gugus


nomor utk menyatakan keto tak dpt berada pd
posisi gugus aldehida. awal sebuah rantai karbon.

sehingga sehingga

Gugus aldehida menjadi Diperlukan penomoran


ujung rantai karbon dan untuk letak gugus keto
berakhiran dengan al. dan berakhiran dg on
misalnya
misalnya
O
O
CH CCHCH2CH2CH3
CH3CH2C H
CH3

penamaan penamaan

Propanal 3-heksanon

Gambar 14. Penamaan Aldehida dan Keton


GUGUS FUNGSIONAL
pada

Asam karbokilat Ester

merupakan
penamaan penamaan
Isomer Struktural

Gugus karboksil berada


diawal rantai karbon, dan
Hidrogen asamnya
tidak diperlukan penomoran Diganti ggs alkil.
gugus karboksil
selanjutnya
selanjutnya

Imbuhan utk asam Terdiri atas dua kata yaitu na-


ma gugus alkil ester dan nama
karboksilat ada- asam karboksilat dg imbuhan
lah asam-oat asam dihapuskan
misalnya misalnya

CH3C(CH3)2 CH2CH3COOH CH3COOCH3


penamaannya penamaannya

Asam 4,4-dimetilpentanoat Metil etanoat

Gambar 15. Penamaan Asam Karboksilat dan Ester


CINCIN BENZENA
dapat sebagai

Rantai induk seperti alkana subtituen


rantai lurus
Jika terikat
jika terikat
Rantai alkana memiliki
Gugus alkil, halogen dan nitro ggs fungsional atau ran-
alkana lebih 7 karbon
misalnya
sehingga sbg

Gugus fenil
-CH(CH3)2 -NO2 (C6H5)

penamaan penamaan misalnya

Isopropilbenzena nitrobenzena 2-fenil-1-etanol


strukturnya

C6H5-CH2CH2-OH

Gambar 17. Benzena dan Turunannya


STRUKTUR ALKANA

memiliki dua atau lebih

subtituen

misalnya

ClCH2CH=CH2

nama mana yang benar

1-kloro-2-propena 3-kloro-1-propena

sehingga dikembangkan diterapkan

Sistem prioritas nomor awalan

Prioritas ke kanan berkurang

Asam-oat, -al, -on, -ol, -amina, -ena, -una,


-alkil, fenil-, Cl-, Br-, -NO2, dsb.

nama ClCH2CH=CH2

3-kloro-1-prpena

Gambar 16. Prioritas tata nama gugus fungsi


SENYAWA ORGANIK
meliputi

Alifatis Siklik aromatik

terdiri atas misalnya terdiri atas

Alkana Sikloalkana Benzena dan Ben-


dan turunannya dan turunnya zena tersubtitusi

contohnya contohnya

2-metil butana, butanol dan Benzena, klorobenzena


dimetilamina isopropilbenzena

memiliki

Sifat fisika dan kimia beda

dipengaruhi
Subtituen/gugus fungsi

sehingga berpengaruh

Titik didih, kepolaran, wujud zat,


Kereaktifan reaksi.

Gambar 18. Senyawa Organik dan klasifikasinya


SENYAWA ALKANA
memiliki

Sifat fisika: Titik didih Sifat kimia: Reaktifitas


dan kepolaran
misalnya misalnya

Alkana rantai lurus: Reaktifitas alkana ter-


C1- C4 gas, C5 -C17 cair hadap halogenasi dan
dan C18 lebih padat. pembakaran.

selanjutnya
selanjutnya
Harga kalor pembakaran;
Titik didih alkana: biasa- tergantung jumlah C dan H,
nya bertambah sekitar 30 pada deret homolog; energi
oC utk tiap ggs meti-lena
yg dilepas 157 kkal/mol tiap
(CH2) tambahan. metilena tambahan

juga dipengaruhi juga terkait

Jenis pembakaran: sem-


Gaya van Der Waals dan
purna atau tidak
Struktur molekul (rantai
sempurna
Lurus atau bercabang)

Gambar 19. Sifat Senyawa Alkana


SUMBER HIIDROKARBON
meliputi

Gas Alam dan Minyak Bumi Batubara

dimana terbentuk dari

Peluruhan dr
Gas alam terben- Minyak bumi ber- tumbuhan o-
tuk dr peluruhan asal dr peluruhan leh bakteri di-
anaerobik tum- tumb. dan hewan bawah aneka
buhan yg berasal dr laut ragam tekanan

terdiri atas tersusun atas meliputi

60-90 % metana, eta- Alkana aromatis, Antrasit, bi-


na, propana, nitro- alifatis, sulfur, tumen, lignin
gen, CO2 dan Sulfur dan nitrogen , gambut

dimana komposisinya
tergantung pada

Sumur Kilang dan Negara penghasil.

Gambar 20. Sumber Hidrokarbon


Alkana: minyak

Anda mungkin juga menyukai