Anda di halaman 1dari 45

CRITICAL BOOK

REVIEW
MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PGSD
Nilai:

Nama : Matias Yoki Bastanta Surbakti


NIM : 1213111109
Kelas : PGSD F
Dosen Pengampu : Dr. Wildansyah S.Pd,.M.Pd

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

2021

KATA PENGANTAR

1
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya,
sehingga mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REVIEW”. Tugas ini di buat
untuk memenuhi salah satu mata kuliah Saya yaitu “KEPEMIMPINAN”.
Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua dapat bertambah.Saya menyadari bahwa tugas
critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan
Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, Saya
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas. Hanya yang Maha Kuasa yang paling sempurna, karena keterbatasan ilmu
dan pemahaman saya yang belum seberapa.Karena itu saya sangat menantikan saran
dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini.
Saya berharap semoga tugas critical book review ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan bagi Saya khususnya,Atas perhatiannya Saya mengucapkan terimakasih.

MEDAN OKTOBER 2021

Matias Yoki Bastanta Surbakti

DAFTAR ISI

2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
Rasionalisasi Pentingnya CBR.............................................................................................................4
Tujuan Penulisan CBR.........................................................................................................................4
Manfaat Penulisan CBR.......................................................................................................................5
IDENTITAS BUKU.................................................................................................................................6
A. Buku Utama.....................................................................................................................................6
B. Buku Pembanding............................................................................................................................6
BAB II..........................................................................................................................................................7
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................................................7
2.1 BUKU UTAMA.............................................................................................................................7
Ringkasan isi Buku Kedua (Pembanding).........................................................................................16
BAB III.......................................................................................................................................................40
PEMBAHASAN/ANALISIS.................................................................................................................40
Pembahasan Isi Buku.........................................................................................................................40
Kelebihan dan Kekurangan Buku..........................................................................................................41
BAB IV.......................................................................................................................................................44
PENUTUP..............................................................................................................................................44
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................................44
4.2.Rekomendasi................................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................45

BAB I

3
PENDAHULUAN

Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Riview adalah tugas menulis yang menharuskan kita untuk
meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas critical review bisa berupa buku, bab,
atau artikel. Dalam menulis critical review kita harus membaca secara seksama dan
juga membaca tulisan lain yang serupa agar kita bisa memberikan tinjauan dan
evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan faktual.Dengan memperbanyak
mengkritisi suatu buku atau jurnal akan melatih cara berpikir kritis kita terhadap
suatu hal tetapi berdasarkan bukti dan analisis yang mendasar,bukan sekedar
mencari kelemahan buku dan menilainya secara sepihak oleh karena itu diperlukan
pemikiran rasional dan logis dalam membandingkan suatu buku. Adapun dalam
penuntasan tugas Critical Book Review ini mahasiswa dituntut dalam meringkas,
menganalisa dan membandingkan serta memberikan kritik berupa kelebihan dan
kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku tersebut
,sehingga dengan begitu mahasiswa akan menjadi terbiasa dalam berpikir logis dan
kritis serta tanggap terhadap hal-hal yang baru yang terdapat dalam suatu buku.
           

Tujuan Penulisan CBR


 Menambah Wawasan Pembaca Mengenai Kepemimpinan
 Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Melahirkan Jiwa Kepemimpinan
Dalam Dirinya
 Menguatkan Pemahaman Pembaca Mengenai Betapa Pentingnya
Kepemimpinan Itu

Manfaat Penulisan CBR

4
 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan
 Melatih Kemampuan Penulis Dalam Mengkritisi Suatu Buku.
 Menumbuhkan Pola Pikir Kreatif  Dalam Membandingkan Buku Yang Satu
Dengan Yang Lain.

IDENTITAS BUKU

5
A. Buku Utama
1. Judul buku : Kesuksesan dalam karier dan Kepemimpinan
2. Editor : Fitri R. Ghozally
3. Penerbit : Edsa Mahkota
4. Tahun terbit : 2005
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN : 979-3996-04-8

B. Buku Pembanding
1. Judul buku : Pemimpin Dan Kepemimpinan
2. Edisi : Edisi Pertama (I)
3. Pengarang : Dr.Kartini Kartono
4. Penerbit : Rajawali Pers
5. Tahun terbit : 1994
6. Kota Terbit : Jakarta
7. ISBN : 979-421-053-2

6
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 BUKU UTAMA


BAB I Menciptakan Kesuksesan
1. Menuju sukses
Ada beragam langkah yang bisa anda lakukan pada fase awal anda meraih
kesuksesan
a. Yakinkan diri anda bahwa anda pasti bisa
b. Jangan jadikan kesenangan sebagai tembok penghalang jalan menuju
kesuksesan
c. Jadikan kegagalan masa lalu sebagai hambatan untuk meraih sukses
d. Syah-syah saja jika anda memiliki mimpi dalam kehidupan
e. Pengorbanan adalah hal yang indah dalam meraih sukses
f. Menempatkan segala sesuatu berdasarkan prioritas.

2. Mencari Kunci Kesuksesan

7
a. Anak anda adalah kesuksesan anda
setiap orang tua selalu berhadapan dengan keinginan yang keras dalam mendidik
anaknya hingga dia bisa menjadi anak yang diharapkan.
b. Anak dan hubungan baik
Kesuksesan tidak bisa diraih jika tanpa bantuan orang lain.semandiri-mandirinya
anda,sekaya-kayanya anda,tetap saja orang lain senantiasa harus ada disekeliling
anda.Mereka bukan saja rekan anda,atau teman anda tapi bisa jadi si pembuka
peluang kesuksesan anda.
c. Visi itu akan selalu ada
visi bisa melahirkan beragam peluang,dimana biasanya berkaitan erat dengan
motivasi.orang yang mempunyai motivasi besar biasanya mampu menjadikan peluang
itu sebagai tempat dia mencurahkan segala kekuatan dalam meraih kesuksesan yang
ingin dicapainya.
d. Belajar menjadi sukses
Cara yang bisa dilakukan sejak dini adalah dengan mempersiapkan diri dan selalu
tertanam dalam hati bahwa’’ saya harus sukses”.

Apakah anda sebagai orang yang menuju kesuksesan sudah menyadari akan beberapa
hal dibwah ini:
A. Selangkah lebih maju diantara kebanyakan orang.Makin banyak waktu
yang dipergunakan dengan sebagaimana mestinya,makin cepat kesuksesan
diraih.
B. Jangan pernah mengharapkan pujian atas apa yang sudah dicapai
C. Tidak usah berpikir”saya harus mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya”berfikirlah bahwa ada masa dimana akan memberikan
keuntungan yang lebih besar lagi.
D. Jangan puas atas hasil yang telah dicapai.dan itu bagian dari ciri anak muda
E. Mampu membedakan apa yang menjadi kuantitas dalam hidup dan mana
yang menjadi kualitasnya hingga tak ada salah persepsi dalam

8
penempatannya.
F. Meremehkan orang lain sama dengan menghilangkan peluang besar dalam
karier dan kesuksesan.

BAB II Antara Keuletan dan kesuksesan


A. Menempatkan masalah pada tempatnya
Sebenarnya kunci dari kekuatan seseorang dalam menghadapi beragam masalah
adalah kemampuannya memahami masalah itu dengan cara realistis,praktis dan
pandangan yang positif
Salah satu caranya mungkin dengan mengharapkan beberapa hal yang diuraikan
selanjutnya,antara lain:
a) Tidak hanya anda yang mempunyai masalah,setiap orang pasti memilikinya
Masalah adalah satu ciri dari orang hidup.kasarnya jika anda tidak mempunyai
masalah berarti anda menginginkan kematian.
b) Setiap masalah pasti akan berakhir
Saat sulit adalah saat dimana kita berhadapan dengan masalah.tapi tidak akan
menjadikan stress bagi sipemilik masalah itu,jika dia bisa menelaah akar
permasalahannya yang dihadapinnya.Toh,solusi bisa diambil jika tahu masalah
sebenarnya itu apa.
c) Anda bisa berubah karena masalah
Keberhasilan selalu dibarengi dengan masalah.
d) memiliki masalah dari sisi yang positif
Orang yang tidak bisa bersikap bijak pasti akan tersenyum sinis membaca judul
yang satu ini.mungkin dalam benaknya yang ada hanyalah kelelahan dan keputusan
dalam menghadapi masalah.
B. Bagaimana menghadapi permasalahan secara Efektif
Semua tergantung pada pribadi masing-masing.Namun ada beberapa hal patut
diketahui hingga masalah tidak menjadi lebih melebar atau tidak menjadi lebih
besar,intinya sipelaku mampu memahami masalahnya dengan realistis dalam

9
pandangan yang praktis.
Ada beberapa pegangan didalam menangani masalah antara lain:
a. Jangan menganggap enteng dan jangan membesarkan masalah
b. Hindari kebiasaan menunggu keajaiban
c. Jangan merasa terancam atas masalah yang dimaksud
d. Selalu bertanya pada diri sendiri dan intropeksi diri
C. Jadilah Orang yang bertanggung jawab
Apakah menghadapi masalah harus selalu dengan hati-hati?Ada tiga kekuatan yang
menjadikan seseorang bisa dengan sukses menyelesaikan apa jadi masalahnya.yaitu
bisa memegang kembali kendali,bertanggung jawab,dan menggunakan peluang atau
kesempatan dengan sebaik mungkin.
Bertanggung jawab bisa mengarahkan orang yang mempunyai impian bisa meraih
atau mencapainya dan menentukan tujuan-tujuannya.
Jangan sampai kegagalan dirasakan hanya karena tidak mempunya kita menangani
masalah.
Bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut:
a. Percayalah bahwa kekuatan dari dalam mempunyai nilai yang tinggi
dibandingkan dengan materi
b. siapapun bisa mempunyai nilai nilai kepemimpinan.
c. jangan biarkan frustasi menjadi penghalang untuk menciptakan kondisi yang
bertanggung jawab
d. berkhayal tentang kegagalan hanya akan membuat patah semangat

B. Anda dan penolakan


a. Termasuk kesalahan besar jika anda menolak sebuah gagasan yang anda
anggap kalau gagasan yang dimaksud sungguh tidak masuk akal untuk
dilaksanakan.
b. Termasuk kesalahan besar jika anda selalu membutuhkan pujiaan atau
sanjungan atas gagasan yang anda ciptakan

10
c. Termasuk kesalahan besar jika anda menolak pendapat orang lain hanya
karena berpendapatan bahwa keputusan yang anda buat tidak bisa diganggu
gugat,atau keputusan anda sudah bulat.

C. Menghadapi kegagalan
Siapapun dia pasti mempunyai keinginan untuk sukses dalam kehidupannya.pintu
kesuksesan yang sebenarnya terbuka untuk setiap individu.apa yang menjadi
seseorang itu gagal seringkali karena orang itu merasa takut gagal,kurang percaya diri
untuk mencoba sesuatu sehingga tidak ada keberanian mengambil resiko.ada kalimat
bijak mengatakan bahwa kegagalan bisa jadi sebagai kesuksesan yang tertunda
Meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan yang kuat bahwa keberhasilan bisa
diwujudkan.
Orang yang takut menghadapi sesuatu,penuh keraguan,bahkan cenderung
menghindari kegagalan selalu mampunyai masalah saat harus memulai
sesuatu.keadaan ini menjadi jarak pemisah yang begitu jauh dari pencapaian
kesuksesan.
Upaya yang dilakukan saat menghadapi kegagalan adalah sebagai berikut:
a. Lakukan intropeksi diri
b. Jangan gusar dengan kegagalan,sebab setiap manusia pasti akan
mengalaminya
c. Berjiwa besar dalam menghadapi kegagalan
d. Cobalah lebih dalam memahami apa yang sudah anda kerjakan

BAB III ANDA DAN KARIER


1. Sudakah anda tahu siapa diri anda?
Menjadi orang yang sukses impian setiap orang.menjadi orang yang gagal musuh
setiap orang.hanya saja tidak setiap orang menyadari betul bahwa untuk mencapai
sukses itu diperlakukan kerja keras,salah satunya adalah kekuatan pribadi didalam
menghadapi kegagalan

11
Pentingnya rasa percaya diri dan keyakinan dalam meniti karier adalah
kekuatan yang tiada tandingnya.kesuksesan jarang terjadi pada orang yang tidak atau
bahkan kurang memiliki dua faktor ini
Percaya diri yang kuat bisa dilihat dari sikap tegas seseorang pada suatu
hal.jika anda kelihatan ragu saat dihadapkan pada tantangan dalam langkah
anda,semisal tantangan pekerjaan(mengambil keputusan atas tugas dan tanggung
jawab),maka anda akan dipandang sebagai orang yang kurang mempunyai rasa
percaya diri bahkan lebih jauh langkah anda menuju kesuksesan tidak akan berhasil.
Tidak pernah berhenti membangun diri dengan mengembangkan kemampuan dalam
segi segi ilmu pengetahuan
a. selalu terampil dan penuh inisiatif
b. memandang orang lain sebagai bagian dari kehidupannya sehingga selalu
bersedia memberikan pertolongan
c. berusaha keras membersihkan hati dari sikap sikap yang
negative(iri,dengki,pemarah,angkuh,sombong,dll)
d. mensyukuri segala yang diterimanya.
Bagaimana cara meningkatkan kredibilitas menajadi tolak ukur yang harus
diperhatikan oleh siapa pun yang berkeinginan maju.usaha lain yang bisa dilakukan
antara lain:
a. Lebih menunjukan siapa diri anda dengan mengenal siapa diri anda
sebenarnya
b. mengenal lebih dalam akan keahlian yang dimiliki
c. selalu menerapkan nilai nilai kehidupan pada setiap aktivitas
d. selalu menerapkan ajaran moral dan komitmen yang bagus pada segala macam
pekerjaan.
Kredibilitas tak lepas dari konsep pengaturan diri.seorang jika sudah mampu
menempatkan konsep pengaturan diri dengan baik dan benar berarti dia sudah bisa
mengatur perjalanan hidupnya pada jalan kebaikan.tidak merugikan diri sendiri
bahkan memberi banyak manfaat untuk orang lain.

12
2. Menciptakan sukses dalam kehidupan
Keahlian,kemauan keras,minat,bakat,motivasi,semangat dan ketekunan yang kuat
mengarahkan siapa saja pada konsep kesuksesan yang diharapkan.
Pendapat diatas mengarahkan kita pada sebuah kenyataan bahwa pola pemikiran
yang mengacu pada keberhasilan,yang mengedepankan masa yang akan datang
dengan sikap sikap positif menjadi tolak ukur dalam mencapai kesuksesan yang
dimaksud.Keberhasilan ditunjang juga dengan konsep pengertian kita akan pekerjaan
yang dihadapi.banyak jenis pekerjaan yang sama,tapi tetap saja mempunyai resiko
yang berlainan dengan tanggung jawab yang tidak sama pula.
3. Bagaimana menciptakan hidup lebih bermakna
Anda,saya atau siapa saja pasti mengharapkan kehidupan yang dijalaninya
memberikan warna terang dalam setiap langkah.kesuksesan itu ingin dicapai apa
daya ditengah perjalanan begitu banyak rintangan dan penghalang.
Adakah cara lain yang bisa dijadikan pegangan dalam meraih kesuksesan hingga
hidup menjadi lebih bermakna?
a. Menjaga hati agar terhindar dari bisikan bisikan negative
b. selalu menerima kenyataan hidup
c. selalu menambah jam kerja
d. menjadi nomor satu

BAB IV ANDA,PEKERJAAN DAN KESUKSESAN


1. Awali diri anda dengan membiasakan hidup
Hidup teratur mencerminkan ketertiban.letertiban bisa mengarahkan pada
kerapihan dan kesempurnaan,dimana ciri-ciri seperti itu menandakan rasa tanggung
jawab yang tinggi.membiasakan diri hidup yang teratur tidah hanya berlaku pada
kehidupan rumah tangga.mencoba menjadi orang yang teratur memang
susah.membutuhkan kesadaran dengan niat yang kuat didalam hati.kegiatan ini harus
melibatkan antara otak,kemampuan dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

13
Kaitannya dengan perencanaan jadwal aktivitas,ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain:
a. Mencatat semua tugas yang akan dilakukan adalah hal terpenting untuk mengawali
hari kerja
b. Berpikirlah secara realistis,dalam arti apakah pekerjaan yang akan dilakukan
dengan waktu yang sudah ditentukan oleh anda pada jadwal pekerjaan yang dicatat
itu sesuai dengan kemampuan yang anda miliki? Intinya perlu kejujuran dari dalam
diri sendiri.

BAB V ANDA DAN KEPEMIMPINAN


1. Tentang teori kepemimpinan
Teori ini member anggapan bahwa antara pemimpin dan kelompoknya harus
ada pertukaran,dimana konsep sosiologi untuk mengembangkan keinginan turut
dilibatkan.
Salah satu tokoh yang cukup berperan dalam teori ini adalah Greene yang
menyatakan:
“Ketika para bawahan tidak melaksanakan pekerjaan secara baik,maka
pimpinan cenderung menekankan pada struktur pengambilan insiatif,(prilaku
tugas).tapi ketika para bawahan dapat melaksanakan pekerjaannya secara baik,maka
pemimpin menaikan penekanannya pada pemberian perhatian(perilaku tata
hubungan).
Tokoh lainnya adalah:Barrow,berpendapat:
“Produktifitas kelompok mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap gaya
kepemimpinan dibandingkan dengan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
produktifitas.

TEORI SIFAT
Teori ini lebih menekankan pada pemimpinnya sendiri,berkaitan erat dengan sifat
seseorang sehingga bisa menjadi pemimpin,karenanya kepribadian,keberadaan

14
mental juga fisik menjadi bagian yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Berkaitan dengan teori ini.Keith davis memberikan pendapatnya:
Bahwa ada 4 sifat umum yang memberikan pengaruh cukup besar atas kesuksesan
dan keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu:
1. Kecerdasan
2. Dewasa dan mempunyai hubungan social yang luas
3. Mempunyai nilai nilai kemanusiaan
4. Selalu memotivasi diri untuk berprestasi

2. Dua ragam tipe kepemimpinan


 Gaya kepemimpinan klasik
Pertama kali dikenalkan oleh Robert Tannenbaum dan Weren Schmidt.Menurut
mereka,dalam teori ini ada dua bidang yang sungguh member pengaruh
yaitu:pengaruh pimpinan dan pengaruh kebebasan bawahan.
Dalam gaya kepemimpinan klasik ini dikenal 7 gaya kepemimpinan didalam membuat
keputusan yaitu:
a. Pemimpin member persoalan,meminta saran lalu membuat keputusan
b. Pemimpin melahirkan ide-ide,gagasan dan pemikiran yang mengundang banyak
pertanyaan.
c. Pemimpin membuat keputusan lalu menyampaikan pada bawahannya
d. pemimpin langsung membuat keputusan

 Gaya Manageria Grid


Tokohnya Robert R.Blake dan Jane S.Mouton,dimana mereka menekankan pada
fungsi manager tidak hanya memikirkan produksi tapi juga hubungannya dengan
manusia(tenaga kerja).artinya ia harus berfikir berapa banyak produksi yang harus
dihasilkan,berapa besar keuntunggannya dan seberapa besar pula perhatiannya pada
para tenaga kerja untuk mendapatkan hasil dengan keuntungan yang diharapkan.

15
2. Konflik dalam kepemimpinan
Konflik,sebuah situasi yang tidak pernah diharapkan kehadirannya oleh
siapapun.namun apapun alasannya,kondisi seperti ini pasti menjadi bagian dalam
setiap kesempatan,dimana sumber utama kehadiran konflik ditengah kehidupan
manusia pada dasarnya karena adanya pergesekan kepentingan diantara individu.

Ringkasan isi Buku Kedua (Pembanding)

      Tata Tertib Dan Keteraturan Pemimpin Formal Dan Informal


a.      Teori dan teknik kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi,
khususnya ilmu administrasi negara. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar
manusia, yaitu hubungan mempengaruhi dan hubungan kepatuhan-ketaatan para
pengikut bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Ruang lingkup
atau tema kepemimpinan itu terletak pada dua hal penting, yaitu:
         Teori kepemimpinan
a)      Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat dasar pemimpin dan
konsep kepemimpinan.
b)      Menekankan latar belakang historis, dan sebab akibat timbulnya kepemimpinan.
c)      Sifat-sifat yang diperlukan seorang pemimpin, tugas-tugas dan fungsinya.
         Teknik kepemimpinan
a)      Kemampuan dan keterampilan teknis pemimpin dalam menerapkan teori
kepemimpinan.
b)      Melingkupi konsep-konsep pemikirannya serta peralatan yang digunakan.
Kepemimpinan merupakan masalah relasi antara pengaruh dari pemimpin
dengan yang dipimpin. Kepemimpinan memang terkadang sebagai fungsi atas dasar

16
menjalankan kekuasaan pemimpin dalam mengajak, mempengaruhi dan
menggerakkanorang lain guna melakukan sesuatu.

b.      Pemimpin formal dan informal


Pemimpin formal ialah seorang yang memimpin  sebuah organisasi atau
lembaga resmi yang berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi. Ciri-ciri dari
pemimpin formal adalah:
1)      Berstatus pemimpin selama masa jabatan tertentu atas dasar legalitas formal.
2)      Harus memenuhi berbagai persyaratan formal.
3)      Harus mendapat dukungan oleh sebuah organisasi formal.
4)      Mendapat balas jasa materil dan immateril.
5)      Menerima kenaikan pangkat formal dan dapat dimutasikan.
6)      Apabila melakukan kesalahan akan mendapatkan sangsi.
7)      Selama menjabat, memilki wewenag dalam berbagai hal.
Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan
formal sebagai pemimpin, namun hanya karena memilki sejumlah kualitas
unggul.  Ciri-ciri pemimpin informal, yaitu:
1)      Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
2)      Kelompok atau masyarakat yang menunjuk sebagai pemimpin.
3)      Tidak mendapat dukungan dari sebuah organisasi resmi.
4)      Tidak dapat dimutasikan.
5)      Apabila melakukan kesalahan bisa saja tidak mendapatkan kesalahan. Hanya saja
respek orang terhadap dirinya berkurang.
          Arti Kerja Bagi Manusia Dan Kaitannya Dengan Kepemimpinan
a.      Nilai bekerja atau karya bagi Manusia
Bekerja merupakan aktivitas sosial bagi manusia yang membutuhkan motivasi
kerja yakni motivasi untuk mendapatkan nilai-nilai ekonomis. Selain itu, juga bisa
berwujud nilai-nilai sosial yang berupa penghargaan, respek, kekaguman kawan-
kawan, status sosial, prestise, dan martabat diri. Motivasi bekerja tidak hanya

17
berwujud kebutuhan ekonomis yang bersifat materiil saja, tetapi bisa juga berwujud
penghargaan. Aspek kedua yang terpenting dari kerja ialah lingkungan kerja, yaitu
lingkungan atau kondisi materiil dan kondisi psikologis.

b.      Masyarakat modern dan masalah kerja


Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks selalu
membuthkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi yang
demikian maka selalu dibutuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi terwujud
efisiensi kerja. Oleh karena itu, maka akan muncul sebuah hierarki organisasi dengan
beberapa lapisan otoritas. Sehubungan  dengan pembagian tugas dalam kerja
kooperatif khususnya dalam struktur-struktur organisasi raksasa yang amat
kompleks modern, masalah koordinasi merupakan usaha yang rumit yang harus
diperhatikan oleh setiap pemimpin. Masalah tersebut terpusat kepada masalah
komunikasi karena komunikasi adalah kapasitas individu dan keompok untuk
menyampaikan perasaan, pikiran, dan ide-ide sendiri kepada orang lain.

2.3.      Konsep Dan Teori Mengenai Pemimpin Dan Kepemimpinan


a.      Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin
dan konsep-konsep kepemimpinannya. Teori kepemimpinan pada umumnya
berusaha untuk memberikan penjeasan dan interpretasi menegenai pemimpin dan
kepemimpinan dengan menggunakan beberapa segi, yaitu:
                                i.      Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
                              ii.      Sebab akibat munculnya pemimpin
                            iii.      Tipe dan gaya kepemimpinan
                            iv.      Syarat-syarat kepemimpinan

18
b.      Pemimpin dan Sifat-Sifatnya
      Pengertian Pemimpin
                                           I.      Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-bersama melakukan aktivitas tertentu demi
pencapaian tujuan.
                                        II.      Henry pratt Fairchild: pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan
jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain atau prestise, kekuasaan
atau posisi.
                                     III.      John Gage Allee: pemimpin itu adalah pemandu, penunjuk, penuntun,
komandan).
                                     IV.      Pemimpin ialah kepala actual dari organisasi partai, dusun atau subdivisi-
subdivisi dan bagian lainnya.
                                        V.      Pemimpin adalah pribadi yang memilki kecakapan khusus, dengan atau
tanpa pengangkatan resmi.
Banyak usaha bersama yang beroperasi secarakooperatif dan mengarah pada
pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Danpemimpin-pemimpin harus dipersiapkan ,
dilatih, dan dibentuk secara sistematis. Dengan menekankan bukan kepada hal-hal
yang berkaitan dengan kekuasaan.
      Sifat- Sifat pemimpin
Upaya untuk menilai berhasilnya seorang pemimpin dilakukan dengan
mengamati dan mencacat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dapat
dipakai sebagai criteria untuk menilai kepemimpinannya. Sepuluh sifat-sifat
pemimpin oleh Ordway Tead:
1.      Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy).
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction).
3.      Antusiasme (enthusiasm).

19
4.      Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection).
5.      Integritas (integrity).
6.      Penguasaan teknis (technical mastery).
7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness).
8.      Kecerdasan (intelligence).
9.      Keterampilan mengajar (teaching skill).
10.  Kepercayaan (faith).

Menurut George R. Terry, menulis sepuluh sifat pemimpin yang unggul:


1.      Kekuatan.
2.      Stabilitas emosi.
3.      Pengetahuan tentang relasi insani.
4.      Kejujuran.
5.      Objektif.
6.      Dorongan pribadi.
7.      Keterampilan berkomunikasi.
8.      Kemampuan mengajar.
9.      Keterampilan sosial.
10.  Kecakapan tekhnis atau kecakapan manajerial.[6]

c.       Kepemimpinan Metode Dan Tipe Kepemimpinan


  Kepemimpinan dan Metode  Kepemimpinan
Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi
pada penyiapan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Nilai
kepemimpinan tidak lagi dinilai dari bakat alamnya akan tetapi oleh kemampuannya
menggerakkan banyak orang melakukan satu karya bersama, berkat pengaruh
kepemimpinan  yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Namun yang
terpenting untuk diketahui ialah pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan yang
bagaimana yang cocok dalam kelompok dalam kondisi serta situasi tertentu. Dari satu

20
sisi, kepemimpinan dapat dilihat sebagai instrument yang memiliki kekuatan dan
kekuasaan tertentu untuk melancarkan kegiatan organisasi.
Dari hubungan pemimpin dan para pengikut secara lambat laun akan
berkembang metode kepemimpinan. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan
bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat
sesuatu yang diharapkan dapat membantu keberhasilan seorang pemimpin dalam
melakukan tugas-tugasnya. Dibawah ini beberapa metode kepemimpinan:
1.      Memberi perintah.
2.      Memberikan celaan dan pujian.
3.      Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar.
4.      Peka terhadap saran-saran.
5.      Memperkuat rasa kesatuan kelompok.
6.      Menciptakan disiplin dan kelompok.
7.      Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.[7]

      Kepemimpinan yang tidak efisien


Ciri-ciri negative yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
kelompok individu yang sehat adalah: inteligensi rendah, sifat penakut dan pengecut,
sikap yang egoistis atau individualistis, atribut infantile (kekanak-kanakan), tidak
bertanggung jawab, dan lain-lain.[8]

      Teori tentang kepemimpinan[9]


                                      i.      Teori otokratis dan pemimpin otokratis
Kepemimpinan didasarkan atas perintah-perintah, paksaan, dan tindakan-
tindakan yang arbitrer. Pemimpin tersebut pada dasarnya mau berambisi untuk
dapat menaklukkan sesuatu serin disebut sebagai otokrat keras. Ciri-cirinya, adalah:
        Dia memberikan perintah-perintah yang dipaksakan dan harus dipatuhi.
        Dia menentukan policies atau kebijakan untuk semua pihak tanpa berkonsultasi
dengan para anggota.

21
        Dia tidak pernah memberikan informasi mendetail tentang rencana-rencana yang
akan datang.
        Dia memberikan pujian dan kritik pribadi terhadap setiap anggota kelompoknya
dengan inisiatif sendiri.
Otokrat lembut atau baik banyak memilki kemiripan dengan otokrat keras,
namun dia selalu didera oleh perasaan-perasaan nonkonformistis. Dia hanya
mentolerir kepatuhan yang sesuai dengan perintah dan prinsip yang diciptakan
sendiri. Berbeda dengan kedua tipe otokrat yang memilki prinsip-prinsip konservatif
dan kuat, otokrat inkompeten ini justru tidak punya prinsip yang tidak mau
mengindahkan moral.
                                    ii.      Teori psikologis
Fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan
sistem motivasi terbaik guna merangsang kesedian bekerja dari para pengikut.
Kepemimpinan yang seperti ini selalu membutuhkan aspek-aspek psikis manusia.
                                  iii.      Teori sosiologis
Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan untuk
antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik
organisatoris antara para pengikutnya. Dalam teori pemimpin diharapkan dapat
mengambil tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan dalam organisasi.
                                  iv.      Teori suportif
Pemngikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan penuh
gairah sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy
tertentu. Untuk itu pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan kerja yang
menyenangkan dan bisa membantu pengikutnya dengan mengembangkan bakat dan
keterampilan.
                                    v.      Teori Laissez Faire
Pemimpin Laissez Faire bukanlah seorang pemimpin yang dalam
pengertian sebenarnya. Atau juga dapat dikatakan pemimpin yang acuh tak acuh.
Sehingga kelompok tersebut praktis menjadi tidak terkontrol.

22
                                  vi.      Teori kelakuan pribadi
Kepemimpin dilihat berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau pola
kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin diharapkan harus mampu bersifat fleksibel
dan bijaksana.
                                vii.      Teori sifat orang-orang besar (traits of great men)
Ciri-ciri unggul sebagai predisposisi yang diharapkan akan seorang
pemimpin yaitu memiliki inteligensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya
kedewasaan emosional, keterampilan berkomunikatif, memiliki kepercayaan diri,
peka, kreatif, partisipasi sosial.
                              viii.      Teori situasi
Kepemimpinan adalah produk dari satu situasi atau keadaan. Pada teori ini
dinamik interaksi antara pemimpin dengan rakyat melalui interaksi, untuk dapat
memenuhi keinginan rakyat secara mendasar.
                                  ix.      Teori humanistik atau populastik
Fungsi kepemimpinan ialah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi
segenap kebutuhan insane yang dicapai melalui interaksi dengan rakyat. Karena
focus dari teori ini adalah rakyat dengan segenap harapan dan kebutuhannya yang
harus diperhatikan.
      Tipe kepemimpinan[10]
                                      i.      Tipe karismatis
Tipe pemimpin karismatis memilki kekuatan energi serta daya tarik yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia banyak memiliki pengikut
yang sangat besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Tokoh-tokoh semacam ini ialah:
Jengis Khan, Hitler, Ghandi, John. F. Kennedy, Sukarno, Margarete Tatcher, Gandhi,
Gorbachev, dan lain-lain.
                                    ii.      Tipe paternalistis
Tipe kepemimpinan seperti ini adalah tipe “kebapakan”, yang memiliki
sifat antara lain:
        Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.

23
        Bersikap terlalu meindungi (overly protective).
        Jarang memmberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
sendiri.
        Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

                                  iii.      Tipe militeristis
Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis adalah:
        Menggunakan sistem perintah atau komando terhadap bawahannya yang otoriter,
        Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
        Sangat senang akan formalitas.
        Menuntut adanya kedisplinan keras.
        Tidak menghendaki saran, usul kritikan dari bawahannya.
        Komunikasi hanya berlangsung searah saja.
                                  iv.      Tipe otokratis (outhoritative, dominator)
Kepemimpinan otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan
yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpin selalu berdiri jauh dari anggota atau
eksklusivisme. Pemimpin otokratis senantiasa ingin berkuasa absolute, tunggal dan
merajai keadaan.
                                    v.      Tipe laissez faire
Peada tipe ini, pemimpin praktis tidak memimpin dan membiarkan
kelompoknya serta setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak
berpartisipasi sedikti pun dalam kegiatan kelompoknya.
                                  vi.      Tipe populistis
Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat
yang tradisional. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan nasionalisme.
                                vii.      Tipe administratif atau eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Dengan demikian segala
sesuatunya dapat dibangun dalam sistem administratsidan birokrasi yang efisien.

24
                              viii.      Tipe demokratis
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan
mendengarkan nasihat atau sugesti dari bawahan. Kepemimpinan demokratis juga
sering disebut sebagai kepemimpinan group developer.
d.      Asas Dan Fungsi Kepemimpinan Tugas-Tugas Kepemimpinan
      Asas dan Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing,
membangun, memberi atau membangunkan, motivasi-motivasi kerja, mengemudikan
organisasi, dan menjalin jaringan komunikasi. Sedangkan asas-asas kepemimpinan
adalah:
     Kemanusian, mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan dengan cara mengembangkan
potensi dan kemampuan setiap individu.
     Efisien, efisiensi teknis maupun sosial yang berkaitan dengan sumber, materi dan
jumlah manusia.
     Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan
yang lebih tinggi.[11]
      Teori dan Teknik Kepemimpinan
Teori kepemimpinan memilki beberapa aspek diantaranya, adalah:
      Latar belakang historis pemimpin dan kepemimpinan.
      Sebab munculnya pemimpin
      Tipe dan gaya pemimpin
      Syarat-syarat kepemimpinan.
Teknik kepemimpinan ialah kemampuan dan ketermapilan teknis serta sosial
pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan pada praktik kehidupan. Yang
termasuk kedalam kategori teknik kepemimpinan ialah:
        Etika profesi pemimpin dan etiket.
        Kebutuhan dan motivasi
        Dinamika kelompok
        Komunikasi

25
        Kemampuan pengambila keputusan
        Keterampilan berdiskusi.[12]

e.       DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL


      Dinamika Kelompok
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok, bersama-sama,
saling berhubungan  satu sama lain atau berkomunikasi , dan saling mempengaruhi.
Ada prosesdeterminasi sosial, yaitu dipengaruhi oleh orang lain dan oleh
lingkungannya; namun sekaligus mempengaruhi orang lain dan lingkungan
sekitarnya. Kehadiran manusia lain juga mutlak diperlukan untuk melastarikan
hidupnya, sebab manusia itu tidak bisa hidup sendirian tanpa dibantu orang lain.
Maka, kepemimpinan merupakan gejala interaksional dalam kelompok yang memiliki
tujuan bersama.[13]
Pada setiap anggota kelompok selalu kita dibutuhkan aksi-aksi dan reaksi yang
timbal balik. Yang penting dalam kelompok tersebut adalah bukan persamaan da
perbedaan satu sama lainnya, akan tetapi saling
ketergantungan atau interdependensinya di mana setiap individu harus bekerjasama
dengan orang lain, untuk bisa hidup rukun damai bersama-sama.[14]
            Individu-individu dalam kelompoknya itu bersifat dinamis, sebab saling
mempengaruhi dan saling mendorong. Maka ciri-ciri manusia  di dalam kelompoknya
atau di dalam medan  sosial antara lain:
1)      Dinamis, selalu bergerak dan berubah; tak bisa di duga dengan tepat, beraneka
ragam geraknya, dan bebas merdeka.
2)      Mempunyai potensi untuk melakkukan bermacam-macam aksi atau perbuatan dan
peristiwa.
3)      Menanggapi orang lain sebagai makhluk sejenis, sebagai sesama hidup, dan sebagai
subjek yang sederajat.
4)      Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota kelompok itu sangat berkaitan
dengan semakin:

26
      Meningkatnya emosi dan sentimen-sentimeneuforis (senang dan puas, keinginan,
kebutuhan-kebutuhan, dan keterampilan teknis masing-masing individu).
      Berkaitan dengan semakin jelasnya norma-norma kelompok.
Pada saatnya, sentimen dan norma-norma kelompok ini akan menjadi unsur
kekuatan dalam organisasi dan administrasi yang perlu diperhatikan pemimpin.[15]
      Fungsi Kelompok Bagi Individu, dan Fungsi Pemimpin
Kelompok merupakan suatu situasi sosial-psikologis khusus, tempat
berpijaknya individu. Kelompok ini sangat berarti bagi individu, karena kelompok
memberikan pengaruhnya kepada individu. Begitu juga dengan individu, dapat
memberikan pengaruhnya kepada kelompok. Secara psikologis disebutkan bahwa
individu dan kelompok itu masing-masing adalah unit, dengan orde yang berbeda-
beda.

Fungsi kelompok bagi individu , ialah sebagai berikut:


1.      Memberikan wadah sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu untuk
berprestasi dan bekerja sama dengan orang lain.
2.      Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri, sehingga muncul loyalitas.
3.      Memberikan rasa aman
4.      Memberikan status sosial kepada individu, sehingga marasa diakui, dihargai,
diterima di lingkungannya.
5.      Memberikan ideal-ideal, cita-cita, tujuan-tujuan hidup tertentu, dan asa-asas
perjuangan bagi hidupnya.
6.      Menjadi alat atau wahana untuk mencapai cita-cita hidupnya, dan untuk
membangun bersama-sama.
7.      Di dalam kelompok, individu merasa menjadi satu bagian dari kelompok.[16]
Fungsi pemimpin dalam kelompok:
1.      Memelihara struktur kelompok, menjalin interaksi yang lancar, dan memudahkan
pelaksanaan tugas-tugas.

27
2.      Menyinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota kelompok dengan pola
keinginan pemimpin.
3.      Memberikan rasa aman
4.      Memanfaatkan dan mengoptimasikan kemampuan, bakat dan produktivitas semua
anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
5.      Menegakkan peraturan agar tercapai kepaduan kelompok untuk meminimalisir
konflik dan perbedaan-perbedaan.
6.      Merumuskan nilai-nilai kelompok, dan memilih tujuan kolompok, sambil
menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
7.      Mampu memenuho harapan anggota, sehingga mereka merasa puas.[17]
      Organisasi Fomal dan Informal
Organisasi formal adalah orgnisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-relasi
logis berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan dari organisasi, denga
pembagian tugas pekerjaan dan herarki kerja. Maka menjadi kewajiban para
pemimpin ialah memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya organisasi formal
tersebut dalam kenyataan dan praktiknya. Ciri-ciri khas organisasi formal adalah:
1)      Bersifat impersonal
2)      Kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi masing-masing.
3)      Ada relasi formal
4)      Suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada kompetisi/persaingan dan
efisiensi.
Tugas pokok upaya pengorganisasian formal itu meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a)      Menentukan kelompok /unit-unit kerja
b)      Membagi tugas-tugas kerja
c)      Menentukan tingkat otoritas, yaiatu kewibawaan dan kekuasaan untuk bisa
bertindak secara bertanggung jawab.[19]
Organisasi informal ialah sistem interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka
dan tidak suka, dengan iklim psikis yang intim, kontak muka, serta moral tinggi.

28
Ciri-ciri  khas organisasi informal antara lain ialah:
1)      Terintegrasi dengan baik
2)      Di luar kelompok primer atau informal ini  terdapat kelompok yang lebih besar,
yaitu kelompok formal atau sekunder.
3)      Setiap anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan perikatan.
4)      Terdapat iklim psikis “suka dan tidak suka
5)      Sedikit atau banyak, setiap anggota mempunyai sikap yang pasti terhadap anggota-
angggota lainnya dan dimuati afeksi serta emosi-emosi tertentu.[20]
.
f.       PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
7.1. TIPE DAN PERSYARATAN KOMUNIKASI
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik komunikasi, yaitu:
1.       Manfaat komunikasi
2.       Arus komunikasi
3.       Kebijaksanaan komunikasi.
4.       Tipe dan persyaratan komunikasi.
5.       Bentuk-bentuk komunikasi.
Tipe atau bentuk-bentuk komunikasi ialah:
         komunikasi searah, dan
         komunikasi dua arah.
Keuntungan dari komunikasi searah antara lain:
      Dapat berlangsung cepat dan efisien,
      Dapat melindungi pemimpin, sehingga orang atau para pengikut tidak dapat
melihaat dan menilai kesalahan dan kelemahan pemimpin.
Kelemahan dari komunikasi searah antara lain:
      Kepemimpinannya bersifat otoriter,
      Dapat menimbulkan ketidakjelasan, salah paham, penafsiran yang keliru, sentimen
dan banyak ketegangan.[25]

29
Selanjutnya, keuntungan dan kelemahan dari komunikasi dua arah antara lain:
     Semua perintah dapat diterima dengan lebih akurat-tepat,
     Dapat dikurangi salah paham san salah interpretasi,
     Suasananya lebih demokratis.
Beberapa kelemahan dari komunikasi dua arah ialah:
     Komunikasi dan kepatuhan berlangsung lebih lambat,
     Kemungkinan besar muncul sikap “menyerang” pada pengikut, dan terdapat sikap
bertahan pada diri pemimpin.
     Setiap saat bisa timbul masalah-masalah baru yang tidak terduga dengan adanya
dialog terbuka.[26]
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai dinamisator dan organisator,
pemimpin harus selalu berkomunikasi, baik melalui hubungan formal maupun
informal. Sebab suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian
besar ditentukan sekali oleh keterampilannya menjalin komunikasi dengan semua
pihak yang ada kaitannya dengan organisasi tersebut.

7.2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Dalam kondisi ketidak pastian dengan banyak perubahan yang mendadak,
maka pemgambilan keputusan merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen,
namun merupakan usaha yang paling penting bagi pimpinan. Apabila pemimpin
mampuu dengan tangkas, cerdas, cepat dan arif bijaksana mengambil keputusan yang
tepat, maka organisasi atau administrasi bisa berfungsi secara afektif dan
produktif. [27]
H.A. Simon mengemukakan tiga proses dalam pengambilan keputusan (dalam
bukunya Administrative Behaviour, 1947), yaitu:
      Inteligence activity, yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan,
      Design activity, yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan
pemahaman  dan menganalisis kemungkinan  pemecahan masalah serta tindakan
lebih lanjut; jadi ada perencanaan pola kegiatan,

30
      Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternatif atau
kemungkinan pemecahan.[28]

7.3.      KETERAMPILAN BERDISKUSI
Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan
mutlak yang perlu bagi setiap pimpinan. Diskusi ialah pembicaraan bebas (free talk)
yang diarahkan pada pemecahan pada pemecahan masalah. Pada diskusi diharapkan
terdapat interaksi yang timbal balik, suasana bebas, arus pemberian informasi yang
seluas-luasnya, pertimbangan kontra pertimbangan lain.[29] Manfaat diskusi antara
lain:
      Dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan, perincian masalah, serta
memperluas cakrawala kemungkinan-kemungkinan pemecahan.
      Adanya pendekatan multidisipliner, multidimensional, berpikir secara kooperatif,
dan akumulasi dari ide-ide yang konstruktif, didertai kejernihan dan kejelasan yang
lebih gamblang.
      Dapat meningkatkan proses pengendapan permasalahan, ada proses internalisasi.
      Pembentukan kepribadian menjadi lebih kaya dan lebih matang.[30]
Tujuan berdiskusi ialah:
         Untuk memikirkan beberapa alternatif kemungkinan pemecahan yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan.
         Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap mungkin, dan memikirkan cara
penyelesaian masalah seefisien mungkin.[31]

8.                  REKAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN


Rekapitulasi dari tugas-tugas pemimpin yang bisa dibedakan dari tugas
anggota ialah sebagai berikut:
1)      Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaam
dan tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi dan perubahan-
perubahan secara cepat,

31
2)      Pemimpin harus menyusun kebijakan,
3)      Jika tugas anggota biasa berkualitas statis-lebih banyak pasif dan patih mengikuti,
maka tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreatif, inovatif, unik lentur, luwes, dan tidak
banyak dibatasi oleh standar serta norma-norma ketat.
4)      Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan
kebijakan organisasi dalam bahasa-aksi.
5)      Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi,
kekuasaan paling besar, dan pertanggung jawaban paling berat, serta memikul resiko
yang paling besar.
6)      Pemimpin harus sanggup berpikir kreatif, orisinil, otentik dan futuristik.
7)      Mampu membangunkan sikap kooperatif dan partisipatif pada setiap pengikutnya,
agar mereka bersedia memberikan kontribusinya pada organisasi.
8)      Pemimpin juga berfungsi sebagai juri (wasit) dan hakim bagi segala konvensi dan
permainan organisasi.
9)      Seni kepemimpinan juga mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas rutin
dengan tugas inovatif dan kreatif dalam wujud penerapan sistem kerja baru,
perbaikan dan revisi.
10)  Tugas yang paling sulit ialah penagambilan keputusan (decision making), yang
memungkinkan berlangsungnya semua kerangka kerja secara efektif dan efisien.
Dalam kemahiran pengambilan keputusan tercakup keterampilan mengadakan
seleksi, dan mengambil keputusan yang tepat dari sekia banyak alternatif.
11)  Tugas pemimoin merupakan hal yang berat karena dibebani tanggung jawab
moril/etis.
12)  Pemimpin harus mampu menyelesaikan konflik melalui manajemen konfik.[32]
Pemimpin dengan kepemimpinannya itu mempengaruhi, mengubah dan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
            

32
9.                  MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN
9.1.            MANAJEMEN DAN PEMIMPIN
Manajeman adalah inti dari administrasi, sedangkan kepemimpinan adalah
inti dari manajemen. Analog dengan ini, kepemimpinan merupakan inti baik dari
manajemen maupun dari administrasi yang dikelola oleh manusia. Faktor pribadi,
posisi pemimpin, dan situasi sosial tertentu ikut menentukan macamnya pemimpin
dan kepemimpinan yang dibutuhkan pada suatu saat.[35] G. R. Terry dalam bukunya
Principle of Management menyatakan beberapa defenisi tenteng istilah manajemen,
sebagai berikut:
        Manajemen adalah suatu kekuasaan yang mengatur suatu usaha, dan bertanggung
jawab atas keberhasilan atau kegagalan
        Manajemen adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan mencapai hasil yang di
inginkan dengan menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri atas penggunaan
bakat-bakat dan sumber daya manusia.
        Secara sederhana, manajemen adalah melaksanakan perbuatan-perbuatan tertentu
dengan menggunakan tenaga orang lain.
Manajemen dapat juga disebut sebagai pengendalian suatu usaha, yaitu
merupakan:
1)      Proses pendelegasian/pelimpahan wewenang kepada beberapa penanggung jawab
dengan tugas-tugas kepemimpinan,
2)      Proses penggerakan serta bimbingan-pengendalian semua SDM dan sumber
materiil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.
G. R. Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi empat
peristiwa yang disingkat dengan P. O. A. C., yaitu:
Planning (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian)
Actuating (penggerakan, aktualisasi)
Control (pengawasan)[37]

33
9.2.            DETERMINAN KEPEMIMPINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEPEMIMPINAN
Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlu ada tiga determinan
kepemimpinan yaitu:
1)      Faktor orang. Bahwa individu itu memiliki sifat-sifat pribadi yang dapat membantu
atau justru mnghalang-halangi tugasnya sebagai pemimpin.
2)      Faktor posisi. Pemimpin mempunyai satu posisi atu kedudukan sehubungan dengan
fungsi dan tugas atau pekerjaannya. Kemusian ia selalu memiliki semacam citra atau
gambaran mengenai perilaku sendiri, yaitu hal-hal yang harus dilakukan dalam posisi
tertentu. Hal demikian disebut juga dengn ‘konsep peranan’.
3)      Faktor situasi/tempat. Sifat-sifat pemimpin harus sesuai dengan kebutuhan
kelompok yang bersangkutan, dan cocok dengan situasi, tempat serta zamannya.[38]
John French dan Bertram Raven mengemukakan suatu kerangkan kekuatan
yang berhubungan dengan pengaruh kepemimpinan, yaitu:
1.      Kekuatan (coersive power). Mengandalkan kekuatan pribadinya untuk memaksakan
keinginan kepada para pengikutnya.
2.      Kekuatan via pemberian penghargaan (reward power). Para pengikut berbuat
sesuai dengan norma-norma dan keinginan pemimpin, diberi penghargaan dalam
wujud material atau nonmaterial tertentu.
3.      Kekuatan karena pengesahan (legitimate power). Diperoleh melalui posisi
“supervisor” di dalam organisasi yang bersangkutan.
4.      Kekuatan oleh memiliki suatu keahlian (expert power). Mucul karena pemimpin
memiliki keterampilan teknis dan sosial, pengetahuan, pengalaman dan keahlian
khusus.
5.      Kekuatan karena penyamaan diri dengan orang yang dikagumi (identification
power).[39]

9.3.            KONSEP MANAJEMEN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

34
            Di masa sekarang ini, untuk keperluan pembangunan di segala sektor
kehidupan, diperlukan adanya manajemen pembangunan masyarakat Indonesia,
yang kita gali dari tiga bahan pokok, yaitu:
1.      Kearifan dari ajaran-ajaran kuna warisan para leluhur kita mengenai kepemimpinan
dan manajemen/pengelolaan.
2.      Esensi dari manajemen modern berasal dari negara-negara Barat, yang sudah
disaring dan diujicobakan, sertaa cocok dengan situasi-kondisi di tanah air sekarang.
3.      Realitas hidup bangsa Indonesia sekarang dengan unsur filsafat hidup, norma, nilai,
cita-cita dan kebudayaan bangsa Indonesia yang semuanya “nonmanajemen” sifatnya,
dalam menggapai masa depan yang lebih sejahtera.[40]

10.              KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN KEPEMIMPINAN ABORMAL


10.1          PEMIMPIN DEMOKRATIS
            Kepemimpinan ialah suatu bentuk dominasi oleh kapabilitas/kemampuan
pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
guna mencapai tujuan bersama. Namun kenyataan menunjukkan bahwa dalam
masyarakat modern banyak menonjolkan individualisme yang sangat ambisius demi
kepentingan-kepentingan pribadi. Orang yang teramat suka menonjolkan dan
mengiklankan diri itu yang dengan segala upaya licik ingin menjabat kursi
kepemimpinan biasanya adalah tipe orang yang sakit atau abnormal. Maka dapat
dinyatakan, bahwa banyaknya pemimpin abnormal (yang korup, patologis, egoistis,
tidak bertanggung jawab, kriminal, sadis, dll). Dengan kata lain, masyarakat yang
sakit akan memprodusir pemimpin-pemimpin yang sakit atau abnormal.[41]

Dapat digolongkan dalam:


      Pemimpin demokratis tulen, dan
      Pemimpin demokratis palsu/pura-pura (pseudo-demokratis).

35
Pemimpin demokratis tulen itu merupakan pembimbing yang baik; juga
penuntun yang efisien bagi kelompoknya. Maka organisasi atau lembaga itu bukanlah
masalah  “pribadi individual” pemimpin, akan tetapi kekuatan organisasi tersebut
justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap anggotanya. Maka tugas pemimpin
demokratis yang pokok ialah: mendinamisasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan
bawahannya.[42]

KEPEMIMPINAN ABNORMAL
            Orang yang gila kekuasaan itu adalah orang yang sakit, yang ingin
mengkompensasikan sifat-sifat bawaannya yang inferior ke dalam bentuk
penguasaan terhadap orang lain. Gila kekuasaan ini erat hubungannya dengan
kejahatan, sebab kejahatan itu selalu cenderung memaksakan keinginan sendiri agar
semua orang berbuat seperti apa yang dia inginkan/perintahkan, tanpa
mengindahkan hak-hak dan kebebasan insani orang lain. Kepemimpinan yang seperti
inilah yang disebut dengan kepemimpinan abnormal.[43]

11.              MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN PEMUDA


Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan suatu organisasi, seorang
pemimpin tertinggi diharuskan memilih pembantu-pembantunya untuk memimpin
kelompok, bidang, bagian, seksi dan urusan, yang menjadi bagian dari organisasi
tersebut. Syarat yang paling utama bagi seorang calon pemimpin ialah dapat
memimpin orang lain ke arah pencapaian tujuan organisasi, dan dapat menjalin
komunikasi antar manusia. Menurut O. Jeff Harris, orang-orang yang perlu dipilih
sebagai calon pemimpin adalah mereka yang mempunyai kualifikasi antara lain
sebagai berikut:
         Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawab
         Kemampuan untuk menjadi perseptif
         Kemampuan untuk menanggapi secara objektif
         Kemampuan untuk menetapkan prioritas secara tepat

36
         Kemampuan untuk berkomunikasi
Jadi jelaslah bagi kita, bahwa setiap usaha bersama yang bertujuan dan
sistematis itu perlu dipimpin oleh seorang pemimpin. Dan untuk memenuhi
kebutuhan kepemimpinan di segala bidang atau sektor kehidupan ini perlu
dipersiapkan tenaga-tenaga kepemimpinan, terutama kepemimpinan pemuda
sebagai tenaga penggerak dan pembangunan di era pembangunan sekarang ini.[44]
Ada kalanya calon-calon pemimpin yang terpilih di dalam paktiknya
tidak/kurang menunjukkan persyaratan-persyaratan sebagai seorang pemimpin.
Kegagalan pemilihan tersebut antara lain dapat disebabkan oleh:
         Kurang tepatnya cara pemilihan calon pemimpin misalnya karena pilih kasih,
nepotisme, dan lan-lain.
         Tanpa melalui sistem tes secara objektif, seleksi dan pengujian fisik serta mental
terlebih dahulu. Ditambah kurang matangnya persiapan dan masa training, sehingga
pemimpin yang baru di latih itu tidak mampu menjalankan tugas-tugasnya.
         Tidak diterima oleh bawahan, karena pimpinan yang diangkat itu tidak mampu
menyesuaikan diri dalam iklim sosial dan iklim psikis baru.
         Oleh perubahan tugas atau mutasi yang mendadak dan kurang adanya adaptasi
dan kurang kemampuan teknisnya.
Seorang ahli dibidang manajemen, yaitu Peter Drucker tetap berpendirian,
bahwa pmimpin itu “dilahirkan”, bukan dari hasil pembentukan. Pendapat Peter ini
mendapat tantangan dari banyak sarjana di bidang manajemen yang menyatakan,
bahwa kepemimpinan di zaman modern sekarang ini dapat dikembangkan,
diciptakan dan dapat diajarkan.
Untuk memastikan keberhasilan kepemimpinan seseorang secara tepat dan
cermat adalah sangat sulit, yaitu:
         Sukar menilai tingkah laku manusia yang sering tersembunyi, tertutup dan tidak
terduga-duga.
         Sukar menentukan kriteria objektif sebagai panutan untuk menilai.

37
         Sukar pula untuk menilai secara murni objektif, karena semua penilai pasti
mengandung unsur subjektifitas.
         Sulit menilai keberhasilan, karena harus ditinjau dan dikaitkan dengan macam-
macam aspek, antara lain aspek teknis, aspek social atau manusiawi.
12.              KEPEMIMPINAN DAN MASALAH KONFLIK
Pluralisme atau keanekaragaman merupakan realitas hidup dalam masyarakat
modern. Maka persaingan, kompetisi, dan konflik merupakan realitas nyata yang
banyak terjadi di tengah masyarakat modern. Konflik dapat diterjemahkan sebagai
oposisi, interaksi yang bertentangan, benturan antara bermacam-macam paham, dan
perselisihan. Kehidupan dalam masyarakat modern, terutama kehidupan di kota-kota
besar sifatnya serba dipenuhi dengan banyak persaingan dan perlombaan hidup,
karena orang suka membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Konflik bisa
berlangsung pada setiap tingkat dalam struktur organisasi, dan di tengah setiap
masyarakat. Konflik tidak dapat dihindari dan tidak dapat dihilangkan, selama
manusia masih bersifat dinamis. Oleh karena ituperlu dikembangkan seni mengelola
konflik, dengan jalan sebagai berikut:
         Membuat standar-standar penilaian.
         Menemukan masalah-masalah kontroversil dan konflik-konflik.
         Menganalisis situasi dan mengadakan evaluasi terhadap konflik.
         Memilih tindakan-tindakan yang tepat untuk melakukan koreksi terhadap
penyimpangan dan kesalahan-kesalahan.[47]
Bila dua kelompok atau dua individu mempunyai pendirian dan tujuan yang
berbeda, karena masing-masing menganut sistem nilai yang berbeda sehingga
mereka berkonflik, maka salah satu cara penyelesaian masalah ialah:
a.       Duduk bersama, berunding dan bermusyawarah.
b.      Melihat masalahnya dengan kepala dingin dan mendiskusikannya.
c.       Melalui sifat kooperatif orang berusaha melepaskan perbedaan-perbedaan yang
tidak prinsipil, untuk lebih banyak menemukan titik-titik persamaan.

38
d.      Tidak selalu mau menang sendiri, dan mengharuskan pihak lain mengalah.
Bersedialah mengalah dengan niat baik untuk memecahkan masalah.

13.              PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA


Para mahasiswa yang berusia sekitar 18-27 tahun itu adalah pribadi yang
sedang berkembang dan tengah mencari jati-dirinya atau identitasnya sendiri.
Pemimpin organisasi mahasiswa itu pada prinsipnya bertekad untuk menolong
segenap anggota kelompoknya dalam mencapai tujuannya. Maka kegiatan-kegiatan
organisasi mahasiswa dengan kepemimpinannya itu bertujuan antara lain untuk:
1.      Mempercepat proses pendewasaan, supaya mampu mandiri dan bertanggung
jawab.
2.      Menunjang proses belajar, menumbuhkan motivasi belajar yang kuat, tekad untuk
berprestasi secara ilmiah, ambisi untuk maju, serta partisipasi sosial-politik yang
sehat.
3.      Arena untuk melakukan latihan-latihan mental, misalnya berani berdiskusi serta
mengemukakan ide-ide sendiri yang cemerlang.
4.      Belajar menjalin komunikasi yang baik, belajar berorganisasi untuk menjadi
manajer atau pemimpin yang baik.
5.      Belajar memahami gejolak-gejolak dan masalah-masalah sosial yang actual dan
melanda masyarakat, belajar menemukan alternative-alternatif pemecahannya.
6.      Melakukan kegiatan-kegiatan rekreatif dan kreatif di bidang seni, drama, film,
pertandingan olahraga, dan lain-lain.

14.              KEPEMIMPINAN MILITER
Yang membedakan secara mencolok kepemimpinan militer dengan
kepemimpinan lainnya ialah ciri-ciri yang khas, yaitu dengan tradisi komando, kerja
sama yang sangat kompak, dan disiplin tinggi dengan kepatuhan total. Para pemimpin
militer itu pada awal perjuangan tidak diangkat oleh pemerintah, akan tetapi muncul

39
secara alami atas kemauan sendiri. Sifat-sifat kepemimpinan militer yang sangat
menonjol adalah:
         Otoriter lewat komando dan asas evisiensi
         Ada disiplin yang tinggi serta pengabdian penuh pada tugas-tugas
         Interaksi yang searah, disertai kepatuhan total terhadap komando dengan
penentuan tugas-tugas yang jelas, dan juga rasa tanggung jawab yang besar.
         Memiliki stamina fisik dan mental yang tinggi berkat latihan-latihan rutin setiap
hari.
         Bersikap selalu terbuka terhadap perubahan, ide-ide baru, dan modernisasi.

BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
Pembahasan Isi Buku
Buku utama :
Materinya lebih menekankan pada oraganisasi.organisasi pasti memiliki struktur
yang mendukung kinerjanya sehingga dibutuhkan planning dan melaksankan
planning tersebut demi mencapai tujuan organisasi yang sudah ditentukan dari
awal,proses disini menggambarkan bagaimana organisasi tersebut dapat berkembang
dari awal pembentukannya hingga dapat mencapai target yang diinginkan dan yang
terakhir yaitu dampaknya,dampak disini terbagi atas dua yaitu,dampak bagi
penyelenggara yang ada dalam organisasi tersebut  dan dampak bagi masyarakat baik
itu dampak positif dan negatifnya.
Jika dikaitakan dengan buku kedua yaitu: pemimpin dan kepemimpinan sudah cukup
jauh hubungannya karena pokok pembahasan dalam buku kedua ini lebih
menekankan pada bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tidak

40
abnormal,sedangkan pada buku pertama membahas organisasi,tetapi meskipun
begitu pada dasarnya setiap organisasi pasti memiliki seorang pemimpin sebagai
pengarah dan pengambil keputusan dalam organisasi tesebut.
Dan jika dibandingkan dengan buku yang ketiga yaitu: Organisasi dan kepemimpinan
modern,cakupan pembahasan yang dibahas hampir sama,dapat kita lihat dari point-
point perbabnya yang saling berhubungan tetapi pada buku yang ketiga ini lebih
menekankan pada materi mengenai menajemen organisasi dalam kepemimpinan
modern meskipun topik utamanya organisasi.
Dari ketiga buku diatas pada dasarnya saling berhubungan yaitu mengenai
kepemimpinan dalam suatu organisasi,bagaimana menjadi seorang pemimpin yang
tidak abnormal,serta perbedaan pemimpin dan menajer.

Kelebihan dan Kekurangan Buku


1 .Buku            : Kesuksesan dalam karier dan kepemimpinan

Menurut pandangan saya kelebihan buku ini :


    Dari Segi Konstruksi Buku (COVER,LAYOUT,DAN TATA BAHASA)
1. Dari segi desain cover buku ini cukup unik dengan sentuhan warna biru tua
polos tanpa gambar dengan penekanan judul nya yang diperbesar ,dan sampul
bagian belakang merupakan sinopsis ringkas dari keseluruhan materi yang
ada dalam buku ini membuat buku ini lebih menarik.
2. Dari segi layout,buku ini memiliki stuktur dan elemen penempatan huruf yang
sangat lengkap.
 
Dari segi pembahasan materi :
1. Buku ini lumayan mudah dimengerti terutama bagi saya pribadi oleh karena
itu saya tidak sulit dalam menangkap materi bacaan yang disampaikan dalam

41
buku ini meskipun dalam bahasa Inggris,mengapa saya bilang mudah
dimengerti karena perbab nya penulis sudah memberikan gambaran dari
materi yang akan dibaca(overview),Sehingga saya sudah dapat gambaran dari
materi yang akan dibahas pada bab tersebut.dan pada setiap akhir bab penulis
membuat setiap rangkuman dan kesimpulan serta contoh soal latihan agar
pembaca dapat langsung menjawab pertanyaan dari materi yang mereka telah
baca pada bab tersebut.

Menurut penilaian saya kekurangan buku ini :


Kekurangan buku ini terletak pada kajian materinya yang cukup banyak mengupas
latar belakang materi perpoinntnya ditambah dengan banyak nya pandangan para
ahli yang dimasukkan penulis dalam setiap materinya,serta buku ini tidak
memberikan aplikasi dan cara kerja organisasi yang benar karena cakupan
pembahasannya yang hanya terfokus pada struktur,proses dan dampak organisasi
didalam kehidupan sehari-hari.

2.BUKU: PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


Menurut pandangan saya kelebihan buku ini adalah :
  Dari Segi Konstruksi Buku (COVER,LAYOUT,DAN TATA BAHASA)
I. Buku ini memiliki desain cover yang lumayan bagus dan menarik untuk
dilihat sehingga ada ketertarikkan dalam membaca buku ini
II. Dari segi layout buku ini sudah cukup bagus karena konten dan elemen yang
terkandung dalam buku tidak sulit dipahami ditambah dengan pemilihan
huruf dan penekanan sub judul yang diperbesar agar pembaca tertarik untuk
membacanya.

Dari Segi Pembahasan :


Pembahasan  yang dikaji dalam buku ini sangat jelas memaparkan tentang:

42
      ·         Teori tan teknik kepemimpinan
      ·         Pemimpin dan sifat-sifatnya
      ·         Bagaimana Tipe Kepemimpinan
      ·         Asas dan fungsi kepemimpinan
      ·         Teknik pengambilan keputusan
      ·         Menangani konflik dengan manajemen konflik.

Buku ini tidak sekedar memberikan konsep, teori, ciri, model, tipe dan contoh
pemimpin dan kepemimpinan, tetapi memberikan jalan terang menuju
kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang berhasil.sehingga sangat cocok dipakai
sebagai modul pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi karena dilengkapi
dengan ikhtisar dan soal latihan .

Menurut pandangan saya kekurangan buku ini adalah :


Adapun kekurangan buku ini menurut pandangan saya terletak pada kajian
materinya yang terlalu luas sehingga pembaca tanpa sadar mulai bosan dengan
Berbagai teori tanpa tanpa adanya aplikasi dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari tugas Critical Book Review ini adalah bahwa
dari kedua buku yang saya bandingkan mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing-masing,tetapi pada dasarnya saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang
sama yaitu bagaimana melahirkan seorang pemimpin yang cara berpikir dan
tindakannya mendekati sempurna,meskipun kita mengetahui tidak ada yang
sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Esa,jadi intinya tergantung dari
pribadi masing-masing bagaimana cara agar jiwa kepemimpinan itu dapat
diperoleh,karena setiap orang pasti memiliki bakat dan bidang yang berbeda-beda
,meskipun seseorang itu belum dapat memimimpin banyak orang dalam organisasi
atau apapun itu sudah selayaknya dan sepantasnya dia mampu memimpin dirinya
sendiri.

4.2.Rekomendasi
Saya mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Critical book Riview ini
masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya 
miliki,oleh karena itu saya sangat mengharapkan rekomendasi,saran ataupun kritik
yang sifatnya membangun guna meyempurnakan tugas  saya ini,agar dalam
pembuatan tugas yang sama kedepannya jauh lebih baik.Terimakasih

44
DAFTAR PUSTAKA

Ghozally R. Fitri, Kesuksesan dalam karier dan kepemimpinan, Edsa Mahkota, J


Jakarta, 2005.

Kartono, Kartini.1994. Pemimpin Dan Kepemimpinan(Apakah Kepemimpinan


Abnormal Itu ?). Jakarta: Rajawali Pers

45

Anda mungkin juga menyukai