ABSTRAK
Krisan (Chrysanthemum morifolium) merupakan salah satu jenis bunga potong yang cukup
terkenal di masyarakat. Masyarakat mengenal bunga krisan sebagai bunga potong yang sering
digunakan untuk dekorasi dan hiasan serta bouket bunga tangan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi cara pertumbuhan, perkembangbiakkan, dan morfologi pada 6
varietas bunga krisan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen secara langsung dengan
cara mengamati reproduksi dan pertumbuhan pada tanaman krisan. Alat yang digunakan pada
proses pengamatan yaitu thermometer, alat tulis, silet, kamera, gunting dan pot. Dan bahan yang
digunakan yaitu 6 varietas tanaman bunga krisan, air, tanah dan pupuk organic. Bunga krisan
(Chrysanthemum morifolium R) dari ke 6 varietas memiliki faktor-faktor pertumbuhan yang
dipengaruhi lingkungan. Bunga ini dapat tumbuh dengan baik pada sekitaran suhu 19-24° dan
kelembapan 90-98% dengan intensitas cahaya yang tidak terlalu tinggi. Morfologi bunga krisan
ini merupakan bunga majemuk, dengan habitus herba. Bunga krisan termasuk bunga sempurna.
Kata kunci : Bunga krisan, morfologi, pertumbuhan
ABSTRACT
Chrysanthemum (Chrysanthemum morifolium) is one type of cut flower that is quite well known
in the community. People know chrysanthemums as cut flowers that are often used for
decoration and decoration as well as hand flower bouquets. The purpose of this study was to
identify the ways of growth, reproduction, and morphology of 6 varieties of chrysanthemum
flowers. The research was conducted by direct experimental method by observing the
reproduction and growth of chrysanthemum plants. The tools used in the observation process are
thermometer, stationery, razor, camera, scissors and pot. And the materials used are 6 varieties of
chrysanthemum plants, water, soil and organic fertilizer. Chrysanthemum flowers
(Chrysanthemum morifolium R) of the 6 varieties have growth factors that are influenced by the
environment. This flower can grow well at temperatures around 19-24 ° and 90-98% humidity
with light intensity that is not too high. The morphology of this chrysanthemum flower is a
compound flower, with a herbaceous habitus. Chrysanthemum is a perfect flower.
Keywords: chrysanthemum flower, morphology, growth
PENDAHULUAN
Gambar 1. Morfologi organ generatif C. morifolium var jaguar yellow. Keterangan bagian-
bagian bunga : (A) Habitus tanaman. (B) Bunga. (C) Petal bunga. (D) kumpulan bunga tabung,
(bt) bunga tabung, (dp) daun pembalut. (E) daun pembalut (dp), tangkai bunga (tb). (F),
cakram (ca). (G) Bunga tabung, (pt) putik bunga, (dm) daun mahkota
Gambar 3 : Chrysanthemum morifolium var stroika. (A) Habitus tanaman. (B) Bunga. (C)
Permukaan atas dan permukaan bawah bunga pita. (D) Kumpulan bunga tabung (bt). (E) Daun
pembalut (dp). (F) Permukaan bawah daun pembalut. (G) Putik. (H) Tangkai bunga
Gambar 5. Bagian-bagian bunga C. morifolium var. jaguar purple (A) habitus tanaman. (B)
Bunga. (C) bagian bunga, bp: bunga pita bewarna ungu, bt: bunga tabung, tb: tangkai bunga.
(D) permukaan atas bunga pita. (E) permukaan bawah bunga pita. (F) kumpulan bunga tabung,
bt: bunga tabung, dp: bunga pembalut. (G) permukaan bawah daun pembalut. (H) cakram. (I)
putik.
Gambar 7. Varietas C. Morifolium (A) C. morifolium var. remix purple, (B) C. morifolium var.
jaguar purple (C) C. morifolium var. jaguar yellow (D) C. morifolium var. Stroika (E) C.
morifolium var. remix red (F) C. morifolium var. Red.
Varietas bunga C. morifolium dijumpai pada C. morifiulum var. jaguar
memiliki warna bunga pita yang bervariasi, yellow, C. morifilium var. jaguar purple, C.
yaitu batik ungu (C. morifolium var. remix morifilium var. strokia, dan C.morifilium
purple), ungu (C. morifolium var. jaguar var. red. Jumlah helaian pita pada
purple), pink keunguan (C. morifolium var. Chrysanthemum yang tersusun atas 2 lapisan
Stroika), merah batik (C. morifolium bunga pita tidak lebih dari 40 helai.
var.remix red), kuning (C. morifolium var. Sedangkan Chrysanthemum yang tersusun
jaguar yellow), dan merah pudar (C. atas banyak lapisan bunga pita memiliki
morifolium var. Red). Sebagian besar C. jumlah helaian bunga pita diatas 100 helai.
Morifolium yang kami amati merupakan tipe Jumlah bunga pita yang paling sedikit
spray yang mempunyai bunga pita yang terdapat pada C. morifolium var. remix
tersusun dalam 2 lapisan. Namun ada juga purple yaitu sekitar ±21 helai. Sedangkan
yang tersusun lebih dari 2 lapisan yang jumlah helaian bunga pita yang paling
banyak terdapat pada C. morifolium var. menyatakan bahwa Chrysanthemum
jaguar yellow sekitar ±135 helai. merupakan bunga yang memiliki
Bentuk bunga pita dari masing- keanekaragaman morfologi. Berdasarkan
masing varietas yang diteliti kebanyakan hasil penelitian diketahui bahwa warna
adalah lonjong. Tepi bunga pita padad bunga pita pada varietas-varietas C.
keseluruhan spesimen yang diteliti morifolium adalah merah muda, ungu, hijau,
berbentuk rata. Ujung bunga pita kuning, merah, oranye, putih, merah gelap
kebanyakan meruncing, namun pada C. dan ungu bercampur putih. Bunga C.
morifolium var. Red memiliki ujung yang morifolium adalah bunga yang memiliki
bergerigi. serbuk sari dengan waktu kematangan yang
Jumlah bunga tabung pada spesimen berbeda dengan waktu kematangan putik,
yang diteliti kebanyakan berjumlah sedikit sehingga sangat sulit untuk terjadi
dengan rata-rata sebanyak ±26 butir. Posisi penyerbukan sendiri (Lukito, 1998). Tiap-
bunga tabung terhadap cakram pada tiap agen penyerbuk hanya dapat
spesimen yang diteliti umumnya menangkap spektrum warna tertentu, oleh
menggerombol ditengah cakram. Warna karena itu warna bunga pita pada C.
mahkote, putik, dan kepala sari pada semua morifolium beranekaragam karena dirancang
spesimen yang diteliti berwarna kuning. untuk menarik agen penyerbuk.
Daun pembalut C. morifolium pada Bunga C. morifolium memiliki satu
semua spesimen berwarna hijau dengan putik yang bercabang dan berwarna kuning.
susunan daun pembalut berbentuk bintang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Daun pembalut pada lapisan luar dan tengah Steenis (1980) yang menyatakan bahwa
memiliki tekstur lebih tebal, sedangkan daun famili Asteraceae memiliki bakal buah
pembalut bagian dalam memiliki tekstrur tenggelam dengan satu bakal biji, tangkai
lebih tipis, memiliki selaput bening, dengan putik berjumlah 1 dan kebanyakan
perlekatan antar daun pembalut terpisah dan bercabang menjadi 2. Putik yang bercabang
ujung yang runcing, jumlah lapisan daun berhubungan dengan proses reproduksi pada
pembalut adalah 4 lapis. C. morifolium karena putik yang bercabang
Hasil pengamatan pada varietas lebih efisien jika dibandingkan dengan putik
Chrysanthemum sesuai dengan pernyataan yang tunggal.
Rukmana dan Mulyana (1997) yang
Daun pembalut pada lapisan luar dan sejumlah daun pelindung yang tersusun
tengah memiliki tekstur lebih tebal, dalam lingkaran mengitari dasar bunga
sedangkan daun pembalut bagian dalam majemuk. Daun pembalut ini memiliki
memiliki tekstrur lebih tipis, memiliki fungsi yaitu melindingi bunga saat masih
selaput bening, dengan perlekatan antar kuncup dan ketika bunga sudah mekar,
daun pembalut terpisah dan ujung yang maka daun pembalut berfungsi untuk
runcing, jumlah lapisan daun pembalut melindungi helaian bunga pita yang
adalah 4 lapis.Tjitrosoepomo (2005) mengitari bunga tabung agar tidak mudah
menyatakan bahwa daun pembalut rontok.
(involucrum) merupakan sebutan untuk
Morfologi krisan semua varietas
Organ bunga Varietas
C. C. C. C. C. C.
morifol morifol morifoliu morifol morifol morifoliu
ium ium m var. ium ium m var.
var. var. jaguar var. var.re Red
remix jaguar yellow Stroika mix
purple purple red
Tipe bunga : Majemuk tak terbatas
Bentuk simetris Aktinomorf
bunga :
Bagian-bagian Bunga sempurna
bunga :
- Putik/gyneciu
m/karpel
- Kepala
putik/stigma
- Tangkai
putik/stilus
- Ovarium Tidak -
terlihat
- Benang Tidak
sari/androeci terlihat
um/stamen
- Tangkai sari/ Tidak
filament terlihat
- Kepala Tidak
sari/anther terlihat
- Bakal Tidak Tidak
buah/ovum terlihat terlihat -
- Bakal Tidak Tidak Tidak
biji/ovulum terlihat terlihat terlihat -
- Serbuk Tidak
sari/pollen terlihat
- Sumbu - Tidak -
bunga/axis terlihat
- Kelenjar Tidak Tidak Tidak
nectar terlihat terlihat terlihat
- Tangkai
bunga/pedice
l
- Perhiasan
bunga/periant
hium
- Mahkota
bunga/petal/c
orrola
- Kelopak
bunga/sepal/c
alyx
Dwimahyani, Ita. Jurnal Ilmiah Aplikasi Sanjaya, L. 1996. Krisan, Bunga Potong dan
Isotop dan radiasi. Pengaruh iradiasi Tanaman Hias yang Menawan.
sinar gamma terhadap pertumbuhan J.Litbung Pertanian. XV(3):55-60.
dan pembungaan stek pucuk krisan, Steenis, C.G.G.J. 1980. Flora. PT Pradya
Vol.2, No. 4, 2007 ISSN:1907-0322. Paramita. Jakarta.
Nugroho, Hartanto., Purnomo, Isserep Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi
Sumardi. 2006. Struktur
Tumbuhan. Gadjah Mada University
Perkembangan Tumbuhan. Jakarta:
Penebar Swadaya.XPuspitasari.S & Press. Yogyakarta.
Indradewa (2018). Pengaruh Lama