Anda di halaman 1dari 27

Karakteristik Morfologi Pada Varietas Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium) dan

Memerhatikan Faktor-Faktor Pertumbuhannya


Adine Siti Nurfaadihilah Sofian1, Aisyah Puteri Firdaus2, Anggun Saraswati3, Aulia Nurilah
Agustini4, Ayu Nurkinanti5, Dede Ilham Farhanul Hakim6.
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
Email : adinesns@gmail.com1, firdausaisyahputeri@gmail.com2, anggunsaras226@gmail.com3, auliagustini53@gmail.com4, ayunurkinanti@gmail.com5,
ilhamfathir456@gmail.com6.

ABSTRAK
Krisan (Chrysanthemum morifolium) merupakan salah satu jenis bunga potong yang cukup
terkenal di masyarakat. Masyarakat mengenal bunga krisan sebagai bunga potong yang sering
digunakan untuk dekorasi dan hiasan serta bouket bunga tangan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi cara pertumbuhan, perkembangbiakkan, dan morfologi pada 6
varietas bunga krisan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen secara langsung dengan
cara mengamati reproduksi dan pertumbuhan pada tanaman krisan. Alat yang digunakan pada
proses pengamatan yaitu thermometer, alat tulis, silet, kamera, gunting dan pot. Dan bahan yang
digunakan yaitu 6 varietas tanaman bunga krisan, air, tanah dan pupuk organic. Bunga krisan
(Chrysanthemum morifolium R) dari ke 6 varietas memiliki faktor-faktor pertumbuhan yang
dipengaruhi lingkungan. Bunga ini dapat tumbuh dengan baik pada sekitaran suhu 19-24° dan
kelembapan 90-98% dengan intensitas cahaya yang tidak terlalu tinggi. Morfologi bunga krisan
ini merupakan bunga majemuk, dengan habitus herba. Bunga krisan termasuk bunga sempurna.
Kata kunci : Bunga krisan, morfologi, pertumbuhan
ABSTRACT
Chrysanthemum (Chrysanthemum morifolium) is one type of cut flower that is quite well known
in the community. People know chrysanthemums as cut flowers that are often used for
decoration and decoration as well as hand flower bouquets. The purpose of this study was to
identify the ways of growth, reproduction, and morphology of 6 varieties of chrysanthemum
flowers. The research was conducted by direct experimental method by observing the
reproduction and growth of chrysanthemum plants. The tools used in the observation process are
thermometer, stationery, razor, camera, scissors and pot. And the materials used are 6 varieties of
chrysanthemum plants, water, soil and organic fertilizer. Chrysanthemum flowers
(Chrysanthemum morifolium R) of the 6 varieties have growth factors that are influenced by the
environment. This flower can grow well at temperatures around 19-24 ° and 90-98% humidity
with light intensity that is not too high. The morphology of this chrysanthemum flower is a
compound flower, with a herbaceous habitus. Chrysanthemum is a perfect flower.
Keywords: chrysanthemum flower, morphology, growth
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang Krisan (Chrysanthemum morifolium)


kaya akan keanekarahaman hayati di merupakan salah satu jenis bunga potong
dalamnya, termasuk tumbuhan. Tumbuhan yang cukup terkenal di masyarakat.
dapat melakukan reproduksi karena Masyarakat mengenal bunga krisan sebagai
merupakan ciri suatu makhluk hidup. bunga potong yang sering digunakan untuk
Reproduksi adalah suatu proses dimana dekorasi dan hiasan serta bouket bunga
tumbuhan melakukan perkembangbiakan tangan. (Sanjaya dan Yuniarto, 2012). Ada
atau pembentukan individu baru agar tidak 50 varietas bunga krisan di Indonesia,
mengalami kepunahan. Pada tumbuhan, jumlah varietas krisan memang banyak
reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif tetapi yang ditanam petani Indonesia tidak
(tidak kawin), vegetatif dibedakan menjadi lebih dari 19 varietas diantaranya varietas
vegetatif alami dan buatan. Sedangkan chrysanthemum morifilium, chrysanthemum
secara generatif kawin), terjadi karena indicum
adanya peleburan antara sel kelamin jantan Disamping memiliki keindahan karena
dan betina. Salah satu bagian tumbuhan keragaman bentuk dan warnanya, bunga
yang menjadi daya tarik yang menarik yaitu krisan juga memiliki kesegaran yang relatif
bagian bunga. Selain itu bunga juga lama. Saat ini krisan termasuk bunga yang
memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan paling populer dan diminati di Indonesia
sehari – hari yaitu sumber makanan, karna memiliki keunggulan antara lain kaya
minuman, hiasan, bahan parfum dan lain – warna dan dapat bertahan lama..
lain (Harry, 1994). Bunga merupakan alat Setiap bunga umumnya memiliki ciri
perkembangbiakan secara generatif yang morfologi dan jenis yang berbeda – beda.
dimana terjadinya peristiwa penyerbukan Kondisi lingkungan sekitar seperti suhu,
dan pembuahan yang kemudian akan kelembaban, intensitas cahaya, nutrisi yang
menghasilkan buah yang di dalamnya didapat juga mempengaruhi petumbuhan
terdapat biji. Biji ini nanti akan tumbuh bunga tersebut. Misalnya seperti tumbuhan
menjadi tumbuhan baru (Machin dan yang berada di tempat gelap daunnya akan
Scopes, 2005). berwarna kekuningan, sedangkan yang
berada di tempat terang akan berwarna Prosedur kerja yang dilakukan yaitu
hijau. mengetahui usia pertumbuhan masing-
Adapun tujuan dari penelitian ini masing varietas, setiap individu mengamati
adalah untuk mengidentifikasi cara bunga krisan selama 2 minggu dengan
pertumbuhan bunga pada tumbuhan krisan, perlakuan yang sama, disimpan diluar
mengetahui model organ perkembangbiakan ruangan dengan penyiraman setiap pagi dan
tumbuhan bunga krisan pada 6 varietas, sore.
menganalisis morfologi bunga krisan pada 6 Pengamatan terhadap factor-
varietas serta perbedaanya, mengidentifikasi faktor pertumbuhan yang mempengaruhi
faktor-faktor pertumbuhan bunga krisan, dan bunga krisan
mengamati pertumbuhan optimal masing- Pengamatan dilakukan dengan
masing wilayah pengamatan bunga krisan. mengukur awal dan akhir setiap tinggi
batang, jumlah daun, jumlah bunga mekar,
METODE PENELITIAN jumlah bunga kuncup, serta kondisi
Penelitian dilakukan dengan metode tumbuhan (warna, kesegaran, dan
eksperimen secara langsung dengan cara kesehatan). Pada setiap harinya diukur suhu
mengamati reproduksi dan pertumbuhan lingkungan, intensitas cahaya, kelembapan
pada tanaman krisan. Penelitian dilakukan di pada masing-masing wilayah. Kemudian
rumah masing-masing praktikan. Alat yang tentukan perbedaan yang terjadi pada ke 6
digunakan pada proses pengamatan yaitu varietas bunga krisan Teknik pengumpulan
thermometer, alat tulis, silet, kamera, data hasil pengamatan yaitu berupa table
gunting dan pot. Dan bahan yang digunakan sebelum dan sesudah pengamatan serta
yaitu 6 varietas tanaman bunga krisan, air, didokumentasikan
tanah dan pupuk organic. Dengan parameter Pengamatan terhadap perbedaan
pengamatan mengukur factor-faktor morfologi masing-masing varietas
pertumbuhan yang mempengaruhi Pengamatan ini dilakukan dengan
pertumbuhan bunga krisan, perbedaan mengamati ukuran kelopak, ada tidaknya
morfologi bunga krisan dari ke 6 varietas, putik, kepala putik, tangkai putik, kepala
pengamatan terhadap organ generative putik, tangkai sari, kepala sari, bakal buah,
bunga krisan, serta memahami pertubuhan bakal biji, serbuk sari, sumbu bunga,
optimal pada masing-masing wilayah. kelenjar nectar, tangkai bunga, perhiasan
bunga, mahkota bunga, kelopak bunga, Pengamatan dilakukan dengan cara
ukuran benang sari dan putik, pola genetika, amati bunga krisan kemudian gambar bagian
pengaruh warna pada masing-masing bunga dan beri keterangan, lepas hiasan
spesies, tipe bunga, pola pertumbuhan bunga untuk mengetahui jumlah dan
bunga, jumlah putik sari dan benang sari, perlekatan hiasan bunga serta posisi bakal
tipe bunga, dan bentuk simetris bunga. buah. Potong secara melintang daun buah
Kemudian tentukan perbedaan yang terjadi untuk mengetahui bakal buah dan tipe
pada ke 6 varietas bunga krisan. Teknik plasentasinya. Kemudian tentukan
pengumpulan data hasil pengamatan yaitu perbedaan yang terjadi pada ke 6 varietas
berupa table pengamatan serta krisan. Teknik pengumpulan data hasil
didokumentasikan pengamatan yaitu berupa gambar
Pengamatan organ generative pengamatan yang diberi keterangan
bunga krisan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari ke varietas yang diamati didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :


Faktor-Faktor Pertumbuhan tanamn Krisan

Varietas :Chrysanthemum morifolium var remix purple


lokasi : Bojonggenteng, Sukabumi, Jawa Barat. Dengan koordinat 6⁰50’30, 71”S dan
106⁰42’58, 17”T. Wilayah ini berada di 542 mdpl, dan dikelilingi oleh banyak pegunungan.

Subjek Pengamatan Hari


Ke-1 Ke-10
Tinggi Batang 15,5 cm 16,92 cm
Jumlah Daun 43 60
Bunga Mekar 11 15
Bunga Kuncup 7 4
Bakal Bunga 4 5
Warna Batik ungu pekat Batik ungu, bunga tua
memudar dan bunga muda
berwarna ungu pekat

Kesehatan Tumbuh baik, daun melebar Terdapat 3 bunga busuk,


namun tidak rontok. Dan
daun bagian bawah mulai
mengering
Kesegaran Segar -
Faktor Pertumbuhan
Suhu 21⁰ 24⁰
Intensitas Cahaya Rendah Rendah
Kelembapan 94% 87%
Gambar

Varietas :Chrysanthemum morifolium var jaguar purple


Lokasi : Tambun, Bekasi. Wilayah ini merupakan kawasan padat industry, dan memiliki
cuaca cukup panas, serta minimnya lahan hijau.
Subjek Pengamatan Hari
Ke-1 Ke-10
Tinggi Batang 15,5 cm 16,6 cm
Jumlah Daun 21 25
Bunga Mekar 9 7
Bunga Kuncup 4 5
Bakal Bunga 2 1
Warna Ungu Ungu pucat
Kesehatan Bunga dan daun masih segar Sudah semua bunga dan daun
kering, dan sudah sedikit layu
Kesegaran Segar Kering dan layu
Faktor Pertumbuhan
Suhu 34°C 33°C
Intensitas Cahaya Ekstrem Ekstrem
Kelembapan 52% 57%
Gambar

Varietas :Chrysanthemum morifolium var stroika


Lokasi : Sukajadi, Bandung, Jawa Barat. Wilayah ini berada di tengah kota bandung
dengan udara yang relative normal alias tidak terlalu panas namun juga tidak terlalu dingin

Subjek Pengamatan Hari


Ke-1 Ke-10
Tinggi Batang 21 cm 22,8 cm
Jumlah Daun 42 49
Bunga Mekar 7 7
Bunga Kuncup 1 1
Bakal Bunga 0 0
Warna Pink keunguan Pink keunguan
Kesehatan Sangat baik dan segar, bunga Tidak ada pertumbuhan daun,
mekar dengan indah dan daun jumlah daun tetap, beberapa
melebar daun mulai mengering
Kesegaran Segar Mulai tidak segar
Faktor Pertumbuhan
Suhu 20⁰ 20⁰
Intensitas Cahaya Rendah Rendah
Kelembapan 97% 96%
Gambar

Varietas :Chrysanthemum morifolium var.remix red


Lokasi : Cangkuang, Bandung Jawa Barat merupakan wilayah yang padat pemukiman
dan banyak pabrik serta minim lahan hijau

Subjek Pengamatan Hari


Ke-1 Ke-10
Tinggi Batang 17,7 cm 18,5 cm
Jumlah Daun 41 47
Bunga Mekar 10 6
Bunga Kuncup 8 9
Bakal Bunga 5 4
Warna Merah batik pekat Merah batik pudar
Kesehatan Tumbuh baik Bunga di bagian pinggir
kelopak semakin mengering
dan warnanya semakin
memudar
Kesegaran Segar Layu
Faktor Pertumbuhan
Suhu 26 ⁰ C 26 ⁰ C
Intensitas Cahaya Tinggi Tinggi
Kelembapan 75% 77%
Gambar

Varietas :Chrysanthemum morifolium var jaguar yellow


Lokasi : Kp. Ciluncat Kec. Cangkuang Kab. Bandung Jawa Barat. Wilayah ini
merupakan kawasan perkampungan namun berdekatan dengan jalan raya
Varietas :Chrysanthemum morifolium var stroika
Lokasi : Singajaya, Garut. Daerah ini merupkan daerah yang sngat sejuk dan masih
alami serta di kelilingi oleh pegunungan, selain itu terdapat kebun teh yg sangat luas

Subjek Pengamatan Hari


Ke-1 Ke-10
Tinggi Batang 17 cm 21 cm
Jumlah Daun 48 61
Bunga Mekar 2 1
Bunga Kuncup 0 1
Bakal Bunga 3 5
Warna Merah pudar Merah pudar
Kesehatan Tumbuh baik, daun melebar Tumbuh baik, daun bagian
bawah sudah mulai kering,
bunga ada yang kuncup
kuncup
Kesegaran Segar Segar
Faktor Pertumbuhan
o
Suhu 20 C 20oC
Intensitas Cahaya Rendah Rendah
Kelembapan 98% 98%
Gambar

Chrysanthemum morifolium 15,5 cm dengan jumlah daun 43


var remix purple di lakukan helai, 11 bunga mekar, 7 bunga
pengamatan di Bojonggenteng, kuncup dengan 4 buah bakal bunga.
Sukabumi, Jawa Barat. Wilayah ini Warna dari tanaman ini adalah batik
berada di 542 mdpl, dan dikelilingi ungu bewarna pekat. Pada hari
oleh banyak pegunungan. Pada hari pertama kesehatan bunga masih
ke-1 tinggi batang krisan sebesar tumbuh dengan baik, dan kondisi
daun melebar serta kesegaran bunga tua memudar dan bunga muda
tanaman ini masih segar. Pada hari berwarna ungu pekat. Kesehatan
ke-1suhu di Bojonggenteng sebesar tanaman terdapat 2 bunga busuk,
21°C dengan intensitas cahaya yang namun tidak rontok. Dan daun
rendah dan kelembapan sebesar bagian bawah mulai mengering.
94%. Pada hari ke-3 tinggi batang Pada hari ke-7 suhu di
sebesar 16,1 cm dengan jumlah daun Bojonggenteng sebesar 22°C dengan
52 helai, 13 bunga mekar, 4 bunga intensitas cahaya yang rendah dan
kuncup dengan 4 bakal bunga. kelembapan 87%. Pada hari ke-9
Warna batik ungu pekat. Hari ke-2 tinggi batang 16,9 cm dan hari ke-10
daun bagian bawah mulai rontok, 16,92 cm. pada kedua hari ini
daun lainnya melebar dan lebat, memiliki jumlah daun 60 helai, 15
banyak tumbuh kuncup daun. Pada bunga mekar, 4 bunga kuncup dan 5
hari ke-3 suhu di Bojonggenteng bakal bunga. Warna dari bunga ini
sebesar 23°C dengan intensitas batik ungu, bunga tua memudar dan
cahaya yang rendah dan kelembapan bunga muda berwarna ungu pekat.
95%. Pada hari ke-5 tinggi batang Terdapat 3 bunga busuk, namun
sebesar 16,4 cm dengan jumlah daun tidak rontok. Dan daun bagian bawah
53 helai, 15 bunga mekar, 4 bunga mulai mengering. Suhu pada hari ke-
kuncup dan 6 bakal bunga. Warna 9 sebesar 23°C dan pada hari ke-10
batik ungu, bunga yang baru mekar sebesar 24°C dengan intensitas
lebih pudar. Kesehatan tumbuh cahaya yang rendah dan kelembapan
dengan baik, dan mulai tumbuh pada hari ke-9 sebesar 90% dan hari
kuncup bunga baru. Pada hari ke-5 ke-10 87%.
suhu di Bojonggenteng sebesar 22°C
Chrysanthemum morifolium var
dengan intensitas cahaya yang
jaguar purple dilakukan pengamatan di
rendah dan kelembapan 85%. Pada
Tambun, Bekasi. Wilayah ini merupakan
hari ke-7 tinggi batang 16,6 cm
kawasan padat industry, dan memiliki cuaca
dengan jumlah daun 57 helai, 15
cukup panas, serta minimnya lahan hijau.
bunga mekar, 5 bunga kuncup dan 1
Pada hari ke-1 tinggi tanaman sebesar 15,5
bakal bunga. Warma batik ungu,
cm dengan jumlah daun 21 helai, 9 bunga
mekar, 4 bunga kuncup dan 2 bakal bunga. dan 1 bakal bunga. Pada hari ke-7 sudah
Kesehatan bunga pada hari ke-1 daun dan hampir semua daun kering dan bunga
bunga masih bagus dan tumbuh dengan kering. Tersisa 3 bunga yang tumbuh
baik. Kesegarannya pada hari ke-1 masih dengan baik. Kesegaran tanaman krisan
segar. Pada hari ke-1 suhu di Tambun pada hari ke-7 tidak bagus karena sudah
sebesar 34°C dengan intensitas cahaya yang mulai kering dan pucat. Pada hari ke-7 suhu
ekstrem dan kelembapan 52%. Hari ke-2 di Tambun sebesar 34°C dengan intensitas
tinggi tanaman sebesar sebesar 16 cm cahaya yang ekstrem dan kelembapan 56%.
dengan jumlah daun 22 helai, 9 bunga Pada hari ke-9 dan ke-10 tinggi tanaman
mekar, 4 bunga kuncup dan 2 bakal bunga. sebesar sebesar 16,6 cm dengan jumlah daun
Pada hari ke-3 kesehatan bunga masih baik, 25 helai, 7 bunga mekar, 5 bunga kuncup
tetapi terdapat 2 bunga mekar sudah mulai dan 1 bakal bunga. Pada hari ke-9 sudah
kering dibagian pinggir kelopak dan daun di semua daun kering. Dan hanya tersisa 2
bagian bawah sudah ada yang mengering bunga yang tumbuh dengan baik. Kesegaran
dan kesegerannya bunga ini juga masih pada hari ke-9 tanaman sudah keering semua
segar. Pada hari ke-3 suhu di Tambun dan sudah mulai sedikit layu. Dan pada hari
sebesar 33°C dengan intensitas cahaya yang terakhir pengamatan yaitu pada hari ke-10
ekstrem dan kelembapan 57%. Hari ke-5 sudah semua bunga dan daun kering, dan
tinggi tanaman sebesar sebesar 16,2 cm sudah sedikit layu. Suhu pada hari ke-9 dan
dengan jumlah daun 24 helai, 9 bunga ke-10 sebesar 33°C dengan intensitas cahaya
mekar, 5 bunga kuncup dan 1 bakal bunga. ekstrem dan kelembapan pada hari ke-9
Pada hari ke-5 terdapat 2 bunga yang sudah sebesar 54% dan hari ke-10 sebesar 57%.
kering semua dan terdapat 2 bunga lagi yang
Chrysanthemum morifolium var
kering di bagian pinggir kelopak. Kesegaran
stroika dilakukan pengamatan di Sukajadi,
pada hari ke-5 sudah mulai tidak segar karna
Bandung, Jawa Barat. Wilayah ini berada di
sudah ada yang mengering. Pada hari ke-5
tengah kota bandung dengan udara yang
suhu di Tambun sebesar 33°C dengan
relative normal alias tidak terlalu panas
intensitas cahaya yang ekstrem dan
namun juga tidak terlalu dingin. Di hari
kelembapan 57%. Hari ke-7 tinggi tanaman
pertama bunga terlihat sangat segar dengan
sebesar sebesar 16,2 cm dengan jumlah daun
tinggi batang awal 21 cm, jumlah daun 42
26 helai, 7 bunga mekar, 5 bunga kuncup
helai, 7 bunga mekar, dan 1 bunga kuncup.
Daun juga terlihat segar dan berwarna hijau. mengering dan kondisinya sudah tidak segar
Suhu pada saat pengamatan terhitung rendah lagi, kuncup bunga juga tidak mengalami
yaitu 20⁰C dengan kelembaban 97%. Di perubahan. Suhu pada saat pengamatan
hari ke dua, terjadi penambahan tinggi pada masih terhitung rendah yaitu 19⁰C dengan
batang sebesar 0,7 cm. Tumbuh 5 helai daun kelembaban 97%. Di hari ke enam, sudah
muda dan terdapat 1 daun yang mulai tidak terjadi penambahan tinggi pada batang.
menguning. Bunga masih terlihat segar dan Tidak terjadi pertumbuhan daun. Mulai
kuncup juga mulai mekar. . Suhu pada saat banyak kelopak bunga yang mengering dan
pengamatan terhitung rendah yaitu 21⁰C kondisinya sudah tidak segar mendekati
dengan kelembaban 96%. Di hari ke tiga, layu, kuncup bunga sudah tidak mengalami
terjadi penambahan tinggi pada batang perubahan. Suhu pada saat pengamatan yaitu
sebesar 0,8 cm. Tumbuh 3 helai daun muda 20⁰C dengan kelembaban 96%.
dan 1 daun tetap menguning. Beberapa
Chrysanthemum morifolium
kelopak bunga terlihat mulai mengering
var.remix red dilakukan pengamatan di
namun kondisinya masih dapat dikatakan
Cangkuang, Bandung Jawa Barat
segar, kuncup bunga juga mulai mekar.
merupakan wilayah yang padat pemukiman
Suhu pada saat pengamatan masih terhitung
dan banyak pabrik serta minim lahan hijau.
rendah yaitu 21⁰C dengan kelembaban 96%.
Pada hari ke-1 tinggi tanaman sebesar 17,7
Di hari ke empat, terjadi penambahan tinggi
cm dengan jumlah daun 41 helai, 10 bunga
pada batang sebesar 0,1 cm. Tumbuh 2 helai
mekar, 8 bunga kuncup dan 5 bakal bunga.
daun muda dan terdapat 4 daun yang mulai
Pada hari ke-3 suhu di Cangkuang sebesar
mengering. Beberapa kelopak bunga terlihat
26°C dengan intensitas cahaya yang tinggi
mulai mengering dan kondisinya mulai tidak
dan kelembapan 75%. Pada hari ke-3 tinggi
segar, kuncup bunga juga tidak mengalami
tanaman sebesar 17,9 cm dengan jumlah
perubahan. Suhu pada saat pengamatan
daun 43 helai, 10 bunga mekar, 7 bunga
masih terhitung rendah yaitu 20⁰C dengan
kuncup dan 4 bakal bunga. Pada hari ke-3
kelembaban 97%. Di hari ke lima, terjadi
suhu di Cangkuang sebesar 26°C dengan
penambahan tinggi pada batang sebesar 0,2
intensitas cahaya yang sedang dan
cm. Tidak terjadi pertumbuhan daun dan
kelembapan 79%. Pada hari ke-5 tinggi
terdapat 3 daun yang jatuh dari tangkainya.
tanaman sebesar 18,1 cm dengan jumlah
Mulai banyak kelopak bunga yang
daun 45 helai, 8 bunga mekar, 10 bunga
kuncup dan 4 bakal bunga. Pada hari ke-5 Chrysanthemum morifolium var
suhu di Cangkuang sebesar 27°C dengan jaguar yellow dilakukan pengamatan di Kp.
intensitas cahaya yang tinggi dan Ciluncat Kec. Cangkuang Kab. Bandung
kelembapan 74%. Pada hari ke-7 tinggi Jawa Barat. Wilayah ini merupakan kawasan
tanaman sebesar 18,2 cm dengan jumlah perkampungan namun berdekatan dengan
daun 46 helai, 7 bunga mekar, 9 bunga jalan raya. Pengamatan hari ke-1 rata-rata
kuncup dan 4 bakal bunga. Pada hari ke-7 tinggi batangnya 22,25 cm, ini jumlah daun
suhu di Cangkuang sebesar 27°C dengan yang terlihat ada 35 helai namun daun
intensitas cahaya yang tinggi dan terlihat dalam kondisi tidak sehat yaitu ada
kelembapan 75%. Pada hari ke-9 tinggi beberapa daun yang terdapat bercak dan
tanaman sebesar 18,4 cm dengan jumlah juga ada daun yang sudah berwarna kuning,
daun 46 helai, 6 bunga mekar, 10 bunga jumlah bunga mekarnya 4, dan bunga
kuncup dan 4 bakal bunga. Pada hari ke-9 kuncup kecil 6, dan pada hari ke-1 terlihat
suhu di Cangkuang sebesar 26°C dengan adanya 4 buah bakal bunga. Pada hari
intensitas cahaya yang sedang dan pertama dengan kondisi batang dan tanaman
kelembapan 74%. Pada hari ke-10 tinggi terlihat segar karena hari pertama ini hari
tanaman sebesar 18,5 cm dengan jumlah pertama juga tanaman disimpan ditempat
daun 47 helai, 6 bunga mekar, 9 bunga pengamatan. Tanaman disimpan diteras
kuncup dan 4 bakal bunga. Pada hari ke-10 rumah dekat tembok dan terpapar sinar
suhu di Cangkuang sebesar 26°C dengan matahari pagi langsung dengan intensitas
intensitas cahaya yang tinggi dan cahaya yang tinggi dengan suhu 28⁰ C dan
kelembapan 77%. Pada warna dari hari ke kelembapannya 65%. Pada pengamatan hari
hari semakin pudar , pada kesehatan pada ke-3 tinggi batang bertambah tinggi
mulanya tumbuh lancar, namun dari hari ke menjadi 22,40 cm. Jumlah bunga mekar
hari daun di bagian bawah semakin banyak tetap 4 buah, bunga kuncup 6 buah, dan
yang mengering hingga berubah warna bakal bunga 4 buah. Suhu pada hari ke-3 ini
menjadi kehitaman, sedangkan untuk 24⁰ C dengan intensitas cahaya yang sedang
bunga , di bagian pinggir kelopak mengering dan kelembapannya 72%. Kesegaran
begitu juga dengan warnanya yang dari hari tanaman terlihat cukup layu karena ada
ke hari kian memudar. kesalahan dalam penyiraman tanaman, pada
hari ke-3 tanaman hanya di semprot dengan
menggunakan semprotan dan hanya hijau, namun bunga yang mekar mulai layu.
disemprot pada pagi hari saja sehingga Beberapa pucuk daun juga mulai muncul
tanaman bisa menjadi agak layu. menggantikan daun yang sudah gugur
Pengamatan hari ke-5 rata-rata tinggi batang sehingga jumlah daun bertambah yaitu
bertambah sebesar 0,11 cm yaitu menjadi menjadi 32, dan pada hari ke-10 ada satu
22,51 cm. Jumlah bunga mekar tetap 4 buah, daun tua yang gugur. Rata-rata tinggi batang
bunga kuncup 6 buah, dan bakal bunga yaitu 22,75 cm, bertambah 0,15 cm dari hari
bertambah 2 buah yaitu menjadi 6 buah. ke-7. Jumlah bunga mekar tetap 4, jumlah
Suhu pada hari ke-5 yaitu 28⁰ C dengan bunga kuncup 6 namun ada dua bunga yang
intensitas cahaya yang tinggi dan kelebapan mulai membuka dan terlihat akan segera
67%. Kesehatan tumbuhan terlihat menurun, mekar, dan jumlah bakal bunganya tetap 6
dilihat dari batang, bunga dan daunnya yang dengan ukuran yang semakin membesar.
semakin layu daripada hari ke-3, kesehatan Pada pengamatan hari ke-9 suhunya 25⁰ C,
tanaman juga terlihat sangat tidak sehat. dengan intensitas cahaya sedaang, dan
Pada pengamatan hari ke-7, Suhu pada kelembapan 74%. Sedangkan pengamatan
pengamatan hari ke-7 yaitu 29⁰ C, dengan hari ke-10 suhu lingkunga 27⁰ C, dengan
intensitas cahaya yang tinggi dan intensitas cahaya tinggi dan kelembapannya
kelembapannya 64%. Tinggi rata-rata 73%.
batang saaat diukur kembali bertambah Chrysanthemum morifolium var
menjadi 22,60 cm. Dengan jumlah daun 26 stroika dilakukan pengamatan di Singajaya,
helai, namun ada beberapa daun di bagian Garut. Daerah ini merupakan daerah yang
bawah yang layu dan mengering hingga sngat sejuk dan masih alami serta di
hampir gugur. Jumlah bunga mekar tetap 4, kelilingi oleh pegunungan, selain itu
bunga kuncup 6, dan bakal bunga 6 buah. terdapat kebun the yg sangat luas.
Pada hari ke-7 salah satu bunga yang Berdasarkan hasil pengamatan terjadi
kuncup perlahan-lahan terlihat pertumbuhan penambahan tinggi batang sebesar 4 cm,
akan mekarnya dengan beberapa bagian dari awal pengamata tinggi batang sebesar
mahkota bunga yang mulai terbuka. 17 cm dan pada akhir pengamatan sebesar
Pengamatan hari ke-9 dan ke-10 tidak 21 cm. Jumlah daun pada hari ke-1
banyak perubahan yang terjadi, tumbuhan sebanyak 48 helai dan pada hari ke-10
daun dan barang terlihat segar dan sehat dan bertambah 13 helai sehingga menjadi 61
helai. Bunga mekar berkurang 1, sehingga samapi akhir tanaman masih segar, hanya
pada akhir pengamatan tersisa 1 bunga. saja terdapat daun dibagian bawah yang
Memiliki 1 bunga kuncup dan 5 bakal sedikit kering. Suhu rata-rata di Singajaya,
bunga. Pertumbuhan Chrysanthemum Garut berkisar antara 19°C-22°C denan
morifolium var stroika cukup tumbuh intensitas cahaya yang relative rendah dan
dengan baik karena dari awal pengamatan memiliki kelembapan antara 97%-98%.

Tabel Perbandingan factor pertumbuhan terhadap 6 varietas tanaman krisan

Berdasarkan perbandingan dari ke 6 wilayah Varietas Chrysanthemum


pengamatan diatas, walaupun berada morifolium var remix purple berada pada
didalam provinsi yang sama, tetapimemiliki suhu 21-24⁰C, dengan intensitas cahaya
range wilayah pertumbuhan yang bervariasi. rendah, dan kelembapan berkisar antara
Diketahui bunga krisan merupakan salah 85%-95%, Bunga berwarna ungu batik,
satu tanaman yang memerlukan perhatian namun bunga tua warnanya memudar,
khusus. tumbuh dengan baik dengan daun yang
lebat. terdapat bunga busuk namun tidak
rontok. Dan banyak daun muda serta kuncup semakin mengering dan hitam, selain suhu
baru yang tumbuh. Artinya mampu tumbuh yang tidak sesuai ini juga
dengan baik, namun pudar nya warna bunga dikarenakanintensitas cahay yang cukup
dikarenakan tidak meratanya pencahayaan tinggi.
yang didapatkan.
Varietas Chrysanthemum
Varietas Chrysanthemum morifolium var jaguar yellow berada pada
morifolium var jaguar purple beradapada suhu 24-29⁰C dengan rata-rata kelembaban
suhu 33°C-34°C dengan intensitas cahaya sebesar 64%-74% dan memiliki intensitas
yang ekstrem dan kelembaban 52%-57%. cahaya yang tinggi. Dengan kondisi ini
Tumbuhan tidak mampu tumbuh dengan bunga masih mampu tumbuh dengan baik,
baik dikarenakan suhuyang terlalu tinggi walaupun intensitas yang cukup tinggi tapi
sehingga menyebabkan kekeringan pada suhu pada wilayah tersebut masih dapat
tanaman dan tidak terjadi pertumbuhan yang ditoleransi. Bunga terlihat sudah tidak
signifikan. terlalu segar tanaman sudah mulai layu dan
beberapa daun yang mongering.
Varietas Chrysanthemum
morifolium var stroika berada pada suhu Varietas Chrysanthemum
19-21⁰C dengan intensitas cahaya rendah morifolium var red berada di suhu 19°C-
dan kelembaban 96-97%. Tidak muncul 22°C denan intensitas cahaya yang relative
bakal bunga, tidak terjadi pertambahan bakal rendah dan memiliki kelembapan antara
bunga. Tumbuhan juga mulai tidak segar, 97%-98%. Sama halnya dengan varietas
tetapi dengan kondisi ini sama seperti Chrysanthemum morifolium var remix
Chrysanthemum morifolium var remix purple dan Chrysanthemum morifolium var
purple mampu tumbuh dengan cukup baik. stroika memiliki pertumbuhan yang cukup
baik . Tanaman masih segar, hanya saja
Varietas Chrysanthemum
terdapat daun dibagian bawah yang sedikit
morifolium var remix red berada pada suhu
kering.
26⁰–27⁰ C dan kelembapan berkisar antara
74% - 79% dengan intensitas cahaya yang Terlihat jelas tanaman krisan yang
relative tinggi. Bunga tidak mampu tubuh berada pada wilayah suhu diantara 25-33⁰C
dengan baik terlihat bunga semakin lama tidak dapat bertahan dengan baik, bahkan
menjadi layu, begitu juga daunnya yang mereka layu dan kering. Dan pada suhu
yang berkisar antara 19-24⁰C tanaman pertumbuhan optimal di siang hari berkisar
krisan mampu tumbuh dengan baik. Ketika suhu 22-28⁰C. Pada fase reproduksi secara
suhu tinggi maka akan meningkatkan generative tubuhan ini mampu secara ideal
kelembapan juga, hal ini sangat berpengaruh tumbuh pada suhu 16-18⁰C, jika kurang dari
berbanding lurus dengan peningkatan suhu. suhu tersebut akan menyebabkan bunga
Tanaman krisan mampu tubuh dengna baik yang dihasilkan memiliki warna cenderung
di wilayah Bojonggenteng, Sukajadi, pucat dan memudar.
Singajaya dan Ciluncat, hal ini dikarenakan
Dari ke 6 varietas krisan ini
suhu yang dimiliki ke 4 wilayah tersebut
diberikan penyinaran kurang lebih selama
rendah dan masih mampu ditoleransi oleh
12 jam, menurut Puspitasari.S & Indradewa
tingkat pertumbuhan bunga krisan. Ke 4
(2018) tanaman krisan termasuk golongan
wilayah ini juga merupakan wilayah yang
tanaman hari pendek, ketika tanaman
rata-rata berada didekat wilayah
mendapatkan penyinaran lebih dari 12 jam
pegunungan. Lain hal nya dengan tanaman
pada siang hari maka fase vegetative
krisan di wilayah tambun dan Cangkuang
berlangsung relatif lama. Maka dari itu dari
yang memiliki suhu wilayah yang cukup
ke 6 varietasnya lebih banyak pertumbuhan
tinggi dan intensitas cahaya yang tinggi
batang dan daun dibandingkan dengan
bahkan ekstrem sehingga mengakibatkan
pertambahan bunga. Tidak hanya
sulitnya pertumbuhan bunga krisan, bahkan
itu,dikarenakan tanaman disimpan diteras
menyebabkan kekeringan. Tidak hanya itu
artinya terdapat naunganyang
pada wilayah ini juga khususnya tambun
menghalanginya, hal ini akan
merupakan wilayah industry yang sedikit
mempengaruhi iklim mikroklimat pada
besarnya polusi sangat mempengaruhi
lingkungan tumbuh bunga krisan, karena
proses pertumbuhan dari tanaman krisan.
menurut ini akan menyababkan juga suhu di
Mengacu pada data BPTP (2006) udara maupun suhu ditanah menurun
kondisi yang bagus dan mampu ditoleransi begitupun dengan kelembapan udaranya.
oleh tumbuhan krisan yaitu memiliki
rentang toleransi suhu 17-30⁰C. Dengan

Morfologi dan organ generative bunga pada tiap varietas.


Chrysanthemum morifilium var jaguar yellow

Gambar 1. Morfologi organ generatif C. morifolium var jaguar yellow. Keterangan bagian-
bagian bunga : (A) Habitus tanaman. (B) Bunga. (C) Petal bunga. (D) kumpulan bunga tabung,
(bt) bunga tabung, (dp) daun pembalut. (E) daun pembalut (dp), tangkai bunga (tb). (F),
cakram (ca). (G) Bunga tabung, (pt) putik bunga, (dm) daun mahkota

Chrysanthemum morifilium var . remix red


Gambar 2. Bunga Chrysanthemum morifolium var. remix red (A) Bunga (dk : diameter kelopak)
(B) Bunga pita (bp), bunga tabung (bt) (C), bunga tabung (bt), daun pembalut (dp) (D), daun
pembalut (dp), tangkai bunga (tb) ( E ), bunga pita atas (pa), bunga pita bawah (pb) (F),
cakram (ca) (G), putik bunga (pt), daun mahkota (dm) (H).

Chrysanthemum morifilium var stroika

Gambar 3 : Chrysanthemum morifolium var stroika. (A) Habitus tanaman. (B) Bunga. (C)
Permukaan atas dan permukaan bawah bunga pita. (D) Kumpulan bunga tabung (bt). (E) Daun
pembalut (dp). (F) Permukaan bawah daun pembalut. (G) Putik. (H) Tangkai bunga

Chrysanthemum morifolium var remix purple


Gambar 4. Chrysanthemum morifolium var remix purple. (A) habitus tanaman. (B) Bunga. (dk =
diameter kelopak) (C) bagian bunga, bunga pita (bp) bewarna ungu,; bunga tabung (bt), (D)
daun pembalut (dp; bunga tabung (bt). (E) daun pembalut (dp): tangkai bunga (tb) (F)
kumpulan bunga tabung, cakram (ca) (G) permukaan atas dan permukaan bawah bunga (petal).
(H) putik (pt) daun mahkota (dm), (I) Carpel, daun mahkota (dm) stamen.

Chrysanthemum morifilium var jaguar purple

Gambar 5. Bagian-bagian bunga C. morifolium var. jaguar purple (A) habitus tanaman. (B)
Bunga. (C) bagian bunga, bp: bunga pita bewarna ungu, bt: bunga tabung, tb: tangkai bunga.
(D) permukaan atas bunga pita. (E) permukaan bawah bunga pita. (F) kumpulan bunga tabung,
bt: bunga tabung, dp: bunga pembalut. (G) permukaan bawah daun pembalut. (H) cakram. (I)
putik.

Chrysanthemum morifolium var. red


Gambar 6. Bagian bagian bunga Chrysanthemum morifolium var. red. (A). habitus tanaman.
(B). bunga. (C) bagian bunga, bp: bunga pita berwarna merah pudar, bt: bunga tabung,tb:
tangkai bunga. (D)permukaan ats bunga pita. (E). permukaan bawah bunga pita.

Gambar 7. Varietas C. Morifolium (A) C. morifolium var. remix purple, (B) C. morifolium var.
jaguar purple (C) C. morifolium var. jaguar yellow (D) C. morifolium var. Stroika (E) C.
morifolium var. remix red (F) C. morifolium var. Red.
Varietas bunga C. morifolium dijumpai pada C. morifiulum var. jaguar
memiliki warna bunga pita yang bervariasi, yellow, C. morifilium var. jaguar purple, C.
yaitu batik ungu (C. morifolium var. remix morifilium var. strokia, dan C.morifilium
purple), ungu (C. morifolium var. jaguar var. red. Jumlah helaian pita pada
purple), pink keunguan (C. morifolium var. Chrysanthemum yang tersusun atas 2 lapisan

Stroika), merah batik (C. morifolium bunga pita tidak lebih dari 40 helai.
var.remix red), kuning (C. morifolium var. Sedangkan Chrysanthemum yang tersusun
jaguar yellow), dan merah pudar (C. atas banyak lapisan bunga pita memiliki
morifolium var. Red). Sebagian besar C. jumlah helaian bunga pita diatas 100 helai.
Morifolium yang kami amati merupakan tipe Jumlah bunga pita yang paling sedikit
spray yang mempunyai bunga pita yang terdapat pada C. morifolium var. remix
tersusun dalam 2 lapisan. Namun ada juga purple yaitu sekitar ±21 helai. Sedangkan
yang tersusun lebih dari 2 lapisan yang jumlah helaian bunga pita yang paling
banyak terdapat pada C. morifolium var. menyatakan bahwa Chrysanthemum
jaguar yellow sekitar ±135 helai. merupakan bunga yang memiliki
Bentuk bunga pita dari masing- keanekaragaman morfologi. Berdasarkan
masing varietas yang diteliti kebanyakan hasil penelitian diketahui bahwa warna
adalah lonjong. Tepi bunga pita padad bunga pita pada varietas-varietas C.
keseluruhan spesimen yang diteliti morifolium adalah merah muda, ungu, hijau,
berbentuk rata. Ujung bunga pita kuning, merah, oranye, putih, merah gelap
kebanyakan meruncing, namun pada C. dan ungu bercampur putih. Bunga C.
morifolium var. Red memiliki ujung yang morifolium adalah bunga yang memiliki
bergerigi. serbuk sari dengan waktu kematangan yang
Jumlah bunga tabung pada spesimen berbeda dengan waktu kematangan putik,
yang diteliti kebanyakan berjumlah sedikit sehingga sangat sulit untuk terjadi
dengan rata-rata sebanyak ±26 butir. Posisi penyerbukan sendiri (Lukito, 1998). Tiap-
bunga tabung terhadap cakram pada tiap agen penyerbuk hanya dapat
spesimen yang diteliti umumnya menangkap spektrum warna tertentu, oleh
menggerombol ditengah cakram. Warna karena itu warna bunga pita pada C.
mahkote, putik, dan kepala sari pada semua morifolium beranekaragam karena dirancang
spesimen yang diteliti berwarna kuning. untuk menarik agen penyerbuk.
Daun pembalut C. morifolium pada Bunga C. morifolium memiliki satu
semua spesimen berwarna hijau dengan putik yang bercabang dan berwarna kuning.
susunan daun pembalut berbentuk bintang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Daun pembalut pada lapisan luar dan tengah Steenis (1980) yang menyatakan bahwa
memiliki tekstur lebih tebal, sedangkan daun famili Asteraceae memiliki bakal buah
pembalut bagian dalam memiliki tekstrur tenggelam dengan satu bakal biji, tangkai
lebih tipis, memiliki selaput bening, dengan putik berjumlah 1 dan kebanyakan
perlekatan antar daun pembalut terpisah dan bercabang menjadi 2. Putik yang bercabang
ujung yang runcing, jumlah lapisan daun berhubungan dengan proses reproduksi pada
pembalut adalah 4 lapis. C. morifolium karena putik yang bercabang
Hasil pengamatan pada varietas lebih efisien jika dibandingkan dengan putik
Chrysanthemum sesuai dengan pernyataan yang tunggal.
Rukmana dan Mulyana (1997) yang
Daun pembalut pada lapisan luar dan sejumlah daun pelindung yang tersusun
tengah memiliki tekstur lebih tebal, dalam lingkaran mengitari dasar bunga
sedangkan daun pembalut bagian dalam majemuk. Daun pembalut ini memiliki
memiliki tekstrur lebih tipis, memiliki fungsi yaitu melindingi bunga saat masih
selaput bening, dengan perlekatan antar kuncup dan ketika bunga sudah mekar,
daun pembalut terpisah dan ujung yang maka daun pembalut berfungsi untuk
runcing, jumlah lapisan daun pembalut melindungi helaian bunga pita yang
adalah 4 lapis.Tjitrosoepomo (2005) mengitari bunga tabung agar tidak mudah
menyatakan bahwa daun pembalut rontok.
(involucrum) merupakan sebutan untuk
Morfologi krisan semua varietas
Organ bunga Varietas
C. C. C. C. C. C.
morifol morifol morifoliu morifol morifol morifoliu
ium ium m var. ium ium m var.
var. var. jaguar var. var.re Red
remix jaguar yellow Stroika mix
purple purple red
Tipe bunga : Majemuk tak terbatas
Bentuk simetris Aktinomorf
bunga :
Bagian-bagian Bunga sempurna
bunga :
- Putik/gyneciu      
m/karpel
- Kepala      
putik/stigma
- Tangkai      
putik/stilus
- Ovarium   Tidak   -
terlihat
- Benang    Tidak  
sari/androeci terlihat
um/stamen
- Tangkai sari/    Tidak  
filament terlihat
- Kepala    Tidak  
sari/anther terlihat
- Bakal  Tidak  Tidak
buah/ovum terlihat terlihat  -
- Bakal Tidak Tidak  Tidak
biji/ovulum terlihat terlihat terlihat -
- Serbuk   Tidak   
sari/pollen terlihat
- Sumbu  - Tidak -  
bunga/axis terlihat
- Kelenjar  Tidak Tidak Tidak  
nectar terlihat terlihat terlihat
- Tangkai      
bunga/pedice
l
- Perhiasan      
bunga/periant
hium
- Mahkota      
bunga/petal/c
orrola
- Kelopak      
bunga/sepal/c
alyx

Berdasarkan tabel hasil pengamatan tangkai bunga, perhiasan bunga lainnya,


pada morfologi bunga pada beberapa mahkota bunga, dan kelopak bunga. Namun
varietas krisan diantaranya C. morifolium berdasarkan pengamatan secara
var. remix purple, C. morifolium var. jaguar makroskopis beberapa bagian tidak dapat
purple, C. morifolium var. stroika, C. terlihat dengan jelas karena ukurannya yang
morifolium var.remix red, C. morifolium var. mikroskopis seperti kelenjar nektar, bakal
jaguar yellow, dan C. morifolium var. red. buah, bakal biji, putik, benang sari, serbuk
Krisan merupakan bunga dengan bentuk sari, dst.
simetris aktinomorf yang mempunyai Tumbuhan krisan merupakan
simetris banyak atau berbentuk seperti tumbuhan dengan bunga tipe majemuk
bintang. Morfologi Chrysanthemum berbatas. Seperti menurut Dwimahyani
morifolium berdasarkan pengamatan yang (2007), krisan termasuk juga tanaman
telah dilakukan memiliki putik, kepala putik, heksaploid yang meyerbuk silang. Seperti
tangkai putik, ovarium, benang sari, tangkai komiditi tanaman hias lainnya yaitu secara
sari, kepala sari, serbuk sari, sumbu bunga, vegetatif, sehingga untuk menghasilkan
varietas baru melalui pemuliaan makrosporofil /megasporofil atau daun buah
konvensional. Krisan merupakan tanaman sebagai penyusun putik (pistilum) (Nugroho,
tahunan dan akan berbunga terus menerus, 2006).
namun saat ini dibudidayakan sebagai Berdasarkan pada keberadaan
tanaman semusim. Tanaman bunga krisan bagian-bagian bunga tanpa memperhatikan
merupakan bunga majemuk yang tangkai dan dasar bunga dapat dibedakan
mempunyai ray flower (baris luar) yang menjadi bunga lengkap dan bunga tidak
terdiri atas bunga betina (pistil) dan disk lengkap. Bunga yang dikatakan lengkap atau
flower (baris tengah) terdiri atas bunga sempurna yaitu jika memiliki bagian daun
jantan dan bunga betina (biseksual) dan kelopak (sepaloid) dan daun mahkota
biasanya bersifat fertil. (petaloid). Dan daun dikatakan tidak
Bunga krisan merupakan bunga lengkap atau tidak sempurna yaitu jika
majemuk di dalam satu bonggol bunga hanya memiliki salah satu unsur perhiasan
terdapat bunga cakram yang berbentuk bunga, yaitu daun kelopak atau daun
tabung dan bunga tepi yang berbentuk pita. mahkota saja (Nugroho, 2006).
Bunga tabung dapat berkembang dengan Berdasarkan banyaknya kuntum
warna yang sama atau berbeda dengan bunga yang terdapat dalam satu tangkai,
bunga pita. Dengan bentuk dan warna bunga bunga krisan merupakan tipe spray, yaitu
krisan yang beranekaragam memungkinkan tipe krisan yang mempunyai bunga paling
banyak pilihan bagi konsumen sedikit lima kuntum per batang. Tipe ini
(Sanjaya,1996). dihasilkan dengan membuang bunga utama
Bunga merupakan sistem dan membiarkan calon bunga samping
percabangan suatu batang (aksis) yang (Andiani, 2013).
terdiri dari bagian yang bersifat steril dan KESIMPULAN
fertil. Bagian steril berupa tangkai, dasar Bunga krisan (Chrysanthemum
bunga (reseptacle), daun pelindung morifolium R) dari ke 6 varietas memiliki
(brachtea), dan perhiasan bunga faktor-faktor pertumbuhan yang dipengaruhi
(perrianthium) yang terdiri dari daun lingkungan. Bunga ini dapat tumbuh dengan
kelopak (sepala) dan daun mahkota (petala). baik pada sekitaran suhu 19-24° dan
Bagian yang fertil terdiri dari mikrosporofil kelembapan 90-98% dengan intensitas
sebagai benang sari (stamen) dan cahaya yang tidak terlalu tinggi. Morfologi
bunga krisan ini merupakan bunga generatif nya berukuran mikroskopis
majemuk, dengan habitus herba. Bunga sehingga dalam oengamatn divutuhkan alat
krisan termasuk bunga sempurna memiliki bantuan khusus berupa mikroskop. Organ
organ generatif yang dibungkus oleh bunga generatifnya hanya dapat diamati pada saat
tabung yg dilengkapi mahkota bunga bunga dalam keadaan dewasa dan siap
berwarna kuning yang didalamnya terdapat memasuki fase generative
putik dan benang sari. Keberadaan organ

REFERENSI Penyinaran Tambahan Krisan


(Dendrathum sp) Varietas Bekardi
Putih dan Lolipop Ungu Terhadap
Andiani, Yuli. 2013. Budidaya Bunga Pertumbuhan Dan Hasil. Jurnal
Krisan. Yogyakarta: Pustaka Baru Vegatika 7 (4), 58-73.
Press.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Rukmana, H.R. dan A. E, Mulyana. 1997.
(2006). Budidaya Tanamn Krisan.
Agriinovasi :Yogyakarta Krisan. Kanisius. Yogyakarta.

Dwimahyani, Ita. Jurnal Ilmiah Aplikasi Sanjaya, L. 1996. Krisan, Bunga Potong dan
Isotop dan radiasi. Pengaruh iradiasi Tanaman Hias yang Menawan.
sinar gamma terhadap pertumbuhan J.Litbung Pertanian. XV(3):55-60.
dan pembungaan stek pucuk krisan, Steenis, C.G.G.J. 1980. Flora. PT Pradya
Vol.2, No. 4, 2007 ISSN:1907-0322. Paramita. Jakarta.
Nugroho, Hartanto., Purnomo, Isserep Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi
Sumardi. 2006. Struktur
Tumbuhan. Gadjah Mada University
Perkembangan Tumbuhan. Jakarta:
Penebar Swadaya.XPuspitasari.S & Press. Yogyakarta.
Indradewa (2018). Pengaruh Lama

Anda mungkin juga menyukai