Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU PENGETAHUAN

“Insomnia”

Disusun Untuk Memenuhi

Tugas Pengganti Ulangan Harian III

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh :

Nama : Karina Josephin Kristiati

Kelas : IX.3

No. Absen : 20

SMP STRADA KAMPUNG SAWAH

JALAN RAYA KAMPUNG SAWAH

JATIMELATI PONDOK MELATI

BEKASI

2018
RESENSI BUKU PENGETAHUAN

“Insomnia”

I. Identitas Isi Buku


1. Judul Buku : Insomnia
2. Tahun Terbit : 2011
3. Kota Terbit : Banguntapan Jogjakarta
4. Nama Penerbit : Flash Books
5. Nama Pengarang : Mukhlidah Hanun Siregar
6. Tebal Halaman : 176 Halaman

II. Rangkuman Isi Buku

BAB 1. Tolong Aku Diserang Insomnia!

Sulit untuk merupakan suatu hal yang amat menjengkelkan. Saat badan terasa
letih dan penat, maka satu – satunya jalan untuk memulihkan adalah tidur. Beberapa
orang mengeluh gangguan yang mereka alami selama berhari – hari. Namun, masih
banyak ditemukan mitos yang berkembang dimasyarakat tentang insomnia.

BAB 2. Kebutuhan Tidur

Saat tidur terjadi proses regenerasi dan pembentukan dalam hampir setiap organ.
Kekurangan tidur juga dapat merugikan seperti, menurunkan daya tahan tubuh
seseorang, penurunan kemempuan metal, produktivitas dan stabilitas emosional
terganggu.

Mekanisme tidur, tidur dibagi menjadi 2 tipe, yaitu: Rapid Eye Movement (REM)
dan Non Rapid Eye Movement (NREM). Fase awal tidur didahului oleh fase NREM
dan REM (hanyut dalam mimpi). Bayi baru lahir total tidur 16 – 20 jam/hari, anak –
anak 10 – 12 jam/hari, dan pada orang dewasa 7 – 7,5 jam/hari.

Pola tidur berdasarkan umur. Pola tidur bayi per hari, 0-1 bulan 16 jam, 3 bulan
15 jam, 6 bulan 14,5 jam, 9 bulan 14 jam, 12 bulan 13,5 jam. Pola tidur anak – anak
per hari, memasuki usia 2 tahun anak – anak tidur selama 12 – 13 jam, 6 tahun 11
jam, 10 tahun 10 jam. Pola tidur remaja dan dewasa perharinya sebanyak 8,5 – 9,25
jam perharinya.

Faktor - faktor yang mempengaruhi tidur adalah ritme suhu tubuh yang biasa
disebut Circadian Rhythm (Irama Sirkadian). Selain ritme suhu tubuh, Melatonin dan
Cahaya Matahari juga berpengaruh. Melatonin adalah haromon yang dibentuk
kelenjar pineal dan retina. Level Melatonin dalam tubuh sanagt bergantung pada
jumlah Cahaya Matahari yang masuk kemata, banyaknya cahaya yang masuk akan
memperlambat proses pembentukan Melatonin yang berfungsi untuk membuat kita
tertidur dan mengembalikan energi fisik ketika tidur. Selain itu level aktivitas,
penyakit, lingkungan, alcohol, dan obat – obatan juga mempengaruhi tidur.

Tidur bermanfaat untuk memeberi kesempatan tubuh untuk beristirahat, mengolah


makanan menjadi energi, mengoptimalkan perkembangan otak, meregenerasi sel – sel
tubuh yang rusak, memperlancar produksi hormon, menambah konsentrasi dan
kemampuan fisik.

BAB 3. Insomnia

Gangguan pada pola tidur seseorang biasa disebut dengan insomnia. Penderita
insomnia sering mengeluh tidak bisa tidur, kurang lama tidur, tidur dengan mimpi
yang menakutkan, dan merasa kesehatannya terganggu. Orang yang menderita
insomnia tidak akan bisa tidur pulas walaupun diberikan banyak waktu untuk tidur.
Insomnia lebih sering dialami oleh wanita.

Insomnia dibagi menjadi insomnia sementara dan menetap. Insomnia sementara


terjadi selama 1 malam hingga 2 minggu, sedangkan insomnia menetap berlangsung
lebih lama hingga menahun.

Faktor yang menyebabkan insomnia sementara, yaitu: Hyperarousal atau


kesulitan tidur yang biasanya berasal dari lonjakan emosional yang bisa disebabkan
oleh kesedihan atau stress, dan lingkungan tidur. Sedangkan insomnia menetap
disebabkan oleh faktor Gastoesophageal Reflux yaitu, terganggunya tidur karena
asam lambung yang naik. Sindrom tungkai gelesah atau Restless Legs Syndrom yaitu,
gangguan syaraf yang dijabarkan sebagai rasa tidak nyaman pada kaki. Sleep Apnea
yaitu, kualitas tidur yang tidak menyegarkan, tidur tidak dalam bahakan ada juga
yang merasa belum tidur. Penyakit - penyakit lain yang menimbulkan rasa nyeri,
kecemasan yang berkepanjangan

Macam – macam insomnia:

1. Dissomnia adalah gangguan tidur yang memiliki karakteristik terganggunya


jumlah, kualitas, atau waktu tidur yang berhubungan dengan pernafasan dan
gangguan irama tidur sirkadian.
2. Narkolepsi adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderita sangat sulit
mempertahankan keadaan sadarnya, hampir sepanjang hari penderita
mengalami rasa kantuk.
3. Obstructive Sleep Apnea, disebabkan oleh menyempitnya saluran nafas atas
yang menyebabkan penderita henti nafas sawaktu tidur .
4. Parasomnia adalah gangguan tidur yang muncul pada ambang batas antara
saat terjaga dan tidur.
5. Sleep Walking adalah gangguan saat penderitanya berjalan dalam keadaan
tidur.
6. Sleep Talking atau Somniloquy adalah gangguan saat penderitanya berbicara
dalam keadaan tidur.
7. Pavor Nocturnus adalah gangguan terror tidur dimana keadaan penderita
berteriak, suara tangisan dan berdiri ditempat tidur yangb tampak seperti
ketakutan dan bergerak – gerak.

BAB 4. Tips Mengatasi Insomnia

Jika hanya sesekali, insomnia tidak mengakibatkan masalah, namun jika terjadi
berulang kali dan dalam waktu lama akan mengakibatkan masalah serius. Beberapa
cara mengatasi insomnia, seperti: buat jadwal tidur, hindari nikotin, alcohol dan
kafein, perhatikan makanan, matikan lampu. Namun bila kita mengalami insomnia
berkepanjangan segeralah pergi mengunjungi dokter, hindari obat tidur ketika tidak
bisa tidur, menghindari minuman keras, rokok dan obat terlarang, makan atau minum
secara wajar, atur lingkungan tidur, menyelesaikan masalah yang dimiliki terlebih
dahulu, berniatlah dengan sungguh – sungguh untuk tidur, dan lakukan terpi atau
relaksasi fisik serileks mungkin.

BAB 5. Hidupku Sehat dengan Tidur Cukup

Anda mungkin juga menyukai