“Insomnia”
Oleh :
Kelas : IX.3
No. Absen : 20
BEKASI
2018
RESENSI BUKU PENGETAHUAN
“Insomnia”
Sulit untuk merupakan suatu hal yang amat menjengkelkan. Saat badan terasa
letih dan penat, maka satu – satunya jalan untuk memulihkan adalah tidur. Beberapa
orang mengeluh gangguan yang mereka alami selama berhari – hari. Namun, masih
banyak ditemukan mitos yang berkembang dimasyarakat tentang insomnia.
Saat tidur terjadi proses regenerasi dan pembentukan dalam hampir setiap organ.
Kekurangan tidur juga dapat merugikan seperti, menurunkan daya tahan tubuh
seseorang, penurunan kemempuan metal, produktivitas dan stabilitas emosional
terganggu.
Mekanisme tidur, tidur dibagi menjadi 2 tipe, yaitu: Rapid Eye Movement (REM)
dan Non Rapid Eye Movement (NREM). Fase awal tidur didahului oleh fase NREM
dan REM (hanyut dalam mimpi). Bayi baru lahir total tidur 16 – 20 jam/hari, anak –
anak 10 – 12 jam/hari, dan pada orang dewasa 7 – 7,5 jam/hari.
Pola tidur berdasarkan umur. Pola tidur bayi per hari, 0-1 bulan 16 jam, 3 bulan
15 jam, 6 bulan 14,5 jam, 9 bulan 14 jam, 12 bulan 13,5 jam. Pola tidur anak – anak
per hari, memasuki usia 2 tahun anak – anak tidur selama 12 – 13 jam, 6 tahun 11
jam, 10 tahun 10 jam. Pola tidur remaja dan dewasa perharinya sebanyak 8,5 – 9,25
jam perharinya.
Faktor - faktor yang mempengaruhi tidur adalah ritme suhu tubuh yang biasa
disebut Circadian Rhythm (Irama Sirkadian). Selain ritme suhu tubuh, Melatonin dan
Cahaya Matahari juga berpengaruh. Melatonin adalah haromon yang dibentuk
kelenjar pineal dan retina. Level Melatonin dalam tubuh sanagt bergantung pada
jumlah Cahaya Matahari yang masuk kemata, banyaknya cahaya yang masuk akan
memperlambat proses pembentukan Melatonin yang berfungsi untuk membuat kita
tertidur dan mengembalikan energi fisik ketika tidur. Selain itu level aktivitas,
penyakit, lingkungan, alcohol, dan obat – obatan juga mempengaruhi tidur.
BAB 3. Insomnia
Gangguan pada pola tidur seseorang biasa disebut dengan insomnia. Penderita
insomnia sering mengeluh tidak bisa tidur, kurang lama tidur, tidur dengan mimpi
yang menakutkan, dan merasa kesehatannya terganggu. Orang yang menderita
insomnia tidak akan bisa tidur pulas walaupun diberikan banyak waktu untuk tidur.
Insomnia lebih sering dialami oleh wanita.
Jika hanya sesekali, insomnia tidak mengakibatkan masalah, namun jika terjadi
berulang kali dan dalam waktu lama akan mengakibatkan masalah serius. Beberapa
cara mengatasi insomnia, seperti: buat jadwal tidur, hindari nikotin, alcohol dan
kafein, perhatikan makanan, matikan lampu. Namun bila kita mengalami insomnia
berkepanjangan segeralah pergi mengunjungi dokter, hindari obat tidur ketika tidak
bisa tidur, menghindari minuman keras, rokok dan obat terlarang, makan atau minum
secara wajar, atur lingkungan tidur, menyelesaikan masalah yang dimiliki terlebih
dahulu, berniatlah dengan sungguh – sungguh untuk tidur, dan lakukan terpi atau
relaksasi fisik serileks mungkin.