Anda di halaman 1dari 14

Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.

Si

Topik Bahasan Makalah:

“ Non Aqueous Media ”


OLEH :

Afra Juwita 1003133583


Ahmad Arvint 1003133637
Anna Ridha Utami 1003133632
Lutfhy Yuliandri WM 1003133556
Rahmi Aulia Adnan 1003133734
Reza Syahroni 1003133600
Rita Marlina 1003133749
Sriatun Sadiah 1003133557

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

I. Pelarut Non Aqueous Media


Pelarut adalah suatu zat yang mengandung beberapa bahan
(material) yang digunakan untuk melarutkan bahan (material) lainnya.
Pelarut aqueous adalah pelarut air yang dapat
melarutkan asam dan basa.

Klasifikasi pelarut Pelarut non aqueous adalah pelarut bukan air yang
terbagi menjadi : dapat melarutkan senyawa organik yang tidak dapat
disosiasi oleh pelarut air.

Pelarut protik adalah pelarut yang dapat melepaskan


proton H+ yang akan tersolvasi. Contohnya H2SO4, HF,
MeOH dan NH3

Pelarut aprotik adalah pelarut yang tidak dapat


Kategori pelarut non melepaskan proton H+ . Contohnya BrF3 dan N2O4
aqueous adalah :
Pelarut koordinasi ditandai dengan adanya elektron
yang tidak berpasangan. Contohnya MeCN, Et2O dan
Me2CO

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

i. BrF3
-BrF3 merupakan pelarut yang dapat berfungsi sebagai oksidator kuat
dan dapat memberikan fluor.
-- memiliki nilai relative permitivity yang cukup baik yaitu 107
- memiliki nilai konstanta self ionisasi yang tidak cukup baik yaitu 8 x
10-3
2BrF3 BrF2+ + BrF4-
Sb2O5 [BrF2+] [SbF6-] (dalam BrF3)

garam non fluorat


NOCl [NO+] [BrF4-] (dalam BrF3)

SbF5 [BrF2+] [SbF6-] (dalam BrF3)


garam fluorat
KF K+ [BrF4-] (dalam BrF3)

AgF + BrF3 → Ag+ + BrF4-


SbF5 + BrF3 → BrF2+ + SbF6-
Substansi ion BrF2+ dalam BrF3 berperilaku asam dan ion BrF4-
bertindak sebagai basa.

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

ii. N2O4

- N2O4 merupakan pelarut yang dapat memberikan nitrat


dan merupakan oksidator kuat , sifat lainnya yaitu beracun
, korosif dan tidak berwarna.
- Memiliki nilai relative permitivity yang kecil yaitu 2,42

Ionisasi N2O4 yaitu :


N2O4 ⇌ NO+ ( nitrosonium ) + NO3- ( nitrat )

Contoh :
4N2O4 + Zn → [Zn(NO3)4]2- + 2 NO+ + 2 NO

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

iii. H2SO4

- H2SO4 memiliki nilai relative permitivity yang besar


yaitu 110 pada suhu 292 K.

CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O


H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH
2H2SO4 H3SO4+ + HSO4-

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

II. Sifat asam-basa dalam pelarut non aqueous media

Pada konsep asam basa Arhenius terdapat kelemahan


yaitu tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa dalam
pelarut bukan air (non aqueous).

Pelarut Non aqueous berguna untuk titrasi asam


sangat lemah atau basa yang tidak dapat dititrasi dalam air.

Sifat asam dan basa dalam pelarut bukan air tergantung pada
pelarutnya, maksudnya adalah efek dari pelarut pada disosiasi
asam atau basa tergantung pada sifat basa atau asam dari
pelarutnya masing-masing. Karena banyak reaksi asam-basa
yang melibatkan peningkatan atau penurunan jumlah ion dan
juga dipengaruhi oleh konstanta dielektrik dari pelarut. Contoh
pelarut selain air yaitu pelarut basa dan pelarut asam

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

Pelarut basa yang telah diteliti secara rinci adalah


cairan Amonia , yang memiliki ion produk sangat
A. Pelarut rendah [NH4+] [NH2-] = 10 -33. Seperti yang mungkin
Basa diharapkan, pelarut ini memiliki efek disosiasi yang
ditandai pada asam. Misalnya asetat, benzoat, nitrat,
dan asam klorida semua memberi solusi dengan
asam identik properti, karena ion NH4+ meskipun
dalam air berperilaku sangat berbeda. Contoh lain
yaitu etilendiamin. Etilendiamin adalah pelarut untuk
meratakan asam lemah, misalnya asam benzoat
(benar-benar terionisasi dalam pelarut ini)
A. Pelarut
Asam Pelarut asam kuat yang paling umum adalah asam
sulfat , yang mampu memprotonasi berbagai senyawa
yang mengandung oksigen atau nitrogen. Dengan
demikian, air, alkohol, eter, keton, senyawa nitro , dan
sulfones semua bertindak sebagai basa dalam asam
sulfat. Pelarut ini juga harus memiliki beberapa sifat
dasar, karena produk ionik tinggi ([H3SO4+][HSO4-]=
1,7 × 10 -4), tetapi kebasaan dari pelarut biasanya
dikaburkan oleh keasaman yang sangat tinggi .
Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

• Contoh dari pelarut basa yaitu NH3


• Memiliki nilai relative permitivity 25, kemampuannya
untuk melarutkan senyawa ionik (NaCl , KCl) akan lebih
kecil dibandingkan dengan pelarut H2O yang memiliki
nilai relative permitivity yaitu 70.
• Sifat yang lainnya merupakan pelarut yang baik
menerima proton sehingga mampu mengionkan asam-
asam dalam pelarut basa dan mengakibatkan semua
asam menjadi asam kuat. Pelarut ini memperlihatkan
efek meratakan dalam asam karena kekuatan asam
yang terlarut tidak mungkin melebihi pelarut yang
terprotonasi. Sebagai contoh :
HCl + NH3 → NH4+ + Cl-
Keasaman HCl tidak melebihi kekuatan keasaman dari
NH4+

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

contoh pelarut asam yaitu asam sulfat. Asam karboksilat


berperilaku sebagai basa kuat dalam asam sulfat, bereaksi
hampir sepenuhnya .

Ada beberapa alkohol menghasilkan ion karbonium dalam


asam sulfat, dengan triphenylcarbinol, misalnya, reaksi

(C6H5)3COH + 2H2SO4 → (C6H5)3C + + H3O + + 2HSO4 -

Asam nitrat memberikan ion nitronium NO2+ , menurut


persamaan :

HNO3 + 2H2SO4 → NO2+ + H3O + + 2HSO4 -


Ion ini bersifat aktif dalam nitrasi senyawa organik . Hidrogen
fluorida memiliki sifat menyerupai pelarut asam sulfat tetapi
memiliki kadar keasaman yang kurang dan memiliki sifat basa
yang diabaikan.
Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

Secara khusus, dapat dilihat bahwa semua substansi


yang lebih mendasar dalam larutan air dari anilin
bereaksi sepenuhnya dengan asam asetat sesuai dengan
persamaan :

B + CH3COOH → BH+ + CH3COO –

Contoh lain dari pelarut asam yaitu asam asetat.


Asam asetat adalah pelarut untuk menetralkan basa
lemah. Amina misalnya

RNH2 + HOAc  RNH3+ + OAc –

Asam asetat glasial yang digunakan untuk titrasi amina.

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

Self Ionizing dan non ionizing pada Non Aqueous Media

Self-ionisasi pelarut adalah zat yang dapat menghasilkan


kation dan anion sendiri. Pelarut non-air yang dapat mengion
sendiri dapat diklasifikasikan sebagai:

mengandung proton
(NH3, HF, H2SO4, aprotik (BrF3, N2O4)
HOSO2F)

Contoh :
H2SO4 → H+ + HSO4-

HSO4 → H+ + SO42-
Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

• Self Non-ionisasi adalah zat yang


tidak dapat menghasilkan kation dan anion
sendiri sehingga butuh senyawa lain untuk
mengionkan kation dan anionnya.
• Contohnya yaitu cairan SO2 : pelarut yang
sangat inert (tidak mau bereaksi baik
dengan senyawa organik maupun
senyawa anorganik.

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

SIMPULAN
Walaupun air disebut sebagai pelarut
universal namun tidak semua senyawa dapat
dilarutkan di dalam air. Maka digunakan non
aquous media sebagai pelarut pengganti air.
Pada pelarut asam, perilaku zatnya akan
cenderung menjadi asam. Begitu pula dengan
basa yang dapat mengidentifikasi sifat
keasaman pada suatu zat. Pada non aqueous
media senyawa pelarutnya dapat mengion
sendiri membentuk kation dan anion .

Kelompok; VI , 2011
Dosen pembimbing: Pepi Helza Yanti, M.Si

Kelompok; VI , 2011

Anda mungkin juga menyukai